Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER

PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGIS KEHAMILAN

Disusun Oleh :

Renny
NIM : 2101041001

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Kasus Ujian Tengah Semester Praktik Kebidanan Fisiologis Kehamilan


Pada Ny. S Di Puskesmas Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Telah
Disetuji Oleh Pembimbing Institusi Dan Pembimbing Lahan Praktik.

Medan. Maret 2022


Pembimbing Lahan Praktik Pembimbing Institusi

Bd. Enny Ginting, STR.keb Utary D Listiarini, SST,M.Kes


NIP. 19870823 2017042004 NIDN.

Mengetahui Ka. Prodi

Novy Rahmini Harahap, SST,M.Keb


NIDN 1015118404

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan
apapun. Laporan yang berjudul “Laporan Praktik Kebidanan Fisiologis Holistik
Kehamilan” ini disusun untuk memenuhi tugas praktek Tahun Akademik 2021-
2022.
Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik
di Puskesmas Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat pada tanggal 17
Januari 2022 sampai tanggal 20 Januari 2022.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Novy Ramini Harahap,SST, M.Keb selaku Ka. Prodi Profesi Bidan.
2. Ibu Utary Dwi Listiarini, SST, M. Kes, selaku Dosen Pembimbing Institusi
Prodi Pofesi Bidan.
3. Ibu Bd Enny Ginting, STR.Keb, selaku Pembimbing Lahan Praktik di
Puskesmas Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.
4. Seluruh staf Dosen Prodi Profesi Bidan yang telah membekali ilmu
pengetahuan, memberikan petunjuk dan nasehat selama penulis menjalani
pendidikan.
5. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Profesi Bidan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.Semoga laporan ini dapat memberi
manfaat bagi para pembacanya.
Medan, Maret 2022
Mahasiswa

Renny

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................... 3
1.3 Tujuan Studi Kasus...................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 5


2.1 Kehamilan.................................................................................................... 5
2.1.1 Defenisi Kehamilan.......................................................................... 5
2.1.2 Proses Kehamilan............................................................................. 5
2.1.3 Diagnosa Tanda dan Gejala Kehamilan........................................... 6
2.2 Perubahan Fisiologis dan Psikologis selama Kehamilan............................. 8
2.2.1 Perubahan Fisiologis …………………………………................... 8
2.2.2 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil……………………………. 9
2.3 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan dan Cara Penanganannya.................... 9
2.3.1 Pengertian......................................................................................... 9
2.3.2 Ketidaknyamanan yang Dialami oleh Ibu Hamil............................. 10
2.4 Pemeriksaan Ante Natal care (ANC)........................................................... 14
2.4.1. Defenisi ANC................................................................................... 14
2.4.2 Tujuan Asuhan ANC........................................................................ 15
2.4.3 Pelayanan Asuhan Standar Minimal 14 T........................................ 16
2.4.4 Pemeriksaan Skrining Tes pada Ibu Hamil...................................... 17

iv
2.5. Kehamilan Resiko Tinggi............................................................................ 18
2.5.1 Defenisi............................................................................................. 18
2.5.2 Golongan Resiko Tinggi.................................................................. 18
2.5.3 Komplikasi Kehamilan Resiko Tinggi............................................. 20
2.6 Anemia dalam kehamilan.............................................................................. 21
BAB III PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL
NORMAL PADA Ny. S 32 TAHUN, G3P2A0 DI PUSKESMAS
GEBANG KEC. GEBANG KAB. LANGKAT TAHUN 2022.... 21
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 26
BAB V PENUTUP............................................................................................. 28
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 28
5.2 Saran............................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan proses reproduksi yang memerlukan perawatan
khusus karena menyangkut kehidupan ibu dan janin, agar dapat melewati masa
kehamilan, persalinan, dan menghasilkan bayi yang sehat. Antenatal Care (ANC)
sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan dengan
tujuan untuk mendeteksi secara dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan
dan persalinan yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau
keadaan janin (Maharani, Resky, 2019).
Asuhan kebidanan meliputi kehamilan dan persalinan adalah peristiwa
yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan,
persalinan dan masa setelah persalinan dapat terjadi adanya suatu komplikasi atau
penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut (Bobak 2005:122).
Agar proses proses yang alamiah ini berjalan dengan lancar dan tidak berkembang
menjadi patologis diperlukan upaya sejak dini dengan memantau kesehatan ibu
yang berkesinambungan dan berkualitas serta melakukan pemeriksaan kehamilan
secara teratur kepetugas kesehatan
ANC atau anteatal care merupakan perawatan ibu dan janin selama masa
kehamilan. Seberapa penting dilakukan kunjungan ANC? Sangat penting. Melalui
ANC berbagai informasi serta edukasi terkait kehamilan dan persiapan persalinan
bisa diberikan kebada ibu sedini mungkin. Kurangnya pengetahuan mengenai
tanda bahaya kehamilan sering terjadi karena kurangnya kunjungan ANC.
Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin
seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya
tanda bahaya (Kanal Pengetahuan FK-Kesmas dan Keperawatan UGM,2020).
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2018 setiap hari,
830 ibu didunia (di Indonesia 38 ibu/hari, berdasarkan Angka Kematian Ibu 305
per 100.000) meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan
persalinan. Sebagian besar kematian disebabkan karena komplikasi kebidanan
yang tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu. Sekitar 15% dari
kehamilan/persalinan mengalami komplikasi, 85% normal.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2019-2024 upaya terobosan yang dilakukan untuk penurunan
AKI dan AKB adalah : 1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu
dan anak dalam penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi dan
ketersediaan rumah tunggu kelahiran. 2. Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan yaitu penempatan dokter spesialis (obgin, anak, penyakit
dalam, anastesi, bedah) sebanyak 700 orang pertahun, penguatan
antenatal, persalinan dan postnatal sesuai standar. 3. Pemberdayaan
masyarakat yaitu pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Anak, posyandu
dan pemanfaatan dana desa. 4. Penguatan tata kelola yaitu penguatan
upaya promotif & preventif di Puskesmas, pelacakan-pencatatan-
pelaporan kematian ibu dan bayi (Rakernas, 2020).
Asuhan kebidanan meliputi kehamilan dan persalinan adalah
peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun
alamiah, kehamilan, persalinan dan masa setelah persalinan dapat
terjadi adanya suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan
penanganan lebih lanjut (Bobak 2005:122). Agar proses proses yang
alamiah ini berjalan dengan lancar dan tidak berkembang menjadi
patologis diperlukan upaya sejak dini dengan memantau kesehatan ibu
yang berkesinambungan dan berkualitas serta melakukan pemeriksaan
kehamilan secara teratur kepetugas kesehatan.
Hingga tahun 2018/2019 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia masih tetap tinggi di 305 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh gangguan hipertensi
sebanyak 33,07%, perdarahan obstetrik 27.03%, komplikasi non
obstetric 15.7%, komplikasi obstetric lainnya 12.04% infeksi pada
kehamilan 6.06% dan penyebab lainnya 4.81% (Profil Kesehatan
Indonesia, 2019).
Di Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2020 Angka Kematian

2
Ibu (AKI) 157 per 1000 kelahiran hidup.Sedangkan di Kabupaten
langkat Tahun 2020, Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh 12 orang
(0,03 %) dari jumlah ibu hamil sekitar 48,727 orang di seluruh
Kabupaten Langkat. Sedangkan di Puskesmas Gebang dari 882 ibu
hamil terdapat 1 orang yang meninggal pada tahun 2020
(http//mpd.kemenkes.go.id).
Penyebab tingginya AKI dan AKB di Indonesia terdapat
beberapa faktor terutama pada ibu hamil. Beberapa faktor yang menjadi
risiko pada ibu hamil antara lain usia ibu ketika hamil dan jarak
persalinan ibu dengan kehamilan sekarang yang terlalu lama. Usia ibu
hamil saat hamil > 35 tahun merupakan salah satu faktor risiko tinggi
ibu hamil. Banyak wanita yang menunda usia kehamilan bahkan sampai
usia 40 tahun, dengan alasan tertentu seperti alasan pendidikan, alasan
profesional, pekerjaan. Apabila kehamilan diatas usia 35 tahun dapat
mempengaruhi kondisi ibu, usia ibu hamil > 35 tahun memiliki
hubungan signifikan dengan preeklamsia, kelahiran bayi premature,
berat badan lahir rendah, dan seksio sesarea (Aghamohammadi dan
Noortarijor, 2017). Jarak persalinan terakhir dengan kehamilan
sekarang yang terlalu jauh mengakibatkan ibu dalam kehamilannya
seolah-olah menghadapi kehamilan/persalinan yang pertama lagi
(Rochjati, 2018).
Berbagai penelitian terkait ANC menyatakan bahwa
keberhasilan ANC lebih berarti dapat menyelamatkan nyawa atau
menurunkan AKI. Melalui ANC, kesempatan untuk menyampaikan
edukasi dan promosi kesehatan pada ibu hamil khususnya bisa
dilakukan lebih baik. Fungsi suportif dan komunikatif dari ANC tidak
hanya mampu menurunkan AKI tapi juga meningkatkan kualitas hidup
bagi ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Selain itu, secara tidak langsung
kualitas dari pelayanan kesehatan juga ikut meningkat.
Berdasarakan uraian diatas, AKI masih terlalu tinggi, maka dari
itu penulis mencoba melakukan studi kasus pada NY S, umur 30 Tahun,

3
G:3,P:2,AB:0, hamil 38 minggu Di Puskesmas Gebang Kecamatan
Gebang Kabupaten Langkat.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
yaitu "Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan Kehamilan Fisiologis Pada
Trimester III pada Ny S".

1.3 Tujuan Studi Kasus


1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan Kehamilan Fisiologis Pada Trimester III.
2. Tujuan Khusus
1) Penulis mampu melaksanakan pengkajian data atau anamnesa pada ibu
hamil dengan baik.
2) Penulis mampu menginterpretasikan data dan menganalisa masalah untuk
menegakkan diagnose sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dengan baik.
3) Penulis mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial serta
mengantisipasi data sesuai dengan kebutuhan pada ibu hamil dengan baik.
4) Penulis mampu menetapkan kebutuhan terhadap Tindakan segera secara
mandiri, kolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan
kebutuhan ibu hamil dengan baik.
5) Penulis mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan
cepat dan rasional berdasarkn keputusan yang dibuat pada Langkah
sebelumnya sesuai dengan kebutuhan pada ibu hamil dengan baik.
6) Penulis mampu melaksanakan secara langsung asuhan yang efisien dan
aman sehingga memenuhi kebutuhan pada ibu hamil dengan baik.
7) Penulis mampu mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan pada ibu
hamil dengan baik.
8) Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai
standar pelayanan kebidanan dengan baik.

4
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan penulis dalam
menerapkan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil sehingga dapat
digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakn tugas sebgai bidan.
2. Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
3. Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada
kehamilan fisiologis maupun psikologis serta masalah pada saat kehamilan
sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kehamilannya.
4. Lahan Praktik
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga Kesehatan untuk
lebih meningkatkan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan
mutu pelayanan.
5. Masyarakat
Merupakan informasi bagi masyarakat tentang perubahan fisiologi yang
terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah pada
kehamilan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2017).
Kehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual
dengan seorang pria yang mengakibatkan bertemunya sel telur dengan sel mani
(sperma) yang disebut pembuahan atau fertilisasi (Mandriyani, 2016).
2.1.2 Proses Kehamilan
Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah
bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Kehamilan (gestasi) berlangsung selama
40 minggu atau 280 hari di hitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia
kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi
(tanggal bersatunya sel sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu setelahnya
(Sulistyawati, 2016).
Fertilisasi pada manusia ini diawali dengan terjadinya persetubuhan
(koitus). Fertilisasi merupakan peleburan antara inti spermatozoa dengan inti sel
telur. Proses fertilisasi ini dapat terjadi di bagian ampula tuba falopi atau uterus

6
yang berhasil menemukan ovum akan merusak korona radiata dan zona pelusida
yang mengelilingi membran sel ovum, lalu spermatozoa akan melepaskan enzim.
Enzim dari banyak spermatozoa akan merusak korona radiata dan zona pelusida
sehingga spermatozoa berhasil menembus membran sel ovum. Hanya kepala
spermatozoon yang masuk ke dalam ovum, bagian ekor akan ditinggalkan. DNA
dalam nukleus spermatozoon akan dilepaskan dari kepala, memicu pembelahan
miosis akhir pada kromosom wanita. Bersatunya inti spermatozoon dan inti sel
telur akan tumbuh menjadi zigot. Zigot mengalami pertumbuhan dan
perkembangan melalui 3 tahap selama kurang lebih 280 hari. Tahap-tahap ini
multiperiode implamantasi (7 hari pertama), periode embrionik (7 minggu
berikutnya), dan periode fetus (7 bulan berikutnya). Selama 2-4 hari pertama
setelah fertilisasi, zigot berkembang dari satu sel menjadi kelompok sel (morula).
Selama periode ini zigot berjalan di sepanjang tuba falopi,setelah itu masuk ke
uterus dan tertanam dalam endomentrium uterus (Sulistyawati, 2016).
2.1.3 Diagnosa Tanda dan Gejala Kehamilan
Banyak manifestasi dari adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan yang
mudah dikenali dan dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan evaluasi kemajuan
kehamilan. Tetapi sayangnya proses farmakologis atau patofisiologis kadang
memicu perubahan endokrin atau anatomis yang menyerupai kehamilan sehingga
dapat membingungkan. Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang
menyertai kehamilan menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti
adanya kehamilan. Untuk menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan (Marjati, 2016, hal. 34).
1. Tanda dugaan hamil
1) Amenorea (berhentinya menstruasi)
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
3) Ngidam (menginginkan makan tertentu)
4) Syncope (pingsan)
5) Kelelahan
6) Payudara tegang
7) Sering miksi

7
8) Kontipasi atau obstipasi
9) Pigmentasi Kulit
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini:
a. Sekitar pipi: cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi,
hidung, pipi, dan leher).
b. Sekitar leher tampak lebih hitam.
c. Dinding perut: strie lividae/gravidarum (terdapat pada seorang
primigravida, warnanya membiru), strie nigra, linea alba menjadi lebih
hitam (linea grisae/nigra).
d. Sekitar payudara: hiperpigmentasi aerola mamae sehingga terbentuk
areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada
yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit
coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar
montgometri menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara.
e. Sekitar pantat dan paha atas: terdapat strie akibat pembesaran bagian
tersebut (Walyani, 2017).
2. Tanda kemungkinan hamil (Problem sign)
1) Perubahan abdomen, yaitu perubahan ukuran uterus menyebabkan
pertambahan lingkar abdomen secara bertahap.
2) Perubahan uterus. Dimana dalam 12 minggu pertama uterus berbentuk
menjadi bulat kuat, membesar, lunak dan berbentuk seperti rongga.
3) Tanda hegar menggambarkan perlunakan ekstrem segmen bawah uterus
sampai kedaerah yang dapat dikompresi hampir setipis kertas.
4) Ballotement. Ketukan mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapt dirasakan oleh tangan pemeriksa.
5) Perubahan serviks. Pada usia sekitar 8 minggu gestasi, serviks mulai melunak
dan lubang eksternal serviks memperlihatkan konsistensi atau derajat
pelunakan, seperti lobus telinga atau bibir (dikenal dengan istilah tanda
Goodell).
6) Kontraksi Braxton Hicks. Apabila uterus di rangsang atau distimulasi dengan
rabaan akan mudah berkontraksi (Sulistyawati, 2016).

8
3. Tanda pasti (positive sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin,
yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa (Walyani, 2017).
1) Terdengarnya bunyi jantung janin, tanda ini baru timbul setelah kehamilan
lanjut diatas empat bulan. Jika dengan ultrasound bunyi jantung janin dapat
didengar pada kehamilan 12 minggu.
2) Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak saat melakukan
pemeriksaan.
3) Melihat rangka janin pada sinar Ro atau dengan menggunakan ultrasonografi.

2.2 Perubahan Fisiologis dan Psikologis selama Kehamilan


2.2.1 Perubahan Fisiologis
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi
perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang dari
2 sel ke satu bentuk yang akan mampu hidup di luar uterus. Perubahan tersebut
antara lain adalah:
1. Trimester pertama minggu ke 1-14 atau bulan ke 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara menjadi nyeri dan membesar,
kelelahan, dan ibu akan mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya
yaitu morning sickness atau mual muntah yang biasanya dimulai sekitar 8 minggu
dan mungkin berakhir sampai 12 minggu (Kurnia, 2016).
2. Trimester kedua minggu 16-24 atau bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekresi vagina
meningkat tetapi tetap normal dan tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU
3 jari dibawah pusat, payudara mengeluarkan sekresi kolostrum, kantung ketuban
menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah diatas pusat, sakit punggung
dan kram pada kaki mungkin dapat terjadi, mengalami gatal-gatal pada abdomen
karena uterus dan kulit merenggang.
3. Trimester ketiga minggu ke 28-36 atau bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin
terjadi, pernapasan dada berganti menjadi penapasan perut, mungkin ibu lelah

9
menjalani kehamilannya dan ingin sekali menjadi ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan
kesembilan, penurunan kepala ke panggul ibu atau kepala masuk PAP, sakit
punggung dan sering kencing, brixton hik meningkat karena serviks dan segmen
bawah rahim disiapkan (Kurnia, 2016).
2.2.2 Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam
tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi
hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa tidak sehat dan sering kali
membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu akan selau mencari
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi. Perut ibu belum
terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah
menerima kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu
mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan
rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu atau waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan
bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda
dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali merasa khawatir jika bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal (Sulistyawati, 2016).

2.3 Ketidaknyamanan Pada Kehamilan dan Cara Penanganannya


2.3.1 Pengertian
Ketidaknyamanan merupakann suatu perasaan yang kurang ataupun yang
tidak menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Hidayat,

10
2018, hal. 120).
2.3.2 Ketidaknyamanan yang Dialami oleh Ibu Hamil :
1. Sakit Kepala
1) Penyebab
Akibat kontraksi otot/
spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan.
Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan
syaraf yang berubah.
2) Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
a. Bila bertambah berat akan terus berlanjut
b. Jika disertai dengan tekanan darah tinggi, dan proteinuria
c. Jika ada migrant
d. Penglihatan berkurang atau kabur
3) Cara Meringankan/Mencegah
a. Teknik relaksasi
b. Memassase leher dan otot bahu
c. Penggunaan kompres panas atau es pada leher
d. Istirahat
e. Mandi air hangat
f. Pengobatan
g. Penggunaan yang bijaksana dari tylenol/paracetamol
h. Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative/hipnotik
2. Sesak Nafas / Hyperventilasi
1) Penyebab
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal
ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru
ibu.
2) Tanda-Tanda Bahaya/yang perlu diwaspadai
a. Jika disertai dengan demam, batuk, pernafasan cepat, malaise (infeksi)
b. Pernafasan cepat tanpa demam (embolus)
c. Exacerbasi (memburuknya) asthma

11
3) Cara Meringankan/Mencegah
a. Jelaskan penyebab fisiologisnya
b. Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan
pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi
c. Secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik
nafas panjang
d. Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan intercostal
3. Nocturia (sering BAK)
1) Penyebab
a. Tekanan uterus pada kandung kemih
b. Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya
pengeluaran air.
2) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai.
Wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran
kemih dan pyelonephiritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami
perubahan.
3) Cara meringankan/mengatasi.
a. Penjelasan mengenai terjadinya
b. Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
c. Perbanyak minum pada siang hari
d. Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia
mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
e. Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan
kafein dan lain-lain
4. Edema Dependen
1) Penyebab
a. Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
b. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
c. Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
d. Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada
kava inferior ketika berbaring

12
2) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria serta
hipertensi (waspada preeklamsi/eklamsi)
3) Cara meringankan atau mencegah
a. Hindari posisi berbaring terlentang
b. Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke
kiri, dengan kaki agak ditinggikan
c. Angkat kaki ketika duduk/istirahat
d. Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki
e. Lakukan senam secara teratur
5. Kram Kaki
1) Penyebab
a. Kekurangan asupan kalsium
b. Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor
c. Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada pembuluh
dasar pelvic, dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah dari
tungkai bagian bawah.
2) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Tanda-tanda thrombophlebitis superficial/thrombosis vena yang dalam.
3) Cara meringankan/pencegahan
a. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi) dan cari yang
high kalsium
b. Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk merengangkan otot-otot yang
terkena kram
c. Gunakan penghangat untuk otot
d. Terapi
e. Suplementasi dengan garam kalsium yang tidak mengandung fosfor
f. Gunakan antacid aluminium hidroksida untuk meningkatkan
pembentukan fosfor yang tidak melarut
6. Konstipasi
1) Penyebab

13
a. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi
lambat
b. Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus
besarpenyerapan air dari kolon meningkat
c. Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi
2) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
a. Rasa nyeri hebat di abdomen, tidak mengeluarkan gas (obstruksi)
b. Rasa nyeri di kuadran kanan bawah (appendicitis)
3) Cara meringankan/pencegahan
a. Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti : buah/juice prem,
minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
b. Istirahat cukup
c. Senam/exercise
d. Membiasakan BAB secara teratur
e. BAB segera setelah ada dorongan
f. Terapi
g. Gunakan pembentuk bahan padat (bongkahan)/emollients. Seperti :
suposutoria dan lain-lain
h. Hindari minyak mineral, lubrikasi, perangsang (stimulant) saline,
hipersmosis, diphenylmethane, castor dan lain-lain
7. Varises
1) Penyebab
a. Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena
menonjol.
b. Kongesti vena dalam bagian bawah yang meningkat sejalan dengan
kehamilan karena tekanan dari uterus yang hamil
c. Kerapuhan jaringan elastic yang disebabkan oleh estrogen
d. Kecenderungan bawaan keluarga
e. Disebabkan factor usia, dan lama berdiri
2) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai

14
Tromboplebitis supervisial atau thrombosis vena yang dalam.
3) Cara meringankan/mengatasi
a. Angkatlah kaki saat berbaring atau duduk
b. Berbaring dengan posisi kaki ditinggikan ± 90º beberapa kali sehari
c. Jaga agar kaki jangan bersilangan
d. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
e. Hindari pakaian dan korset yang ketat, jaga postur tubuh yang baik
8. Nyeri Pinggang/Punggung
1) Penyebab
Sakit pada punggung ini disebabkan meningkatnya beban berat janin
sehingga membuat tubuh terdorong kedepan dan untuk mengimbanginya
cenderung menegakan bahu sehingga memberatkan punggung.
2) Tanda-tanda bahaya/yang perlu diwaspadai
Bila dibawa tidur masih juga terasa sakit, waspada saraf terjepit.
3) Cara mengatasi
a. Santai dan istirahat
b. Pakai sepatu berhak rendah
c. Latihan menggoyangkan panggul
d. Menganjurkan ibu untuk menggunakan sanggahan bantal di belakang
punggungnya saat duduk (Kusmiyati, 2018).

2.4 Pemeriksaan Ante Natal Care (ANC)


2.4.1 Definisi ANC
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah periksaan kehamilan
untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga
mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapkan pemberian ASI
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2017).
Kunjungan antenatal care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil
ke bidan atau dokter sedini mungkin semnejak ia merasa dirinya hamil
untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan antenatal
ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan

15
memastikan bahwa komplikasi di seteksi sedini mungkin serta
ditangani secara memadai (Saifuddin, dkk, 2017).
Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu
hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post
partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental
(Winkjosastro, 2018).
2.4.2 Tujuan Asuhan ANC
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial
ibu.
3. Mengenali secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,
dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara optimal.
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 6 kali
selama kehamilan yaitu :
1. Dua kali pada trimester 1
2. Satu kali pada trimester II
3. Tiga kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama, dilakukan segera setelah ketahui
terlambat haid, kunjungan ANC yang saint adalah:
1. Setiap bulan sampai kehamilan 28 munggu
2. Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu
3. Setiap 1 minggu sejak kehamiilan 36 minggu sampai terjadi kehamilan.

16
4. Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu

2.4.3 Pelayanan Asuhan Standar Minimal “14T”


1. Timbang berat badan
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat
badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.
2. Ukur tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari
140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter,
letakkan titik nol pada tepi atas symfisis dan rentangkan sampai fundus uteri
(fundus tidak boleh ditekan).
Tabel 2.1
Perubahan TFU dalam Kehamilan

Tinggi Fundus Uteri


No Umur Kehamilan dalam Minggu
(cm)
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40

4. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)


Tablet ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang
diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi
kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan
kebutuhannya meningkat seiring denganpertumbuhan janin.
5. Pemberian imunisasi TT
Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus

17
neonatorium. Efek samping vaksin TT yaitu nyeri, kemerah-merahan dan
bengkak untuk1-2 hari pada tempat penyuntikan. Ini akan sembuh dan tidak
perlu pengobatan.

Tabel 2.2
Pemberian Imunisasi TT pada Ibu Hamil

%
Masa
Imunisasi Interval Perlindunga
Perlindungan
n
TT 1 Kunjungan pertama 0% Tidak ada
TT 2 4 minggu setalah TT 1 80% 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 95% 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 99% 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99% seumur hidup

6. Pemeriksaan Hb.
7. Pemeriksaan VDRL.
8. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara.
9. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil.
10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
11. Pemeriksaan protein urine atas indikasi.
12. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi.
13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok.
14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria.
2.4.4 Pemeriksaan Skrining Tes Pada Ibu Hamil
Prenatal screening test atau test skrining saat hamil adalah seperangkat
prosedur yang dilakukan selama kehamilan untuk menentukan apakah bayi
cenderung memiliki kelainan atau cacat lahir tertentu. Tes skrining saat hamil
hanya bisa memberitahu risiko atau kemungkinan adanya kondisi tertentu pada
janin. Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan hepatitis B pada

18
anak dari ibu yang terinfeksi berdampak pada kesakitan, kecacatan, kematian dan
memerlukan pelayanan kesehatan jangka panjang dengan beban biaya yang besar.
Dalam rangka upaya eliminasi penularan dari ibu ke anak perlu dilakukan
penanggulangan yang terintegrasi, komprehensif berkesinambungan, efektif dan
efisien (Permenkes RI nomor. 52 Tahun 2017).

2.5 Kehamilan Risiko Tinggi


2.5.1 Definisi
Kehamilan Risiko Tinggi adalah salah satu kehamilan yang di
dalamnya kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat
gangguan kehamilan yang kebetulan atau unik, (Sarwono, 2018).
Kehamilan risiko tinggi (KRT) adalah keadaan yang dapat
mempengaruhi keadaan optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan
yang dihadapi. Kehamilan risiko tinggi adalah beberapa situasi dan
kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan,
persalinan, nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu
maupun janin yang dikandungnya (Poedji Rochjati, 2016).
2.5.2 Golongan Risiko Tinggi
Menurut Ambarwati, dkk (2017) kehamilan risiko tinggi dibagi
dalam 4 golongan yaitu :
1. Penyakit yang menyertai kehamilan
1) Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan ginjal misalnya
darah tinggi, rendahnya kadar protein dalam darah dan tingginya kadar
protein dalam urin.
2) Inkompatibilitas darah atau ketidaksesuaian golongan darah misalnya pada
janin dan ibu yang dapat menyebabkan bahaya baik bagi janin maupun ibu
seperti ketidaksesuaian resus.
3) Endokrinopati atau kelainan endokrin seperti penyakit gula
4) Kardiopati atau kelainan jantung pada ibu yang tidak memungkinkan atau
membahayakan bagi ibu jika hamil dan melahirkan.

19
5) Haematopati atau kelainan darah, misalnya adanya gangguan pembekuan
darah yang memungkinkan terjadinya perdarahan yang lama yang dapat
mengancam jiwa.
6) Infeksi, misalnya infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, Citomegalo
virus dan Herpes simpleks), dapat membahayakan ibu dan janin.
2. Penyulit kehamilan
1) Partus prematurus atau melahirkan sebelum waktunya yaitu kurang dari 37
minggu usia kehamilan. Hal ini merupakan sebab kematian neonatal yang
terpenting.
2) Perdarahan dalam kehamilan, baik perdarahan pada hamil muda yang
disebabkan oleh abortus atau keguguran, kehamilan ektopik atau
kehamilan diluar kandungan dan hamil mola, maupun perdarahan pada
triwulan terakhir kehamilan yang disebabkan oleh plasenta previa atau
plasenta (ari-ari) yang berimplantasi atau melekat tidak normal dalam
kandungan dan solutio plasenta atau pelepasan plasenta sebelum
waktunya.
3) Ketidaksesuaian antara besarnya rahim dan tuanya kehamilan, misalnya
hidramnion atau cairan ketuban yang banyak, gemelli atau kehamilan
kembar dan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan dan kelainan
letak janin.
4) Kehamilan serotin atau kehamilan lewat waktu yaitu usia kehamilan lebih
dari 42 minggu.
5) Kelainan uterus atau kandungan, misalnya bekas seksio sesarea.
3. Riwayat obstetris yang buruk
1) Kematian anak pada persalinan yang lalu atau anak lahir dengan kelainan
congenital (cacat bawaan)
2) Satu atau beberapa kali mengalami partus prematurus atau melahirkan
belum pada waktunya.
3) Abortus habitualis atau keguguran yang terjadi berulang kali dan berturut-
turut terjadi, sekurang-kurangnya 3 kali berturut-turut.
4) Infertilitas tidak disengaja lebih dari 5 tahun yaitu tidak merencanakan

20
untuk menunda kehamilan dengan cara apapun, tapi selama 5 tahun tidak
hamil.
4. Keadaan ibu secara umum
1) Umur ibu, kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2) Paritas atau banyaknya melahirkan, berisiko tinggi pada ibu yang sudah
melahirkan lebih dari 4 orang anak.
3) Berat badan ibu, yaitu ibu yang terlalu kurus atau ibu yang terlalu gemuk.
4) Tinggi badan ibu, yaitu tinggi badan kurang dari 145 cm.
5) Bentuk panggul ibu yang tidak normal.
6) Jarak antara dua kehamilan yang terlalu berdekatan yaitu kurang dari 2
tahun.
7) Ibu yang tidak menikah, berhubungan dengan kondisi psikologis
8) Keadaan sosio ekonomi yang rendah
9) Ketagihan alkohol, tembakau dan morfin.
2.5.3 Komplikasi Kehamilan Risiko Tinggi
Bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh kehamilan risiko tinggi
bisa terjadi pada janin maupun pada ibu. Antara lain :
1. Bayi
1) Bayi lahir belum cukup bulan.
2) Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
3) Janin mati dalam kandungan.
2. Ibu
1) Keguguran (abortus).
2) Persalinan tidak lancar/macet.
3) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
4) Ibu hamil/bersalin meninggal dunia.
5) Keracunan kehamilan/kejang-kejang.
6) Hipertensi/tekanan darah tinggi
7) Pre-eklamsia
8) Ketuban Pecah Dini (Ambarwati, dkk, 2017).
2.6 Anemia dalam kehamilan

21
a. Pengertian Anemia

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi. Menurut
WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai dengan 89%
dengan ketetapan Hb 11 gr% sebagai dasarnya.Hb 9-10gr% disebut anemia
ringan.Hb 7-8 gr% disebut anemia sedang.Hb < 7 gr% disebut anemia berat
(Susiloningtyas, 2016).
b. Etiologi Anemia Pada Kehamilan

Menurut Manuaba (2007) penyebab anemia pada kehamilan adalah :

1) Kekurangan asupan zat besi Kecukupan akan zat besi tidak hanya dilihat dari
konsumsi makanan sumber zat besi tetapi juga tergantung variasi
penyerapannya. Yang membentuk 90% Fe pada makanan non daging
(seperti biji-bijian, sayuran, telur, buah) tidak mudah diserap tubuh.
2) Peningkatan kebutuhan fisiologis Kebutuhan akan Fe meningkat selama
kehamilan untuk memenuhi kebutuhan ibu, janin dan plasenta serta untuk
menggantikan kehilangan darah saat persalinan.
3) Kebutuhan yang berlebihan Bagi ibu yang sering mengalami kehamilan
(multiparitas), kehamilan kembar, riwayat anemia maupun perdarahan pada
kehamilan sebelumnya membutuhkan pemenuhan zat besi yang lebih
banyak.
4) Malabsorbsi Gangguan penyerapan zat besi pada usus dapat menyebabkan
pemenuhan zat besi pada ibu hamil terganggu
5) Kehilangan darah yang banyak
Persalinan yang lalu, operasi, perdarahan akibat infeksi kronis misalnya
cacingan.
c. Patofisiologi anemia pada kehamilan
Anemia dalam kehamilan dapat terjadi karena peningkatam volume plasma darah
yang menyebabkan konsentrasi sel darah merah menurun dan darah menjadi
encer, inilah yang menyebabkan kadar hemoglobin dalam darah menurun.
Pengenceran darah yang terjadi ini memiliki manfaat yaitu meringankan kerja

22
jantung dalam memompa darah dan mencegah terjadinya kehilangan unsur
besi yang berlebih saar persalinan. Penurunan konsentrasi sel darah merah ini
harus disertai pemenuhan gizi yang cukup terutama kebutuhan akan zat besi.
Hal ini untuk mencegah terjadinya anemia yang lebih lanjut dimana kadar Hb
dibawah 10,5 gr% (Saifuddin, 2009).
d. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan Menurut WHO (2019) :
Anemia :Frekuensi 11 gr(%)
Ringan : (Hb 10 g/dl – 9 g/dl)
Sedang : (Hb 8 g/dl - 7 g/dl)
Berat :(Hb < 7 g/dl)
e. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan
Pengaruh anemia pada kehamilan adalah:
1) Dapat terjadi abortus
2) Persalinan prematurus
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
4) Mudah terjadi infeksi
5) Ancaman decompensasi kordis (Hb < 6gr%)
6) Hiperemesis gravidarum
7) Pendarahan antepartum
8) Ketuban pecah dini
f. Pengobatan Anemia Pada Kehamila
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia. Makan-
makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau,
daging merah, sereal, telur, kacang tanah) (Proverawati, 2017). Pemberian
tablet besi (Fe) 90 tablet selama kehamilan dengan dosis 60mg setiap harinya.
Pemberian vitamin zat besi ini dimulai dengan memberikan satu per hari
sesegera setelah rasa mual hilang. Tablet besi ini sebaiknya tidak diminum
bersama dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

23
BAB III
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL
PADA Ny. S 30 TAHUN, G3P2A0 DI PUSKESMAS GEBANG KEC.
GEBANG KAB. LANGKAT TAHUN 2022

Hari/ Tanggal Pengkajian : Senin/18 Januari 2022


Jam Pengkajian : 10.00 WIB
No. Registrasi :-

I. Data Subjektif
Identitas
Nama ibu : Ny. S Nama ayah : Tn. B
Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
Alamat : Desa Sanggalima Alamat : Desa Sanggalima

1. Kunjungan saat ini : Kunjungan Ulang


Keluhan utama : mudah lelah
Keluhan Lain : Tidak Ada keluhan
2. Riwayat perkawinan
Kawin: 1 kali. Kawin Pertama Umur :22 tahun.
3. Riwayat Menstruasi

24
Menarche umur : 16 Tahun. Siklus 28 hari dan teratur
Lama 7 hari, Sifat darah encer,Tidak Dismenorhea, banyaknya 30 cc
HPHT : 5-05-2021
TTP : 12-02-2022
Usia Kehamilan : 32 minggu

4. Riwayat Kehamilan Ini


1) Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 6 minggu, ANC di Puskesmas Gebang
Frekuensi : Trimester I : 2 Kali
Trimester II : 2 kali
Trimester III : 1 kali
2) Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan : 12 minggu,
pergerakan janin dalam 24 jam terakhir 10 kali
3) Keluhan yang dirasakan mudah lemas dan lelah , nyeri pinggang
4) Pola nutrisi : Tidak ada gangguan dan tidak ada pantangan
Pola Eliminasi : BAB : 2 X sehari,BAK : Sering
5) Pola Aktivitas : Melakukan pekerjaan rumah tangga
Istirahat : 1 jam siang hari, 6 jam malam hari
6) Seksualitas : Frekuensi: 2 x seminggu
Keluhan : Tidak ada
7) Personal Hygine
Kebiasaan mandi: 2 kali/hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin : Setiap habis BAK dan BAB
Kebiasaan mengganti pakaian dalam:setiap merasa lembab
Jenis pakaian yang dalam yang digunakan: Bahan katun
8) Imunisasi TT : 2 kali
Dapat Tablet Fe: 30 Tablet
9) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu:
Tidak ada
10) Riwayat Kesehatan: ibu tidak menderita penyakit apapun

25
11) Riwayat keturunan kembar: tidak ada
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
Kesadarannya : Composmentis
2) Tanda Vital :
Tekanan darah : 100/70 mmhg
Nadi : 84 x/i
Pernafasan : 24 x/i
Suhu : 36,5 ℃
3) TB :155 cm
BB : 60 kg
BB sebelum hamil : 50 Kg
4) Pemeriksaan Fisik
Muka : pucat, tidak oedema dan tidak ada cloasma gravidarum
Mata : simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva pucat
Leher : Tidak ada bekas operasi dan tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid
Payudara : payudara membesar, Aerola Mammae Menghitam, puting
susu menonjol, colostrum belum keluar
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, ada striae gravidarum, dan
linea nigra, tidak ada pembesaran hepar dan limpa
Palpasi Leopold
Leopold I : Pada fundus Teraba bagian lunak, bundar dan melebar
TFU : 30 cm
Leopold II : Teraba Panjang memapan dibagian kanan ibu seperti ada
tahanan yaitu punggung, dan bagian kiri perut teraba
bagian kecil yaitu ekstremitas
Leopold III : Teraba bulat, keras dan melenting dibagian bahwah perut
ibu
Leopold IV : Teraba bagian bawah janin belum masuk PAP

26
(convergen)
TBJ : 2790 gram
Auskultasi DJJ: 138 x/i

5) Ekstremitas :
Edema : Tidak Ada
Varices : Tidak Ada
Refleks Patella: Positif
Kuku : Tidak pucat
6) Anus : Tidak dilakukan
3.Pemeriksaan Penunjang :
SKrining HIV : NR
Skrining HBSAg: NR
Skrining Sifilis : NR
HB : 10 gr/%

III.Assement
Diagnosa: Ny. A umur 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 32 minggu 6
hari, intrauteri, janin hidup, tunggal, punggung kanan,
presentase kepala, belum masuk PAP, keadaan ibu dan
janin baik dengan gejala anemia ringan

IV. Penatalaksanaan
Jam 11.15 Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu dan janinnya sehat, ibu sudah
mengerti.
Jam 11.17 Menjelaskan ketidaknyamanan Trimester III, ibu mengerti
kondisinya sekarang.
Jam 11.19 Menganjurkan ibu untuk ber istirahat yang cukup,ibu bersedia
Jam 11.20 Menganjurkan ibu untuk bersedia.
Jam 11.22 Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam jika sudah terasa
basah, ibu bersedia.

27
Jam 11.25 Menanyakan pada ibu tentang persiapan persalinan, ibu sudah
mempersiapkn persalinan.
Jam 11.27 Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan, ibu sudah
mengerti.
Jam 11.27 Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan, ibu sudah
mengerti
Jam 11.29 Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG ulang untuk
melihat keadaan janinnya dan kehamilannya, ibu bersedia
Jam 11.31 Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai dari anjuran bidan, ibu
bersedia
Jam 11.33 Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
ada keluhan, ibu bersedia

Medan, Maret 2022


Praktikan,

Renny
NIM 2101041001

Mengetahui
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

Bd. Enny Ginting Str.Keb Utary Dwi Listiarini, SST,M.Kes

28
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan dari kasus asuhan kebidanan ibu hamil tanggal 18 Januari


2022 pukul 11.00 WIB di Puskesmas Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten
Langkat, Pada Ny.S umur 20 tahun G3,PII,AB0, usia kehamilan 32 minggu janin
tunggal hidup letak kepala bagian kanan ibu teraba panjang dan memapan
(PUKA), kehamilan normal. Didapatkan bahwa pada tinjauan kasus muncul
keluhan sering kencing , Maka asuhan yang diberikan yaitu:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu yaitu keadaan umum ibu baik dengan
TD:110/70 mmhg, Pols;84x/i, HR:24 x/i, Temp:36,5 ℃
2. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan pada Trimester III yaitu
dengan semakin bertambah besarnya rahim ibu maka ibu akan merasa
tidaknyaman dalam hal berjalan karena pinggang akan maju kedepan untuk
menopang rahim ibu maka ibu dapat mengatasinya dengan cara menegakkan
bahu agar seimbang ketika berjalan dan ketika duduk beri bantal untuk
menyangga punggung ibu dan juga ketika tidur posisinya agar miring kekanan
atau kekiri.
3. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK dan Memberitahu ibu bahwa
sering kencing pada kehamilan di trimester III itu adalah hal yang wajar, hal
ini disebabkan karena rahim semakin besar sehingga menekan saluran kemih
(air kencing) sehingga menyebabkan ibu sering kencing. Jadi ibu tidak perlu
khawatir
4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum dimalam hari agar ibu tidak
terganggu tidurnya

29
5. Menganjurkan ibu agar tetap menjaga personal hyginenya yaitu dengan
menyedikan handuk khusus untuk mengelap kemaluannya ketika habis BAK
dan mengganti celana dalam jika sudah lembab serta memakai celana dalam
yang terbuat dari bahan katun
6. Menjelaskan kepada ibu tentang persiapan persalinan yang harus dilakukan
yaitu mempersiapkan uang untuk biaya persalinan atau jika ibu mempunyai
asuransi kesehatan BPJS bisa digunakan tetapi kalau ibu tidak punya dana
maka bisa menggunakan jaminan persalinan (JAMPERSAL) yaitu dengan
menyiapkan surat keterangan tidak mampu dan tidak punya asuransi kesehatan
dari kantor desa setempat dan diketahui oleh camat, selain itu ibu menyiapkan
perlengkapan pakaian bayi dan perlengkapan pakaian ibu. Hal yang paling
utama disiapkan adalah psikis ibu dalam menghadapi persalinan agar ibu tetap
tenang dan jangan stress.
7. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan yaitu jika keluar darah
bercampur lendir, dan perut terasa mulas maka segera datang ke puskesmas
atau bisa menghubungi bidan segera via telepon. Selain itu juga tanda bahaya
kehamilan di Trimester III yaitu jika keluar air berwarna putih jernih, atau
putih keruh, atau kehijauan tanpa ada rasa mulas di perut maka segera juga
hubungi bidan atau datang langsung ke Puskesmas karena hal ini disebut
dengan Ketuban Pecah Dini (KPD). Ini tidak boleh terjadi karena dapat
menyebabkan bayinya akan sesak napas nantinya.
8. Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti jalan di pagi hari hal ini
berguna untuk kesehatan ibu dan janinnya juga dapat berguna agar ibu
nantinya ketika persalinan otot-otot dibagian paha tidak kaku dan juga tidak
susah ketika mengedan.
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG ulang guna untuk
memastikan keadaan janin dan kehamilannya .
10. Memberikan ibu obat-obatan yaitu tablet FE yang diminum 1 x sehari dan
minumnya tidak menggunakan teh manis karena teh dapat menyerap zat besi,
selain itu memberikan tablet lactas yang diminum 2x1 yang mana berguna
untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin.

