Anda di halaman 1dari 5

 KEBUTUHAN WANITA MENOPAUSE

1. Gizi yang Dibutuhkan oleh Wanita Menopause


Jenis zat-zat gizi yang harus diperhatikan adalah karbohidrat (dikonsumsi 55% lebih
jenis yang karbohidrat kompleks), jumlah lemak yang dianjurkan berkisar 20-30%(hindari
lemak hewani). Dianjurkan dalam mencegah osteoporosis agar dapat mengonsumsi kalsium
disertai dengan vitamin D. Asupan kalsium sebesar 1.000- 1.200 mg dan 500 IU vitamin D
per hari dapat meningkatkan efektifitas kalsium dan melindungi tulang terhadap osteoporosis.
Kesehatan perempuan di masa menopause dapat tetap dipelihara melalui pemanfaatan bahan
alami yang memiliki kandungan sediaan serupa khasiat hormon estrogen.
Salah satu bahan alami itu adalah tempe. Di samping tempe yaitu tahu, tauco, susu kedelai,
kacang tunggak, bengkuang, tokbi hingga biji-bijian seperti gandum, wijen maupun
mengandung unsur mineral dan vitamin bermanfaat bagi perawat kesehatan organ tubuh serta
alat reproduksi.

2. Pola makan sehat menuju menopause


Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita. Untuk
mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause yang disebabkan oleh
kekurangan hormon estrogen, pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah
salah satu jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada tubuh. Hal
ini merupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi ekstra estrogen yang banyak
terkandung pada sejumlah bahan pangan.
Sebuah menopause diet adalah waktu yang baik untuk membatasi makanan yang tidak begitu
bagus untuk seorang wanita menuju masa menopause karena ransel di kalori dapat lebih
mudah selama fase kehidupan ini dan faktor risiko jenis penyakit tertentu bisa naik. Tidak
mengkonsumsi lemak berlebih dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman
berkafein, akan memelihara hati dan sistem kardiovaskular yang sehat dan membantu untuk
mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes.
Ganti pilihan dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein.
Sayuran dan buah-buahan segar selalu penting untuk disertakan dalam setiap diet. Seorang
wanita harus menjauhi makanan berlemak dan manis serta yang mengandung kafein atau apa
pun yang benar-benar tidak memiliki nilai gizi.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya
mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen.
Senyawa tersebut disebut fitoestrogen. Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah
jenis kacang-kacangan terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua
jenis sereal, sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium. Bahan pangan kaya
fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman segar antara lain tahu sutera. Bahan yang
terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur yang sangat lembut, seperti krim kental,
dapat menjadi pengganti aneka produk dari daging sapi dan minyak hewani.- Susu Kedelai.
Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat fitoetrogen, sangat fleksibel diolah
menjadi dessert yang mengugah selera. Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang,
agar-agar rumput laut.
3. Olahraga teratur menjelang menopause
Berolahraga secara teratur banyak manfaatnya. Berolahraga memungkinkan untuk
membakar lemak yang berlebih dengan lebih efisien. Dengan demikian, olahraga mambantu
mengandalikan berat badan. Selain itu olahraga mempunyai manfaat sebagai berikut :
A. Meningkatkan fungsi kekebalan tibuh, serta kemampuan tubuh untuk menjaga kadar gula
darah.
B. Menjaga kepadatan tulang.
C. Menjaga massa otot.
D. Membakar kalori lemak.
E. Mengurangi stress
F. Mengurangi gejala menopause misalnya meriang.
G. Membantu menjaga fleksibilitas dan kelenturan sendi sejalan dengan bertambahnya usia.

4. Penatalaksanaan
Dasar penatalaksanaan klimakterium seperti dapat dilihat dalam skema dibawah ini
meliputi :
A. Penatalaksanaan Umum
Perlu ditekankan bahwa masa ini bukan berarti berakhirnya suatu kehidupan melainkan
justru berarti mulainya suatu tingkat kehidupan yang baru. Proses menjadi tua serta
menopause ini sedapat mungkin diterangkan dalam bahasa yang dapat dimengerti. Hubungan
erat yang saling percaya antara dokter pasien dan sebaliknya sangat membantu mengatasi
masalah ini dan mencegah terjadinya kesalahpahaman. Usaha ini dilakukan pada fase dengan
gejala-gejala yang ringan saja. Beberapa peneliti mengatakan bahwa psikoterapi dangkal saja
sudah akan sangat banyak menolong.
B. Pengobatan simtomatik non-hormonal
Gejala klimakterium yang cukup berat harus diobati baik secara medikamentosa ataupun
dengan cara lain. Pengobatan yang tepat disesuaikan dengan keadaan penderita. Untuk
gejala yang ringan maka sering dipakai sedatif, spasmolitika, dan bermacam-macam obat
turunannya. Bagi gejala yang berat seperti gejolak panas yang berat, maka sedatif dan
obat depresan lainnya tidak banyak pengaruhnya.
C. Pengobatan hormonal
Pada dasarnya menopause adalah suatu defisiensi hormonal yang terjadi secara fisiologis.
Tujuan pengobatan adalah mencapai keseimbangan hormonal kembali. Pada umumnya
yang harus diobati adalah defisiensi estrogen.
Dengan pengobatan substitusi estrogen dapat ditemukan beberapa keuntungan disamping
beberapa kerugian :
 Pengendalian reaksi vasomotor
 Pengurangan reaksi emosional
 Pencegahan dan pengobatan genetalia
 Pemeliharaan kulit yang baik
 Pencegahan dan pengendalian osteoporosis
 Berkurangnya resiko terjadinya aterosklerosis
 Pencegahan dan pengendalian perdarahan tak teratur.
Mengingat bahwa defisiensi estrogen dalam waktu lama mempunyai pengaruh yang
buruk maka pengobatan substitusi adalah pilihan pengobatan yang terbaik. Sedangkan
sedatif dan obat tranquilizer merupakan obat yang mempunyai cara kerja yang
berlainan sehingga hanya dapat dipakai pada kasus dengan gejala ringan
saja.Pengobatan dengan estrogen konjugasi 1,25 mg perhari selama 20 hari dengan
interval 7-8 hari sebagai pengobatan awal selama bulan pertama, dilanjutkan dengan
dosis sama setiap 4 hari untuk 3 minggu dengan interval 7-8 hari selama bulan ke 2
dan kemudian 1,25 mg setiap 7 hari, untuk 3 minggu dengan interval yang sama pada
bulan ke 3 dan seterusnya, pengobatan ini merupakan cara yang efektif untuk
penanganan kasus-kasus klimakterium. Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina
untuk mencegah penipisan lapisan vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya
infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk mencegah timbulnya nyeri ketika
melakukan hubungan seksual. Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi estrogen
tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker endometrium. Resiko ini
berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen.
Jika terjadi perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim.
Mengkonsumsi progesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi resiko
terjadinya kanker endometrium.
Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita :
a. Kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut
b. Perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti
c. Penyakit hati akut
d. Penyakit pembekuan darah Porfiria intermiten akut.
Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin untuk
mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah tersinggung dan
susah tidur bisa diberikan anti-depresi.

a. Banyak ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :


1. Mengurangi gejala menopause yang tidak diinginkan
2. Membantu mengurangi kekeringan pada vagina
3. Mencegah terjadinya osteoporosis.
b. Beberapa efek samping dari TSH :
1. Perdarahan vagina
2. Nyeri payudara
3. Mual
4. Muntah
5. Perut kembung
6. Kram rahim.
Untuk mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli
menganjurkan:
1. Menambahkan progesteron terhadap estrogen
2. Menambahkan testosteron terhadap estrogen
3. Menggunakan dosis estrogen yang paling rendah.
4. Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksan panggul, dan Pap
smear sehingga kelainan bisa ditemukan sedini mungkin.
D. Pembedahan
Sekitar 40-70% wanita dengan perdarahan abnormal pada masa premenopause akan
sembuh dengan tindakan kuretase saja dan tidak membutuhkan pengobatan lebih lanjut.
Selanjutnya jika terjadi perdarahan lagi dalam masa 6 bulan dan tidak ada kecurigaan
terhadap kemungkinan keganasan/hyperplasia maka pengobatan substitusi masih ada
tempatnya. Sedangkan perdarahan berulang setelah 6 bulan maka perlu dilakukan
kuretase ulang dan bila dianggap perlu dapat dilakukan histerektomia.

Beberapa hal yang mempercepat menopause :


1. tuberkolosis dan penyakit kronis lain
2. pemakaian obat steroid
3.Obat penurun berat badan
4. olahraga yang terlalu berat

Tips Untuk Memperlambat Menopause :


a. Hindari makanan yang instan
b. Makan makanan yang mengandung fitoestrogen seperti kacang-kacangan, buah
pepaya, bengkuang dan lainnya
c. Olah raga teratur
d. Terapkan pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai