Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAGEMEN


DOSEN PENGAMPU : RR. TUTIK HARYATI, SKp, MARS
SISTEM MONITORING BUNYI JANTUNG JANIN DENGAN
WIRELESS
(WIRELESS FETAL HEARTBEAT MONITORING SYSTEM)

OLEH :
ANA RATNAWATI
NPM. 1006755235

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MATERNITAS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2011

SISTEM MONITORING BUNYI JANTUNG JANIN DENGAN WIRELESS


(WIRELESS FETAL HEARTBEAT MONITORING SYSTEM)

SISTEM MONITORING BUNYI JANTUNG JANIN DENGAN WIRELESS


(WIRELESS FETAL HEARTBEAT MONITORING SYSTEM)

Ana Ratnawati
NPM 1006755235

Abstrak
Tingginya angka kematian neonatal di Indonesia merupakan salah satu indikator
kurangnya kesejahteraan janin selama periode perinatal. Angka kematian bayi di
Indonesia mencapai 35/1000 kelahiran hidup, sedangkan kematian neonatal (0-28 hari)
mencapai 19/1000 kelahiran hidup, (SDKI,2007). Pemantauan kesejahteraan janin
selama kehamilan sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini kemungkinan masalah
yang terjadi. Kekurangan oksigen pada masa perinatal dapat menyebabkan bergai
masalah kesehatan pada bayi, cerebral palsy, kematian janin dll. Keharusan kontrol ke
3

rumah sakit menjadi maslah bagi sebagian ibu hamil yang kemungkinan karena
penyakit, sehingga harus lebih sering kontrol, jarak yang jauh atau ibu bekerja.
Saat ini untuk pemantuan janin menggunakan Electrnic Fetal Monitoring (EFM) atau
yang di kenal juga sebagai Cardiotocograph (CTG) yang dapat dihubungkan dengan
internet melalui Wi-Fi atau bluetooth. Alat ini memungkinkan klien melakukan
monitoring di rumah dan data di kirim kepada teaga kesehatan yang menangani, klien
juga dapat berkonsultasi segera dengan tenaga kesehatan yang menagangi.
Kata kunci : Bunyi Jantung janin, CTG, Wireless

LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan proses yang panjang dan interaksi yang kompleks antara ibu dan
janin yang ada dalam kandungannya. Kesehatan antara janin dan ibu akan saling
mempengaruhi. Apabila kesehatan ibu terdapat gangguan kesehatan baik fisik maupun
mental akan mempengaruhi perkembangan bayi yang dikandungnya.
Tingginya angka kematian neonatal di Indonesia merupakan salah satu indikator
kurangnya kesejahteraan janin selama periode perinatal. Menurut SDKI (2007), angka
kematian bayi di Indonesia mencapai 35/1000 kelahiran hidup, sedangkan kematian
neonatal (0-28 hari) mencapai 19/1000 keahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi
dibanding dengan negara-negara tetangga Indonesia.

Pemantauan kesehatan oleh tenaga kesehatan secara berkala sangat diperlukan untuk
mengetahui kesehatan janin dan ibu. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan rutin minimal 4 kali selama kehamilan, akan lebih baik jika dilakukan
secara rutin sesuai umur kehamilan atau keadaan kesehatan ibu. Pada ibu hamil dengan
masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, DM, TBC dll diharuskan untuk
kontrol lebih sering. Hal ini menjadi ibu prolem apabila jarak tempuh ke RS jauh, ibu
dengan komplikasi atau ibu bekerja sehingga diperlukan suatu alat yang dapat
mengurangi

frekuensi ibu mengunjungi RS namun keadaan kehamilannya tetap

terpantau.

