Kelompok G’18
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan sistem yang sangat kompleks sehingga sulit untuk
mengontrol setiap pasien. Bagi pasien yang membutuhkan pengobatan ekstra dan
intensif, maka diperlukan suatu alat yang dapat mengontrol dosis volume penggunaan
obat dan flow rate obat yang akan diinjeksikan. Flow rate adalah banyaknya fluida yang
mengalir per satuan waktu. Alat medis yang dapat melakukan injeksi secara otomatis
adalah syringe pump. Dalam hal ini, perawat hanya memberi input pada alat berupa
volume obat yang dibutuhkan serta flow rate yang dibutuhkan pasien.
jantung, dan penyakit saraf, pemberian cairan obat harus dilakukan secara intensif yaitu
volume cairan obat harus tepat dengan flow rate konstan. Pada pasien kondisi kritis
diperlukan adanya perawatan intensif agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan pada
tubuh (Royan, 2007). Cairan obat dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui injeksi
intravenous untuk durasi waktu yang lama dengan flow rate disesuaikan dengan tingkat
yang tepat sehingga diperlukan jarum suntik yang dapat diprogram secara otomatis.
Syringe pump merupakan alat medis yang difungsikan untuk melakukan injeksi cairan
al.,2010).
Syringe Pump adalah salah satu peralatan medis yang digunakan untuk
memasukkan obat dalam tubuh pasien berupa cairan dalam waktu tertentu dan
teratur sesuai dosis yang diperlukan dan kondisi pasien. Dalam buku pedoman
peralatan medic yang diterbitkan Kemenkes menyebutkan bahwa Syringe Pump
adalah alat untuk menyalurkan nutria atau cairan obat melalui pembuluh darah
yang diatur volume cairan dan waktunya. Sistem syringe pump dirancang dengan
ulir maju sehingga mendorong plunger (pendorong suntikan) dan proses injeksi mulai
terjadi. Secara keseluruhan, sistem syringe pump terdiri dari plunger, sebuah motor,
Masalah yang sering timbul saat penggunaan syringe pump adalah oklusi
obat yang masuk ke dalam tubuh tidak mengalir secara konstan dan terbentuk tekanan
besar pada syringe dan aliran cairan (Wang, 2010) yang jika dibiarkan akan terjadi
pembengkakan. Oklusi dipengaruhi oleh sifat darah pasien yaitu mudahnya terjadi
B. TujuanPenulisan
keperawatan yang baik dan benar, mampu menganalis secara baik terkait
keperawatan yang baik dan benar serta pelaksanaan intervensi pada pasien
dengan gangguan pada jantung dari berbagai macam penyakit dan hasil
analisis dapat dijadikan pedoman dan pengetahuan yang baru bagi profesi
ners.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Syringe Pump
1. Pengertian
Syringe Pump adalah alat khusus yang dapat menjalankan fungsi infus
dimana cairan obat tersebut diberikan secara terus menerus dengan kecepatan
pergerakan yang sangat lamban dikarenakan obat yang diberikan terlalu pekat
dapat menjalankan fungsi infus dimana cairan obat tersebut diberikan secara
kebutuhan.
Syringe Pump adalah salah satu peralatan medis yang digunakan untuk
memasukkan obat dalam tubuh pasien berupa cairan dalam waktu tertentu dan
teratur sesuai dosis yang diperlukan dan kondisi pasien. Dalam buku pedoman
Cara kerja alat ini menggunakan system pemompaan secara otomatis untuk
mendorong syringe yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu
2. Tujuan :
a. Agar pasien mendapat asupan cairan atau obat sesuai dengan kebutuhan
b. Dosis yang diberikan tepat dan akurat baik waktu dan volumenya
a. untuk mengatur jumlah cairan yang masuk ke dalam sirkulasi darah melalui
vena.
b. Sebagai alat yang digunakan untuk memasukan obat dan cairan dengan
c. Sebagai alat yang dapat digunakan secara kontinyu sesuai aturan tanpa
memberikan efek kadar obat yang terlalu rendah atau tinggi karena
d. Sebagai alat pemasukan obat yang efektif terutama bagi pasien yang
memiliki kesulitan memasukan obat dalam bentuk tablet atau kapsul
sistem pompa pada saat terjadi sumbatan pada IV line dan pembuluh darah
mendeteksi tekanan, nilai tekanan pada kondisi ini berkisar 60-80 Kpa,
350-500 mmHg.
