Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN PANGGUL LUAR DAN PERUBAHAN ANATOMI SERTA ADAPTASI FISIOLOGIS &

PSIKOLOGI

Nama :Palentina Wiwik Filbanawati

Nim :15140116

1. TUJUAN PRATIKUM

Mempelajari teknik pemeriksaan panggul luar pada ibu hamil

2. KOMPETENSI

Pada akhir pelaksanaan pratikum mahasiswa mampu untuk:

Mampu melakukan pemeriksaan panggul luar pada ibu hamil

3. DASAR TEORI

Seperti telah dijelaskan pada pembahasan tentang anatomi panggul bahwa sangat berperan
dalam

proses persalinan, karena melalui panggul itulah janin dapat dilahir didunia. Oleh karena itu,

ukuran panggul seorang wanita menjadi sangat penting artinya dalam proses persalinan. Bidan

harus kompoten untuk mengetahui ukuran normal dalam rangka upaya pendeteksian

penyimpangan ukuran panggul dan merujuknya ke petugas kesehatan yang berwenang.

Mempelajari cara pengukuran panggul luar adalah wewenang bidan. Adapun ukuran panggul

luar wanita meliputi:

a.Distansia spinarum adalah jarak antara Spina illiaca Anterior Superior Sinistra dan dextra

(23-26).

b.Distansia cristarum adalah jarak terpanjang antara dua tempat yang simetris pada Crista illiaca

Sinistra dan dextra (28-30 cm).

c.Boedeloque (konjuguta eksternal) adalah jarak antara bagian atas symphisis ke prosesus

spinosus lumba 5 (18-20 cm).

d.Lingkar panggul luar adalah jarak dari pertengahan Spina illiaca Anterior Superior dextra

dengan trochanter mayor dextra ke prosesus spinosus lumba 5 dilanjutkan Spina illiaca

Anterior Superior Sinistra dengan trochanter mayor sinistra kembali lagi ke tepi atas symphisis

(80-90 cm).
4. ALAT DAN BAHAN

1.Alat tulis

2.Ratting skills pemeriksaan panggul luar

3.Alat pemeriksaan panggul luar, meliputi metlyn dan jangka panggul/ pelvic meter

5. LANGKAH PELAKSANAAN

Panduan belajar pemeriksaan panggul luar

A.SIKAP

* Menyambut dan memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga dengan sopan dan ramah

* Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan

* Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat dan kontak mata

B.ISI

* Menganjurkan klien untuk berkemih terlebih dahulu

* Menyiapkan alat dan menyusun secara ergonomis, yang terdiri dari

- Jangkar/ jangka panggul

- Pita meter/ metlin

- Status pasien/ buku catatan

- Alat tulis (bolpoin)

* Mencuci tangan teknik 7 langkah

* Meminta dan membantu pasien menurunkan sedikit pakaian bagian bawah

* Melakukan pengukuran distansia spinarum ( 23-26cm)

Caranya:

-Menentukan SIAS kanan dan SIAS kiri klien

-Meletakkan jangka panggul pada SIAS kanan dan SIAS kiri

-Melihat skala pada jangka panggul tanpa merubah posisi jangka panggul pada SIAS

* Melakukan pengukuran distansia kristarum (28-30cm)

Caranya:

-Menentukan letak krista iliaka klien, dengan cara menyusuri bagian yang keras di belakang

SIAS (menggunakan jari pemeriksa)

-Meletakkan jangka panggul pada krista iliaka kanan dan kiri simetris
-Melihat skala pada jangka panggul tanpa merubah posisi jangka panggul pada krista iliaka

dengan menyusuri krista iliaca dari SIAS sampai SIPS

-Menentukan ukuran distansia kristarum, dengan mencari jarak terjauh dari krista iliaka kanan

dan kiri

* Melakukan pengukuran konjugata eksterna/boudeloque (18-20cm)

Caranya:

-Menentukan letak tepi atas symfisis dan prosessus spinosus lumba 5

-Meletakkan jangka panggul pada tepi atas simfisis dan prosessus spinosus lumba 5

-Menentukan skala pada jangka panggul tanpa merubah posisi jangka panggul

* Melakukan pengukuran lingkar panggul (80-90ccm)

-Menentukan letak tepi atas simfisis, prosessus spinosus lumba 5, SIAS dan trochanter mayor

-Meletakkan metlin pada tepi atas simfisis, lalu ke pertengahan SIAS kanan dan trochanter

mayor kanan , lalu ke prosessus spinosus lumba 5, kemudian ke pertengahan SIAS kiri dan

trochanter mayor kiri, dan berakhir di tepi atas simfisis.