Upaya mengetahui kesehatan janin sudah banyak dilakukan, terutama mengetahui


kesejahteraan janin melalui bunyi jantung janin ataupun denyut jantung janin dari cara
sederhana menggunakan monoaural hingga doppler ultrasound canggih. Bahkan
pemantauan jarak jauh menggunakan internet dan wirelss.
Cardiotocograph (CTG) adalah salah satu alat pemantau kesejahteraan janin yang
digunakan secara luas saat ini. Alat ini dikembangkan oleh Dr Koran Hammacher
bekerjasama dengan Hewlett Packard pada tahun 1960-an (Patteman, 2006). Alat dapat
mendeteksi bunyi jantung janin yang dipancarkan di permukaan abdomen dan kontraksi
uterus secara simultan untuk memonitor kesehatan janin selama masa persalinan dan
pada saat tidak dalam persalinan, alat ini akan menunjukkan bunyi jantung janin tanpa
kontraksi. Pemantauan janin selama kontraksi sangat diperlukan karena pada saat
tersebut janin akan tertekan ke dasar panggul yang menyebabkan suply oksigen
berkurang sehingga kemungkinan bayi dapat mengalami asfiksia. CTG digunakan pada
kehamilan tua lebih dari 32 minggu.
Penggunaan CTG diharapkan dapat mendeteksi kemungkinan cerebral palsy pada bayi
yang lahir, suatu kondisi non-progressive yang dapat berpengaruh pada perkembanngan
otak janin yang menyebabkan ketidak mampuan fisik dan mental. Penyakit ini di
ketahui sebagai akibat antenatal (90%) dan perinatal (10%), yang berarti ada harapan
10% untuk mengurangi kejadian cerebral palsy akibat hipoksia selama persalinan
(Pateman,2006). Penggunaan CTG juga diharapkan dapat mendekteksi umbilical cord
accident (UCA) yaitu penjepitan talipusat selama kehamilan sehingga menyebabkan
aliran darah ke janin tidak lancar dan menyebabkan kematian janin/stillbirth. Di
Amerika kejadian UCA menyumbang 20-25% atau 2-4/1000 kematian bayi tahun 2007
(Collin, 2007).
Mengingat kondisi yang kompleks dan seiring perkembangan teknologi internet, saat ini
dikembangkan pemantauan kesejahteraan janin jarak jauh menggunakan elektronik dan
wireless. Ibu hamil yang berada di rumah dapat di pantua oleh tenaga kesehatan dari RS
melalui sinyal CTG yang di transfer ke monitor melalui wireless.

KAJIAN LITERATUR

Electronic Fetal Monitoring (EFM) adalah suatu alat yang digunakan secara luas untuk
memonitor status kesehatan dan kesejahteraan janin. Electronic Fetal Monitoring (EFM)
sering dikenal sebagai Cardiotocograph (CTG) merupakan salah satu alat yang
digunakan secara luas. Alat ini mengukur fetal heart rate dan kontraksi uterus secara
simultan.
Hasil interpretasi CTG yang abnormal menggambarkan hipoksia pada janin. Fetal heart
rate adalah pengukuran secara tidak langsung pada hipoksia janin, seperti diketahui
bahwa fetal hipoksia dapat merubah fetal heart rate, untuk dapat dinilai lebih lanjut
perlu parameter lain seperti tekanan darah, aliran darah otak atau saturasi oksigen
cerebral.
Menurut Pateman,2006, penggunaan Electronic Fetal Monitoring (EFM) kontinyu pada
ibu hamil risiko tinggi akan meningkatkan berbagai tindakan seperti sectio caesarea dan
persalinan operasi pervaginal dan tanpa keuntungan untuk bayi. Selain itu kontinyu
EFM menyebabkan kecemasan pada ibu seperti kecemasan yang dirasakan petugas.
Berbeda dengan kelompok ibu hamil highrisk, EFM kontinyu akan meningkatkan
keadaan perinatal. Berikut keuntungan dan kerugian CTG selama persalinan.

Keuntungan penggunaan CTG:


1B

Sensitivitas baik : dapat mendeteksi hipoksia intrapartum

2B

Mencatat fetal haeart rate

3B

Dapat digunakan dalan beberapa stage persalinan

4B

Dapat digunakan pada membran yang masih intak

5B

Alat bantu visual fetal heart rate

Kerugian :
1B

Kurang specifik untuk suatu masalah

2B

Meningkatkan intervensi

3B

Tergantung operator

4B

Sangat kurang digunakan pada awal gestasi

5B

Untuk kehamilan multipel tekniknya lebih sulit

Untuk mendapat data yang valid, pengetahuan tentang cara kerja alat ini menjadi
penting untuk dapat memahami dan melakukan pemeriksaan secara benar. Alat akan
mengukur fetal heart rate dengan cara memancarkan dan menerima gelombang
ultrasound dan mendeteksi perubahan frekuensi gelombang. Pertama, sinyal
ditransmisikan ke fetal heart rate melalui tranducer yang ditempatkan pada perut ibu,
biasanya sekitar 2-4 MHz, saat sinyal mencapai jantung janin sinyal akan
dikembalikan dengan perubahan frekuensi. Penerima sinyal pada monitor, akan
mengkonversi sinyal yang diterima dengan mencampur terlebih dahulu dengan sinyal
dari osilator, yang mempunyai frekuensi berbeda dengan frekuensi tranmisi. Sinyal
resultan kemudian diubah kembali untuk mendeteksi gerkan jantung sehingga dapat
menjelaskan aktivitas jantung (Norani, 2009).
Seiring kemajuan jaman dan tuntutan kebutuhan kesehatan masyarakat, monitoring
heart beat yang dilakukan hanya pada saat pemeriksaan dirasa menyulitkan, apalagi
jika ibu hamil bekerja, jarak rumah yang jauh atau ibu yang mempunyai sakit tetentu.
Perawatan di rumah adalah alternatif pelayanan

perawatan rumah sakit dan

memungkinkan pemeriksaan dan perawatan dalam lingkungannya. Dengan monitoring


jarak jauh signal fisiologis, perawat dapat membuat perjanjian apakah klien akan ke
rumah sakit atau tidak. Cara ini tidak memerlukan transport klien ke RS yang berarti
menghemat uang, dan pasien dapat melakukan konsultasi lebih cepat

dari rumah

tanpa harus mengunjungi dokter (Karlsson,2005).


Pengembangan monitoring bunyi jantung janin (BJJ) dengan wireless memungkinkan
pasien dan perawat/dokter untuk saling berinteraksi. Layanan ini dirasa sangat
menguntungkan karena setiap saat perawat/dokter dapat memonitor kesejahteraan janin
pasien dari jarak jauh dan dalam berbagai kesempatan.

Collin,2007, melakukan penelitian pada 30 wanita hamil untuk mengetahui


kesejahteraan janin selama kehamilan dan kejadian stillbith. Pasien yang mengikuti
adalah pasien yang periksa di klinik kehamilan.

Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan alat FETALGARD LiteNIBP


yang di gunakan pasien di rumah. Klien juga menyediakan jaringan internet e-Care
Solutions server di rumah serta komputer yang dihubungkan dengan FETALGARD
LiteNIBP untuk pengiriman data. Sedangkan peneliti menggunakan Blackberry yang
tersambung dengan e-Care Solutions server untuk mempermudah notifikasi dan tidak
perlu selalu log-on untuk mengetahui kondisi pasiennya.

Pada penelitian ini, klien harus melakukan regristrasi untuk dapat mengakses sistem ini.
Antara jam 10 malam hingga jam 06 pagi, klien melakukan perekaman bunyi jantung
janin yang memerlukan waktu sekitar 30 menit. Selanjutnya klien menghubungkan
monitor ke komputer di rumah. Setelah terkoneksi dengan internet klien dat mengirim
data melalui e.Care Solutions HIPPA-compliant server dan mengirim secara aman
dengan menu tranfer dan menunggu hingga 100% terkirim. Klien juga dapat melihat
denyut jantung janinya serta gambaran bayi melalui sonogram dengan akses pribadi.
Setelah e.Care Solutions server menerima kiriman secara otomatis akan mengirimkan
data ke peneliti dengan notifikasi otomatis sehingga dapat di akses setiap saat. Hasil
penelitian ini di dapat 3 klien mendapat tindakan emergency, 14 dilakukan seksio
sesarea, namun semuanya dapat melahirkan dengan selamat.

Selain penelitian Collin, terdapat alat lain yang dapat digunakan untuk memonitor bunyi
jantung janin menggunakan CTG jarak jauh. Penggunaan zigBee dan IEEE 802.15.4
(bloetooth) akan memudahkan untuk mentransfer data dari rumah pasien ke tempat
pelayanan kesehatan (Motika,2011).

Desain alat ini terdiri dari :


1B

Klien harus melakukan regristrasi untuk dapat mengakses alat ini

2B

Unit penerima data, dengan model transfer data digital ke PDA radio bluetooth.
Modular yang digunakan sebagai unit pengumpul terdiri chip microprosessor,
sebuah aplikasi sinyal spesifik bersifat conventer dan digital modul (bluetooth).
Semua modul dapat dirubah sesuai situasi spesifik saat pengukuran. Dengan
demikian alat dapat di desain fleksibel dan dapat konfigurasi untuk aplikasi yang
lain. Bluetooth digunakan untuk untuk mentranfer data. Setelah pemeriksaan,
data yang di peroleh dapat di upload ke web-server untuk di simpan dan analisis
data jarak jauh oleh tenaga kesehatan, yang sangat memungkinkan konsultasi
dengan spesialis.

3B

Doppler digunakan untuk mengukur bunyi jantung janin diletakkan di atas perut
ibu. Doppler siap pakai digunakan untuk mendengarkan bunyi jantung janin dan
memasukkan hasilnya ke modul.

