Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN

(MENCEGAH ANEMIA DENGAN POLA HIDUP SEHAT DAN KONSUMSI TTD)

OLEH KELOMPOK IV :

1. ANISA SUHARIANTI (P07134018003)


2. ASIYAH ULIA INDANI(P07134018005)
3. BAIQ RIKA PEBRIANA(P07134018007)
4. GUSTI AYU EKA WIDIANTARI(P07134018017)
5. IFAN FRAMADA SAHID K(P07134018022)

DOSEN : Drs. URIP.,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

TINGKAT 1A / SEMESTER 2

2018 / 2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Mencegah anemia dengan pola hidup sehat dan konsumsi TTD

Bentuk kegiatan : Penyuluhan

Penyuluh : Mahasiswa/siswi D3-TLM POLTEKKES MATARAM

Kelompok sasaran : 50 Mahasiswa/siswi POLTEKKES MATARAM

Tgl/bln/thn : 26 April 2019

Waktu : 60 menit

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..

SATUAN ACARA PENYULUHAN ………………………………………………… 2

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… 4

A. LATAR BELAKANG ………………………………………………….. 5

B. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN …………………………………. 6

C. MANFAAT KEGIATAN ……………………………………………… 6

D. TEMA PENYULUHAN ……..………………………………………. 6

E. SASARAN KEGIATAN ………………………………………………6

F. WAKTU DAN TEMPAT ………………………………………………..6

G. METODE KEGIATAN ……….…………………………………………….7

H. SUSUNAN ACARA ………………………………………………….7

I. SUSUNAN KEPANITIAAN …..…………………………………………. 7

J. SUMBER PUSTAKA ………………………………………………… 7

K. ANGGARAN BIAYA ………………………………………………….. 8

L. LAMPIRAN MATERI ……………………………………………………. 9

3
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena rahmat dan karunianya-Nya,
akhirnya tugas proposal “ MENCEGAH ANEMIA DENGAN POLA HIDUP SEHAT DAN
KONSUMSI TTD” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Tugas proposal ini merupakan tugas dari mata kuliah PROMKES. Atas penyusunan
proposal ini kami berharap para pembaca dapat memahami tentang bagaimana mencegah anemia
yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini semata-mata untuk menambah pengetahuan
akan bahaya penyakit anemia dan bagaimana bentuk pencegahannya. Sebagaimana dimaklumi
bahwa banyak yang tidak mengetahui apa itu anemia dan bahayanya bagi tubuh jika tidak di
cegah sejak dini.

Meskipun sudah diupayakan dengan maksimal, proposal ini pastilah tidak lepas dari
kekurangan, sebagaimana pepatah mengatakan“ Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu,
saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan proposal ini.
Akhirnya, kami ucapkan terimakasih semoga proposal ini bermanfaat.

Mataram, 26 April 2019

Kelompok IV

4
JUDUL : Penyuluhan Kesehatan Mencegah anemia dengan pola hidup sehat dan konsumsi TTD

A. LATAR BELAKANG

Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anak-
anak, remaja usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, dari
yang karena perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, sampai kelainan
hemolitik.

Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik maupun dengan


pemeriksaan laboratorium. Secara fisik penderita tampak pucat, lemah, dan secara
laboratorik didapatkan penurunan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah dari harga normal.

Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan perubahan patofisiologik yang
mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan
konfirmasi laboratorium (Baldy, 2006).

Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah status gizi yang dipengaruhi oleh pola
makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan. Khumaidi (1989)
mengemukakan bahwa factor-faktor yang melatarbelakangi tingginya prevalensi anemia gizi
besi di negara berkembang adalah keadaan sosial ekonomi rendah meliputi pendidikan orang
tua dan penghasilan yang rendah serta kesehatan pribadi di lingkungan yang buruk.
Meskipun anemia disebabkan oleh berbagai faktor, namun lebih dari 50 % kasus anemia
yang terbanyak diseluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya masukan zat gizi
besi. Selain itu penyebab anemia gizi besi dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh yang
meningkat, akibat mengidap penyakit kronis dan kehilangan darah karena menstruasi dan
infeksi parasit (cacing).

Di negara berkembang seperti Indonesia penyakit kecacingan masih merupakan masalah


yang besar untuk kasus anemia gizi besi, karena diperkirakan cacing menghisap darah 2-100
cc setaip harinya. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat
menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lelah dan cepat lupa. Akibatnya dapat menurunkan
prestasi belajar, olah raga dan produktifitas kerja. Selain itu anemia gizi besi akan
menurunkan daya tahan tubuh dan mengakibatkan mudah terkena infeksi.

5
B. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini antara lain :
- Membantu para mahasiswa/siswi di POLTEKKES MATARAM yang memerlukan
pandangan yang lebih luas tentang penyakit anemia,sehingga mampu untuk menjaga
pola hidup sehat dan mampu terhindar dari penyakit anemia
- Untuk memberdayakan para mahasiswa/siswi dalam aspek kesehatan yang lebih baik
pada umumnya sehingga mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan lebih
produktif.
- Mengedukasi mahasiswa/siswi tentang bagaimana mengonsumsi TTD
-
C. MANFAAT KEGIATAN

Dengan melakukan kegiatan penyuluhan ini diharapkan para mahasiswa/siswi dapat


memberikan manfaat :

- Dapat turut memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang penyakit anemia dan bagaimana
bentuk pencegahannya
- Manfaat lain yang di peroleh adalah mahasiswa/siswi bisa menjadikan edukasi bagi diri sendri
agar mampu menghindarkan diri dari penyakit anemia yang jika di biarkan dapat berbahaya bagi
kesehatan.
- Serta mahasiswa/siswi dapat mencegah anemia dengan pola hidup sehat dan dengan
mengonsumsi TTD .

D. TEMA PENYULUHAN

Tema yang kami angkat dari penyuluhan ini adalah MENCEGAH ANEMIA DENGAN POLA
HIDUP SEHAT DAN KONSUMSI TTD, dimana banyak sekali yang kurang pengetahuan mengenai
penyakit anemia dan bagaimana cara mencegahnya. Serta banyak yang belum mengetahui manfaat dari
mengonsumsi TTD.

E. SASARAN KEGIATAN

Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah mahasiswa/siswi POLTEKKES
MATARAM, yang memerlukan pengetahuan tentang penyakit anemia sehingga dapat menjadi seseorang
yang lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

F. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan penyuluhan ini akan di laksanakan pada tanggal 26 April 2019 sesuai dengan susunan
acara yang telah di tentukan. Kegiatan penyuluhan ini akan di laksanakan di kampus POLTEKKES
MATARAM dan akan di ikuti oleh 50 orang peserta dari POLTEKKES MATARAM.

6
G. METODE KEGIATAN

Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan terlebih dahulu penjajagan lokasi. Dalam penjajagan
lokasi ini dimusyawarahkan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan masukan dari
beberapa pihak. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah berupa Penyuluhan Kesehatan Mencegah
Anemia dengan Pola Hidup Sehat dan Konsumsi TTD. Dengan di sertai acara minum tablet TTD
bersama.

H. SUSUNAN ACARA

Kegiatan penyuluhan ini akan dilaksanakan mengikuti susunan acara sebagai berikut :

No. KEGIATAN WAKTU METODE PETUGAS KET.


1. Pembukaan 5 menit - Moderator -
2. Sambutan-sambutan 10 menit - Ketua panitia -
3. Penyampaian materi 30 menit PPT & LCD Pemateri -
4. Sesi Tanya-jawab 10 menit - Pemateri -
5. Doa dan penutup 5 menit - Moderator -
6. Minum TTD Akhir acara - Seluruh peserta -
bersama

I. SUSUNAN KEPANITIAAN

Moderator : Asiyah Ulia Indani

Notulen : Anisa Suharianti

Penyaji : Gusti Ayu Eka Widiantari P.

Observer : Kelompok IV

Fasilitator : Ifan Framada Sahid K.

Pemateri : Baiq Rika Pebriana

J. SUMBER PUSTAKA

http://innahalwayshereforyou.blogspot.com/2012/05/mak
alah-anemia.html

7
K. ANGGARAN BIAYA

Dalam kegiatan ini,adapun rincian anggaran yang di butuhkan :

1. Pembuatan dan penjilidan proposal


: Rp. 50.000
2. Spanduk/baliho : Rp. 300.000
3. Brosur : Rp. 150.000
4. ATK : Rp. 350.000
5. Transportasi : Rp. 100.000
6. Konsumsi untuk panitia : Rp. 75.000
7. Snack untuk 50 peserta : Rp. 400.000
8. Tablet TTD : RP. 100.000
______________ +
TOTAL : Rp. 1.525.000

8
L. LAMPIRAN MATERI

a. Pengertian Anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawaoksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas
hemoglobin, dan volume packed red blood cell (hematokrit) per 100 ml darah.

b. Penyabab atau Etiologi Anemia

1. Perdarahan
2. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B12, dan asam folat. (Barbara C. Long, 1996 )
3. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
4. Kelainan darah
5. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah. (Arif Mansjoer, 2001)

c. Klasifikasi

 Secara patofisiologi anemia terdiri dari :


1. Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastik.
2. Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia hemolitik.
 Secara umum anemia dikelompokan menjadi :
1. Anemia mikrositik hipokrom
a. Anemia defisiensi besi
Untuk membuat sel darah merah diperlukan zat besi (Fe). Kebutuhan Fe sekitar 20 mg/hari,
dan hanya kira-kira 2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 mg, kira-kira
50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Anemia ini umumnya disebabkan oleh
perdarahan kronik. Di Indonesia banyak disebabkan oleh infestasi cacing tambang
(ankilostomiasis), inipun tidak akan menyebabkan anemia bila tidak disertai malnutrisi. Anemia
jenis ini dapat pula disebabkan karena :
· Diet yang tidak mencukupi
· Absorpsi yang menurun
· Kebutuhan yang meningkat pada wanita hamil dan menyusui

9
· Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah
· Hemoglobinuria
· Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru.

b. Anemia penyakit kronik


Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropenic anemia with reticuloendothelial siderosis.
Penyakit ini banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi seperti infeksi ginjal, paru (
abses, empiema, dll ).
2. Anemia makrositik
a. Anemia Pernisiosa
Anemia yang terjadi karena kekurangan vitamin B12 akibat faktor intrinsik karena gangguan
absorsi yang merupakan penyakit herediter autoimun maupun faktor ekstrinsik karena
kekurangan asupan vitamin B12.
b. Anemia defisiensi asam folat
Anemia ini umumnya berhubungan dengan malnutrisi, namun penurunan absorpsi asam folat
jarang ditemukan karena absorpsi terjadi di seluruh saluran cerna. Asam folat terdapat dalam
daging, susu, dan daun – daun yang hijau.
3. Anemia karena perdarahan
a. Perdarahan akut
Mungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup banyak, sedangkan penurunan kadar
Hb baru terjadi beberapa hari kemudian.
b. Perdarahan kronik
Pengeluaran darah biasanya sedikit – sedikit sehingga tidak diketahui pasien. Penyebab yang
sering antara lain ulkus peptikum, menometroragi, perdarahan saluran cerna, dan epistaksis.
4. Anemia hemolitik
Pada anemia hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah ( normal 120 hari ), baik
sementara atau terus menerus. Anemia ini disebabkan karena kelainan membran, kelainan
glikolisis, kelainan enzim, ganguan sistem imun, infeksi, hipersplenisme, dan luka bakar.
Biasanya pasien ikterus dan splenomegali.
5. Anemia aplastik

10
Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah.
Penyebabnya bisa kongenital, idiopatik, kemoterapi, radioterapi, toksin, dll.

d. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala umum yang sering dijumpai pada pasien anemia antara lain : pucat, lemah,
cepat lelah, keringat dingin, takikardi, hypotensi, palpitasi. (Barbara C. Long, 1996). Takipnea
(saat latihan fisik), perubahan kulit dan mukosa (pada anemia defisiensi Fe). Anorexia, diare,
ikterik sering dijumpai pada pasien anemia pernisiosa (Arif Mansjoer, 2001)
e. Pemeriksaan Penunjang
 Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
1. Jumlah Hb lebih rendah dari normal ( 12 – 14 g/dl )
2. Kadar Ht menurun ( normal 37% – 41% )
3. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
4. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
5. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak ( pada anemia aplastik )

d. Pencegahan Anemia

Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu menghindari anemia
kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin dengan makan yang sehat, variasi makanan,
termasuk:

a) Besi.
Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi dan daging lainnya. Makanan lain yang kaya zat besi,
termasuk kacang-kacangan, lentil, sereal kaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai
kacang dan kacang-kacangan.
b) Folat.
Gizi ini, dan bentuk sintetik, asam folat, dapat ditemukan di jus jeruk dan buah-buahan, pisang,
sayuran berdaun hijau tua, kacang polong dan dibentengi roti, sereal dan pasta.
c) Vitamin B-12. Vitamin ini banyak dalam daging dan produk susu.
d) Vitamin C.
Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon dan beri, membantu meningkatkan
penyerapan zat besi.

11
Makan banyak makanan yang mengandung zat besi sangat penting bagi orang-orang yang
memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti anak-anak,besi yang diperlukan selama masa pertumbuhan,
dan perempuan hamil dan menstruasi.
e. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :

1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang cukup secara
rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas, makanan laut
disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan
absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang
mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah dengan prevalensi
tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi bersama susu,
kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat, multivitamin yang mengandung
phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan untuk
skrining anemia defisiensi besi .
f. Pengobatan Anemia

Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:

A. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang
mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat
besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal
ini mungkin melibatkan operasi.

B. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali
suntikan seumur hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan
suplemen asam folat.

C. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini. Suplemen zat
besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini . Namun, jika gejala menjadi parah,

12
transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal,
dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.

D. Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk
meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang
jika sumsum tulang Anda berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda
mungkin perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda
dan memberikan kesempatan sumsum tulang ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi
lagi.

E. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai penyakit dapat berkisar
dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang.

F. Anemias hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari obat-obatan tertentu,


mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan Anda,
yang dapat menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan
kekebalan atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem kekebalan tubuh menyerang
sel-sel darah merah.

G. Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat
menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah
komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan
antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk
mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa.

13
KESIMPULAN

I. Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlahsel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal
II. Penyebab Umum dari Anemia Yaitu: Kehilangan darah atau Perdarahan hebat, Berkurangnya
pembentukan sel darah merah, dan Gangguan produksi sel darah merah
III. Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni: Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L), Sering
mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat, Gejala lebih lanjut adalah
kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat, serta Nyeri tulang, pada
kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
IV. Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau hematokrit
yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi oleh usia,jenis
kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.
V. Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan
anemia bila terdapat nilai sebagai berikut: Hb <10gr/dl, Hematokrit <30% , dan Eritrosit
<2,8juta
VI. Kasus yang kami angkat dari materi ini ialah anem,ia akibat defesiensi zat besi.

SARAN

Demikianlah proposal yang telah kami susun mengenai anemia, yang meliputi berbagai
macam klasifikasinya. Demi kesempurnaan proposal ini kami harapkan kritikan serta saran yang
membangun. Saran dari penulis kami harapkan agar pembaca dapat memaknai proposal ini.
Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

14

Anda mungkin juga menyukai