* Merapikan dan mengatur posisi klien agar nyaman

* Menjelaskan hasil pemeriksaan

* Merapikan peralatan kembali

* Mencuci tangan

C.TEKNIK

* Melaksanakan perasat dengan sistematis

* Menggunakan bahasa yang mudah

Dimengerti

* Menjaga privasi klien

PEMERIKSAAN PANGGUL LUAR

MACAM-MACAM BENTUK PANGGUL


1. Gynecoid

2. Android

3. Anthropoid

4. platypelloid

PENGERTIAN

Pemeriksaan panggul luar adalah pemeriksaan pada wanita hamil dengan mengukur panggul
bagian luar.

FUNGSI UTAMA PANGGUL WANITA

¨Panggul besar (pelvis mayor), berfungsi

untuk menyangga isi abdomen

¨Panggul kecil (pelvis minor), berfungsi untuk

membentuk jalan lahir dan tempat alat

genetalia

TUJUAN

1.Untuk mengetahui panggul seseorang

apakah normal atau tidak

2.Untuk mengetahui keadaan bentuk atau

keadaan panggul seseorang


KAPAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN

1.Pada pemeriksaan pertama ibu hamil

2.Pasa ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu

3.Ibu akan bersalin bila sebelumnya belum pernah periksa panggul terutama pada

primigravida

INDIKASI DILAKUKANNYA PEMERIKSAAN PANGGUL

1.Ada dugaan ketidaksesuaian besar bayi dan ukuran panggul ibu

2.Kelainan panggul

3.Ibu memiliki riwayat penyakit perusak panggul

4.Kelainan letak bayi

TANDA DUGAAN PANGGUL SEMPIT

1.Pada primigravida kepala belum

turun pada bulan terakhir

2.terdapat kelainan letak hamil aterm

3.Jika badan penderita menunjukkan

kelainan

4.Tinggi badan kurang dari 150 cm

5.Kalau ukuran-ukuran luar sempit

UKURAN-UKURAN PANGGUL

1. Distansia spinarum

SIAS kanan dan SIAS kiri ± 23-26 cm

2. Distansia kristarum

krista illiaka kanan dan krista illiaka kiri ± 28-30 cm


3. Konjugata eksterna

sympisis sampai lumbal 5 ±18-20 cm

4. Lingkar panggul luar

± 80-90 cm

PERUBAHAN ANATOMI

SERTA ADAPTASI

FISIOLOGIS & PSIKOLOGI

PADA IBU HAMILPerubahan Anatomi & Adaptasi

Fisiologis :

Sistem reproduksi

Payudara

Sistem Endokrin

Sistem

Kardiovaskuler

Sistem Integumen

Sistem Kekebalan

Sistem perkemihan

Sistem Pencernaan

Sistem

Muskuloskeletal

Metabolisme

BB &IMT

Darah

Sistem Pernafasan

Sistem persyarafan
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM REPRODUKSI

Anatomi Organ Panggul

UTERUS

Peningkatan berat dari 60 gram sampai 1000 gram pada akhir

kehamilan (40 minggu).

Trimester I

1.Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan di

bawah pengaruh

esterogen dan progesteron yang kadarnya meningkat, pembesaran

ini dasarnya.

disebabkan oleh hipertropi, hiperplasia, lunak dan dapat mengikuti

pertumbuhan janin.

Bentuk uterus pada awal kehamilan berubah menjadi bulat untuk

mengantisipasi

pertumbuhan janin dan juga menampung cairan dan jaringan

plasenta yang terus meningkat.Pada minggu ke-12 kehamilan

uterus telah keluar dari rongga panggul sehingga dapat teraba

diatas simpisis pubis dan mengadakan dekrorotasi ke arah kanan

sesuai dengan pembesaran.

2.Tanda piskacek : pertumbuhan rahim tidak sama kesemua arah,

tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi

plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.

3.Leher rahim (serviks) : berfungsi sebagai pelindung yang efektif

terhadap infeksi dan juga mempertahankan kehamilan. Di bawah


pengaruh progesteron sel-sel leher rahim mengeluarkan lendir yang

menebal dan makin pekat selama kehamilan, lendir yang menebal

membentuk sumbatan leher rahim yang disebut operculum. Ukuran

leher rahim tetap selama kehamilan yaitu 2,5 cm. Estrogen

menyebabkan peningkatan vaskularisasi pada leher rahim sehingga

terjadi perlunakan (tanda goodell’s).

4.Desicua : merupakan nama lain dari endometrium selama

kehamilan. Progesteron dan estrogen yang dihasilkan oleh corpus

luteum menyebabkan desidua menjadi lebih tebal , labih banyak

mengandung darah pada daerah fundus, daerah ini merupakan

tempat implantasi. Desidua menghasilkan lingkungan yang kaya

glikogen untuk blastocist sampai trofoblastik membentuk plasenta.

Setelah plasenta terbentuk, maka plasentas dapat membentuk

hormon sendiri dan korpus luteum berubah menjadi corpus albican.

Trimester II

- Pada awal kehamilan trimester II, uetrus mulai memasuki rongga

peritoneum. Minggu ke-20 kehamilan bentuk rahim menjadi seperti

aslinya atau berbentuk buah pir, bagian fundus lebih bulat dan tebal.

- Kelenjar-kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan akan

mengeluarkan sekresi lebih banyak.

- Sejalan dengan bertambahnya ukuran uterus, posisi uterus akan

menempel pada dinding abdomen dan menggeser intestinal ke arah

atas dan samping sehingga memungkinkan uterus terdapat pada

posisi longitudinal terhadap garis axis panggul dan dinding abdomen

menyokongnya dari depan.

Trimester III

- Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis dan lebih lembut.

Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat diraba


untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang

menjadi segmen bawah rahim.

- Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi penurunan janin ke bagian

bawah rahim hal inin disebabkan melunakny jaringan-jaringan dasar

panggul bersamaan dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan

kedudukan bagian bawah rahim.

- Estrogen menyebabkan peregangan miometrium sehingga pada saat

ini dapat terjadi konstraksi brakton hicks yang sifatnya tidak

beraturan, datang sewaktu-waktu dan tidak mempunyai irama

tertentu.

OVARIUM

Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda. Biasanya hanya satu corpus
luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal
sampai 6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada
minggu ke-16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen dan
progesteron.

TUBA FALOPII

Selama kehamilan otot-otot yang meliputi tuba mengalami hipertropi dan epiteliummukosa tuba
menjadi gepeng.

VAGINA

Trimester I

- Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormon estrogen,

peningkatan

vaskularisasi menimbulkan tanda chadwick (warna merah tua atau

kebiruan) pada vagina sampai minggu ke-8 kehamilan.

- Sekresi vagina menjadi lebih kental, putih dan asam kerena

meningkatnya jumlah glikogen pada lapisan epitel vagina. Estrogen

membantu mempertahankan dan meningkatkan keasaman vagina

(pH 3,5-5) yang berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan dan

perkembangan bakteri patogen yang mungkin ada dalam vagina.


Trimester II

Sekresi vagina meningkat, hal ini normal jika tidak disertai gatal,

iritasi atau berbau busuk.

Trimester III

Estrogen menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan epitelium. Lapisan otot
membesar,vagina lebih elastis yang memungkinkan turunnya bagian bawah janin.

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA PAYUDARA

Trimester I

Terdapat peningkatan dari ukuran nodulus, estrogen dan progesteron menyebabkan ukuran

payudara membesar, puting susu juga membesar dan warnanya lebih gelap, kelenjar

montgomery membesar dan hipertropi sehingga puting dareola mammae lembab.

Progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara,

ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit.

Trimester II

Estrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dari sistem dukutus, lobuli dan alveoli

dan dapat meningkatkan produksi susu selama kehamilan. Konsentrasi dan kadar prolaktin

dalam darah ibu meningkat.

Trimester III

Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat pengaruh

somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester ini kolostrum sudah mulai keluar.

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM ENDOKRIN

ESTROGEN DAN PROGESTERON ESTROGEN PROGESTERON dan

PENGARUH-PENGARUH UMUM
Menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel

Peningkatan sekresi, mengendurkan (relaksasi otot polos)

PENGARUH-PENGARUH KHUSUS

1. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang sudah

dibuahi dapat

berimplantasi

2. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang sudah

dibuahi dapat

berimplantasi, menyebabkan relaksasi

3. Menyebabkan hipertropi dari dinding uterus dan peningkatan ukuran-

ukuran pembuluh darah

dan limpatik sehingga mengakibatkan peningkatan vaskularisasi,

kongesti dan oedem.

Perubahan ini menyebabkan adanya tanda chadwick, tanda goodell’s

dan tanda hegar.

4. Merelaksasikan otot-otot polos dan berakibat :

- Meningkatnya waktu pengosongan lambung dan peristaltik.

- Meningkatkan gastrik refluks karena relaksasi cardiac spincter

sehingga timbul rasa panas dalam perut (heartburn).

- Penurunan motilitas gasrointestinal sehingga konstipasi.

- Pembuluh arteri dan vena relaksasi dan dilatasi sehingga

meningkatkan kapasitas vena dan venula.

5. Hipertropi dan hiperplasia jaringan payudara

6. Menjaga peningkatan suhu basal ibu

7 Hipertropi dan hiperplasia jaringan payudara

8. Merangsang perkembangan perkembangan sistem alveolar payudara

5. Dengan hormon relaksin mengendurkan jaringan ikat, otot dan ligamen

sehingga dapat terjadi nyeri punggung.

*Cortisol

Sumber adrenal ibu pada awal kehamilan, selanjutnya dihasilkan oleh


plasenta, 25 mg

diproduksi per hari, efeknya dapat meningkatkan gula darah dan

modifikasi aktifitas antibodi.

*Aldosteron

Sumber adrenal ibu, kadrnya sangat tinggi dlam kehamilan, menyebabkan

retensi natrium dan air

*HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

Sumber trofoblast dan mencapai puncak pada sebelum 16 minggu, dari

18 minggu ke atas relatif konstan Berfungsi sebagai pemelihara corpus

luteum.

*HPL (Human Plascenta Laktogen ) atau Chorionicsomatotropin

Meningkat seiring dengan plasenta dalam kehamilan, berfungsi sebagai

laktogenik dan

antagonis insulin.

*Relaxin

Sumber corpus luteum, level tertinggi pada awal kehamilan.

Pituitary Hormon

*FSH dan LH tertekan karena peningkatan prolaktin. Laktasi belum

dimulai sampai level proklatin meningkat dan estrogen menurun.

Tiroid

Selama kehamilan membesar karena hiperplasia jaringan kelenjar dan

meningkatnya vaskularisasi.Level tiroksi (T4) meningkat. TRH tidak

meningkat,TSH meningkat sedikit, ketika HCG berada dalam puncakTSH

menurun yaitu pada trimester I

*Paratiroid

Hiperplasia yang disebabkan oleh estrogen dan HPL. Tingkat parathormon

dalam kehamilan meningkat dan mencapai puncaknya pada 15-35

minggu
*Pankreas

Janin dalam pertumbuhannya di dalam rahim mempunyai pertumbuhan

dan perkembangan,

sehingga tngkat glukosa darah ibu menurun pada awal kehamilan dan

pankreas mneurunkan

produksi insulin.

PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM PERKEMIHAN

Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya

bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada

wanita yang tidak hamil. Utereter berdilatas perubahan fungsi ginjal

selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormon maternal dan

plasenta

termasuk Adenocorticotrofik Hormonal (ACTH), ADH (anti diuretic

hormon), aldostro, aldosteron, kortisol, HcS (human chorionic

somatotropin) dan hormon tiroid. Filtrasi glomerulus meningkat sekitar

50% selama kehamilan peningkatannya dari awal kehamilan

relatif yang tinggi samapai term dan akan kembali normal pada 20

minggu post partum.

Glukosuria pada kehamilan tidak selamanya abnormal, hal ini mungkin

berhubungan dengan peningkatan kortikosteroid. Bila sering terjadi harus

diwaspai terjadi dibetes Mellitus.

Peningktan glukosa ini juga mempermudah terjadinya infeksi pada saluran

perkemihan.

Protein urine secara normal dieksresikan 200-300 mg/hari, bila melebihi

300 mg/hari, maka harus diwaspadai terjadinya komplikasi.

Kandung kemih atau blass pada masa kehamilan tertekan oleh uterus

karena posisi blass berada di depan uterus sehingga akan meningkatkan

frekuensi buang air kecil. Terutama pada trimester I, Trimester II ekanan

uterus terhadap blass berkurang. Karena utrus sudah mulai keluar dari

rongga panggul dan pada trimester III sering terjadi rangsangan kembali
akrena bagian terendah janin turun ke rongga panggul . Selain itu

vaskularisasi pada blass menyebabkan tonus otot turun. Terjadinya

hemodilusi juga menyebabkan metabolisme air meningkat sehingga

pembentukan urine bertambah dan kapasitas blass sampai 1500 ml.

PERUBAHAN FISIOLOGIS SISTEM KEKEBALAN

Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar

immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah . Imunoglobulin G atau

IgG merupakan komponen utama dari imunoglobin janin di dalam uterus

dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat

menembus plasenta sehingga immunitas pasif akan diperoleh oleh

bayi. Kekebalan ini dapat melindugi bayi dari infeksi selanjutnya.

SISTEM PENCERNAAN

Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan dipengaruhi oleh

peningkatan hormon

progresteron dan tekanan uterus yang membesar terhadap organ saluran

pencernaan

Perubahan Sistem Pencernaan Yang Dirasakan Ibu Hamil :

1. Trimester I

Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya

muntah setiap saat siang ataupun malam. Apabila terjadi pada pagi hari

sering disebut “Morning Sickness”.

Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah

yang terjadi. Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan

yang mungkin berkaitan dengan presepsi individu wanita tersebut

mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.

Kondisi lainnya adalah “Pica” (mengidam) yang sering dikaitkan dengan

anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu tradisi.

2. Trimester II dan III

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang


meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan

uterus yang membesar dalam rongga perut

yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan,

usus besar, kearah atas dan lateral. Wasir (Hemorrhoid) cukup sering pada

kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan

vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemorrhoid. Panas perut

(heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam

esophagus bagian bawah.

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dipengaruhi baik

secara hormonal dengan efek relaksasi jaringan persendian juga secara

postural dari berpindah pusat gravitasi.

Perubahan Sistem Muskuloskeletal Yang Dirasakan Ibu Hamil

Trimester II & III

Hormon progresteron dan hormon relaxing menyebabkan relaksasi

jaringan ikat dan otot-otot,

hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses

relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk meningkatkan

kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan tulang pubik melunak

menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus mengendur

membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang

tidak stabil pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur

tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin

membesar dalam abdomen sehingga untuk mengkompensasi

penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih

melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan

nyeri punggung pada beberapa wanita.

Selama trimester akhir rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami oleh
anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi

anterior leher dan merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi

pada nervus ulnaris dam medianus (Crisp dan DeFrancesco,

1964). Ligament rotundum mengalami hipertropi dan mendapatkan

tekanan dari uterus yang

mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.

SISTEM KARDIOVASKULAR

Perubahan yang terjadi pada sistem kardiovaskular merupakan

kompensasi dari pemenuhan kebutuhan yang meningkat untuk

pemenuhan nutrisi dengan adanya janin. Selain itu

pengaruh hormonal terhadap pembuluh darah ikut berperan dalam

beberapa perubahan yang terjadi.

Perubahan Sistem Cardiovaskuler Yang Dirasakan Ibu Hamil

1. Trimester I

Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran

serta bertambahnya kardiac output. Hidung tersumbat/berdarah karena

pengaruh hormon estrogen dan progesteron terjadi pembesaran kapiler,

relaksasi otot vaskuler serta peningkatan sirkulasi darah.

2. Trimester II & III

Ø Terjadi Edema dependen kongesti sirkulasi pada exstrimitas bawah karena peningkatan

permeabilitas kapiler dan tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvik atau pada vena

cava inferior.

Ø Gusi Berdarah karena trauma terhadap gusi yang karena pengaruh hormon estrogen

sangat vaskuler, percepatan pergantian pelapis ephitel gusi dan berkurangnya ketebalan

ephitel tersebut.

Ø Hemorrhoid akibat tekanan uterus terhadap vena hemorrhoidal.


Ø Hipotensi supinasi karena terbloknya aliran darah di vena cava inferior oleh uterus yang

membesar apabila ibu pada posisi tidur terlentang.

Ø Timbul spider nevi dan palmar erythema kareana meningkatnya aliran darah ke daerah kulit.

Ø Varises pada kaki dan vulva karena kongesti vena bagian bawah meningkat sejalan

tekanan karena pembesaran uterus dan kerapuhan jaringan elastis karena pengaruh hormon

estrogen.

Anda mungkin juga menyukai