ZigBee adalah wireless komunikasi yang standar memberi kepuasan sesuai tuntutan
lingkungan :
1B

Keterlambatan minimal

2B

Perlu sedikit energi

3B

Harga murah

4B

Data rate yang rendah

Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area
network atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk
menukar informasi diantara peralatan. Spesifikasi dari peralatan bluetooth ini di
kembangkan dan di distribusikan oleh bluetooth special interest group. Bluetooth
bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping
traciever yang mapu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time

antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas. Kelemahan alat ini adalah kemampuan
jangkauan yang pendek dan transfer data yang rendah.
Wireless atau wireless fidelity (Wi-Fi) adalah sekumpulan standar yang digunakan untuk
jaringan local nirkabel (Wireless Local AreaNetworks WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Saat ini dikembangkan spesifikasi terbaru yang menawarkan
banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan tranfer.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dari jaringan area lokal,
namun saat ini banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinkan
seorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital
assistant (PDA) terbuhung dengan internet dengan menggunakan titik akses (hotspot)
terdekat.

KESIMPULAN
Pemantauan bunyi jantung janin sangat diperlukan untuk mengetahui kesejateraan janin
dan adanya kegawatan yang mungkin muncul. Cardiotocograph (CTG) atau Electronic
Fetal Monitoring (EFM) adalah alat yang digunakan untuk mengetahui bunyi jantung
janin secara luas. Berbagai masalah dapat diketahui lebih awal jika klien lebih sering di
monitor, namun berbagai alasan yang muncul seperti kondisi sakit, ibu bekerja dan jarak
rumah yang jauh menjadikan kendala untuk dapat memonitor secara berkala. Adanya
monitor dengan pengiriman data melalui personal digital assistant (PDA) atau
bluetooth dan wireless menjembatani masalah yang ada tersebut. Sistem ini dapat
digunakan untuk mengirimkan data setelah perekaman dilakukan, sehingga klien dapat
melalukan dirumah dan di kirim ke tenaga kesehatan melalui internet. Sistem inu juga
memungkinkan komunikasi antara klien dan tenaaaga kesehatan secara jarak jauh.
Selain itu, klien dapat mengakses data pribadinya melalui regristrasi pribadi.

REKOMENDASI
Penggunaan alat pemantauan kesejahteraan janin secara rutin sangat diperlukan untuk
mengetahui kesejahteraan janin. Monitoring kehamilan dapat dilakukan di rumah sakit

10

ataupun di rumah. Sebelum klien melakukan monitoring di rumah seharusnya klien


diajarkan terlebih dahulu cara menggunakan alat doppler ataupun CTG agar hasil
perekaman dapat di analisis secara akurat. Klien juga dianjurkan untuk tetap kontrol ke
rumah sakit pada waktu-waktu tertentu untuk memonitor kesehatan ibu dan janin secara
keseluruhan. Penggunaan alat CTG dapat lebih di sosialisasikan secara luas terutama
kepada ibu hamil dan wanita muda sehingga merasakan kebutuhan untuk dapat
memonitor keadaan kehamilannya.

11

DAFTAR PUSTAKA

Alfirefiz, Defane, (2007), Continuous cardiotocography (CTG) as a form of electronic


fetal monitoring (EFM) for fetal assessment during labour (Review), The
Cochrane Collaboration, Published by JohnWiley & Sons, Ltd
Boghal,K., Reinhard,J., (2010), Maternal and Fetal Heart Rate Confusion During
Labour, British Journal of Midwifery, Volume 8, Number 7, Page 424-428.
Collin,J., (2007), FetalMonitoring at Home is Found Effective in Reducing Stillbirths,
International Stillbirth Alliance, www.stillbirthalliance.org
Depkes RI, 2007, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
Ibrahimy, M., Reaz, M., Yasin,F., Khoon,T., Ismail, A,(2005), Fetal QRS Complex
Detection Algorithm for FPGA Implementation, International Conference on
Computational Intelligence for Modelling, Control and Automation, and
International Conference on Intelligent Agents.
Karlsson,M., Forsgren,R., Eriksson,E., Edstron,U.,Blacklund,T., at all, (2005), Wireless
System For Real-Time Recording of Heart Rate Variability for Home Nursing,
Engineering in Medicine and Biology 27th Annual Conference, page 3717-3719.
Leicth,M., Shelton,J., Fleming,E., (2006), Central Fetal Monitoring : Effect on Perinatal
Outcomes and Caesarean Section Rate, Birth, Page 284 288.
Menihan,C., Phips, M., Weize,S., (2005), Fetal Heart Rate Patterns and Sudden Infant
Death Syndrome, JOGNN, Volume 35, Number 1, Page 116-122
Motika,G., Prusty,A., (2011), Wireless Fetal Heartbeat Monitoring System Using
ZigBee & IEEE.802.15.4 Standart, Second International Conference on
Emerging Applications of Information Technology, IEEE computer Society,
Page 83-86.
Naroni,N.A., Mansor, W, (2009), Multimedia System Design Illustrating the Operation
of Doppler Ultrasound Fetal Monitor in Extracting Cardic Information, World
Congress on Computer Science and Information Enginering, page 30-33.
Paterman,K., Khall,A., Brien,P., (2006), Electronic Fetal Heart Rate Monitoring : Help
orHindrance?,
http://csdl.computer.org/dl/proceedings/eait/2011/4329/00/4329a083.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Dermatitis Atopik Fix Edit Muti
    Dermatitis Atopik Fix Edit Muti
    Dokumen19 halaman
    Dermatitis Atopik Fix Edit Muti
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Presentasi PV Mutiara
    Presentasi PV Mutiara
    Dokumen26 halaman
    Presentasi PV Mutiara
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Case Morbili
    Case Morbili
    Dokumen40 halaman
    Case Morbili
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • OSCE Mata
    OSCE Mata
    Dokumen4 halaman
    OSCE Mata
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • G P A Hamil 19 Minggu Dengan Abortus Imminens Dan Anemia Ringan Janin Tunggal Hidup Intrauterin
    G P A Hamil 19 Minggu Dengan Abortus Imminens Dan Anemia Ringan Janin Tunggal Hidup Intrauterin
    Dokumen3 halaman
    G P A Hamil 19 Minggu Dengan Abortus Imminens Dan Anemia Ringan Janin Tunggal Hidup Intrauterin
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Cover Case
    Cover Case
    Dokumen4 halaman
    Cover Case
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading PROBIOTIK
    Journal Reading PROBIOTIK
    Dokumen3 halaman
    Journal Reading PROBIOTIK
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Case Gilut Mutiara
    Case Gilut Mutiara
    Dokumen41 halaman
    Case Gilut Mutiara
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • KPSP Chat
    KPSP Chat
    Dokumen2 halaman
    KPSP Chat
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • VITAMIN D PREDICTOR ASTER
    VITAMIN D PREDICTOR ASTER
    Dokumen6 halaman
    VITAMIN D PREDICTOR ASTER
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Translate Texbook
    Translate Texbook
    Dokumen9 halaman
    Translate Texbook
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Isi Fix Referat
    Isi Fix Referat
    Dokumen20 halaman
    Isi Fix Referat
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 TJ
    Bab 1 TJ
    Dokumen4 halaman
    Bab 1 TJ
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Iva Tes
    Leaflet Iva Tes
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Iva Tes
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Case DBD Ready
    Case DBD Ready
    Dokumen46 halaman
    Case DBD Ready
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Soft Copy Mutiara
    Jurnal Soft Copy Mutiara
    Dokumen2 halaman
    Jurnal Soft Copy Mutiara
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Case Morbili
    Case Morbili
    Dokumen35 halaman
    Case Morbili
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 TJ
    Bab 3 TJ
    Dokumen7 halaman
    Bab 3 TJ
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Ta Bab 1-5
    Ta Bab 1-5
    Dokumen52 halaman
    Ta Bab 1-5
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 TJ
    Bab 2 TJ
    Dokumen4 halaman
    Bab 2 TJ
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • BAB III Telaah Jurnal Rabecca
    BAB III Telaah Jurnal Rabecca
    Dokumen5 halaman
    BAB III Telaah Jurnal Rabecca
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Tugas DR Billy Fix Mutiara
    Tugas DR Billy Fix Mutiara
    Dokumen23 halaman
    Tugas DR Billy Fix Mutiara
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • BAB II Fix
    BAB II Fix
    Dokumen29 halaman
    BAB II Fix
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Refrat
    Refrat
    Dokumen5 halaman
    Refrat
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • IMUNISASI
    IMUNISASI
    Dokumen36 halaman
    IMUNISASI
    Gatria Sonia
    Belum ada peringkat
  • Case Abortus Imminens
    Case Abortus Imminens
    Dokumen24 halaman
    Case Abortus Imminens
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Kelenjar Limfe
    Kelenjar Limfe
    Dokumen3 halaman
    Kelenjar Limfe
    Rifkia Izza Maorits
    Belum ada peringkat
  • Textbook Muti
    Textbook Muti
    Dokumen30 halaman
    Textbook Muti
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Translate Texbook
    Translate Texbook
    Dokumen9 halaman
    Translate Texbook
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Isi Fix Referat
    Isi Fix Referat
    Dokumen20 halaman
    Isi Fix Referat
    Mutiara Khalida Muchtar
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat