Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“KECEMASAN”

DI UPT PUSKESMAS GRIYA ANTAPANI KOTA BANDUNG

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

ANA NURJANAH 4006170066


EMMA SARTIKA 4006170070
KHARISMA DEWI KANIA 4006170061
NURINDA MARJELLA 4006170064
PURYAN RIKAR 4006170065
SATIM 4006170071
SISKA LUKISTA 4006170077

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KECEMASAN

Pokok Bahasan : Kecemasan


Pemateri : Kelompok I
Sasaran : Masyarakat RW 16
Waktu : 09.30 s.d 10.00
Tanggal : 12 Desember 2018
Tempat : Posyandu RW 16

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran diharapkan mengetahui
mengenai kecemasan

II. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama ± 30 menit, sasaran diharapkan
dapat :
1. Menyebutkan apa itu kecemasan
2. Menyebutkan tingkat kecemasan
3. Menyebutkan tanda dan gejala kecemasan
4. Menyebutkan penyebab kecemasan
5. Menyebutkan cara pencegahan kecemasan
6. Menyebutkan cara penanganan kecemasan

III. Materi Penyuluhan


1. Pengertian kecemasan
2. Tingkat kecemasan
3. Tanda dan gejala kecemasan
4. Penyebab kecemasan
5. Pencegahan kecemasan
6. Penanganan kecemasan
IV. Kegiatan
Tahap Kegiatann penyuluh Kegiatan warga Media

Kegiatan 1) Mempersiapkan materi, sound system


awal media dan tempat leafleat
2) Kontrak waktu

Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Absen


2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan pokok 3. Memperhatikan
bahasan
4. Menjelaskan tujuan

Penyajian 1. Penyuluhan memberikan 1. Memperhatikan Sound system


materi 2. Mengingat
a. Definisi kecemasan kembali apa yang
b. Tingkat kecemasan telah disampaikan
c. Tanda dan gejala 3. Mengerti apa
kecemasan yang
d. Penyebab kecemasan disampaikan
e. Pencegahan kecemasan
f. Penanganan kecemasan
Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan Leafleat
2. Memberi salam 2. Menjawab salam
V. Media dan Sumber
1. Media : Leaflet
2. Metode : Ceramah dan demontrasi

VI. Evaluasi
1. Jenis tes : tanya jawab
a. Apa itu kecemasan?
b. Sebutkan tingkat kecemasan?
c. Tanda dan gejala apa kecemasan?
d. Pencegahan seperti apa untuk kecemasan ?
MATERI
KECEMASAN

A. DEFINISI
Menurut Nanda (2012) dalam hayat (2017), kecemasan adalah
perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai oleh respon autonom
(penyebab sering tidak spesifik atau tidak diketahui pada setiap individu)
perasaan cemas tersebut timbul akibat dari antisipasi diri terhadap bahaya.
Keadaan ini juga dapat diartikan sebagai tanda-tanda perubahan yang
memberikan peringatan akan adanya bahaya pada diri individu.

B. TINGKAT KECEMASAN
Menurut Stuart (2007), tingkat kecemasan sebagai berikut :
1. Kecemasan ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Kekecewaan ini menyebabkan individu menjadi waspada dan
meningkatkan lapang persepsinya. Kecemasan ini dapat memotivasi
belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreatifitas.
2. Kecemasan sedang
Memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Kecemasan ini mempersempit lapang
persepsi individu dengan demikian individu tidak mengalami perhatian
yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika
diarahkan untuk melakukannya.
3. Kecemasan berat
Sangat mempengaruhi lapang persepsi individu. Individu cenderung
berfokus pada suatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir pada hal
lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu
tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.

4. Tingkat panik
Ketakutan yang berhubungan dengan terperangah, takut, dan teror.
Hal yang rinci terhadap proposinya karena mengalami melakukan
sesuatu walaupun dengan arahan. Panik merupakan disorganisasi dan
menimbulkan peningkatan aktifitas motorik, menurunnya kemampuan
untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpan dan
kehilangan pemikiran yang rasional, tingkat kecemasan ini tidak sejalan
dengan kehidupan, jika berlangsung terus dalam waktu yang lama,
dapat terjadi kelelahan dan kematian.

C. TANDA & GEJALA


Gejala-gejala psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari
beberapa aspek antara lain pikiran, dimana keadaan pikiran yang tidak
menentu, seperti khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, memandang
diri sebagai sangat sensitif, dan merasa tidak berdaya.Reaksi biologis yang
tidak dapat dikendalikan, seperti berkeringat, gemetar, pusing, jantung
berdebar-debar, mual, dan mulut kering. Perilaku gelisah, keadaan diri yang
tidak terkendali seperti gugup, kewaspadaan diri yang berlebihan, serta
sangat sensitif. Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai situasi, rasa
ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan
(Mulyani, 2013) dalam (Richard & Permatasari, 2015) .

D. PENYEBAB
1. Faktor predisposisi
Menurut Stuart (2007), berbagai teori telah dikembangkan untuk
menjelaskan faktor-faktor yang dapat menimbulkan kecemasan yang
terdiri dari dari 4 faktor yaitu:
a. faktor psikoanalitis
merupakan bagian dari salah satu faktor psikologis yaitu cemas yang
merupakan suatu konflik emosional yang terjadi antara dua elemen
kepribadian yaitu identitas dan superego. Identitas mewakili
dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya.
Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentang
tersebut, dan fungsi cemas adalah mengingatkan ego bahwa ada
bahaya.
b. Interpersonal
suatu kecemasan yang timbul dari perasaan takut terhadap
ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Cemas juga
berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan
kehilangan yang menimbulkan kerentanan tertentu. Individu dengan
harga diri rendah rentan mengalami cemas berat.
c. Keluarga
suatu keadaan atau kondisi yang dapat menimbulkan cemas yang
terjadi dalam keluarga. Cemas juga tumpang tindih antara gangguan
cemas dengan depresi.
d. faktor biologis yang merupakan suatu kajian biologis yang
menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk
benzodiazepine, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator
inhibisi asam gamat-aminobutirat (GAMA), yang berperan penting
terhadap mekanisme biologis yang berhubungan dengan cemas.
Kesehatan umum individu dan riwayat cemas pada keluarga
memiliki efek nyata sebagai faktor penyebab cemas.
2. Faktor presipitasi
Menurut Stuart (2007), beberapa faktor pencetus yang dapat
menyebabkan terjadinya kecemasan adalah ancaman terhadap integritas
fisik meliputi disabilitas fisiologi yang akan terjadi atau penurunan untuk
melakukan kemampuan aktivitas sehari-hari yang meliputi dua hal yaitu
dari sumber internal meliputi kegagalan mekanisme fisiologi normal.
Sumber eksternal meliputi paparan melalui infeksi virus dan bakteri,
polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya
tempat tinggal.
Ancaman terhadap sistem diri yang dapat membahayakan identitas,
harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada diri individu dari
sumber internaladalah kesulitan dalam berhubungan interpersonal
dirumah dan tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai
ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri,
sedangkan dari sumber eksternal adalah kehilangan orang yang dicintai,
perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok dan sosial
budaya.

E. PENCEGAHAN
Berikut ini merupakan cara yang bisa dilakukan secara rutin untuk
mengurangi gangguan kecemasan (Jauhari, 2017), yaitu:
1. Berolahraga secara teratur
2. Berhenti merokok
3. Membatasi jumlah alkohol dan kafein yang dikonsumsi
4. Melakukan kegiatan atau latihan relaksasi secara teratur –seperti yoga,
meditasi, atau tai chi.
5. Melakukan hobi atau kegiatan relaks yang disukai, seperti bermain
musik, berkebun, merajut, atau melukis.

F. PENANGANAN
Menurut (Jauhari, 2017) Berikut ini adalah penangan ada kecemasan, yaitu:
1. Kembali ke lingkungan Anda
2. Lakukan apa yang Anda sukai
3. Lakukan hal baru
4. Keluar rumah agar Anda bermandikan sinar matahari
5. Keluar rumah agar Anda bermandikan sinar matahari
6. Olahraga yang rajin
7. Makan makanan yang sehat
8. Tidur yang cukup
9. Berpikir positif
10. Terapi psikologis seperti cognitive behavioral therapy (CBT)
11. Obat-obatan seperti antidepresan
DAFTAR PUSTAKA

Hayat, A. (2017). Kecemasan dan metode pengendaliannya. Tersedia di URL:


jurnal.uin-antasari.ac.id. Diakses pada tanggal 20 April 2018 jam 18.01

Jauhari, J. (2017). Dukungan Sosial Dan Kecemasan Pada Pasien Diabetes


Melitus. Tersedia di URL: jurnal.unmuhjember.ac.id. Diakses pada
tanggal 20 April 2018 jam 17.58

Richard, S. D., & Permatasari, N. S. (2015). Faktor yang meningkatkan


kecemasan pada wanita menopause. Tersedia di URL:
ejurnal.stikesbaptis.ac.id. Diakses pada tangal 20 April 2018 jam
18.08.
Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 5. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai