Anda di halaman 1dari 23

DISKUSI TOPIK

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS

DENGAN KASUS SEBORRHEA

Dosen Pembimbing : Yulizawati, S.ST., M.Keb

Oleh:

Raissya Rahma 1810331012

PRODI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kata “dermatitis” berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema
merupakan bentuk khusus dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata
ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang dicetuskan dari dalam pada kulit.
Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk dermatitis
atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang
menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Seborrhea biasa disebut dengan Dermatitis seboroik (DS) atau Seborrheic
eczema merupakan penyakit yang umum, kronik, dan merupakan inflamasi
superfisial dari kulit, ditandai oleh pruritus, berminyak, bercak merah dengan
berbagai ukuran dan bentuk yang menutup daerah inflamasi pada kulit kepala,
muka, dan telinga. Daerah lain yang jarang terkena, seperti daerah presternal
dada. Beberapa tahun ini telah didapatkan data bahwa sekurang–kurangnya
50% pasien HIV terkena dematitis seboroik. Ketombe berhubungan juga
dermatitis seboroik, tetapi tidak separah dermatitis seboroik. Ada juga yang
menganggap dermatitis seboroik sama dengan ketombe.
DS adalah dermatosis papuloskuamosa kronik yang biasanya mudah
ditemukan pada tempat-tempat seboroik. Penyakit ini dapat menyerang anak-
anak paling sering pada usia di bawah 6 bulan maupun dewasa. DS dikaitkan
dengan peningkatan produksi sebum pada kulit kepala dan folikel sebasea
terutama pada daerah wajah dan badan. Jamur Pityrosporum ovale
kemungkinan merupakan faktor penyebab.
Banyak percobaan telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini
dengan mikroorganisme tersebut yang juga merupakan flora normal kulit
manusia. Pertumbuhan P. Ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi
inflamasi, baik akibat produk metaboliknya yang masuk ke dalam epidermis
maupun karena jamur itu sendiri melalui aktivasi sel limfosit T dan sel
Langerhans. Akan tetapi, faktor genetik dan lingkungan diperkirakan juga
dapat mempengaruhi onset dan derajat penyakit.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian seborrhea ?
2. Apa penyebab dari seborrhea ?
3. Bagaimana seborrhea pada bayi ?
4. Apa saja gejala seborrhea ?
5. Bagaimana penatalaksanaan seborrhea ?
6. Bagaimana pencegahan seborrhea ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari diskusi topik ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui definisi dari seborrhea atau dermatitis seboroik.
2. Untuk mengetahui penyebab seborrhea
3. Untuk mengetahui seborrhea pada bayi
4. Untuk mengetahui gejala dari seborrherhea
5. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan seborrhea
6. Untuk mengetahui cara pencegahan seborrhea
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH JURNAL

2.1. Tinjauan Pustaka Varney


Langkah 1 : Pengumpulan data
Pada langkah pertama ini, dilakukan pengumpulan semua data untuk
mengevaluasi klien secara lengkap. Seperti:
1) Identitas klien
2) Riwayat kesehatan
3) Pemeriksaan fisik
4) Pemeriksaan nutrisi klien

Langkah 2 : Interpretasi data dasar


Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-
data yang telah dikumpulkan.

Langkah 3 : Mengidentifikasi diagnosa


Setelah pengkajian data-data yang telah dikumpulkan, maka didapatlah
suatu diagnosa klien tersebut.

Langkah 4 : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang


Memerlukan Penanganan segera
Identifikasi perlunya tindakan segera dari Bidan agar dapat
dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.

Langkah 5 : Merencanakan asuhan yang menyeluruh


Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa saja yang
sudah teridentifikasi oleh klien, tetapi juga pedoman antisipasi terhadap remaja
tersebut.
Langkah 6 : Melaksanakan rencana
Asuhan menyeluruh yang direncanakan sebelumnya, di laksanakan dengan
aman dan efisien. Bila ada komplikasi bidan dapat merujuk atau berkolaborasi
dengan tim kesehatan lainnya.
Langkah 7 : Evaluasi
Setelah dilaksanakannya rencana yang menyeluruh, bidan mengevaluasi
klien tersebut agar mengetahui apakah asuhan yang diberikan efektif atau tidak.

2.2. Tinjauan Pustaka SOAP


Sistem pendokumentasian asuhan kebidanan menggunakan SOAP

Dokumentasi dalam kebidanan adalah suatu bukti pencatatan dan


pelaporan yang di miliki oleh bidan dalam melakukan catatan perawatan yang
berguna untuk kepentingan Klien, bidan dan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara
tertulis dengan tanggung jawab bidan.

Pendokumentasian ini harus lengkap dan akurat sesuai dengan keadaan


dan kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan. Dalam kasus ini
kita munggunakan metode pendokumentasiaan SOAP:

a. S adalah data subyektif


Menggambarkan pendokumentasiaan asuhan kebidanan hasil
pengumpulan dari klien melalui melalui anamnesa.
b. O adalah data obyektif
Menggambarkan pendokumentasiaan hasil pemeriksaan fisik klien dan test
diagnostic lain yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung
asauhan.
c. A adalah hasil analisa/assessment
Menggunakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data
subjektif dalam identifikasi
d. P adalah planning
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan dan evaluasi
perencanaan berdasarkan assement, seperti tindakan antisipatif, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi dan rujukan
2.3. Tinjauan kasus
Pengertian
Adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan
timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya.
Biasanya, proses pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan
dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika
proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang
kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik, berupa
serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala
Klasifikasi seborrhea:
a. Seborrhea adipose
b. Seborrhea neonaturum (saraf susu)
c. Seborrhea Squamosa (bersisik)
Etiologi
a. Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
b. Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
c. Asupan minuman beralkohol
d. Adanya gangguan emosi
e. Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya
kadar hormon ibu yang mengalir didalam tubuh bayi
f. Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama
kehidupan sikecil. Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.
Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam
suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P.
Ovale ). Walaupun namanya mungkin sedikit menakutkan , tetapi P. Ovale adalah
jamur yang secara alami terdapat pada kulit kepala dan bagian kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang
berarti. Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala
kita akan menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P.
Ovale berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan
menyebabkan gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit yang
lama. Hasilnya timbul Ketombe.
Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali
ditemukan di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di
belakang telinga atau bagian dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning
berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:

 Stres
 Kelelahan
 Cuaca dingin
 Kulit berminyak
 Jarang mencuci rambut
 Pemakaian losyen yang mengandung alkohol
 Penyakit kulit (misalnya jerawat)
 Obesitas (kegemukan).

Proses pergantian kulit mati, yang kemudian diganti dengan sel-sel kulit
dibawahnya disebut keratinisasi. Ada beberapa hal yang membuat periode
keratinisasi ini tidak normal, diantaranya:

 Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada


kulit kepala yang produksi minyaknya berlebihan.
 Mikroorganisme. Adanya peningkatan jumlah fungus bernama
Pityrosporum Ovale. Fungus ini bertanggung-jawab pada proses
pemecahan lemak kulit, yang menyebabkan iritasi kulit kepala.
 Makanan berlemak,
 Mengakibatkan produksi minyak dari kelenjar minyak bertambah. Asupan
lain yang juga punya andil besar merangsang kelenjar minyak membentuk
minyak kulit adalah sambal, alkohol, kopi, serta rokok.
 Zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat-obatan
tertentu, sabun, shampoo, minyak rambut. Zat-zat ini secara langsung
merangsang kulit kepala, atau menjadi media yang baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme.
 Hormon tertentu. Hormon yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak
misalnya hormon Androgen.
 Hal lain seperti stress, genetika, cuaca.

Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja. Inilah yang
kemudian menjadi Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit yang berwarna
merah, bersisik, dan sangat gatal. Bisa terjadi di kulit kepala, samping kiri dan
kanan hidung, alis, bulu mata, kulit di belakang kuping, dada bagian tengah,
pusar, ketiak, lipatan buah dada, selangkangan, atau bokong.
Setiap orang pastilah mengalami Seborrheic Dermatitis. Pada bayi disebut
dengan nama Cradle Cap. Tanpa diobati serius, Cradle Cap ini akan hilang saat
usia bayi berkisar antara delapan hingga 12 bulan. Cradle Cap pada bayi
merupakan warisan hormon berlebih yang diberikan si ibu, sebelum bayi tersebut
lahir.
Seborrhea Pada Bayi
Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi, hal ini terkait dengan
hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. Itulah
kenapa, lewat dari masa bayi, masalah ini akan menghilang seiring dengan
berkurangnya kadar hormon androgen.
Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic. Jadi hanya
bayi tertentu saja, terutama yang mengalami atopik, yakni kecenderungan untuk
bereaksi menyimpang terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi
menyimpang itu terjadi di kulit kepala, maka akan timbul dermatitis seborrheic
bahkan eksim. Bila dermatitis seborrheic ini tidak ditangani secara tepat, mungkin
saja akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya disertai proses inflamasi atau
peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan sisik yang berada di atas kulit
yang kemerahan.
 Gejala Seborrhea
Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik
kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi
tanpa kerontokan rambut. Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat
bersisik kekuningan sampai kemerahan di sepanjang garis rambut, di belakang
telinga, di dalam saluran telinga, alis mata dan dada. Pada bayi baru lahir yang
berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik menyebabkan ruam tebal
berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap) dan kadang tampak
sebagai sisik berwarna kuning di belakang telinga atau beruntusan merah di
wajah. -Serpihan/Sisik
Merupakan tanda yang paling mudah dilihat dan paling memalukan. Sisik tersebut
adalah tanda bahwa kulit di kepala rontok dan waktu pergantian sel-sel pada kulit
kepala menjadi lebih cepat. Serpihan-serpihan/sisik berwarna putih dengan
berbagai ukuran dan bentuk yang terdapat di kulit kepala, rambut, dapat juga
melekat pada baju berwarna hitam. Pergantian sel kulit kepala biasanya tidak
terdeteksi oleh mata. Namun dengan dipercepatnye proses pergantian ini,
menyebabkan timbul KETOMBE. Jadi, setiap butir serpihan/sisik yang anda lihat
sebetulnya adalah kumpulan dari sejumlah sel sel kulit kepala yang mati dalam
jumlah besar, sehingga mudah menjadi perhatian.
-Gatal
Satu tanda lagi bahwa ber-KETOMBE adalah gatal pada kulit kepala. Gatal
tersebut terjadi karena timbul peradangan pada kulit kepala yang disebabkan oleh
jamur P.Ovale.
-Kemerahan
Tanda ketiga dari ketombe dikenal dengan seborrhea. Dalam kondisi ini, terlihat
kemerahan di sekitar kulit kepala. Dapat juga terlihat di sekitar alis mata, pipi,
belakang telinga atau bagian dada.
 Penatalaksanaan Seborrhea
Penatalaksanaan dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:
1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral
yang mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi
yang lembut pada malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci
dengan sampo setiap hari setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2
kali/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim
hydrocortisone. Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo
yang lembut; setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu. Kini banyak
sediaan krim, lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-
produk yang digunakan untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam
salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun
sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian digolongkan
sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala
dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan
yang lebih maksimal:

1. Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk


yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun
hati-hati, gunakan sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan
untuk orang dewasa. Sampo untuk orang dewasa umumnya mengandung
bahan sulfaktan, bahan pewangi, pengawet, dan sebagainya yang bisa
mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo bayi sengaja tidak mendapat
tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya. Sampo tersebut
harus lembut karena fungsi kelenjar kulit pada bayi dan anak belum
bekerja secara sempurna.
2. Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat
efektif. Namun tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya.
Bila tanpa sampo tak ada kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air
bersih saja ketika menyuci kepalanya. Frekuensi yang dianjurkan untuk
pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau tiga kali. Namun,
umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila dipakai
setiap hari.
3. Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan
keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo
setiap hari, pilih sampo jenis mild.
4. Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan
mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan
pijatlah kulit kepala dengan sampo secara perlahan karena akan
menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
5. Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus
dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa
didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2%
clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim,
oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada
dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
6. Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala
anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan
lebih lanjut.

 Pencegahan Seborrhea
·         Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk
yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.  Penggunaan
sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
·         Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat
dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih
sampo jenis mild.
·         Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan
mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan
pijatlah kulit kepala
·         dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat
serpihan kulit yang lepas.
·         Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan
oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek.
Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak
yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam,
cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang
lain.
·         Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak
yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut

2.4. Telaah jurnal


Jurnal 1 :
MANIFESTASI KLINIS DERMATITIS SEBOROIK PADA ANAK

Sitti Hajar

ABSTRAK
Pada bagian ini dijelaskan mengenai pengertian dermatitis seboroik secara singkat
dan jelas.

PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan secara rinci mengenai faktor penyebab dermatitis
seboroik pada bayi.

MANIFESTASI KLINIK
Pada bagian ini dijelaskan secara jelas mengenai gejala klinis dermatitis seboroik
pada bayi.

Jurnal 2:
PILIHAN PENGOBATAN JANGKA PANJANG PADA DERMATITIS
SEBOROIK

SandraWidaty, Aninda Marina

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

FK Universitas Indonesia/RSUPN dr. CiptoMangunkusumo, Jakarta

ABSTRAK
Pada bagian ini dijelaskan secara jelas mengenai dermatitis seboroik dan alternatif
pengobatan jangka panjang terhadap kasus ini

PENDAHULUAN
Pada bagian ini disajikan secara detail mengenai pengertian seborrhea dan
prevalensi DS
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Patogenesis DS masih belum diketahui dengan pasti, namun berhubungan erat
dengan jamur Malassezia, kelainan imunologis, aktivitas kelenjar sebasea dan
kerentanan pasien.

MANIFESTASI KLINIS

Pada bagian ini dijelaskan manifestasi klinis DS pada bayi dan orang dewasa
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN

Kasus;
Ny. Z dan bayinya yang berusia 3 hari datang ke PMB Raissya untuk
memeriksakan bahwa adanya bercak kemerahan disertai sisik pada kepala
bayinya yang telah dialami sejak lahir. Ny. Z khawatir jika hal tersebut
akan berdampak buruk bagi kondisi fisik anaknya, bidan pun
melakukan serangkaian pemeriksaan dan memberikan penjelasan pada
Ny. Z bahwa hal tersebut normal terjadi pada bayi baru lahir.
3.1. Asuhan kebidanan dengan langkah varney

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT


PADA By. Y UMUR 3 HARI DENGAN SEBORRHEA
DI PMB RAISSYA
         PENGKAJIAN
Tanggal/ Jam : 17 Desember 2019 / 09. 15 WIB
Tempat : PMB Raissya
1)      DATA SUBYEKTIF
Tanggal / jam : 17 Desember 2019 / 09. 15 WIB
A.    Identitas Penanggung Jawab

Nama : By. F Nama : Ny. Z


TTL :Solok, 14 Desember 2019 Umur : 28 tahun
Umur : 10 bulan Pekerjaan : Swasta
JK : Perempuan ( ♀ )
Alamat: Tanah Garam
B.     Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan bercak merah dan terdapat sisik pada kepala
anaknya

C.     Data Kesehatan


-      Riwayat penyakit keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak
menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun
( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering makan,minum,
dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg
(Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan
keputihan Gatal – Gatal (PMS).
D.    Data Imunisasi

HB POLIO BCG DPT CAMPAK DT


1 2 3 4 1 2 3 4 √ 1 2 3 √ 1 2
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -
2)      Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
a.       Keadaan umum : Baik kesadaran : composmentis
b.      Vital sign
T :-
RR : 40 x/menit
HR : 96 x/menit
S : 36, 50C
c.       BB : 10 kg PB : 73 cm
d.      LILA : 10 LK : 42 cm
2.      Kepala dan wajah
a.       Rambut
Warna : hitam
Pertumbuhan : rata / normal
Keadaan : bersih
Lesi : tidak ada
Oedema : tidak ada
Seborrhea : ada
b.      Mata
Conjungtiva :tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
Sekret : tidak ada
Bentuk : simetris
Tanda infeksi : tidak ada
Kelainan : tidak ada
c.       Hidung
Sekret : tidak ada
Keadaan : bersih
d.      Mulut
Secret : tidak ada
Lidah : bersih
Gusi : kemerahan, tidak bengkak, tidak berdarah, tidak ada
stomatitis
e.       Leher
Bentuk : simetris
Massa : tidak ada
Kekakuan : tidak ada
Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
Kel. Parotis : tidak ada pembengkakan
f.       Dada
Bentuk : simetris
Type pernafasan : normal
Perkusi dada : normal
Auskultasi suara : normal
Pernafasan : normal
KGB axila : tidak ada pembesaran
g.      Abdoment
Bentuk : simetris
Meteorismus : ada, perut kembung
Bekas luka op : tidak ada
Resistensi : tidak ada
Peristaltik usus : meningkat
Tumor/masa : tidak ada
Palpasi hepar : normal / tidak ada pembesran
Palpasi lien : normal / tidak ada pembesaran
Palpasi mc. burney : normal / tidak ada nyeri tekan
h.      Genetalia
Oedem : tidak ada
Secret : tidak ada
Kelainan : tidak ada
i.        Ekstremitas
Oedema : tidak ada
Kelainan : tidak ada

3.      Pemeriksaan penunjang


Tidak dilakukan pemeriksaan
4.      Pengobatan yang telah didapat
Ibu mengatakan bayinya belum pernah mendapatkan pengobatan apapun

II. INTERPRETASI DATA


Tanggal / jam : 17 Desember 2019 / 09. 20 WIB
1.      Diagnosa Kebidanan
By. F umur 3 hari dengan seborrhea.
Dasar : DS : Ibu mengatakan terdapat bercak merah dan sisik pada
kepala anaknya.

