Anda di halaman 1dari 16

PROMOSI KESEHATAN

NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA PEREMPUAN

Dosen Pengampu :
Siti Rofiqoh M.Kep., Ns.Sp.Kep.An

Disusun oleh :
1. Melinda Salsabella 202002010052
2. Teguh Arif Wibowo 202002010053
3. Fani Febriani 202002010055
4. Sapta Widyaningsih 202002010066
5. Rokhaniyah 202002010071

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2021/2022

1
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN PEKALONGAN
=====================================================
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : DISMENORE PADA REMAJA


PEREMPUAN
SASARAN : KELOMPOK REMAJA PEREMPUAN
PADA SEKOLAH B
WAKTU : 20 NOVEMBER 2021, PUKUL 09.00 – 10.00 WIB
TEMPAT : DI SEKOLAH

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan remaja perempuan
mengetahui dan memahami mengenai masalah nyeri haid (dismenorre)
yang sering dialami perempuan saat menstruasi, sehingga remaja wanita
dapat menangani dan mengatasi masalah nyeri haid (dismenorre) tersebut .

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukann penyuluhan diharapkan remaja perempuan :


1. 80% mampu mengetahui dan memahami pengertian nyeri haid
(dismenorre)
2. 80% mampu mengetahui dan memahami klasifikasi nyeri haid
(dismenorre)
3. 80% mampu menjelaskan tanda dan gejala dari nyeri haid (dismenorre)
4. 80% mampu mengetahui dan memahami penyebab dari nyeri haid
(dismenorre)
5. 80% mampu mengetahui dan memahami cara mengatasi dan
pencegahan dari nyeri haid (dismenorre)

III. MATERI

1. pengertian nyeri haid (dismenorre)


2. klasifikasi nyeri haid (dismenorre)
3. penyebab nyeri haid (dismenore)
4. tanda dan gejala nyeri haid (nyeri haid)
5. penanganan dan pencegahan nyeri haid (dismenorre)

IV. METODA PEMBELAJARAN


Ceramah, diskusi , tanya jawab

V. MEDIA PEMBELAJARAN
- LCD
- Notebook

2
VI. PENGORGANISASIAN DAN PENGATURAN TEMPAT
Pembawa acara : Rokhaniyah
Moderator : Moderator
Notulen : Fani Febriani
Fasilitator : Teguh Arif Wibowo
Pemberi materi : Sapta Widyaningsih

Pengaturan tempat

Pembawa Notulen
Pemateri Moderator
Acara

PESERTA PENYULUHAN PESERTA PENYULUHAN

FASILITATOR

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

NO. KEGIATAN TIM KEGIATAN WAKTU


PESERTA DIDIK
1. PENDAHULUAN 10 mnt

3
1.1. Salam pembuka 1.1. menjawab salam
1.2. Perkenalan 1.2. mendengarkan
1.3. Menjelaskan tujuan 1.3. Mendengarkan
pembelajaran
1.4. Kontrak waktu 1.4. mensepakati
1.5. Mengajukan 1.5. menjawab
pertanyaan appersepsi pertanyaan
1.6. Mengapresiasi 1.6. mendengarkan
jawaban peserta

2. KEGIATAN INTI 30 mnt


2.1 menjelaskan pengertian 2.1 mendengarkan
nyeri haidh (dismenore) 2.2
2.2 memberikan mengajukan
kesempatan kepada peserta pertanyaan
untuk bertanya 2.3 mendengarkan
2.3 menjelaskan klasifikasi 2.4
haidh (dismenore) mengajukan
2.4 memberikan pertanyaan
kesempatan kepada 2.5 mendengarkan
pesserta untuk bertanya 2.6
2.5 menjelaskan penyebab mengajukan
nyeri haidh (dismenore) pertanyaan
2.6 memberikan 2.7 mendengarkan
kesempatan kepada peserta 2.8
untuk bertanya mengajukan
2.7 menjelaskan tanda dan pertanyaan
gejala nyeri haidh 2.9 mendengarkan
(dismenore) 2.10
2.8 memberikan mengajukan
kesempatan kepada peserta pertanyaan
untuk bertanya
2.9 menjelaskan cara
mengatasi dan pencegahan
nyeri haidh (dismenore)
2.10 memberikan
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya

3. PENUTUP 5 mnt
3.1. menyimpulkan materi 3.1. berperan aktif
3.2. melakukan evaluasi 3.2. berperan aktif
3.3. menyampaikan 3.3. mensepakati
rencana tindak lanjut
3.4. salam penutup 3.4. menjawab salam

4
VIII. EVALUASI

1. Evaluasi struktur :
- SAP sudah dibuat sebelumnya
- Materi sudah dipersiapkan
- Tempat dan peralatan sudah siap
- LCD dan laptop sudah dipersiapkan
- Petugas penyuluhan sudah siap melakukan penyuluhan

2. Evaluasi Proses
- Acara penyuluhan berjalan lancar
- 70% Peserta penyuluhan hadir tepat waktu
- Peserta penyuluhan berperan aktif selama penyuluhan
- Pemateri menyampaikan materi dengan jelas dan baik
- Diskusi dan tanya jawab kelompok berjalan dengan lancar
- Tim penyuluh bekerja dengan baik sesuai dengan tugas
masing-masing

3. Evaluasi Hasil
- Evaluasi hasil menggunakan tes lisan kepada remaja
perempuan
- Pertanyaan untuk evaluasi hasil
a. Jelaskan tentang pengertian nyeri haid (dismenorre)?
b. Apakah penyebab dari nyeri haid (dismenorre)?
c. Sebutkan klasifikasi nyeri haid (dismenorre) ?
d. Sebutkan tanda dan gejala nyeri haid (dismenorre) ?
e. Bagaimanakah cara mengatasi dan mencegah nyeri
haid (dismenorre)?

IX. Daftar Pustaka

Wiknjosastro.H.1999.Ilmu kandungan.Jakarta:Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
IMCW.2007.Dismenore (nyeri haid). Tersedia dalam :
(http://www.MyDinariraq.com).Akses : Sabtu 30 – 03 – 2011 jam 15.00

5
LAMPIRAN MATERI

MATERI PENYULUHAN
NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA

A. PENGERTIAN
Haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara
berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja
sampai menopause.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini
berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi
rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari
sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL
hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35ml/harinya.

Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis ginekologis rasa sakit


selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dismenore
sering didefinisikan hanya sebagai nyeri haid, atau setidaknya nyeri haid yang
berlebihan. Dismenore / Nyeri Haid adalah kondisi nyeri perut yang berasal dari
kram rahim dan terjadi menjelang atau selama menstruasi. Nyeri haid sering
digunakan secara sinonim dengan kram menstruasi, tetapi yang terakhir juga dapat
merujuk pada kontraksi uterus menstruasi, yang umumnya kekuatan, durasi dan
frekuensinya lebih tinggi daripada di sisa siklus menstruasi.
Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri, sepeti sakit yang teramat
sangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk.
Dysmenorrhea bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin
menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dysmenorrhea
bisa hidup berdampingan dengan kehilangan darah berlebihan berat, yang dikenal
sebagai menorrhagia.
Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit
dan tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membuat

6
wanita tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan dengan
rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah.

Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi,
wanita yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari
12 tahun) dan wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus
yang lebih jarang, nyeri menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit,
misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah
spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25
tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak
kunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

Ada beberapa pendapat tentang pengertian Dismenore, antara lain:

 Menurut Surtiretna (2001), Dismenore adalah rasa sakit yang menyerupai


kejang, terasa di perut bagian bawah, dan biasanya dimulai 24 jam
sebelum haid, dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid.
 Menurut Dianawati (2003), Dismenore merupakan kekakuan atau kejang
di bagian bawah perut dan terjadi pada waktu menjelang atau selama
menstruasi.
 Menurut Ramaiah (2006), Dismenore adalah nyeri atau kram pada perut
yang dirasakan sebelum dan selama menstruasi.
 Menurut Prawirohardjo (2007), Dismenore atau nyeri haid merupakan
suatu rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan
sering kali disertai rasa mual.
 MIMS Petunjuk Konsultasi (2007/2008) mengatakan bahwa Dismenore
adalah rasa nyeri yang timbul menjelang dan selama menstruasi, ditandai
dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah. Gejala ini disebabkan
karena tingginya produksi hormon Prostaglandin. Dismenore merupakan
rasa nyeri yang hebat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
(Wijayanti, 2009).
 Menurut Proverawati & Misaroh (2009), Dismenore adalah nyeri
menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada

7
menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari. Istilah
Dismenore (dysmenorrhoea) berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys
(gangguan atau nyeri hebat/ abnormalitas), meno (bulan) dan rrhoea yang
artinya flow (aliran). Jadi Dismenore adalah gangguan aliran darah
menstruasi atau nyeri menstruasi.

Dari beberapa pendapat mengenai Dismenore, maka dapat diambil suatu


kesimpulan bahwa Dismenore atau nyeri haid adalah rasa nyeri yang timbul
menjelang dan selama menstruasi yang dapat menggangggu aktivitas sehari-hari,
ditandai dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah. 

B. KLASIFIKASI

Klasifikasi nyeri haid (dismenore) :

1. Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi.
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri
menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik). Terjadi
sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan (Proverawati &
Misaroh, 2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2009).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah
12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah
menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri
tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan berlangsung
untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari
(Prawirohardjo, 2006).
Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang
gadis mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulai
matang setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi. Dismenore

8
tidak ada pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer jarang terjadi
setalah usia 20 tahun (Ramaiah, 2006).

Menurut Prawirohardjo (2006), ada beberapa faktor peranan sebagai penyebab


Dismenore primer, antara lain; 
 Faktor kejiwaan 
Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika
mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah
timbul Dismenore.
 Faktor kostitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit
menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.
 Faktor obstruksi kanalis servikalis 
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya
Dismenore primer adalah stenosis canalis servikalis.
 Faktor alergi 
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara
Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab
alergi adalah toksi haid.

2. Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi
yang ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit
yang mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang
mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah
endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista ovarium, dan
kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan dismenore.
Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel (Mirena)
diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired)
adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya

9
endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang
sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).

Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan


ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis uteri
dan lain-lain (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun
meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun
(Ramaiah, 2004).

Nyeri haid berdasarkan jenis nyerinya :

1. Nyeri spasmodik
Terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera
setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena terlalu
menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antara yang
pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Dismenore
spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama,
walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hat seperti itu.

2. Dismenore kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari
sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit pada bush
darts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit
punggung, pegal pada paha, merasa, lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung,
kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di
paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang
berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi
mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari
pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih
baik.

10
C. PENYEBAB

Penyebab Dismenore diantaranya adalah:


1. bisa karena penyakit (peradangan panggul) endomentriosis
2. tumor atau kelainan letak uterus
3. selaput dara yang tidak berlubang
4. stress atau kecemasan berlebihan
5. namun diduga penyebab utamanya terjadi ketidak seimbangnya
hormonal dalam tubuh

Banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri menstruasi.
Nyeri yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-hari menjelang atau awal
menstruasi. Nyeri terasa di perut bagian bawah atau tengah dan mungkin
memancar hingga ke pinggul, paha, dan punggung. Intensitas nyeri naik dan turun
berulang-ulang, mengikuti kontraksi otot rahim yang mendasarinya. Tingkat
keparahan nyeri bervariasi antar-wanita dan antar-haid pada wanita yang sama.
Pada suatu saat, nyeri mungkin hampir tidak terasa. Di saat lain, nyeri bisa sangat
hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguan lambung
seperti mual, muntah, dan diare.

D. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala nyeri haid (dismenore) :


 Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian
bawah dan tungkai
 Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul
yang terus menerus ada.
 nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

11
 Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga
sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih.
Kadang sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah
perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah,
sakit kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa
penuh. Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa
berlangsung beberapa hari (Ramaiah, 2004).

E. PENANGANAN DAN PENCEGAHAN

Beberapa pendapat tentang upaya penanganan untuk mengatasi Dismenore:


Upaya penanganan Dismenore menurut Yatim (2001):

 Olahraga atau latihan, psikoterapi untuk meyakinkan perempuan bahwa


keluhannya tidak membahayakan kehidupan, dan akan berlalu begitu darah
keluar dengan lancar.
 Obat-obatan anti sakit (analgetik) sebaiknya bukan golongan narkotik seperti
Morfin dan Codein.
 Obat-obatan penghambat pengeluaran hormon Prostaglandin, seperti Aspirin,
Endometasin, dan Asam Mefenamat

Upaya penanganan Dismenore menurut Proverawati & Misaroh (2009) dan


Wijayanti (2009): 

1. Kompres dengan botol dingin (hangat tepat pada bagian yang terasa kram
(bisa di perut atau pinggang bagian belakang).
2. Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
3. Menghindari minum-minuman yang beralkohol, kopi dan es krim.

12
4. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
5. Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah.
6. Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
7. Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum
analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal
dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.

Upaya penanganan Dismenore menurut Dianamawih (2003):

1. Olahraga ringan.
2. Mengonsumsi buah dan sayur.
3. Mengurangi kadar gula dan kafein.
4. Minum obat yang mengandung aspirin dan ibuprofen.

Upaya penanganan Dismenore menurut Prawirohardjo (2006): 

1. Penerangan dan nasihat


Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa Dismenore adalah gangguan
yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan
mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita.
Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya tabu atau
takhayul mengenai haid perlu dibicarakan. Nasihat-nasihat mengenai
makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna.

2. Pemberian obat analgesik


Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan
kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderitaannya. Obat
analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi Aspirin,
Fenasetin, dan Kafein. Obat-obat paten yang beredar di pasaran antara lain
Novalgin, Ponstan, Acep-aminopen dan sebagainya.

3. Terapi hormonal

13
Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan
bahwa gangguan benar-benar Dismenore primer atau untuk
memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting pada waktu haid
tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu
jenis pil kombinasi kontrasepsi.

4. Terapi dengan obat nosteroid anti prostaglandin


Termasuk disini indometasin, ibuprofen, dan naproksen hendaknya
pengobatan diberikan sebelum haid mulai, 1-3 hari sebelum haid, dan pada
hari pertama haid. e) Dilatasi canalis servikalis Dapat memberikan
keringanan karena kemudahan pengeluaran darah haid dan prostaglandin
di dalamnya.

Cara mencegah nyeri haid (dismenore):

1. Solusi non obat:

 Tempelkan bantal pemanas ke perut bagian bawah (di bawah pusar).


Bila Anda tidak memiliki bantal pemanas, Anda dapat memasukkan air
panas ke dalam botol dan membungkus botol tersebut dengan kain sebelum
menempelkan ke perut Anda. Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada
bagian yang terasa kram (bisa di perut ataupinggang bagian belakang).
 Lakukan yoga
Olahraga ringan saat haid, namun hindari olahraga berat. Letakkan
kaki Anda lebih tinggi dari jantung dan perut saat Anda berbaring, atau
berbaringlah miring dengan lutut menekuk. Atau Ambil posisi menungging
sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi. Beberapa
posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya
adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak
kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda ke atas setinggi-
tingginya. Yang lain adalah mengangkat panggul, anda berbaring dengan lutut
tertekuk dan kemudian mengangkat panggul dan bokong anda. Hanya dengan

14
melakukan posisi janin, menarik lutut anda kearah dada sambil memeluk
bantal atau botol air panas ke perut anda, juga dapat membantu.
 Mengosok-gosok perut/pinggang
Pijatlah yang sakit perut bagian bawah dengan pijatan melingkar yang
ringan.
 Minumlah minuman yang hangat.
 Bila Anda merasa mual sehingga selera makan Anda terganggu, sebar waktu
makan Anda. Anda juga dapat mengganti makan besar dengan makanan
ringan yang lebih sering.
 Pilihlah diet kaya karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, buah-buahan, dan
sayuran yang rendah garam, gula, dan tanpa kafein.
 Konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan rendah lemak.
 Perbanyak asupan vitamin E, vitamin B6, kalsium dan magnesium, atau
minyak ikan.
 Mandilah dengan air hangat, boleh juga menggunakan aromaterapi untuk
menenangkan diri.
 Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
 Berolahraga dapat mengurangi nyeri pada beberapa wanita. Pada beberapa
wanita lain, istirahat total lebih membantu. Beberapa wanita mencapai
keringanan melalui olahraga, yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga
meningkatkan produksi endorfin otak, penawar sakit alami tubuh. 
 Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
 Seks yang prima
Orgasme juga dapat membantu dengan mengurangi tegangan pada
otot-otot pelvis sehingga membawa kekenduran dan rasa nyaman.
 Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan juga coklat karena dapat meningkatkan
kadar estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari
juga makanan bersuhu dingin misalnya es krim.
 Perlu dilakukan terapi akupunktur untuk meningkatkan hasil yang lebih baik .
 Melakukan kesibukan-kesibukan yang mengandung unsure rekreasi seperti
mendengarkan music, dan membaca buku juga dapat mengurangi nyeri dan
mengurangi kekambuhan dismenore.

15
 Perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat adanya kemungkinan
lain.

2. Solusi obat

 Obat anti-inflamasi
Perawatan utama nyeri menstruasi adalah kelas obat yang disebut obat
anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Mereka
bekerja dengan menghentikan produksi prostaglandin oleh tubuh. Mereka juga
dapat mengurangi kehilangan darah dengan mengurangi pembekuan darah di
dalam rahim. Ada belasan merek obat berbasis NSAID yang dapat Anda beli
secara bebas di apotek dan toko obat. Anda harus berhati-hati dengan obat ini
jika memiliki penyakit maag, karena dapat mengiritasi lambung.

 Pemberian obat analgetik  digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri / sakit.


Dapat menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen (untuk nyeri
ringan), Promrtazin, oksikodon, butalbitat ( untuk nyeri berat).

16

Anda mungkin juga menyukai