Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN
A.

Penyebab Kelainan Kongenital pada Uterus dan Tuba Falopii


Perkembangan genitalia janin selalu menjurus kearah alat reproduksi wanita.
Lekukan ephitel mesoderm diketemukan Muller, disebut duktus Muller atau duktus
mesonephros, disebelah lateral dari gonad ridge. (2)
Kelainan Genetalia dibentuk duktus Muller dapat mengalami agenesis, hipoplasia
atau atresia. Gonad terus berkembang menjadi ovarium dan pada saat berfungsi
mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone. Oleh karena itu pertumbuhan
tanda seks sekunder tidak ada hubungannya dengan pembentuka alat genitalia interna,

karena saat pembentukan alat genitalia interna adalah :


1. Testis Determining Factor (TDF) atau H Y antigen
2. Bila testis determining factor tidak terbentuk pada pertemuan seks kromosom XX, maka
arah pertumbuhannya menuju alat genitalia wanita. Hasil tumbuh kembang duktus
Muller yang akan membentuk :
a. Tuba Fallopii
b. Uterus
c. Vagina(2)
Anomali pada organ genitalia perempuan diakibatkan oleh karena terjadinya defek
pada proses fusi lateral dan vertikal dari sinus urogenitalis dan duktus muller. Proses
fusi (penggabungan duktus Muller kanan dan kiri akan selesai pada usia kehamilan 12
minggu. Sementara itu, proses kanalisasi akan selesai pada usia kehamilan 5 bulan. (3)
Kegagalan fusi vertikal antara duktus Muller dan sinus urogenital akan
menyebabkan kelainan gangguan kanalisasi organ genitalia. Selanjutnya, kegagalan
untuk melakukan fusi lateral akan menyebabkan terjadinya duplikasi organ. (3)
Terjadinya penyimpangan dalam fusi duktus Mulleri akan memberikan berbagai
kelainan uterus. Apabila sama sekali tidak terjadi fusi, maka akan terbentuk dua uterus.
Tersering bentuk bikornu maupun adanya septum dalam kavum uteri yang keduanya
dikarenakan hanya sebagian dari duktus Mulleri yang mengalami gangguan untuk fusi.
(5)

Pada keadaan ini seringkali diikuti dengan terdapatnya dua serviks. Apabila salah
satu dari bentuk bikornu yang disertai septum tidak mempunyai saluran melalui serviks
uteri, maka akan terjadi penimbunan darah (hematometra). Berbagai keluhan akan
timbul pada proses penimbunan ini. Kelainan yang ekstrem yaitu tidak terbentuknya
uterus. Kelainan kongenital uterus tersebut akan menyebabkan abortus, kelahiran
prematur atau kesulitan melahirkan. Kemandulan dan amenorrhea bisa ditemukan bila
uterus tidak terbentuk.(5)
B. Kelainan-kelainan Kongenital yang Terjadi pada Uterus
Uterus
Diagnosis.
Diagnosis mioma uteri dalam kehamilan biasanya tidak sulit, walaupun kadang kadang terjadi
kesalahan. Kehamilan kembar, uterus didelfis, tumor ovarium dapat menyesatkan diagnosis.

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Varney, Helen. 2003.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Sastrawinata, Sulaiman. 1981. Ginekologi. Bandung: Elstar Offset
Prawiroharojo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka

Kelainan bentuk rahim penyebab tidak subur?


3
By Administrator on 11/01/2008 Famili

Rahim wanita dewasa berbentuk seperti buah alpukat berukuran 7,5 x 5 x

2,5 cm. Namun sekitar 0,1-3% wanita memiliki bentuk rahim yang berbeda. Benarkah dapat
menjadi salah satu penyebab tak subur?
Kelainan bentuk rahim, meski jarang, perlu diwaspadai pada beberapa kasus.
Tentunya, tak semua kelainan bentuk rahim mengancam, sebagian dibiarkan saja
karena tak mengganggu.

Rahim terbentuk saat bayi masih dalam kandungan, dan karena faktor yang belum
diketahui, beberapa bayi memiliki bentuk rahim tidak sempurna. Ini disebut
kelainan rahim bawaan. Misalnya rahim yang ukurannya kecil sekali, membentuk
tanduk, bersekat, atau bahkan terbelah dua hingga membentuk dua rahim yang
berukuran tak normal.
Kelainan bentuk rahim juga bisa terjadi ketika kita dewasa, kondisi ini diakibatkan
adanya tumor atau massa yang terdapat di rahim seperti mioma atau polip.

Bagaimana mengetahui kelainan ini?


Gejala tergantung dari tipe kelainan rahim.
Mendeteksi kelainan rahim
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kelainan bentuk rahim:
Kelainan bentuk rahim vs infertilitas

Tidak subur atau infertilitas 40% memang disebabkan faktor wanita, 30% faktor
pria, dan sisanya karena faktor keduanya. Penyebabnya perlu diselidiki satu persatu
namun perlu diingat, kelainan bentuk rahim bukanlah satu-satunya penyebab. Dan
tidak semua kelainan bentuk rahim menyebabkan ibu tak subur.
Ada yang menyatakan posisi atau arah rahim tertentu menyebabkan gangguan
kesuburan. Pada beberapa keadaan disarankan untuk melakukan koitus dengan
posisi tertentu. Namun, sebenarnya hal ini tidak pernah terbukti secara medis
menjadi penyyebab infertilitas.
Lalu, apa yang terjadi bila ibu dengan kelainan rahim ini hamil? Jawabannya
tergantung dari kelainan yang terjadi. Pada beberapa kasus, pemantauan lebih
ketat diperlukan ing kemungkinan persalinan caesar karena kelainan letak janin.
Referensi:
1. Behrman, Klingman. Arvin. Nelson textbook of Pediatrics WB Saunders
Company USA, 1996
2. William Obstetric. 2th edition, Cunningham MacDonald et al. Appleton &
Lange, 2001

Rahim - Kelainan Letak Uterus


Rahim atau peranakan atau uterus merupakan organ reproduksi nan hanya dimiliki kaum hawa,
berbentuk menyerupai buah pir dan beratnya sekitar 30 hingga 50 gram. Di sinilah hasil konsepsi
(pertemuan antara sperma dan ovum) ditampung.
Rahim memiliki struktur otot nan sangat kuat dan terdiri dari tiga bagian penting, yaitu korpus
uteri (badan uterus nan berbentuk segi tiga dan merupakan loka tumbuh kembangnya janin),

serviks uteri (leher uterus nan berbentuk silinder), serta kavum uteri (rongga uterus). Besar
uterus pada masing-masing wanita berbeda, biasanya dipengaruhi usia serta frekuensi
melahirkan. Sayangnya, tak semua wanita memiliki uterus nan normal. Ada sejumlah kelainan
uterus nan sering kali dialami para wanita. Gangguan pada uterus ini bentuknya beragam.

Anda mungkin juga menyukai