Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

DAERAH TERPENCIL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK)


DI DESA KOYOBUNGA KEC. BULAGI UTARA, KAB.BANGGAI KEPULAUAN

“GIZI SEIMBANG”

Diajukan Untuk Melengkapi Salah satu Persyaratan


Penyelesaian Praktik Klinik Kebidanan DTPK

Disusun Oleh :
Eunike Ayu Ch Tumuahi (PO7124119020)
Zainab (PO7124119040)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


KEMENTRIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatNya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan laporan
kegiatan lomba pada Praktik Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
Laporan ini memuat informasi tentang pelaksanaan lomba “Gizi Seimbang” yang
dilaksanakan di Desa Koyobunga Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai
Kepulauan Tahun 2021.
Kami berterima kasih kepada Bapak Kepala Desa Koyobuna, Aparat Desa
Koyobunga dan Bidan Desa Koyobunga yang telah membantu kami dalam
menjalankan kegiatan kami, Bapak Ibu Dosen yang telah membimbing kami. Dan
kami juga berterima kasih kepada Masyarakat Desa Koyobunga yang telah
berpartisipasi pada kegiatan lomba kami.
Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan kami saat pelaksanaan kegiatan
lomba, semoga laporan kegiatan lomba pada praktik DTPK tahun 2021 ini dapat
dipergunakan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan bahan evaluasi
pada kegiatan praktik DTPK selanjutnya.

Koyobunga, Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………...…………..…………………………………
BAB I PENDAHULUAN……...…………….…………………………………….
A. LATAR BELAKANG…………………………….………………………….
B. TINJAUAN TEORI……………………………….………………………….
BAB II PENATALAKSANAAN…..……………………………………………..
BAB III HASIL…………………..………………………………………………..
BAB IV PENUTUP……………...………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………...……………………….…...
LAMPIRAN…………………...…………………………………….……………..
A. LAMPIRAN 1 DOKUMENTASI
B. LAMPIRAN 2 ABSEN
C. LAMPIRAN 3 LEMBAR PENILAIAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya
manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,
perkembangan,menurunkan produktifitas kerja serta akan berakibat pada
mortalitas dan morbiditas. Masalah gizi yang utama di Indonesia yang belum
teratasi yaitu kekurangan energi protein, kekurangan vitamin A, gondok
endemikdan anemia (DepKes RI, 2010).
Anemia adalah suatu keadaankadar hemoglobin lebih rendah dari batas
normal. Sel darahmerah tersebutmengandung hemoglobin yang berfungsi
untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013).
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama
bagi kelompok wanita usia subur (WUS). Prevalensi kejadian anemia pada
Ibu hamil menurut WHO tahun 2013 sebesar 41,0%. Laporan hasil Riset
Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil
sebesar 37,1% (Kementrian Kesehatan RI ,2013). Di Kabupaten Sukoharjo
pada tahun 2015 jumlah ibu hamil mencapai 14.299 jiwa, dan ibu hamil yang
menderita anemia sebanyak 1333 jiwa atau 9,32 % dari jumlah ibu hamil
(Dinkes Sukoharjo, 2015).
Kejadian anemia dapat dipengaruhi oleh kurangnya asupan protein dalam
tubuh manusia. Protein dalam tubuh manusia berperan sebagai pembentuk
butir-butir darah (hemopoiesis) yaitu pembentukan eritrositt dengan
hemoglobin,selain itu protein berperan penting dalam transportasi zat besi di
dalam tubuh, oleh karena kurangnya asupan protein akan mengakibatkan
transportasi zat besi terhambat sehingga akan terjadi defisiensi zat besi.
Transferin adalah suatu glikoprotein yang disintesis dihati, protein ini
berperan sentral dalam metabolisme besi tubuh karena fungsi transferin adalah
mengangkut besi dalam sirkulasi ke tempat yang membutuhkan besi, seperti
sumsum tulang untuk membentuk hemoglobin yang baru. Feritin adalah
protein lain yang penting dalam metabolisme besi (Gallagher, 2008).
Hasil penelitian Fatimah (2011) menyatakan bahwa protein memiliki
peran penting dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin serta
berperan dalam perpindahan zat besi yang ada didalam tubuh untuk
pembentukan sel darah merah di sumsum tulang. Kurangnya asupan protein
akan mengakibatkan terganggunya pembentukan eritrosit dan hemoglobin
serta mengakibatkan perpindahan zat besi terlambat sehingga produksi sel
darah merah terganggu.
Faktor lain terjadinya anemia pada ibu hamil yaitu status gizi kurang dan
infeksi. Status gizi kurang dengan infeksi terdapat interaksi timbal balik.
Infeksi mengakibatkan kurangnya nafsu makan dan toleran terhadap makanan.
Kurangnya asupan makan atau asupan yang tidak memadai akan
menimbulkan gangguan dalam penyerapan zat gizi oleh tubuh. Orang yang
mengalami gizi kurang daya tahan terhadap penyakit rendah, sehingga mudah
terkena serangan penyakit infeksi demikian sebaliknya, orang yang terkena
penyakit infeksi dapat mengalami gizi kurang (Goldenberg, 2008).
Pendarahan patologis akibat penyakit/ infeksi parasit seperti cacingan dan
saluran pencernaan berhubungan positif terhadap anemia (Syafiq, 2008).
Prevalensi anemia semakin meningkat dengan semakin memburuknya
status gizi seseorang. Status gizi kurang disebabkan oleh asupan makanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh(Gropper, 2009).
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mojolaban pada tahun
2015 yaitu sebesar 19,25% dan Desa Demakan jumlah ibu hamil yang anemia
sebesar 61,7%. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan
penelitian mengenai hubungan asupan protein dan status gizidengankadar
hemoglobin ibu hamil.
B. Tinjauan Teori
1. Pengertian Gizi Seimbang
Secara umum, gizi seimbang adalah susunan asupan sehari-hari yang
jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Pemenuhan
asupan gizi ini juga harus memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan mempertahankan berat
badan normal guna mencegah masalah gizi.
Gizi seimbang terdiri dari asupan yang cukup secara kuantitas, cukup
secara kualitas, dan mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh
untuk menjaga kesehatan, pertumbuhan (pada anak-anak), penyimpanan
zat gizi, serta untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan, di Indonesia sendiri
penerapan gizi seimbang memberi perubahan ke arah yang lebih baik,
seperti prevalensi stunting yang mengalami penurunan dari 37,2 persen
pada tahun 2013 menjadi 30,2 persen pada tahun 2018. Akan tetapi, di sisi
lain angka obesitas juga mengalami peningkatan dari 14,8 persen pada
tahun 2013 menjadi 21,8 persen pada tahun 2019. Oleh sebab itu, prinsip
nutrisi seimbang sifatnya sangat penting untuk mencegah masalah
