Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. Aan sapoetra

2. Aliya rofika M.

3. Anisa suharianti

4. Annisa dwi rezeki

5. Asiyah ulia indan

6. Baiq karina oktalia

7. Baiq rika febriana

8. Baiq robiatun himni

9. Diah ayuning witri

10. Dwi aviva oktomalania


BAB I

PEMBUKAAN

A.    Latar Belakang


Komunikasi adalah proses dimana seseorang mengirimkan pesan.Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan
simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.
Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang
perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh
melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang
mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Karakteristik ini dapat bersifat fisik (laki-laiki, perempuan, tinggi, rendah, cantik, tampan,
gemuk, dsb) atau dapat juga mengacu pada kemampuan tertentu (pandai, pendiam, cakap, dungu,
terpelajar, dsb). Konsep diri sangat erat kaitannya dengan pengetahuan. Apabila pengetahuan
seseorang itu baik atau tinggi maka, konsep diri seseorang itu baik pula. Sebaliknya, apabila
pengetahuan seseorang itu rendah maka konsep diri seseorang itu tidak baik pula.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal?
2.      Bagaimana memahami intrapersonal?
3.      Bagaimana proses komunikasi intrapersonal?
4.      Apa saja elemen-elemen konsep kesadaran diri?
C.     Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian dari komunikasi intrapersonal.
2.      Dapat memahami intrapersonal.
3.      Dapat mengetahui proses komunikasi intrapersonal.
4.      Mengetahui elemen-elemen konsep kesadaran diri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau
pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan
simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.
      Dijelaskan oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi
merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan penalaran,
menganalisis dan merenung. Sedangkan  menurut  Nina  (2011) menjelaskan komunikasi
intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia, meliputi proses sensasi, asosiasi,
persepsi, memori dan berpikir. Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip oleh
Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi
merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai
komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia berdialog
dengan dirinya sendiri. Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri.
Selanjutnya Rakhmat seperti dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi
intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.
Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan
kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator.
Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu
untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui
proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan,
bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
B.     Pemahaman Interpersonal
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang dapat dilakukan sehari-hari dalam upaya
memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau
perbuatan dan reaksi hati nurani, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara
kreatif.
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam hidup. Manusia tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri ini, tetapi perilaku yang
memainkan peranan penting bagaimana membangun pemahaman diri pribadi.

C.     Proses Komunikasi Intrapersonal


Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa ahli komunikasi penulis
mensintesakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri meliputi
proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir dengan tujuan untuk berpikir, melakukan
penalaran, menganalisis dan merenung.
Dalam komunikasi intrapersonal, seorang komunikator (encoder) melakukan proses
komunikasi intrapersonal dengan menggunakan seluruh energi yang dimilikinya agar pesan yang
akan disampaikan kepada komunikan (decoder) dapat diterima dengan jelas, dan komunikan pun
dapat melakukan umpan balik (feedback) terhadap pesan tersebut.
Adapun proses komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut:
1.     Sensasi    
      Sensasi adalah proses pencerapan informasi (energy/stimulus) yang datang dari luar melalui
panca indra. Sebagai contoh: Ketika kita sedang mendengarkan permasalahan yang disampaikan
oleh seseorang. Di sini terjadi proses pencerapan informasi dengan melalui indera pendengaran.
2.     Asosiasi
     Asosiasi adalah pengalaman dan kepribadian yang mempengaruhi proses sensasi.  Thorndike 
seperti yang dikutip oleh Nina (2011) mengemukakan bahwa  terjadinya asosiasi antara stimulus
dan respons ini megikuti hukum-hukum berikut, yaitu:
a.       Hukum latihan (law of exercise), yaitu apabila asosiasi antara stimulus dan respons sering
terjadi, asosiasi itu akan terbentuk semakin kuat. Interpretasi dari hukum ini adalah semakin
sering suatu pengetahuan yang telah terbentuk akibat terjadinya asosiasi antara stimulus dan
respons dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
b.      Hukum akibat (law of effect), yaitu apabila asosiasi yang terbentuk antara stimulus dan respon
diikuti oleh suatu kepuasan, maka asosiasi akan semakin meningkat. Ini berarti (idealnya), jika
suatu respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu stimulus adalah benar dan ia
mengetahuinya, maka kepuasan akan tercapai dan asosiasi akan diperkuat.
3.      Persepsi
Persepsi adalah pemaknaan atau arti terhadap informasi (energi atau stimulus) yang masuk ke
dalam kognisi manusia. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
ialah memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari
persepsi. Meskipun demikian Desiderato seperti yang dikutip oleh Nina (1976) menafsirkan
makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi (perhatian),
ekspektasi, motivasi, dan memori.
4.       Memori
     Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan dalam otak
manusia. Secara singkat memori meliputi 3 proses, yaitu:
a.    Perekaman (encoding) yaitu pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkuit syaraf
internal.

b.    Penyimpanan (storage) yang menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita, dalam
bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan bisa bersifat aktif atau pasif.

Berpikir
      Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori yang
dikeluarkan untuk mengambil keputusan.  Selain itu, berpikir juga diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making),
memecahkan persoalan (problem solving) dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity).
      Salah satu fungsi berfikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil
sangatlah beraneka ragam. Adapun tanda-tanda umumnya adalah:
a.       Keputusan merupakan hasil berpikir, dan merupakan hasil usaha intelektual.

b.      Keputusan merupakan pilihan berbagai alternatif.

c.       Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau
dilupakan.
Adapun faktor-faktor personal yang sangat menentukan terhadap apa yang diputuskan,
antara lain:
a.       Kognisi.
Kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki.
b.      Motif.
Biasa disebut konatif/konasi, dorongan, gairah yang amat memengaruhi pengambilan keputusan.
c.         Sikap.
Disebut juga afektif/afeksi/emosi yang menjadi faktor penentu lainnya.

D.    Elemen-Elemen Konsep Kesadaran Diri


Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas
spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses
menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri yang berbeda beda (multiple selves).
1.      Konsep diri
Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal ini kita lakukan
dengan penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat sosial, dan peran sosial.
2.      Karakteristik pribadi
Karakteristik pribadi adalah sifat-sifat yang kita miliki, paling tidak dalam persepsi kita
mengenai diri kita sendiri. Karakteristik ini dapat bersifat fisik (laki-laiki, perempuan, tinggi,
rendah, cantik, tampan, gemuk, dsb) atau dapat juga mengacu pada kemampuan tertentu (pandai,
pendiam, cakap, dungu, terpelajar, dsb.) konsep diri sangat erat kaitannya dengan pengetahuan.
Apabila pengetahuan seseorang itu baik/tinggi maka, konsep diri seseorang itu baik pula.
Sebaliknya apabila pengetahuan seseorang itu rendah maka, konsep diri seseorang itu tidak baik
pula.
3.      Karakteristik sosial
Karakteristik sosial adalah sifat-sifat yang kita tamplikan dalam hubungan kita dengan orang lain
(ramah atau ketus, ekstrovert atau introvert, banyak bicara atau pendiam, penuh perhatian atau
tidak pedulian, dsb). Hal hal ini memengaruhi peran sosial kita, yaitu segala sesuatu yang
mencakup hubungan dengan orang lain dan dalam masyarakat tertentu.
4.      Peran sosial
Ketika peran sosial merupakan bagian dari konsep diri, maka kita mendefinisikan hubungan
sosial kita dengan orang lain, seperti: ayah, istri, atau guru. Peran sosial ini juga dapat terkait
dengan budaya, etnik, atau agama. Meskipun pembahasan kita mengenai 'diri' sejauh ini
mengacu pada diri sebagai identitas tunggal, namun sebenarnya masing-masing dari kita
memiliki berbagai identitas diri yang berbeda (mutiple selves).
5.      Identitas diri yang berbeda
Identitas berbeda atau multiple selves adalah seseorang kala ia melakukan berbagai aktivitas,
kepentingan, dan hubungan sosial. Ketika kita terlibat dalam komunikasi antarpribadi, kita
memiliki dua diri dalam konsep diri kita, yaitu:
a.       Pertama persepsi mengenai diri kita, dan persepsi kita tentang persepsi orang lain terhadap kita
(meta persepsi).
b.      Identitas berbeda juga bisa dilihat kala kita memandang 'diri ideal' kita, yaitu saat bagian kala
konsep diri memperlihatkan siapa diri kita 'sebenarnya' dan bagian lain memperlihatkan kita
ingin 'menjadi apa' (idealisasi diri)
Contohnya saat orang gemuk berusaha untuk menjadi langsing untuk mencapai gambaran
tentang dirinya yang ia idealkan.
BAB II
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau
pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu menjadi pengirim
sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal
yang berkelanjutan.
Pemahaman diri dalam berkomunikasi intrapersonal berkembang sejalan dengan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam hidup. Adapun proses komunikasi intrapersonal, yaitu sensasi,
asosiasi, dan persepsi.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas
spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses
menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri yang berbeda beda (multiple selves).

B.       Saran
1.    Perlunya pembaca mengetahui dan memahami isi dari makalah ini yaitu tentang pengertian,
pemahaman. proses komunikasi intrapersonal serta elemen-elemen penting yang mempengaruhi
komunikasi intrapersonal.
2.    Makalah ini dapat menjadi referensi untuk membantu proses pembelajaran di sekolah-sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia Bahasa Indonesia. 2014. ” Komunikasi Intrapersonal” (Online)
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal. (diakses 18 Maret 2016).
Lindawati, Rita Dwi. 2014. “Komunikasi Intrapersonal Sebagai Pondasi Komunikasi Interpersonal”
(Online) http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-cukai/19683-
komunikasi-intrapersonal-sebagai-pondasi-komunikasi-interpersonal. (diakses 18 Maret 2016).

Anda mungkin juga menyukai