Anda di halaman 1dari 38

PELAYANAN

KESEHATAN Dan
rujukan
DASAR HUKUM
 UUD ’45 : Memajukan kesejahteraan umum
 Salah satu komponennya adalah
terpenuhinya derajat kesehatan sebagai
kebutuhan dasar manusia.
 UUD ‘45 Amandemen 2, Pasal 28 H, ayat 1 :
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
 Pasal 11 ayat 2 UU 22/1999:”Bidang
pemerintah yg wajib dilaksanakan oleh daerah
kabupaten dan kota meliputi PU, kesehatan…”
Wajib disini berarti harus dilaksanakan oleh
daerah
 Pengertian kewenangan menurut ps 1 ayat 3 PP
25/2000 ad hak dan kekuasaan pemerintah
untuk menentukan atau mengambil kebijakan
dalam rangka penyelenggaraan pemerintah.
 PP 25 hanya mengatur wewenang pusat dan
provinsi dalam bidang kesehatan
 Wewenang Kab/kota tidak dirinci dlm PP
25/2000
 Ps 2 ayat 4 huruf b PP 25/2000:”…
penetapan pedoman untuk menentukan
standar pelayanan minimum dalam
bidang yang wajib dilaksanakan oleh
kabupaten/kota.”
 Menkes mengeluarkan SE 1107/2000
tentang kewenangan daerah bidang
kesehatan
 Mendagri mengeluarkan SK 130-
67/2002 tentang Positif List
Kewenangan Depdagri
Ham dan Landasan Hukum
1. UUD 1945 Pasal 28H
(1) “Setiap Orang Berhak hidup sejahtera… serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan”
2. UU No. 23/1992 Pasal 4
“Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat
kesehatan yang optimal”

Komitmen global
• Deklarasi Hak Azasi Manusia PBB dan
• Konstitusi WHO 1948
“Kesehatan adalah hak asasi manusia yang paling fundamental”
• Konvensi PBB untuk Hak-hak Anak (1989)
“Semua anak berhak mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi”
“Semua anak berhak mendapatkan jaminan kesehatan”
• World Summit for Children (1990):
Indonesia turut menyatakan komitmen untuk memprioritaskan
kesejharataan anak
• Belum ada ketegasan pelayanan kesehatan yang
menjadi kewajiban daerah

Kewenangan provinsi dalam bidang kesehatan


meliputi 5 kewenangan yaitu:
1.Pedoman penyuluhan/kampanye kesehatan
2.Kelola dan izin RS khusus
3.Sertifikasi teknologi kesehatan dan gizi
4.Survailans dan penanganan wabah dan KLB
5.Penempatan tenaga strategis, pindah tenaga
khusus antar kabupaten, pendidikan dan
pelatihan
Jenjang Pelayanan Kesehatan
1 Tingkat Rumah Tangga Pelayanan Kesehatan oleh individu atau
keluarga sendiri

2 Tingkat Masyarakat Keg swadaya masy: Posyandu, Polindes,


POD, Saka Bhakti Husada, dll

3 Fasilitas Yankes Tk I Dilakukan oleh Puskesmas dan unit


fungsional, Dr Swasta, Dr keluarga, bidan

4 Fasilitas Yankes Tk II Dilakukan oleh Balai Kes Indera, BP4,


RS Kab, RS Swasta, Dinkes Kab/ kota

5 Fasilitas Yankes Tk III Dilakukan oleh RS Prov/ Pusat/


Pendidikan, Dinkes Prov dan Depkes
Jenjang Pelayanan Kesehatan

Rujukan Kesehatan
Rujukan Medik
Masyarakat
Tk III Tk III

Tk II Tk II

Tk I Tk I

Masyarakat Masyarakat

Individu Individu
Pengembangan Puskesmas
Sistem
Upaya Puskesmas
Kesehatan KUAT
•Kemitraan Kab/ Aceh
Manajemen •Unit Mandiri
Kecamatan Kota Sehat
Puskesmas Sehat Sehat
•Akuntabilitas
•Teknologi
Fungsi dan Tepat guna
Upaya
Puskesmas
Visi Puskesmas

 Masyarakat yang hidup dalam lingkungan


dan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi tingginya.
Misi Puskesmas
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
di wilayah kerjanya
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga
dan masyarakat
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
Tujuan Puskesmas
 Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi tingginya
Fungsi Puskesmas
 Pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan
 Pusat pemberdayaan masyarakat
 Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
 Pelayanan kesehatan perorangan/ UKP (private
goods)
 Pelayanan kesehatan masyarakat / UKM (public
goods)
Upaya Kesehatan Wajib di Pusk
 Upaya Promosi Kesehatan
 Upaya kesehatan lingkungan
 Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
 Upaya perbaikan Gizi
 Upaya Pencegahan dan pemberantasan
penyakit
 Upaya pengobatan
Upaya Kesehatan Pengembangan
 Upaya kesehatan sekolah
 Upaya kesehatan olah raga
 Upaya kesehatan kerja
 Upaya kesehatan gigi dan mulut
 Upaya kesehatan jiwa
 Upaya kesehatan mata
 Upaya kesehatan usia lanjut
 Upaya pembinaan pengobatan tradisional
Upaya Kesehatan yang melekat di
Setiap kegiatan Puskesmas

 Kegiatan Pencatatan dan pelaporan


 Upaya Laboratorium
 Perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)
 Perencanaan dan monitoring
Azas Penyelenggaraan
 Azas pertanggungjawaban wilayah
 Tingkat kecamatan
 Azas pemberdayaan masyarakat
 Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat
 Azas keterpaduan
 Keterpaduan antar program dan sektor
 Azas rujukan
 Rujukan upaya kesehatan perorangan
 Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Pengembangan Puskesmas

Puskesmas KUAT
Sistem •Availability
Upaya Aceh
Kesehatan •Countinuity Kecamatan
Sehat
Sehat
•Accessibility
Manajemen
Puskesmas •Afordability
•Quality

Fungsi
Puskesmas
Monitoring kegiatan Puskesmas
 Harian
 Laporan W1 (Wabah)  bila ada KLB  (< 24 jam)
 Laporan staf dari hasil kunjungan harian
 Mingguan
 Laporan Kejadian Luar Biasa (Laporan W2)
 Laporan Staf dari kunjungan minggu itu
 Bulanan
 Laporan survailans/ epidemiologi
 Umpan balik dari Laporan Dinkes dan Staf Pusk/ Pustu, dll
Indikator kesuksesan Puskesmas
 Lingkungan sehat
 Pemanfaatan jamban, cakupan air bersih, dll
 Perilaku sehat
 Kebiasaan merokok, perilaku seksual, perilaku berobat
 Jangkauan pelayanan
 Cakupan pengobatan/ kunjungan masy ke Pusk
 Mutu pelayanan
 Kepuasan petugas dan masyarakat yang dilayani
MANAJEMEN PUSKESMAS
Ada 3 Fungsi Manajemen Puskesmas, yaitu
:
1. Perencanaan

2. Pelaksanaan dan Pengendalian

3. Pengawasan dan
Pertanggungjawaban
VISI
DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

PELAYANAN MEDIK PRIMA

TERWUJUDNYA PELAYANAN MEDIK PRIMA


DI SARANA YANKES PERORANGAN
(RUMAH SAKIT)
MISI
DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK

 MEMFASILITASI TERLAKSANANYA PELAYANAN MEDIK


YANG BERMUTU, EFISIEN, ADIL DAN MERATA;
 MENDORONG PENINGKATAN PERAN SERTA LINTAS SEKTOR
DAN PROGRAM TERMASUK MASYARAKAT DALAM
PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN;
 MENINGKATKAN SERTA MENGEMBANGKAN SISTEM
RUJUKAN DAN JEJARING PELAYANAN MEDIK;
 TERCIPTANYA SDM YANG PROFESIONAL, AKUNTABEL DAN
BERORIENTASI PADA KEBUTUHAN KLIEN YANG
BERLANDASKAN MORAL, ETIKA DAN HUKUM;
 MENINGKATKAN, MENDORONG PENGEMBANGAN DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PELAYANAN MEDIK TEPAT
GUNA;
 MEWUJUDKAN TERSEDIANYA SUMBER DAYA UNTUK
PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN MEDIK.
MASALAH
 PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH
TERPENCIL DAN TERTINGGAL, DAERAH
PERBATASAN, SERTA DAERAH PEMEKARAN
 PERLU DITINGKATKAN
 PELAYANAN BAGI MASYARAKAT MISKIN,
RENTAN DAN BERISIKO TINGGI  BELUM
MEMADAI
 JUMLAH, JENIS DAN KOMPETENSI TENAGA
KESEHATAN SERTA SARANA PRASARANA
DAN PERALATAN  BELUM MEMADAI
 STANDAR, PEDOMAN, PROSEDUR DAN
KEBIJAKAN TEKNIS  BELUM EFEKTIF
Pelayanan RS KELAS A
Rujukan
RS KELAS B Pen / NonPen

RS KELAS C

RS KELAS D

PUSKESMAS

PRAKTEK Dr/ BP/DLL


• ultimate
•Research (basic)
•Education

•Prompt treatment
•Rehabilitation
•Intrensif Care
•Research
•Education

• EARLY DETEC
• PROMOSI
• PREVENTIF
• EMERGENCI

• OBAT MANDIRI
• TRADISIONAL
PELAYANAN YANG
DIBUTUHKAN MASYARAKAT
1. Accessible (WHO, 2001):
 Lokasi dekat, kalau bisa dalam satu lokasi
 Terjangkau secara ekonomi
 Consumer Friendly ( sesuai dengan budaya
dan lingkungan setempat)
 Tersedia lengkap
 Adil (tidak ada diskriminasi uang, ras, agama
dll)
2. Pelayanan yang bermutu, aman dan
efektif
Ciri Pelayanan Medik
 Komprehensif (dokter, nursing, medical
technician, lab technician)
 Multi unit ( Puskesmas, RS, poli dll)

PELAYANAN YANG BERKESINAMBUNGAN


-PUAS
-SEMBUH
-LOYAL
Permenkes No. 159b/Menkes/Per/II/1988

• RS Pemerintah harus menyediakan


sekurang- kurangnya 75% dari kapasitas
tempat tidur yang tersedia diperuntukkan
bagi masyarakat miskin
• RS Swasta harus menyediakan sekurang-
kurangnya 25% dari kapasitas tempat tidur
yang tersedia diperuntukkan bagi
masyarakat miskin
UPAYA PENINGKATAN
 MENYEDIAKAN SUBSIDI BIAYA
OPERASIONAL PEMELIHARAAN KESEHATAN
MASYARAKAT MISKIN DI KELAS III RUMAH
SAKIT
 MEMBANTU RUMAH SAKIT DALAM
MELENGKAPI SARANA PRASARANA UNTUK
MENUNJANG PELAYANAN BAGI
MASYARAKAT MISKIN MELALUI TUGAS
PEMBANTUAN
 Akses informasi rumah sakit
 Ketepatan pola tarif

 Kecepatan pola layanan

 Peningkatan kebersihan dan fasilitas

 Pelaksanaan hak dan kewajiban

 Tindak lanjut terhadap saran dan kritik

masyarakat
• Pelayanan RS dari Pelayanan dasar sampai
Pelayanan canggih
• Pelayanan RS sesuai dengan kemampuan dari
masing-masing kelas RS
• Pelayanan RS mengacu kepada kepuasan pasien
• Pelayanan RS mengacu kepada pelayanan prima
• Rumah Sakit sebagai fungsi sosial, harus
menyediakan tempat bagi masyarakat miskin
• Diharapkan pola rujukan pelayanan berjalan
dengan baik

Anda mungkin juga menyukai