DO : KU : Baik Kesadaran : CM
T :- HR : 96 x / menit
RR : 40 x / menit S : 36,50C

2.      Masalah : Ibu khawatir akan kondisi fisik anaknya

III.            DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI


-
IV.            TINDAKAN SEGERA
Tidak ada

V.            PERENCANAAN
Tanggal / jam : 17 Desember 2019 / 09. 25 WIB
1.      Observasi KU dan VS.
2.      Beri pendkes pada ibu tentang seborrhea
3.      Anjurkan ibu untuk memandikan bayi secara rutin dua kali sehari
4. Anjurkan ibu untuk menyampokan bayi dengan shampo khusus yang lembut di
kepala bayi serta tidak menimbulkan iritasi
5.      Anjurkan ibu untuk mengolesi baby oil secara lembut di kulit kepala bayi

VI.            IMPLEMENTASI
Tanggal / jam : 17 Desember 2019 / 09. 30 WIB
1.      Mengobservasi KU dan VS.
2.      Memberi pendkes pada ibu tentang seborrhea
4.      Menganjurkan ibu untuk menyampokan bayi dengan shampo khusus yang lembut
di kepala bayi serta tidak menimbulkan iritasi
5.      Menganjurkan ibu untuk mengolesi baby oil secara lembut di kulit kepala bayi

VII.            EVALUASI
Tanggal / jam : 17 Desember 2019 / 09. 40 WIB
1. KU : Lemah Kesadaran : CM
T :- HR : 96 x / menit
RR : 40 x / menit S : 36,50C
2. Ibu sudah mengerti tentang seborrhea
3. Ibu bersedia untuk memandikan bayi secara rutin dua kali sehari
4. Ibu bersedia untuk menyampokan bayi dengan shampo khusus yang lembut di
kepala bayi serta tidak menimbulkan iritasi
5. Ibu bersedia untuk mengolesi baby oil secara lembut di kulit kepala bayi
3.2. Asuhan kebidanan dengan SOAP
Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada By. F
dengan Seborrhea di BPM Raissya
Tanggal 17 Desember 2019
Data subjektif Data objektif (O) Assesment Planning (P)
(S) (A)
Ibu mengatakan KU: Baik By. F umur 3 -Observasi KU dan VS.
terdapat bercak Kesadaran : CM hari dengan  - Beri pendkes pada ibu tentang seborr
merah dan sisik HR : 96 x / menit seborrhea - Anjurkan ibu untuk memandikan bay
pada kepala RR : 40 x / menit rutin dua kali sehari
anaknya. S : 36,50C -Anjurkan ibu untuk menyampoka
dengan shampo khusus yang lem
kepala bayi serta tidak menimbulkan
-Anjurkan ibu untuk mengolesi b
secara lembut di kulit kepala bayi

BAB IV
PENUTUPAN

KESIMPULAN

 Mahasiswa telah mampu mengumpulkan data subjektif


 Mahasiswa telah mampu mengumpulkan data objektif
 Mahasiswa telah mampu melakukan analisis berdasarkan data subjektif
dan objektif
 Mahasiswa mampu melakukan asuhan pada klien dengan kasus seborrhea
 Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan pada klien dengan kasus
seborrhea
 Data subjektif bisa terkumpul dengan cepat karena pasien kooperatif

SARAN

1. Bagi institusi pendidikan


Diharapkan menjadi bahan evaluasi atau bahan referensi dalam
pembelajaran asuhan neonatus,bayi dan balita.
2. Bagi penulis
Diharapkan penulis mampu dan dapat memahami tentang kasus seborrhea.
DAFTAR PUSTAKA

Wakelin S. Seborrheic dermatitis. Dalam:Griffths C, Barker J, Chalmers R,


Creamer D, editors. Rook’s Textbook of Dermatology. Edisi ke-9. New York:
John Wiley & Sons; 2016.hlm. 40.1-40.6.

Ervianti E. Konsep terbaru dermatitis seboroik dan dandruff. New prespective of


dermatitis. Edisi ke- 1. Surabaya: PKB IKK; 2008.

Jakarta:PenerbitBukuKedokteranEGC.2011;Hal485-487

Siregar,R.S.DermatitisSeboroik,AtlasBerwarna

Dermatologiedisi8.Jakarta:ErlanggaPTAksara Pratama.2003;hal194

Anda mungkin juga menyukai