kesehatan ini.
Prinsip gizi seimbang terdiri dari empat pilar, yang pada dasarnya
merupakan upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan
zat gizi yang masuk, dengan mengontrol berat badan secara teratur.
Adapun empat pilar gizi seimbang tersebut, yaitu:
a. Mengonsumsi makanan yang beraneka ragam
Tidak ada satupun makanan yang mengandung semua gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Gizi seimbang adalah susunan menu seimbang
yang dapat memberikan nutrisi lengkap.Misalnya, nasi merupakan
sumber utama kalori, namun rendah vitamin dan mineral. Selain itu,
sayur dan buah juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat, namun
rendah kalori dan protein. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan yang beraneka ragam untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi lengkap harian. Akan tetapi, konsumsi makanan
yang beraneka ragam ini harus dalam proporsi makanan yang
seimbang, jumlah yang cukup, tidak berlebihan, dan dilakukan secara
teratur. Mulai terapkan pola makan tersebut dari sekarang.
b. Membiasakan perilaku hidup bersih
Membiasakan perilaku hidup bersih dapat mencegah seseorang
terkena infeksi. Infeksi merupakan salah satu faktor penting yang
memengaruhi status gizi. Orang yang menderita penyakit-penyakit
infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga zat gizi
yang masuk ke tubuh berkurang. Sebaliknya, ketika terinfeksi tubuh
membutuhkan lebih banyak zat gizi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kurang gizi dan penyakit-penyakit infeksi memiliki keterkaitan.
c. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan tubuh, termasuk
olahraga yang menjadi salah satu upaya dalam menyeimbangkan
keluar dan masuknya zat gizi, terutama sumber energi utama dalam
tubuh. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat memperlancar sistem
metabolisme tubuh, tak terkecuali metabolisme zat gizi. Anda dapat
melakukan aktivitas fisik setidaknya 3 kali seminggu dengan durasi
30 menit per sesi.
d. Memantau dan mempertahankan berat badan normal
Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi
keseimbangan gizi di dalam tubuh adalah memiliki berat badan yang
normal dalam Indeks Masa Tubuh (IMT). Pemantauan berat badan
dalam pola hidup nutrisi seimbang dapat mencegahnya kelebihan atau
kekurangan.
2. 10 pedoman umum gizi seimbang
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, untuk meraih gizi seimbang,
terdapat 10 pedoman umum yang harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. 10 pedoman umum gizi seimbang yang dapat dengan mudah
dilakukan, yaitu:
a. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan. Anda harus bersyukur
karena hidup di negeri yang kaya akan sumber makanan. 
b. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok. Anda
membutuhkan jenis pangan yang beragam untuk memperoleh seluruh
zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti sayuran, buah-buahan,
kacang-kacangan, daging, ikan, dan lainnya.
c. Batasi konsumsi asupan manis, asin, dan berlemak. Berbagai asupan
tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu jika dikonsumsi
secara berlebihan. Oleh sebab itu, anjuran batas konsumsi gula, yaitu
4 sdm (50 gram), garam 1 sdt (5 gram), dan lemak 5 sdm (67 gram).
d. Banyak makan sayur dan buah-buahan. Anda dianjurkan
mengonsumsi 2 porsi sayur, dan 2-3 porsi buah setiap hari.
e. Biasakan mengonsumsi lauk-pauk yang berprotein tinggi. Meski
dianjurkan mengonsumsi lauk-pauk yang berprotein tinggi, namun
Anda juga harus memilih yang termasuk dalam kategori rendah
lemak.
f. Biasakan sarapan pagi. Sarapan di pagi hari dapat menunjang kinerja
dan aktivitas yang dilakukan seharian. Sementara, tidak sarapan bisa
mendorong Anda untuk makan secara berlebihan di siang hari.
g. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman. Umumnya, kita
direkomendasikan untuk minum air 8-10 gelas sehari. Ini akan
membantu fungsi ginjal dan mengganti cairan tubuh yang hilang.
h. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Mencuci tangan secara
teratur, terutama sebelum makan, menjadi salah satu upaya dalam
mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang bisa
menyebabkan penyakit.
i. Biasakan membaca label pada kemasan makanan. Penting bagi Anda
untuk mengetahui komposisi, zat gizi, label, sertifikasi, dan
kadaluarsa suatu produk yang akan dikonsumsi. Ini akan
memudahkan Anda memilih asupan yang sehat, aman, dan bergizi.
j. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
Lakukanlah aktivitas fisik ringan selama 5-10 menit dan aktivitas
sedang selama 30 menit setiap harinya. Ini akan membuat tubuh Anda
menjadi lebih sehat. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk
berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu.
Berbagai pedoman gizi seimbang tersebut sangat mudah dilakukan,
namun dibutuhkan komitmen yang kuat pada diri. Demi hidup yang lebih
sehat, hal ini sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari berbagai
penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung.
3. Pentingnya gizi seimbang untuk kesehatan tubuh

Untuk menjaga kesehatan tubuh, Anda perlu makan makanan bergizi


yang mengandung nutrisi seimbang. Makanan yang mengandung gizi
seimbang disebut makanan sehat sempurna yang mengandung mulai dari
karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin.Memiliki pola makan
yang tidak bergizi seimbang dapat menyebabkan anemia, berat badan
kurang, hipertensi, penyakit jantung koroner, hingga diabetes.Sebaliknya,
jika Anda mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, nutrisi
lengkap dalam makanan tersebut dapat memberikan banyak manfaat,
seperti:
a. Menjadi sumber energi hingga menjadi tidak cepat lelah dan lemas
b. Menyokong pertumbuhan badan, seperti penambahan sel baru atau
memperbaiki sel yang rusak
c. Memelihara jaringan tubuh hingga kesehatan organ terjaga
d. Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan cairan tubuh
e. Meningkatkan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit

Apabila tubuh kekurangan nutrisi karena tidak mengonsumsi nutrisi


seimbang, maka fungsi-fungsi tubuh bisa terganggu.
BAB II
PENATALAKSANAAN

A. Penatalaksanaan Lomba Gizi Seimbang


1. Pemberitahuan adanya lomba Gizi Seimbang pada saat MMD 1 pada
tanggal 27 Mei 2021 bertempat di Balai Desa Koyobunga
2. Pendaftaran lomba Gizi Seimbang dimulai pada tanggal 29 Mei 2021.
Jumlah peserta lomba Gizi Seimbang 8 orang dibagi menjadi 2 kelompok
yang diikuti oleh ibu-ibu dan remaja putri Desa Koyobunga
3. Kegiatan lomba Gizi seimbang diselenggarakan pada tanggal 02 Juni
2021.
4. Kegiatan lomba ini dilaksanakan di balai Desa Koyobunga
5. Juri pada lomba ini yaitu :
a. Kepala Puskesmas Sabang yaitu Bapak Asrion, A.MG
b. Sekdes Koyobunga yaitu Bapak Nopi Kristison.T
c. Kepala Dusun 2 desa Koyobunga yaitu ibu Lukmin Bitu
d. Perwakilan Puskesmas Sabang yaitu Tubriyanto Labeni, S.KM
6. Penilaian lomba gizi seimbang di nilai dengan melihat kreativitas dalam
penyajian makanan, cita rasa makanan, penampilan makanan, tekstur
makanan, keragaman kandungan gizi dalam makanan, presentasi
makanan.
7. Format penilaian
Kriteria Kelompok 1 Kelompok 2
Kreativitas
Cita rasa
Penampilan
Tekstur
Keragaman
kandungan gizi
Presentasi
Total
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Laporan Pelaksanaan Kegiatan


1. Tahap Persiapan
Kegiatan lomba ini sasarannya adalah masyarakat Desa Koyobunga.
Dilaksanakan pada tanggal 02 Juni 2021. Dan yang menjadi juri pada lomba
ini adalah Kepala Puskesmas Sabang yaitu Bapak Asrion, A.MG, Sekdes
Koyobunga yaitu Bapak Nopi Kristison.T, Kepala Dusun 2 desa Koyobunga
yaitu ibu Lukmin Bitu, Perwakilan Puskesmas Sabang yaitu Tubriyanto
Labeni, S.KM
2. Jumlah pemain yang ikut lomba
Kelompok 1 Kelompok 2
a. Albertina a. Deska
b. Rosdiana b. Indri
c. Wira c. Ena
d. Kosmalkia d. Nia

3. Hambatan
Hambatan saat pelaksanaan yaitu kendala mengenai penyediaan minyak
tanah yang kurang di Desa Koyobunga, sehingga panitia pelaksana lomba
(Mahasiswa) harus mencari minyak tanah didesa sebelah. Hal ini
menyebabkan lomba menjadi terhambat dan membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk memulai lomba.

4. Hasil Kegiatan
Juara I : Kelompok 1 (Albertina, Rosdiana, Wira, Kosmalkia)
Juara II : Kelompok 2 (Deska, Indri., Ena, Nia)
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan lomba ini merupakan kegiatan yang memiliki dampak positif
dengan tujuan diadakan lomba tersebut guna mengetahui apa yang
dimaksud dengan gizi seimbang dan apa saja yang termasuk dalam 4 sehat
5 sempurna.

B. Saran
Dengan diadakan kegiatan lomba ini maka masyarakat desa koyobunga
mengetahui tentang pentingnya mengonsumsi gizi seimbang yang terdiri
dari berbagai macam komposisi mulai dari nasi, sayur, buah-buahan, dan
susu sebagai pelengkapnya.
Dengan adanya lomba ini diharapkan membawa dampak positif bagi
masyarakat desa Koyobunga sebagimana masyarakat memperhatikan
makanan yang di konsumsi sehari-hari dan dapat mengetahui kandungan
gizi makanan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/52651/3/BAB%201%20SKRIPSI.pdf
(Di akses Senin 14 juni 2021, pukul 11.00 Wita)

https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-gizi-seimbang-dan-pedoman-umumnya-
yang-bisa-anda-praktikkan
(Di akses Senin 14 juni 2021, pukul 11.00 Wita)
LAMPIRAN 1

DOKUMENTASI

Rabu, 02 Juni 2021 dilakukan lomba Gizi Seimbang di Balai Desa Koyobunga
KELOMPOK 1 : ALBERTINA, ROSDIANA, WIRA, KOSMALKIA

KELOMPOK 2 : DESKA, INDRI, ENA, NIA


HASIL MASAKAN KELOMPOK 1

HASIL MASAKAN KELOMPOK 2


Dokumentasi Penerimaan hadiah Lomba Gizi Seimbang Juara 1 dan 2
di Balai Desa Koyobunga
Juara 1

Juara 2
Lampiran 2
ABSEN
Lampiran 3

Lembar Penilaian Juri Lomba Gizi Seimbang

Lembar penilaian : Tubriyanto Laboni S.Km

Lembar penilaian : lukmin bitu


Lembar penilaian : Asrion A.MG

Lembar penilaian : Nopi kristison

Anda mungkin juga menyukai