Disusun Oleh:
Nama : Haslia
Nim : 042019061
Kelas : C (Wotu)
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah
ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah, yaitu “Penyakit Bisul Pada
Anak”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dan menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bisul.....................................................................................2
B. Penyebab................................................................................................3
C. Jenis Bisul...................................................................................................4
D. Tanda Dan Gejala.......................................................................................5
E. Penatalaksanaan...........................................................................................6
F. Cara Mencegah Bisul...................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ruang lingkup Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita meliputi lima aspek yaitu
Asuhan pada Bayi Baru Lahir Normal, Bayi Baru Lahir Bermasalah, Bayi Baru Lahir dengan
Kelainan Bawaan, Bayi Baru Lahir dengan Trauma, dan Neonatus Beresiko Tinggi. Sebagai
seorang bidan, kita harus terampil dalam memberikan asuhan pada bayi baru lahir baik yang
normal maupun yang bermasalah. Dalam makalah ini akan dibahas tentang beberapa masalah
yang lazim terjadi pada bayi baru lahir diantaranya bayi baru lahir dengan masalah bisul/furunkel
beserta dengan penatalaksanaannya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang bisul/furunkel, mulai
dari pengertian, penyebab, dan penatalaksanaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bisul
Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada kanak-kanak. Bisul
sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau infeksi yang
disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada kulit, lalu
digaruk sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga masuk bakteri dan terjadi infeksi,
dan timbul bisul.Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
menyakitkan. Kelompok bisul dipanggil pekung (carbuncles) tetapi perubahan pada kulit
seperti ini tidak biasa berlaku kepada kanak-kanak.
Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar
minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman.
Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya terhadap invasi
kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa padat kemerahan
berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat gelembung bernanah. Kemudian melunak
menjadi abses lalu pecah. Biasanya biasanya mengeras dan terdapat pada bokong,
kuduk, belakang bahagian leher,di bawah ketiak, badan dan tungkai, dan sekeliling
pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung.
Yang tak kalah penting, bisul juga bisa menular. Kontak langsung bisul dengan
kulit apalagi bila ada goresan meskipun kecil (mikro trauma) dapat menyebabkan kuman
berpindah tempat. Tapi bila tidak ada luka, kebersihannya terjaga dan daya tahan tubuh
sedang bagus, tidak akan terjadi penularan.
Dalam keadaan yang normal, sekitar 50 persen bayi yang lahir cukup bulan sering
mengalami bisul-bisul kecil atau jerawat yang dikelilingi oleh warna kulit yang
kemerahan. Gangguan ini bisa timbul di seluruh tubuh bayi, entah itu di wajah, badan,
punggung, tangan, kaki, dan tempat-tempat lainnya.
Puncak terjadinya bisul-bisul ini umumnya saat bayi berusia dua hari dan
biasanya dialami selama kurang lebih dua minggu. Akibat adanya bisul-bisul ini, orang
tua enggan memandikan bayinya karena takut kondisinya akan memburuk. Padahal
dengan begitu, justru bisa mengundang infeksi kulit karena kulit si kecil berdaki atau
kotor akibat tidak dimandikan. Jadi solusinya sederhana saja, tetap mandikan bayi seperti
biasa. Belum sempurnanya fungsi kulit pada bayi juga membuat bayi mudah terserang
infeksi mikroorganisme. Salah satunya, infeksi bakteri Stafilokokkus aureus, yang
menyebabkan bisul. Bisul seringkali dimulai dari peradangan folikel (akar rambut) dan
jaringan sekitarnya. Karena itu, pada bayi dan batita, bisul kerap timbul di kulit kepala.
Sebab memang pembentukan folikel rambut di daerah ini belum sempurna dan keringat
pun sering keluar dalam jumlah banyak.
Namun bisul juga dapat timbul di bagian kulit mana saja, termasuk ketiak, leher,
lipat paha, atau pantat. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Walaupun demikian,
hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena gangguan yang dalam bahasa lainnya
Erythema Toxicum ini akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu diobati. Namun dalam
kondisi lain, yaitu keadaan yang abnormal Erythema Toxicum biasanya merupakan suatu
gangguan pada kulit bayi yang berdiri sendiri. Artinya, tidak ada gejala lain selain dari
gejala yang sudah diterangkan sebelumnya.Bila orang tua menemukan bisul-bisul disertai
dengan adanya demam, gatal, bernanah dan lain sebagainya, si kecil mungkin mengalami
penyakit kulit. Bisa saja penyakit kulit tersebut berupa infeksi, jamur atau bahkan alergi.
B. Penyebab
Faktor dari dalam tubuh anak misalnya alergi. Jika anak punya bakat
alergi, maka hal yang menyebabkan terjadinya alergi harus dihindari agar tidak
timbul bisul. Sebenarnya, tak ada hubungan langsung antara bisul dengan alergi.
Tetapi biasanya anak yang alergi lebih sering mengalami bisulan. Pasalnya, bila
anak sedang mengalami alergi dengan keluhan gatal, anak terangsang untuk
menggaruk. Akibat garukan, dapat terjadi kerusakan kulit/luka yang akhirnya
dimasuki kuman lalu muncul bisul.
b. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti tempat tidur dan lokasi bermain anak harus
dijaga kebersihan dan diupayakan agar tidak terlalu lembab. Teman-teman
bermain anak juga harus diawasi. Jangan sampai anak melakukan kontak fisik
dengan anak yang bisulan. Karena bakteri penyebab bisul bisa menempel pada
kulit anak yang masih rentan, kontak kulit bisa membuat anak tertular bisul
temannya.
Bisul bisa terjadi pada siapa saja, bayi, anak-anak maupun dewasa,
terutama bila ada faktor pemicu. Beberapa faktor pemicu adalah kurangnya
daerah tropis yang memudahkan keringat muncul sehingga kulit menjadi lembab
dan lebih mudah terinfeksi kuman, serta daya tahan tubuh bayi yang tak baik
sehingga mudah terserang penyakit.
Bayi yang lebih beresiko terkena bisul diantaranya adalah bayi yang:
1. Kurang terjaga kebersihan
Faktor kebersihan memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila
lingkungan kurang bersih, infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi,
gejala bisul mudah dijumpai. Bayi dan anak-anak identik dengan dunia
eksplorasi dalam bermain, apalagi bila terkena benda kotor semisal tanah.
Belum lagi setelah main, anak tidak dicuci tangannya. Sehingga kebersihan
anak dan bayi tak dijaga, akan mempermudah terjadinya bisul.
Orang tua yang tidak menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan
baik, otomatis lebih berpeluang terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau
mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana
faktor kebersihannya terabaikan akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat,
walaupun tinggal di tempat yang bersih tapi kalau jarang dimandikan dan dijaga
kebersihkan badan san bayi, dengan sendirinya kuman pun akan bersarang.
C. Jenis Bisul
Bisul biasanya diawali dengan kulit kemerahan, membengkak, dan ada benjolan
yang terasa sakit di bawah permukaan kulit. Ketika infeksi berlanjut, terbentuk kantung
nanah dalam kulit, yang berisi bakteri, sel kulit mati, dan sel darah putih. Puncak bisul -
yang sering disebut mata bisul- muncul di tengah-tengah bisul. Dari mata bisul inilah
biasanya nanah akan pecah.
Berdasarkan jumlah mata bisul yang ada, bisul dibedakan menjadi:
1) Furunkel atau bisul kecil yang hanya memiliki satu mata.
Letak bisul bisa di beberapa tempat tapi jarang-jarang. Jika furunkel satu mata
ini jumlahnya banyak dan letaknya menyebar di sejumlah anggota tubuh, disebut
furunkulosis. Pada bayi dan balita, jenis bisul yang terjadi biasanya furunkulosis.
Ini biasanya diawali oleh biang keringat yang berlanjut menjadi bisul. Karena
bisul dan biang keringat seringkali menimbulkan gatal, anak akan menggaruk
bisul tersebut. Garukan tangan pada tempat yang berbeda akan menularkan
kuman ke bagian tubuh lain sehingga di bagian tubuh itu timbul bisul pula. Bisul
ini menimbulkan rasa nyeri dan berdenyut-denyut. Itu sebabnya bisul yang parah
kadang mengakibatkan demam pada anak, karena anak tubuh anak berusaha
melawan kuman yang terdapat pada bisul.
2) Karbunkel
Karbunkel yaitu apabila beberapa bisul yang berdekatan menyatu dan
mengakibatkan terbentuknya beberapa mata bisul. Karbunkel adalah
sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit yang luas serta
pembentukan jaringan parut. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus.
Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan
bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan
infeksi yang lebih serius.Terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan di leher
bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh penderita
diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis.
Gejala untuk bisul ini hampir menyamai penyakit kulit yang lain seperti:
Nanah di bagian tengah bisul
Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut
Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh. Biasanya muncul bintil atau
benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa
nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman. Apabila bisul sudah
matang, mata bisul akan pecah dan diikuti keluarnya nanah dan darah yang
menyebar ke area kulit sekitarnya. Jika tidak dibersihkan dengan benar, besar
kemungkinan lokasi yang kena bekas nanah dan darah ini akan timbul bisul pula.
Sebab bakteri yang terdapat dalam bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi
sekitar bisul yang pecah. Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu
disebut autoinokulasi. Pecahnya bisul yang besar kadang bisa mengakibatkan
parut luka pada kulit. Tapi pada bayi atau batita, bekas luka bisul yang parah
sekalipun jarang sekali meninggalkan bekas yang jelas. Selain itu, kulit bayi
masih dalam perkembangan. Luka bisul akan meninggalkan bekas jika terjadi
pada anak usia belasan tahun atau orang dewasa.
E. Penatalaksanaan Bisul
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan apabila sudah terlihat akan terjadi
bisul, adalah segera kompres dengan air panas (hangat), yang dapat meningkatkan
sirkulasi darah ke tempat tersebut. Lama waktu pecahnya bisul tergantung pada
perawatan selama proses pematangan bisul. Jika bisul tidak terlalu parah dan selalu
dijaga kebersihannya, maka dalam waktu tiga hari, nanah yang terdapat dalam bisul
sudah bisa dikeluarkan atau bisulnya pecah dengan sendirinya. Tapi, bila bisulnya parah
bahkan membetuk furunkulosis atau karbunkel, nanah bisul baru bisa dikeluarkan atau
pecah setelah seminggu atau lebih. Sebagian besar bisul akan sembuh dengan sendirinya
tanpa pengobatan. Pada bayi, perawatan bisul harus menggunakan produk-produk
khusus bayi, seperti sabun bayi. Sabun bayi punya pH yang lebih rendah. Ini ditujukan
agar kulit bayi tidak mudah kering. Kulit yang kering lebih akan menghambat keluarnya
keringat dan memudahkan infeksi bakteri.Pemecahan bisul secara paksa tanpa
menunggu bisul matang justru akan mengakibatkan trauma pada kulit.
Apabila selama proses pematangan bisul ini, anak dibiarkan memegang bisulnya,
infeksi pun makin parah dan bisa memicu timbulnya bisul baru. Bahkan, infeksi pada
bisul akan disertai jamur yang menimbulkan rasa gatal yang justru mendorong anak
untuk terus menggaruk bisulnya. Jika kondisi tersebut terjadi, bisul akan semakin parah
dan penanganan serta penyembuhannya pun semakin lama. Perawatan bisul bisa
dilakukan di rumah, namun harus dilakukan dengan bahan dan alat yang higienis. Bisul
yang kecil dapat diatasi dengan kompres hangat yang ditempelkan selama 20-30 menit,
3-4 kali sehari. Ini akan membantu bisul pecah dengan sendirinya. Jangan memeras
nanah supaya keluar dari bisul karena infeksi bisa menyebar ke jaringan kulit sekitarnya.
Setelah bisul pecah, tutupi dengan perban yang bersih untuk melindungi kulit dan
menyerap nanah yang masih keluar.
Bersihkan area sekitar bisul dengan sabun antibakteri. Orang yang membantu
membersihkan bisul juga mesti membasuh tangan dengan sabun antibakteri untuk
mencegah penularan infeksi ke anggota keluarga yang lain. Periksakan anak ke dokter
dokter bila gejala bisul tidak berkurang atau tambah berat, atau bila timbul demam.
Bisul yang besar kadang perlu ditangani dengan antibiotik. Umumnya, dokter akan
mengeluarkan nanah dengan sayatan kecil. Ini akan meredakan sakit, mempercepat
penyembuhan, dan mencegah timbulnya parut.Bawa ke Dokter jika Bisul Itu,Berlokasi
di wajah, anus, lipat paha, atau tulang belakang Menyebabkan demam atau rasa sakit
yang berat Mengganggu gerakan anggota tubuh Menyebabkan pembengkakan, garis
merah, atau perubahan warna di bagian kulit di dekatnya Anak mengalami bisul yang
tidak mereda setelah penanganan selama seminggu Dialami anak yang diabetes.
Periksakan anak segera, bahkan ketika baru mengalami bisul yang kecil, karena anak
lebih rentan mengalami infeksi lanjutan Dialami penderita beberapa kali, dalam waktu
yang pendek. Dokter akan mengecek apakah ada penyakit lain yang mempengaruhi
kemampuan tubuh anak dalam melawan infeksi.
Perawatan khusus untuk bisul ini akan ditentukan oleh dokter berdasarkan umur
bayi tersebut juga bergantung kepada toleransi tubuh bayi terhadap obat yang diberikan.
Perawatan termasuk :
Anti-biotik yang sesuai
Pemberian obat-obatan antibiotik secara oral atau suntikan berdasarkan
kebutuhannya Melakukan pembedahan kecil untuk mengeluarkan nanah Jika
infeksi ini bisa dikeluarkan semuanya, antibiotik tak diperlukan. Jika infeksi itu
dalam, dokter akan menutup luka itu dengan perban steril untuk menjaga agar
sayatan itu tetap terbuka dan nanahnya tetap keluar. Pasien akan perlu kembali
ke dokter beberapa kali untuk diganti perbannya dan untuk memastikan apakah
nanahnya sudah keluar semua. Proses pengobatan bisul pun akan berbeda.
Artinya, disesuaikan dengan tempat tumbuh bisul tersebut. Bisul di wajah harus
diobati secara khusus. Karena, wajah merupakan bagian tubuh sensitif. Jadi
harus menggunakan obat-obat khusus yang tidak merusak jaringan kulit dan
tidak menggunakan obat keras.
Agar anak tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Kondisi terparah
Walaupun belum pernah tercatat kematian yang diakibatkan bisul, tapi ada
baiknya hal ini diwaspadai. Tahukah Anda, bakteri/kuman yang terdapat pada
bisul bila dibiarkan saja dapat masuk ke aliran darah.
Akibatnya bisa terjadi infeksi pada tulang di sekitar bisul, bahkan kuman tersebut
bisa jadi terbawa sampai jantung dan otak. Akan tetapi, kasus semacam ini
termasuk jarang dijumpai.Parah atau tidaknya bisul tergantung pada ganas atau
tidaknya bakteri yang masuk. Bila bakteri penyebab bisul tergolong ganas, tentu
kondisinya lebih serius. Yang harus diwaspadai adalah bisul yang muncul di
wajah, tepatnya di daerah sinus. Bila sampai terjadi infeksi di daerah itu
akibatnya bisa fatal.
Peran Bidan
Sebagai seorang bidan, sesuai dengan kewajiban untuk menolong sesama
namun dengan keterbatasan wewenangnya dapat membantu pasien yang
mengalami masalah bisulan. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bidan
dapat membantu bayi baru lahir maupun bayi yang mengalami bisul dengan
mengompres daerah bisul dengan air hangat selama 20-30 menit, 3-4 kali sehari,
untuk meningkatkan sirkulasi darah ke tempat tersebut namun harus dilakukan
dengan bahan dan alat yang higienis. Bidan juga dapat menginformasikan
kepada klien bahwa bisul yang diderita oleh anaknya (bayi baru lahir atau bayi)
merupakan gangguan kulit yang tidak terlalu berbahaya dimana sebagian besar
akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan namun dengan
mempertahankan kebersihan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa masalah yang lazim
terjadi pada anak masalah bisul/furunkel. Hal ini disebabkan oleh kuman dan bakteri.
Maka dari itu sebagai seorang bidan, kita harus terampil dalam memberikan asuhan pada
anak baik yang normal maupun yang memiliki kelainan (masalah) untuk menghindari
terjadinya masalah tersebut.
B. Saran
Sebaiknya jangan memakaikan baju yang tidak bisa menyerap keringat pada bayi
karena bayi mudah berkeringat, selalu memperhatikan tingkah laku anak yang sedang
bermain, menjaga kondisi anak, dan menjaga selalu kebersihan serta mengetahui tanda
dan gejala yang dapat menyebabkan timbulnya masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA