Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN REPRODUKSI

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL


( KLAMIDIASIS DAN KONDILOMA )

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

Qori Armiza Septia


1702011203

Dosen Mata Kuliah :


Prof. Dr. Dr. Sarma M Lumbanraja, M.Ked (OG), Sp.OG (K)

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman individu dan masyarakat dalam mengerti PMS sangat minim.
Padahal di zaman yang berkembang ini sudah cukup banyak perantara untuk
menyampaikan informasi secara berkala dan meluas. Bagi individu-individu yang
mengetahui dampak ataupun pehaman PMS secara menyeluruh pun tidak
memperhatikan lagi konsekuensinya. Mereka cenderung acuh tak acuh dan selalu
merasa menyesal saat penyakit itu telah becongkol dalam tubuhnya.
Banyaknya mahasiswa yang ada di Papua ini, dengan jumlahyang
fantastis tidak jarang dari mereka berasal dari luar kota dan mendiami kota
jayapura dengan tinggal di rumah kamar sewa, rumah kamar sewa yang ada di
jayapura ini tidak jarang kurang memberi peraturan jam malam dan jam
berkunjung, sehingga banyak warga rumah kamar sewa yang memasukkan tamu
mereka dalam kamar secara langsung. Mahasiswa yang kurang memahami
pentignya menajga diri dan tata krama cenderung akan memasukkan teman yang
lawan jenis sehingga tidak menutup kemungkina terjadi hal-hal yang tidak kita
inginkan.
Dalam makalah ini kami harap kami dapat memberi sedikit pembukaan
pengetahuan yang lebih dalam tentang pentingnya tidak melakukan seks bebas,
keprihatinan kami pada kalangan mahasisiwa yang merupakan kaum terpelajar
namun tidak sedikit pula yang tidak menggubris adanya penyakit ini dan
kebayakan pula dari mereka dengan sukarala melakukan seks (oral) yang
menurut mereka seks aman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu PMS?
2. Bagaimana penularan PMS?
3. Apa saja jenis-jenis PMS?
4. Bagaimana pencegahan PMS?
C. Manfaat
Secara kasat mata kita dapat memahami manfaat dari pembelajaran materi
ini yaitu menambah wawasan agar kita lebih bisa menjaga diri dengan baik agar
terhindar dari PMS, dan sebagai mahasiswa yang lebih mengetahui tetang PMS
ini hendaknya kita dapat membantu kaum masyrakat yang belum mengetahui
tentang informasi PMS tersebut.

D. Tujuan
Terdapat dua tujauan dalam pembuatan makalah ini, yaitu tujuan khusus dan
tujuan umum.
1. Tujuan khusus
- Menambah pengetahuan
- Member inforamsi agar perluasan PMS dapat di cegah denagn tambahan ilmu.
2. Tujuan umum
Sebagai kewajiaban untuk melengkapai dan menjalankan tugas dari ibu dosen
mikrobiologi dan parasitologi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)


Penyakit Menular Seksual merupakan penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksualitas. PMS akan lebih beresiko jika Anda melakukan hubungan
seksual denganberganti-ganti pasangan baik melalui alat kelamin, oral maupun
anal. Bila tidak ditangani secara tepat, infeksi pada alat reproduksi ini dapat
menjalar dan menyebabkan sakit berkepanjangan, kemandulan, bahkan kematian.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the
Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS
dilaporkan pertahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah
kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta
kasusbaru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah
diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi
lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah
PMS yangdisebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan. Beberapa dari
infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan
dapatmematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan
bahkangonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian.
Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang
Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga,
pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk
dilakukan.
Penting untuk diperhatikanbahwa kontak seksual tidak hanya hubungan
seksual melalui alat kelamin. Kontak seksual juga meliputiciuman, kontak oral-
genital, dan pemakaian “mainan seksual”, seperti vibrator. Sebetulnya, tidak ada
kontak seksual yang dapat benar-benar disebut sebagai “seks aman” . Satu-
satunya yang betul-betul “seks aman” adalah abstinensia. Hubungan seks dalam
konteks hubungan monogamy di mana kedua individu bebas dari IMS juga
dianggap “aman”. Kebanyakan orang menganggap berciuman sebagai aktifitas
yang aman. Sayangnya, sifilis, herpes dan penyakit-penyakit lain dapat menular
lewat aktifitas yang nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk lain kontak
seksual juga berisiko. Kondom umumnya dianggap merupakan perlindungan
terhadap IMS. Kondom sangat berguna dalam mencegah beberapa penyakit
seperti HIV dan gonore. Namun kondom kurang efektif dalam mencegah herpes,
trikomoniasis dan klamidia. Kondom memberi proteksi kecil terhadap penularan
HPV, yang merupakan penyebab kutil kelamin.

Beberapa penyakit menular seksual:


1. Klamidia
Tipe : Bakterial (Chlamydia trachomatis)
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal dan anal.
Gejala : Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25% kasus pada
laki-laki tidak menunjukkan gejala. Gejala yang ada
meliputi keputihan yang abnormal, dan rasa nyeri saat
kencing baik pada laki-laki maupun perempuan.
Perempuan juga dapat mengalami rasa nyeri pada perut
bagian bawah atau nyeri saat hubungan seksual, pada laki-
laki mungkin akan mengalami pembengkakan atau nyeri
pada testis. Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah
hubungan seksual.
Pengobatan : Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Namun
pengobatan tersebut tidak dapat menghilangkan kerusakan
yang timbul sebelum pengobatan dilakukan.
Konsekuensi yang mungkin terjadi pada orang yang terinfeksi:
Pada perempuan, jika tidak diobati, sampai 30% akan mengalami Penyakit
Radang Panggul (PRP) yang pada gilirannya dapat menyebabkan kehamilan
ektopik, kemandulan dan nyeri panggul kronis. Pada laki-laki, jika tidak diobati,
klamidia akan menyebabkan epididymitis, yaitu sebuah peradanganpada testis
(tempat di mana sperma disimpan), yang mungkin dapat menyebabkan
kemandulan. Individu yang terinfeksi akan berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi
HIV jika terpapar virus tersebut. Konsekuensi yang mungkin terjadi pada janin
dan bayi baru lahir: lahir premature, pneumonia pada bayi dan infeksi matapada
bayi baru lahir yang dapat terjadi karena penularan penyakit ini saat proses
persalinan.

2. Kutil Genitalis (Kondiloma Akuminata)


Tipe : Viral (Human Papiloma Virus)
Cara Penularan : Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.
Gejala-gejala : Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga
kol tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan
tenggorokan.
Pengobatan : Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini. Kutil dapat
dihilangkan dengan cara-cara kimia, pembekuan, terapi
laser atau bedah.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi:
HPV adalah virus yang menyebabkan kutil kelamin. Beberapa strains dari
virus ini berhubungan kuat dengan kanker serviks sebagaimana halnya juga
dengan kanker vulva, vagina, penis dan anus. Pada kenyataannya 90% penyebab
kanker serviks adalah virusHPV. Kanker serviks ini menyebabkan kematian
5.000 perempuan Amerika setiap tahunnya.
Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi:
Pada bayi-bayi yang terinfeksi virus ini pada proses persalinan dapat tumbuh
kutil pada tenggorokannya yang dapat menyumbat jalan nafas sehingga kutil
tersebut harus dikeluarkan.

B. AKIBAT YANG DISEBABKAN OLEH PMS:


o Kemandulan pada pria maupun wanita yang disebabkan oleh penyebaran
infeksi pada alat kelamin bagian dalam seperti gonore, klamidia.
o Menyebabkan kematian, seperti: sifilis, hepatitis B/C, dan AIDS
o Menyebabkan penyakit kanker (kanker leher rahim) dan penyakit yang selalu
kambuh, seperrti: herpes genitalis, kondiloma akuminata (jengger ayam)
o Khusus pada wanita hamil yang mengidap IMS tertentu bisa menularkan pada
bayi yang RSS Beatrice Ruth Batubara - AtomRSS Beatrice Ruth Batubara -
RSSRSS Beatrice Ruth Batubara - AtomRSS Beatrice Ruth Batubara -
Atompreviousmengakibatkan lahir cacat, lahir muda, dan lahir mati.

C. METODE PENULARAN PMS


1. Seks tanpa pelindung
Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara
terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat
menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang
konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS.Biasakanlah memakai kondom.
2. Berganti-ganti pasangan
Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak
pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS.
Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung memilihpasangan yang
suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya
pasangan Anda.
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang
yang lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih
rentan terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang
sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih
jarang pakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti
pasangan.
4. Pengggunaan alkohol
Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang
biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan
menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai
kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan
kondom.

5. Penyalahgunaan obat
Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah
pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilakuseksual
beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang
lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksualyang dalam keadaan sadar
tidak akandilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan
dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan
HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks.
6. Seks untuk uang/obat
Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah
sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman.
Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih
besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual sama-sama dirugikan.
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang
tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih
rentan terinfeksi PMS.
8. Monogami serial
Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa,
tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak.
Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang
yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya,sebab orang yang
mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki
hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan
pelindung ketika berhubungan seksual. Sebenarnya monogami memang efektif
mencegah PMS, tapi hanya pada monogami jangka panjang yang kedua
pasangan sudahdites kesehatan reproduksi.
9. Sudah terkena suatu PMS
Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi
sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada
kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk
menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor
tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko.
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka
memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar
dari kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Inibisa terjadi ketika orang
tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai
kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB
sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah
pilihan terbaik…meski tidak semua orang melakukannya.

Prinsip utama dari pengendalian Penyakit Menular Seksual secara prinsip ada dua,
yaitu:
o Memutuskan rantai penularan infeksi PMS
o Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya.

Dengan pencegahan secara tepat dan penganan secara dini PMS bisa ditangani
dengan lebih baik. Yang penting sekali diingat adalah bentuk-bentuk gejala awal
yang menjadi pertanda PMS, diantaranya :
a. benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
b. gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
c. bengkak atau merah di sekitar lat kelamin
d. rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
e. buang air kecil lebih sering dari biasanya
f. demam, lemah, kulit menguning danrasa nyeri sekujur tubuh
g. kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
h. keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal
i. pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll
Bila merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya perlu diwaspadai
kemungkinan-kemungkinan adanya infeksi kuman PMS. Pencegahan yang bisa
dilakukan antara lain :
o tidak melakukan hubungan seks· tidak berganti-ganti pasangan· menggunakan
kondom setiap hubungan seks
o menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas asal-usulnya
o kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yang steril Yang
lebih penting dari semua itu adalah menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika
dan norma kehidupan bermasyarakat karena dengan moral dan etika yang baik
kita akan terhindar dari gangguan atau penyakit yang akan membawa kita
dalam masalah serius.
DAFTAR PUSTAKA

http://ismorosiyadi.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-penyakit-menular-seksual.html
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2022058-
jenis-penyakit-menular-seksual-dan/#ixzz1r41TRnwR
http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/
http://marhamah123.wordpress.com/2011/03/27/macam-macam-penyakit-menular-
seksual-dan-cara-menanggulanginya/
sumber: http://jekethek.blogspot.com/2010/06/tips-mendeteksi-penyakit-seksual.html
Diposkan oleh Bebe Beby Baba

Anda mungkin juga menyukai