30
11. Mengingatkan ibu kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari tinjauan kasus “Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil
Trimester III pada Ny.S dengan kehamilan normal”.
Dari pengkajian data subjektif diperoleh, Ibu bernama Ny.S berumur 30
tahun, Ny.S menstruasi terakhir tanggal 11 Mei 2021, Ny.S mengalami Gejala
Anemia ringan.
Dari data Objektif, dilakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen, dengan
hasil:
Leopold I : Tinggi fundus uteri : 30 cm (pertengahan px) bagian fundus uteri
teraba bokong janin
Leopold II : Teraba Panjang memapan dibagian kanan ibu seperti ada tahanan
yaitu punggung, dan bagian kiri perut teraba bagian kecil yaitu
ekstremitas
Leopold III : Teraba bulat, keras dan melenting dibagian bahwah perut ibu
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul (convergen)
TBJ : 2790 gram
Auskultasi DJJ : 138 x/i
Pemeriksaan penunjang:
SKrining HIV : NR
Skrining HBSAg : NR
Skrining Sifilis : NR
HB : 10 gr/%

31
Dengan demikian setelah dilakukan pengkajian data Subjektif dan Objektif
mahasiswa dapat menginterpretasikan data dengan hasil: “Ny.S umur 30 tahun
G3P2A0, usia kehamilan 32 minggu janin tunggal hidup letak kepala bagian
kanan ibu teraba panjang dan memapan (PUKA), belum masuk PAP (convergen)
dengan gejala anemia ringan kehmailan normal”,
Dan berdasarkan data diatas mahasiswa dapat segera merencanakan
asuhan berdasarkan kebutuhan dari pemeriksaan yang telah dilkaukan berupa:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu
2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan Trimester III dan cara
mengatasinya
3. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK
3. Menganjurkan ibu untuk mengurangi minum dimalam hari
4. Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam jika sudah terasa basah
5. Menanyakan pada ibu tentang persiapan persalinan
6. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG ulang untuk melihat
keadaan janinnya dan kehmailannya
8. Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai dari anjuran bidan
9. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada
keluhan
10. Setelah semua sudah dilakukan mahasiswa dapat mengevaluasi dari hasil
penjelasanyang telah disampaikan, sehingga dapat mengetahui apakah ibu
benar-benar sudah mengerti penjelasan bidan atau bahkan ibu masih belum
mengerti sehingga ada keterkaitan timbal balik antar bidan dengan pasien.
Dengan kesimpulan dari kasus tersebut maka dapat diambil kesimpulan
laporan ini merupakan suatu cara mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama perkuliahan sehingga mahasiswa dapat memahami dan mampu
melaksanakn manajemen pada kehamilan fisiologis, sekaligus dapat
mendokumentasikan dengan benar.

5.2 Saran

32
1. Bagi masyarakat khususnya pada ibu hamil diharapkan agar dapat
memeriksakan kehamilannya secara rutin minimal 6 kali selama hamil
untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya selama kehamilan.
2. Bagi Bidan, diharapkan dapat melakukan, mempraktekkan dan memotivasi
masyarakat khususnya ibu para ibu hamil untuk senantiasa memeriksakan
kehamilannya secara rutin minimal 6 kali selama hamil.
3. Bagi pendidikan Diharapkan untuk menambah wacana bagi mahasiswa
untuk lebih mengetahui dan memahami asuhan kebidanan ibu hamil

33
DAFTAR PUSTAKA

Atikah Proverawati, 2018. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta : EGC.

Dinkes Kabupaten Deli Serdang, 2020. Profil Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

Eprints, 2017. Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. A. (2018). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika

Kurnia, 2016. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiyati, 2018. Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya: Yogyakarta.

Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta :


Kemenkes RI.

. 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.


Jakarta : Kemenkes RI.

. 2007. Kepmenkes No. 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar


Profesi Bidan. Jakarta : Kemenkes RI

Mandriwati, G.A, 2016. Asuhan Kebidanan Antenatal : Penuntun Belajar. Jakarta:


Cv. Trans Info Media.

Maharani, Resky. 2017. Panduan Sehat dan Cerdas Menghadapi Kehamilan. Kata
Hati: Yogyakarta.

Mandriani, Maida, 2016. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Marjati, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:


Salemba Medika.

Rustam Mochtar, 2017. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
Fitramaya.

Rochjati, P. 2011. Skrining Antenatal pada 1bu Hamil Edisi 2. Jakarta : Salemba
Medika.

Rukiyah dan Yulianti, 2016. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info
Medika.

Sarwono, 2018. Ilmu Kebidanan. Penerbit Sarwono: Jakarta


LAMPIRAN
DOKUMENTASI PEMERIKSAAN ANC
LEMBAR BIMBINGAN LAPORAN KASUS
Nama Mahasiswa : Renny
NIM : 2101041001
Program Studi : Profesi Bidan
Semester : IX
Judul : LAPORAN KASUS UJIAN TENGAH SEMESTER
PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGIS KEHAMILAN
Nama Tutor : Utary Dwi Listiarini ,SST,M.Kes

No Hari/Tanggal Materi Saran Paraf


Bimbingan
1 BAB I dan II Perbaikan BAB I dan II
2 Revisi BAB Perbaikan BAB III,IV,V
II,III,IV,V
3 Revisi BAB Perbaikan BAB V
IV,V
Bimbingan UTS ACC untuk UTS

Diketahui, Medan, Februari 2022


Ka. Prodi Profesi Bidan Tutor

(Novy Ramini Hrp, SST., M.Keb) (Utary Dwi Listiarini,SST,M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai