OLEH KELOMPOK IV :
TINGKAT 1A / SEMESTER 2
2018 / 2019
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Mencegah anemia dengan pola hidup sehat dan konsumsi TTD
Waktu : 60 menit
2
DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena rahmat dan karunianya-Nya,
akhirnya tugas proposal “ MENCEGAH ANEMIA DENGAN POLA HIDUP SEHAT DAN
KONSUMSI TTD” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tugas proposal ini merupakan tugas dari mata kuliah PROMKES. Atas penyusunan
proposal ini kami berharap para pembaca dapat memahami tentang bagaimana mencegah anemia
yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini semata-mata untuk menambah pengetahuan
akan bahaya penyakit anemia dan bagaimana bentuk pencegahannya. Sebagaimana dimaklumi
bahwa banyak yang tidak mengetahui apa itu anemia dan bahayanya bagi tubuh jika tidak di
cegah sejak dini.
Meskipun sudah diupayakan dengan maksimal, proposal ini pastilah tidak lepas dari
kekurangan, sebagaimana pepatah mengatakan“ Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu,
saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan proposal ini.
Akhirnya, kami ucapkan terimakasih semoga proposal ini bermanfaat.
Kelompok IV
4
JUDUL : Penyuluhan Kesehatan Mencegah anemia dengan pola hidup sehat dan konsumsi TTD
A. LATAR BELAKANG
Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anak-
anak, remaja usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, dari
yang karena perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, sampai kelainan
hemolitik.
Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan perubahan patofisiologik yang
mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan
konfirmasi laboratorium (Baldy, 2006).
Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah status gizi yang dipengaruhi oleh pola
makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan. Khumaidi (1989)
mengemukakan bahwa factor-faktor yang melatarbelakangi tingginya prevalensi anemia gizi
besi di negara berkembang adalah keadaan sosial ekonomi rendah meliputi pendidikan orang
tua dan penghasilan yang rendah serta kesehatan pribadi di lingkungan yang buruk.
Meskipun anemia disebabkan oleh berbagai faktor, namun lebih dari 50 % kasus anemia
yang terbanyak diseluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya masukan zat gizi
besi. Selain itu penyebab anemia gizi besi dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh yang
meningkat, akibat mengidap penyakit kronis dan kehilangan darah karena menstruasi dan
infeksi parasit (cacing).
5
B. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini antara lain :
- Membantu para mahasiswa/siswi di POLTEKKES MATARAM yang memerlukan
pandangan yang lebih luas tentang penyakit anemia,sehingga mampu untuk menjaga
pola hidup sehat dan mampu terhindar dari penyakit anemia
- Untuk memberdayakan para mahasiswa/siswi dalam aspek kesehatan yang lebih baik
pada umumnya sehingga mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan lebih
produktif.
- Mengedukasi mahasiswa/siswi tentang bagaimana mengonsumsi TTD
-
C. MANFAAT KEGIATAN
- Dapat turut memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang penyakit anemia dan bagaimana
bentuk pencegahannya
- Manfaat lain yang di peroleh adalah mahasiswa/siswi bisa menjadikan edukasi bagi diri sendri
agar mampu menghindarkan diri dari penyakit anemia yang jika di biarkan dapat berbahaya bagi
kesehatan.
- Serta mahasiswa/siswi dapat mencegah anemia dengan pola hidup sehat dan dengan
mengonsumsi TTD .
D. TEMA PENYULUHAN
Tema yang kami angkat dari penyuluhan ini adalah MENCEGAH ANEMIA DENGAN POLA
HIDUP SEHAT DAN KONSUMSI TTD, dimana banyak sekali yang kurang pengetahuan mengenai
penyakit anemia dan bagaimana cara mencegahnya. Serta banyak yang belum mengetahui manfaat dari
mengonsumsi TTD.
E. SASARAN KEGIATAN
Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah mahasiswa/siswi POLTEKKES
MATARAM, yang memerlukan pengetahuan tentang penyakit anemia sehingga dapat menjadi seseorang
yang lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kegiatan penyuluhan ini akan di laksanakan pada tanggal 26 April 2019 sesuai dengan susunan
acara yang telah di tentukan. Kegiatan penyuluhan ini akan di laksanakan di kampus POLTEKKES
MATARAM dan akan di ikuti oleh 50 orang peserta dari POLTEKKES MATARAM.
6
G. METODE KEGIATAN
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan terlebih dahulu penjajagan lokasi. Dalam penjajagan
lokasi ini dimusyawarahkan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan masukan dari
beberapa pihak. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah berupa Penyuluhan Kesehatan Mencegah
Anemia dengan Pola Hidup Sehat dan Konsumsi TTD. Dengan di sertai acara minum tablet TTD
bersama.
H. SUSUNAN ACARA
Kegiatan penyuluhan ini akan dilaksanakan mengikuti susunan acara sebagai berikut :
I. SUSUNAN KEPANITIAAN
Observer : Kelompok IV
J. SUMBER PUSTAKA
http://innahalwayshereforyou.blogspot.com/2012/05/mak
alah-anemia.html
7
K. ANGGARAN BIAYA
8
L. LAMPIRAN MATERI
a. Pengertian Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawaoksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas
hemoglobin, dan volume packed red blood cell (hematokrit) per 100 ml darah.
1. Perdarahan
2. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B12, dan asam folat. (Barbara C. Long, 1996 )
3. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
4. Kelainan darah
5. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah. (Arif Mansjoer, 2001)
c. Klasifikasi
9
· Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah
· Hemoglobinuria
· Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru.
10
Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah.
Penyebabnya bisa kongenital, idiopatik, kemoterapi, radioterapi, toksin, dll.
d. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala umum yang sering dijumpai pada pasien anemia antara lain : pucat, lemah,
cepat lelah, keringat dingin, takikardi, hypotensi, palpitasi. (Barbara C. Long, 1996). Takipnea
(saat latihan fisik), perubahan kulit dan mukosa (pada anemia defisiensi Fe). Anorexia, diare,
ikterik sering dijumpai pada pasien anemia pernisiosa (Arif Mansjoer, 2001)
e. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
1. Jumlah Hb lebih rendah dari normal ( 12 – 14 g/dl )
2. Kadar Ht menurun ( normal 37% – 41% )
3. Peningkatan bilirubin total ( pada anemia hemolitik )
4. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
5. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak ( pada anemia aplastik )
d. Pencegahan Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu menghindari anemia
kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin dengan makan yang sehat, variasi makanan,
termasuk:
a) Besi.
Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi dan daging lainnya. Makanan lain yang kaya zat besi,
termasuk kacang-kacangan, lentil, sereal kaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai
kacang dan kacang-kacangan.
b) Folat.
Gizi ini, dan bentuk sintetik, asam folat, dapat ditemukan di jus jeruk dan buah-buahan, pisang,
sayuran berdaun hijau tua, kacang polong dan dibentengi roti, sereal dan pasta.
c) Vitamin B-12. Vitamin ini banyak dalam daging dan produk susu.
d) Vitamin C.
Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon dan beri, membantu meningkatkan
penyerapan zat besi.
11
Makan banyak makanan yang mengandung zat besi sangat penting bagi orang-orang yang
memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti anak-anak,besi yang diperlukan selama masa pertumbuhan,
dan perempuan hamil dan menstruasi.
e. Penanggulangan Anemia
Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang cukup secara
rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas, makanan laut
disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan
absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang
mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Suplementasi besi. Merupakan cara untuk menanggulangi ADB di daerah dengan prevalensi
tinggi. Pemberian suplementasi besi pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
4. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi bersama susu,
kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat, multivitamin yang mengandung
phosphate dan kalsium.
5. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan untuk
skrining anemia defisiensi besi .
f. Pengobatan Anemia
A. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang
mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat
besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal
ini mungkin melibatkan operasi.
B. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali
suntikan seumur hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan
suplemen asam folat.
C. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini. Suplemen zat
besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini . Namun, jika gejala menjadi parah,
12
transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal,
dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
D. Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk
meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang
jika sumsum tulang Anda berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda
mungkin perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda
dan memberikan kesempatan sumsum tulang ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi
lagi.
E. Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai penyakit dapat berkisar
dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang.
G. Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat
menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah
komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan
antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk
mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa.
13
KESIMPULAN
I. Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlahsel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal
II. Penyebab Umum dari Anemia Yaitu: Kehilangan darah atau Perdarahan hebat, Berkurangnya
pembentukan sel darah merah, dan Gangguan produksi sel darah merah
III. Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni: Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L), Sering
mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat, Gejala lebih lanjut adalah
kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat, serta Nyeri tulang, pada
kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
IV. Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau hematokrit
yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi oleh usia,jenis
kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.
V. Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan
anemia bila terdapat nilai sebagai berikut: Hb <10gr/dl, Hematokrit <30% , dan Eritrosit
<2,8juta
VI. Kasus yang kami angkat dari materi ini ialah anem,ia akibat defesiensi zat besi.
SARAN
Demikianlah proposal yang telah kami susun mengenai anemia, yang meliputi berbagai
macam klasifikasinya. Demi kesempurnaan proposal ini kami harapkan kritikan serta saran yang
membangun. Saran dari penulis kami harapkan agar pembaca dapat memaknai proposal ini.
Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
14