Disusun Oleh :
1. Aimatul insani
2. Elani indah rangkoratat
3. Ida ningsih
4. Kibaumy lulang rey
5. Mardiana rumakur
6. Mina kurniawati
7. Paulina podu dairu
8. Roswita jenahus
9. Yana kurniawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................
A.Latar Belakang..............................................................................................................................
B.Rumusan masalah..........................................................................................................................
C.Tujuan............................................................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................................................................
A. Injeksi SC.............................................................................................................................
B. Injeksi IM.............................................................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian obat kepada klien ada beberapa cara, yaitu melalui rute oral, parenteral,
rektal, vagina, kulit, mata, telinga dan hidung. Pemberian obat secara parenteral adalah
pemberian obat selain melalui saluran pencernaan. Pemberian obat parenteral
memerlukan pengetahuan keperawatan yang sama dengan obat – obat dan topikal (lokal
pada kulit). Namun karena injeksi merupakan prosedur invasif, teknik aseptik harus
digunakan untuk meminimalkan resiko injeksi.Pemberian obat secara parenteral (harfiah
berarti di luar usus) biasanya dipilih bila diinginkan efek yang cepat, kuat, dan lengkap
atau obat untuk obat yang merangsang atau dirusak getah lambung (hormone), atau
tidak direarbsorbsi usus (streptomisin), begitupula pada pasien yang tidak sadar atau
tidak mau bekerja sama. Keberatannya adalah lebih mahal dan nyeri, sukar digunakan
oleh pasien sendiri. Selain itu, adapula bahaya terkena infeksi kuman (harus steril) dan
bahaya merusak pembuluh atau saraf jika tempat suntikan tidak dipilih dengan tepat.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana injeksi melalui IM ?
2. Bagaimana injeksi melalui SC ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui cara pemberian obat secara parenteral dan cara penyuntikan, serta
prosedur dari injeksi intramuscular, subcutan, intravena, dan intracutan.
BAB II
PEMBAHASAN
Lokasi penyuntikan :
1. di paha bawah bagian depan
2. di perut, bagian bawah umbilicus
Prosedur SC:
1. Bersihkan kulit tempat akan dilakukan penyuntikan dengan kapas alkohol
2. Pegang daerah kulit yanga kan disuntik, kemudian tusukkan ujung jarum suntik dalam posisi
miring 45⁰
3. Jika jarum sudah masuk semuanya, lepaskan pegangan tangan anda
4. Jika yakin bahwa jarum sudah masuk di ruang subcutaneus, larutan dalam syringe boleh
diinjeksikan
5. Setelah larutan semuanya sudah diinjeksikan, jarum dicabut perlahan-lahan dan kulit daerah bekas
tusukam ditekan denganmenggunakan kapas alkohol.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian obat parenteral ada empat cara yaitu, subcutan(SC atau SQ), intramuscular (IM).
Pemberian obat secara parenteral lebih cepat diserap dibandingkan dengan obat oral tetapi tidak
dapat diambil kembali setelah diinjeksikan.Oleh karena ituperawat harus menyiapkan dan
memberikan obat tersebut secara hati – hati dan akurat.
B. Saran
Namun karena injeksi merupakan prosedur invasif, teknik aseptik harus digunakan untuk
meminimalkan resiko injeksi. Pemberian obat secara parenteral (harfiah berarti di luar usus)
biasanya dipilih bila diinginkan efek yang cepat, maka dari itu kita harus cekatan, tanggap dan
harus membutuhkan skill yang bagus dan ketelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, Ratna. 2009. Prosedur Klinik Kebidanan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta : Trans Info Media
Berman, Audrey dkk. 2009. Buku Ajar Praktik Kebidanan Klinis Edisi 5. Jakarta : EGC
Lynn, Pamela. 2010. Atlas Foto Pemberian Obat Lippincott. Jakarta : Erlangga
Tim Penulis Poltekkes Kemenkes Maluku.2011.Penuntun Praktikum Ketrampilan Kritis I untuk
Mahasiswa D3 kebidanan.Jakarta:Salemba Medika