Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MASALAH LAZIM PADA BAYI, ANAK, BALITA DAN USIA


PRASEKOLAH
“SEBORRHOE”

Dosen Pembimbing :
Elvi Destariyani, SST., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 16
1. Luthfiah Fatinnisa (P05140320022)
2. Masarah Alivia S (P05140320025)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
POLITEKNIK KESESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Seborrhoe” dengan tepat pada
waktunya.
Sholawat dan salam tidak lupa tim penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, para
sahabat, dan keluarganya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan pada
Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Kami selaku tim penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Ibu Elvi Destariyani, SST., M.Kes selaku dosen mata kuliah Asuhan pada Bayi, Balita dan
Anak Prasekolah yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya
makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Tim penulis selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Tim penulis
berharap pembaca dapat memahami dengan baik agar pengetahuan kita bertambah dan bisa
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Bengkulu, 07 Juli 2022

Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ................................................................................................ 2
B. Etiologi ................................................................................................ 4
C. Tanda dan Gejala ................................................................................. 5
D. Patofisiologi ......................................................................................... 6
E. Penatalaksanaan ................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi, asuhan kebidanan
pada neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir,
bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan masalah adalah suatu penyimpangan yang
dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita. Apabila tidak diberikan asuhan
kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita pada masa perkkuliahan, sehingga pada saat calon
bidan diterjunkan di lahan praktek sudah mampu untuk memberikan asuhan kebidanan pada
neonatus, bayi, dan balita dengan benar.
Ada beberapa masalah yang lazim terjadi diantaranya adalah adanya bercak mongol,
hemangioma, ikhterus, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rash, dan seborrhea, furunkel,
milliariasis, diare, obstipasi, infeksi, dan sindrom bayi meninggal mendadak. Atas dasar
pemikiran di atas, maka kami menyusun makalah ini dengan harapan mahasiswa kebidanan
dapat dengan mudah memahami masalah yang lazim terjadi pada neonatus, bayi, dan balita
terutama masalah seborrhea.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Seborrhea ?
2. Apa penyebab dari Seborrhea ?
3. Bagaimana patofisiologi Seborrhea ?
4. Apa saja pembagian dan tanda gejala Seborrhea ?
5. Bagaimana cara mengatasi Seborrhea ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Seborrhea.
2. Untuk mengetahui penyebab dari Seborrhea.
3. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Seborrhea.
4. Untuk mengetahui apa saja pembagian dan tanda gejala dari Seborrhea.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi Seborrhea.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Seborrhea
Adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada
kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses pergantian sel-sel
pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian
tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan
pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik,
berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.

B. Klasifikasi seborrhea
 Seborrhea adipose
 Seborrhea neonaturum (saraf susu)
 Seborrhea Squamosa (bersisik)

C. Etiologi
 Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
 Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
 Asupan minuman beralkohol
 Adanya gangguan emosi
 Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar
hormon ibu yang mengalir didalam tubuh bayi
 Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama
kehidupan sikecil.
 Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.
Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga.
Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Walaupun namanya
mungkin sedikit menakutkan , tetapi P. Ovale adalah jamur yang secara alami terdapat pada kulit
kepala dan bagian kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti. Namun,
dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita akan menghasilkan lebih
banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P. Ovale berkembang biak. Dengan
berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan mempercepat
kerontokan sel kulit yang lama. Hasilnya timbul Ketombe. Dibawah ini beberapa contoh gambar
seborrhoe pada bayi.
Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan
di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang telinga atau bagian
dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:
 Stres
 Kelelahan
 Cuaca dingin
 Kulit berminyak
 Jarang mencuci rambut
 Pemakaian losyen yang mengandung alkohol
 Penyakit kulit (misalnya jerawat)
 Obesitas (kegemukan).

Proses pergantian kulit mati, yang kemudian diganti dengan sel-sel kulit dibawahnya
disebut keratinisasi. Ada beberapa hal yang membuat periode keratinisasi ini tidak normal,
diantaranya:
 Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada kulit kepala
yang produksi minyaknya berlebihan.
 Mikroorganisme. Adanya peningkatan jumlah fungus bernama Pityrosporum Ovale.
 Fungus ini bertanggung-jawab pada proses pemecahan lemak kulit, yang
menyebabkan iritasi kulit kepala.
 Makanan berlemak,
 Mengakibatkan produksi minyak dari kelenjar minyak bertambah. Asupan lain yang
juga punya andil besar merangsang kelenjar minyak membentuk minyak kulit adalah
sambal, alkohol, kopi, serta rokok.
 Zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat-obatan tertentu, sabun,
shampoo, minyak rambut. Zat-zat ini secara langsung merangsang kulit kepala, atau
menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
 Hormon tertentu. Hormon yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak misalnya
hormon Androgen.
 Hal lain seperti stress, genetika, cuaca.

Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja. Inilah yang kemudian menjadi
Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit yang berwarna merah, bersisik, dan sangat gatal. Bisa
terjadi di kulit kepala, samping kiri dan kanan hidung, alis, bulu mata, kulit di belakang kuping,
dada bagian tengah, pusar, ketiak, lipatan buah dada, selangkangan, atau bokong.
Setiap orang pastilah mengalami Seborrheic Dermatitis. Pada bayi disebut dengan nama
Cradle Cap. Tanpa diobati serius, Cradle Cap ini akan hilang saat usia bayi berkisar antara
delapan hingga 12 bulan. Cradle Cap pada bayi merupakan warisan hormon berlebih yang
diberikan si ibu, sebelum bayi tersebut lahir.

D. Seborrhea Pada Bayi


Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi, hal ini terkait dengan hormon androgen
milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari masa bayi, masalah
ini akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon androgen.
Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic. Jadi hanya bayi tertentu
saja, terutama yang mengalami atopik, yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang
terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu terjadi di kulit kepala,
maka akan timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim. Bila dermatitis seborrheic ini tidak
ditangani secara tepat, mungkin saja akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya disertai proses
inflamasi atau peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan sisik yang berada di atas kulit
yang kemerahan.

E. Gejala Seborrhea
Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau
berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut.
Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai kemerahan
di sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis mata dan dada.
Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik menyebabkan
ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap) dan kadang tampak sebagai
sisik berwarna kuning di belakang telinga atau beruntusan merah di wajah. Ruam di kulit kepala
ini sering disertai dengan ruam popok. Pada anak-anak, dermatitis seboroik menyebabkan
timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala yang sukar disembuhkan.

F. Penatalaksanaan Seborrhea
Penatalaksanaan dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:
1. Anak-anak.
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang
mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut pada
malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo setiap hari setelah
sisiknya menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2. Bayi.
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim
hydrocortisone. Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang lembut;
setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu. Kini banyak sediaan krim, lotion, dan
shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-produk yang digunakan untuk mengatasi
ketombe biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium sulfida dan
belerang. Walaupun sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian
digolongkan sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala dari
ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan yang lebih
maksimal:
1. Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat
khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan
sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa. Sampo
untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan pewangi,
pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo
bayi sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya.
Sampo tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar kulit pada bayi dan anak belum
bekerja secara sempurna.
2. Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun
tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada
kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kepalanya.
Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau
tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila
dipakai setiap hari.
3. Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan
membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo
jenis mild.
4. Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol
populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala
dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit
yang lepas.
5. Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh
dokter. Kita bisa menggunakan obat anti jamur yang bisa didapat di apotek. Carilah
produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitive
dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah
konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
6. Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang
terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.

G. Pencegahan Seborrhea
 Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat
khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.
 Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
 Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan
membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo
jenis mild.
 Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol
populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala
dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit
yang lepas.
 Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh
dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah
produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif
dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah
konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
 Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang
terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya
sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Dermatitis seboreik sering
ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe
adalah Pitysporum ovale ( P. Ovale ). Biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik
kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa
kerontokan rambut.
Pencegahan Seborrhea biasanya penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo
merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.
 Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
 Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan
membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis
mild.
 Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol
populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala
dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit
yang lepas.

B. Saran
a) Saran Untuk Tenaga Kesehatan
Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami tentang
macam-macam masalah sering terjadi pada neonatus, bayi dan balita terutama Seborrhea,
Milliariasis, Bisulan. Serta bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.

b) Saran Untuk Mahasiswa


Penyusun berharap agar mahasiswa prodi DIV Kebidanan lebih mengetahui tentang
masalah yang serimg terjadi pada neonatus, bayi dan balita. Serta dapat menerapkan saat praktek
di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/06/pengertian-miliariasis.html
http://peraheryantiputri.blog.com/2011/10/28/miliariasis/
Sudarti, dkk.,2010, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita, nuha medika,
jogyakarta.
Dewi Lia, (2010) Asuhan Neonatus Bayi Dan balita, Salemba Medika, JakartaFK-UI,
(2000)
Ilmu Kesehatan Anak, FK-UI,
JakartaAnonym,(2010),Medicinestuffs.blogspot.com/.../dematitis-seboroik-pada-anak-
seborrheic.html

Anda mungkin juga menyukai