pasien. Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram
6. Indikasi
7. PERSIAPAN ALAT
Steril
a. Cairan fisiologis (NaCL 0,9%, Dextrose 5%) 100ml, 500ml/ 1000ml.
b. Spuit Syringe pump (biasanya 50 ml) sesuai ukuran dan merk
(B’Braun/ terumo).
c. Syringe pump machine / infusion pump machine.
d. Three way Stopcock 2 buah.
e. Connector tube (precursor) 2 buah.
f. Obat-obatan sesuai kebutuhan (Dopamin, Dobutamin, Norepinephrin,
cedocard, dll).
g. Cateter vena (abocath, venflon) ukuran 18 G, 20 G
h. Povidon iodine 10%.
i. Alkohol 70%.
j. Kapas.
k. Kasa dalam tromol
l. Handschoon/ gloves
Nonsteril
a. Catatan monitoring obat.
b. Adhesive/ plester.
c. Gunting Plester.
d. Bengkok/ neerbeken.
e. Standard infuse.
f. Scort (grown).
g. Kertas label
8. PROSEDUR KERJA
1. Beritahukan program terapi kepada klien/ keluarga
2. Siapkan klien
3. Hitung dosis obat dan pengencerannya secara tepat sesuai program terapi
dokter
4. Pasang IV line sesuai dengan protap pemasangan infuse)
5. Pasang syringe pump machine pada standard infuse dengan kuat
6. Hisap cairan fisiologis (NaCL 0,9%, Dextrose 5%) sesuai kebutuhan ke
dalam syringe 50 ml B’Braun/ terumo.
7. Hisap obat yang dibutuhkan (sesuai program terapi dokter) ke dalam syringe
50 ml B’Braun/ terumo yang telah berisi cairan fisiologis. Umumnya jumlah
obat dan pelarut yang tercampur sama dengan 50 ml (tergantung permintaan
dokter), usahakan obat tercampur rata
8. Buang sisa udara dari dalam syringe secara hati-hati, upayakan tidak ada
obat yang terbuang
9. Hubungkan Syringe B’Braun/ terumo dengan connector tube dan isi
connector tube dengan larutan obat dalam syringe pump
10. Tempatkan Syringe B’Braun/ terumo pada Syringe pump machine
11. Pasang kabel listrik pada Syringe pump machine dan hubungkan
dengan sumber arus listrik AC. Tekan tombol “on/ off”
12. Hubungkan connector tube dengan salah satu ujung three-way
stopcock secara tepat
13. Hubungkan dua ujung yang lain dari three-way stopcock masing-
masing dengan cateter vena (jarum infuse) dan infuse set yang telah
terpasang pada vena klien
14. Putar katub pada three-way stopcock sesuai kebutuhan (pengaturan
pemberian obat dan cairan)
15. Tekan tombol program rate pada Syringe pump machine sesuai hasil
perhitungan dosis obat (satuan ml/jam atau ml/hour)
16. Tekan tombol Run/start dan perhatikan sinyal lampu “run” pada
Syringe pump machine
17. Dokumentasikan pemberian obat pada lembaran observasi obat: nama,
obat, dosis obat, cara pemberian, rate/ laju obat dalam syringe pump,
tanggal, dan pemberian obat
18. Observasi efek obat dan reaksi klinis pasien selama pemberian obat
19. Jika obat mendekati habis atau habis maka alarm akan berbunyi, maka
tekan tombol alarm dan tekan tombol “stop”
20. Tutup jalur dari syringe pump dengan memutar katub three-way
stopcock, lepaskan dari Connector tube
21. Lepaskan syringe dari syringe pump machine dan isi dengan cairan
fisiologis sebanyak 20-30 ml (jumlah obat dan pelarut umumnya 50 ml).
buang sisa udara dalam syringe
22. Pasang kembali Connector tube dan tempatkan syringe yang telah
berisi cairan fisiologis pada Syringe pump machine
23. Buka kembali jalur Syringe pump dengan memutar katub threeway
stopcock
24. Cek ulang program rate/ laju pada syringe pump machine kemudian
tekan tombol start/run
25. Jika cairan dalam syringe habis maka alarm akan berbunyi, maka
tekan tombol alarm dan matikan syringe pump dengan menekan tombol
“on/off”.
26. Tutup jalur dari syringe pump dengan memutar katub three-way
stopcock. Lepaskan dari connector tube, bersihkan dan bereskan peralatan
(kembalikan pada tempatnya).
27. Perawat cuci tangan.
BAB III
Usia : 63 Tahun
Diagnosa medis : Susp CAP + On Ventilator a/i Gagal Nafas tipe I e.c Acute
Definisi:
Batasan Karakteristik :
Aritmia
Bradikardi, Takikardi
Perubahan EKG
Palpitasi
- Perubahan Preload
PAWP)
Edema, Keletihan
Peningkatan CVP
Peningkatan PAWP
Murmur
- Perubahan Afterload
Kulit Lembab
PVR)
SVR)
Dipsnea
Peningkatan PVR
Peningkatan SVR
Oliguria
- Perubahan kontraktilitas
Batuk, Crackle
Ortopnea
- Perilaku/Emosi
Ansietas, Gelisah
- Perubahan afterload
- Perubahan kontraktilitas
- Perubahan preload
- Perubahan irama
2. Dasar pemikiran
Adanya keluhan angina akut dan ditemukan gambaran EKG elevasi
syringe pump. Yaitu cara memberikan obat melalui pembuluh darah balik /
vena. Syringe pump merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan
cairan atau obat ke tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu dan jumlah
sesuai dengan perintah yang diberikan dengan sistem kontrol dan keamanan
yang sangat baik karena dilengkapi dengan sistem alarm yang sensitif di
bagian titik kritis sehingga tidak akan membahayakan pasien saat terjadi
kesalahan alat. Adapun alarm yang terpasang pada syringe pump diantaranya
Alarm satu ini akan berbunyi jika bagian bagian syringe pump
Alarm dapat berbunyi akibat adanya tekanan yang berlebih pada sistem
tertentu. Hal ini agar pasien dapat mengonsumsi obat dengan dosis yang tepat
akan ada alarm yang memberitahukan tenaga medis bahwa cairan dan obat
yang dimasukan sudah sampai pada batasnya atau sudah sesuai dengan limit
yang ditentukan. Jika batasan sudah tercapai, maka, secara otomatis pompa
atau batasan pemasukan cairan atau obat, alat ini juga dilengkapi dengan
alarm uang memberitahukan bahwa cairan yang ada pada alat akan segera
habis. Hal ini untuk mencegah alat kehabisan cairan atau obat yang
a. Bersih
d. Menerapkan 6 benar:
Benar dosis
Benar dokumentasi
1) Persiapan alat
Syringe Pump
Obat Vial
2) Prosedur tindakan
pemasukan obat.
ProsedurTindakan
segmen ST (NSTEMI) atau Angina Pektoris tidak stabil (APTS/ UAP). Oleh
yangberhubungan dengan suplai darah yang dibatasi, akut dan intens arteri
kondisi lainnya.
digunakanuntukmemasukkanobatdengansistemberkaladanteratursecaraotomati
dapatmemudahkantenagamedisuntukmemberikancairanatauobatsecaraterjadw
aldanmeminimalkan human error yang kerap terjadi. Sebagai alat yang
digunakan untuk memasukan obat dan cairan dengan tingkatan ketepatan yang
tinggi ke dalam tubuh pasien dan sebagai alat yang dapat digunakan secara
kontinyu sesuai aturan tanpa memberikan efek kadar obat yang terlalu rendah
atau tinggi karena dilakukan dengan tepat dan akurat. Maka syringe pump
sangat diperlukan untuk pemberian NTG agar kondisi angina pectoris pasien
dapat segera dipulihkan dan pemberian dosisnya lebih akurat secara berkala
No Bahaya-bahaya Pencegahannya
2. Alat tidak terpasang dengan benar dan dosis Memasang alat sesuai
digunakan
benar
b. Maknanya : Obat sudah masuk melalui jalur IV klien dengan alat syringe pump
DAFTAR PUSTAKA
Kris Diyanto ( 2014 ). Teori Kuliah Kerja Lapangan RSUD Moewardi Solo.
Saidi, I., Ouni, L.E., dan Benrejeb, M., 2010, Design of an Electrical Syringe Pump
DepKes Malang.