Pada jaman dulu, biasanya pada orang Bali khususnya akan menduga bahwa
amenore terjadi akibat ada kaitannya dengan unsur kepercayaan. Hal tersebut dapat
dibuktikan apabila anak perempuan mereka sudah mencapai remaja belum
mengalami menstruasi akan dibawa ke dukun dan menanyakan apa penyebab dari
keterlambatan menstruasi itu terjadi (amenore) itu terjadi. Padahal, hal tersebut
tidak ada kaitannya sama sekali dengan terjadinya amenore. Selain itu, pada jaman
dahulu juga lebih menggunakan obat tradisional dalam pengobatannya. Pengobatan
tradisional menggunakan buah manggis dan daun sirsak sangat dipercaya dapat
menyembuhkan amenore. Dulu khususnya orang Bali akan berpikir lebih baik
menggunakan pengobatan tradisional, dengan harga yang murah dan tidak terlalu
banyak menimbulkan efek samping.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kebiasaan pada jaman dulu tentang cara
pandang seseorag tentang penyakit mulai berubah. Mulai adanya pekembangan
mengenai teori-teori, dan dasar dalam melakukan tindakan pengobatan.
Tersedianya informasi yang memadai bisa didapatkan dari berbagai sumber dan
membawa manusia ke jalan yang lebih baik. Namun, tidak selalu bergantung
kepada perubahan yang baik. Teknologi juga membawa manusia ke jalan yang
salah, apabila teknologi tersebut disalahgunakan.
Banyak orang yang menganggap bahwa penyakit amenore ini adalah kehamilan,
apabila dihubungkan dengan amenore sekunder, kelainan yang terjadi biasanya
mengalami menstruasi tapi setelah itu tidak pernah mengalami menstruasi. Hal ini
dikaitkan dengan kehamilan, karena gejala pada penyakit amenore ini selain tidak
mengalami menstruasi juga adanya pengeluaran air susu pada seorang wanita.
Berkaitan dengan hal tersebut perbedaan terhadap kehamilan atau amenore itu
sangatlah tipis.
Amenore terjadi karena berbagai faktor salah satunya adalah asupan gizi,
emosional, dan permasalahan pada indung telur dengan hormon yang tidak normal.
Seperti yang diketahui seseorang sering mengalami stress, baik itu diakibatkan oleh
masalah pribadi, lingkungan, maupun pekerjaan yang dijalani. Stress pada wanita
dapat berbahaya terhadap produksi sel telur pada indung telur. Dampak terhadap
ibu hamil jika mengalami stress akan berbahaya ke janin yang dikandungnya dan
bisa menyebabkan keguguran. Namun pada remaja yang belum menikah akan
berdampak pada proses menstruasinya. Keterlambatan mestruasi atau tidak
mengalami menstruasi akan menimbulkan kecemasan kepada setiap wanita dan hal
tersebut akan semakin memperbesar masalah yang dialami. Untuk menangani hal
tersebut seseorang bisa menenangkan diri, mengurangi stress, dan melakukan
aktivitas yang dapat mengurangi stres atau kepenatan tersebut. Langkah selanjutnya
sebaiknya segera ke dokter spesialis ataupun ke rumah sakit untuk pengobatan
amenore yang dialami.
Hal lain yang menyebabkan wanita mengalami amenore, adanya aktivitas fisik yang
terlalu berat. Seperti yang kita ketahui bahwa fisik perempuan lebih lemah di
bandingkan laki-laki, tubuh perempuan lebih kecil dibandingkan laki-laki. Apabila
seorang wanita mengambil pekerjaan terlalu berat maka tubuh akan kelelahan
sehingga dapat merusak sel-sel reproduksi. Perempuan memang lebih rentan
mengalami infertilitas, bahkan hanya gara-gara infeksi ringan di organ reproduksi
saja seorang perempuan dapat menjadi mandul.
Penurunan berat badan yang drastis juga menjadi penyebab dari amenore. Wanita
lebih memperhatikan bentuk tubuhnya dari pada kesehatannya. Diet yang dilakukan
terlalu keras selain menjadi gangguan dalam tubuh dan merusak sel-sel, juga
berdampak terhadap proses mentruasi yang dialami oleh wanita. Perubahan pola
makan sangat besar pengaruhnya dengan produksi sel telur.
Langkah kedua yaitu dikerjakan bila tidak terjadi pendarahan dengan tes progestin,
yaitu dengan pemberian estrogen dan konjugasi atau estradiol dengan kadar tertentu
setiap hari selama 21 hari, ditambah pula pemberian progestin setiap hari pada lima
hari terakhir. Bila tidak terjadi pendarahan berarti endometrium berfungsi baik
dengan stimlasi estrogen eksogen. Langkah ketiga dikerjakan untuk mengetahui
penyebab tidak adanya estrogen endogen, seperti diketahui bahwaestrogen
dihasilkan oleh folikel yang sedang berkembang di ovarium setelah mendapat
stimulasi gonadotropin yang berasal dari sentaral (merupakan hasil kerja sama
hipotalomus dan hipofisis).