Anda di halaman 1dari 10

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN


KEPERAWATAN

Dosen Pengampu: Bejo Danang Saputra, M.Kep

Di susun oleh :

1. Ahmad Fatoni (108116050)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN III B

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat yang
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan “ Metode Penugasan Fungsional “ untuk melengkapi materi
berikutnya.

Pada kesempatan ini pula saya ingin menyampaikan terimakasih pada Dosen
Bejo Danang Saputra, M.Kep yang telah membimbing saya, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan Mohon maaf penulis sampaikan apabila terdapat kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, karena penulis masih dalam tahap belajar. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah wawasan kepada
pembaca. Penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di
masa yang akan datang. Terima kasih.

Cilacap, 20 Mei 2019

Penulis

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL I


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Metode Fungsional ........................................................................................... 3
B. Kelebihan dan Kekurangan metode fungsional ............................................ 4
BAB III ......................................................................................................................... 6
PENUTUP .................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL II


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk
bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas dan profesional tersebut adalah pengembangan model praktek
keperawatan fungsional (MPKP) yang memungkinkan perawat fungsional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian
asuhan tersebut. MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi
lain dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat
memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar
rumah sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun
terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawatan
primer, praktik bersama, dan managemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai
upaya untuk menyeleksi model yang paling tepat berdasarkan kesesuaian antara
ketenagaan, sarana dan prasarana, dan kebijakan rumah sakit. Katagori pasien
didasarkan atas, tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien , Usia,
Diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan
(Bron , 1987). Pelayanan yang fungsional identik dengan pelayanan yang bermutu,
untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan penerapan
standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam kelompok
keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana caranya metode penugasan
tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga, waktu dan
ruang, serta meningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja. Menurut Tappen (1995),

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL 1


model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model
fungsional, model tim, model primer, model manajemen perawatan, dan model
perawatan berfokus pada pasien.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Model Keperawatan Metode Fungsional
2. Apakah kelebihan dan kelemahan metode fungsional

C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum:
Mahasiswa dapat memahami Model Keperawatan metode fungsional
Tujuan khusus:
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
1. Pengertian Model Praktik Keperawatan fungsional
2. Tujuan Model Praktik Keperawatan fungsional
3. Kelebihan dan kekurangan keperawatan fungsional

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Fungsional

Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas


dan prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk
dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan. Model ini
digambarkan sebagai keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi
keperawatan tertentu ditugaskan pada setiap anggota staff. Setiap staff perawat hanya
melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan pada semua pasien dibangsal. Misalnya
seorang perawat bertanggung jawab untuk pemberian obat-obatan, seorang yang lain
untuk tindakan perawatan luka, seorang lagi mengatur pemberian intravena, seorang
lagi ditugaskan pada penerimaan dan pemulangan, yang lain memberi bantuan mandi
dan tidak ada perawat yang bertanggung jawab penuh untuk perawatan seorang
pasien.
Seorang perawat bertanggung jawab kepada manajer perawat. Perawat senior
menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawat pelaksana pada
tindakan keperawatan. Penugasan yang dilakukan pada model ini berdasarkan kriteria
efisiensi, tugas didistribusikan berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing
perawat dan dipilih perawat yang paling murah. Kepala ruangan terlebih dahulu
mengidentifikasm tingkat kesulitan tindakan, selanjutnya ditetapkan perawat yang
akan bertanggung jawab mengerjakan tindakan yang dimaksud. Model fungsional ini
merupakan metode praktek keperawatan yang paling tua yang dilaksanakan oleh
perawat dan berkembang pada saat perang dunia kedua.
Metode fungsional Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Metode
ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan pada bagian tersebut secara
umum, sebagai berikut :

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL 3


a. Kepala Ruangan, tugasnya :
Merencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan perawatan
pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi
dokter.
b. Perawat staf, tugasnya :
Melakukan askep langsung pada pasien, Membantu supervisi
askep yang diberikan oleh pembantu tenaga keperawatan
c. Perawat Pelaksana, tugasnya :
Melaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang,
pasein dalam masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penyakit
kronik dan membantu tindakan sederhana (ADL).
d. Pembantu Perawat, tugasnya :
Membantu pasien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk
mandi, menbenahi tempat tidur, dan membagikan alat tenun bersih.
e. Tenaga Admionistrasi ruangan, tugasnya :
Menjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi informasi,
mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk
dan pulang, membuat duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan
lab untuk obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala
ruangan.

B. Kelebihan dan Kekurangan metode fungsional

1. Kelebihan metode fungsional :


a. Efisien karena dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu
singkat dengan pembagian tugas yang jelas dan pengawasan yang baik
b. Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
c. Perawat akan trampil untuk tugas pekerjaan tertentu saja
d. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai kerja

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL 4


e. Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk tugas sederhana
f. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik
yang melakukan praktek untuk ketrampilan tertentu.
g. Para pekerja lebih mudah menyesuaikan tugas
h. Tugas cepat selesai
2. Kekurangan metode fungsional:
a. Pelayanan keperawatan terpisah-pisah atau tidak total sehingga kesulitan
dalam penerapan proses keperawatan
b. Perawat cenderung meninggalkan klien setelah melakukan tugas pekerjaan
c. Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan dengan
ketrampilan saja
d. Tidak memberikan kepuasan pada pasien ataupun perawat lainnya.
e. Menurunkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
f. Hubungan perawat dank klien sulit terbentuk

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL 5


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam model keperawatan metode fungsional Perawat akan melaporkan tugas


yang dikerjakannya kepada kepala ruangan dan kepala ruangan tersebut bertanggung
jawab dalam pembuatan laporan klien. Metode fungsional mungkin efisien dalam
menyelesaikan tugas-tugas apabila jumlah perawat sedikit, tetapi klien tidak
mendapatkan kepuasan asuhan yang diterimanya.

B. Saran

Dalam metode ini memang sangat efisien untuk menyelesaikan tugas


keperawatan namun alangkah baiknya untuk tindakan keperawatan pada pasien
dilakukan dengan sebaik mungkin agar kebutuhan pasien terpenuhi.

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL 6


DAFTAR PUSTAKA

Modul kuliah Manajemen Keperawatan, dengan judul “Metode Penugasan” oleh


Anang Satrianto

https://id.scribd.com/document/261113073/MAKALAH-METODE-FUNGSIONAL

https://id.scribd.com/doc/249864837/keterangan-metode-fungsional

METODE PENUGASAN FUNGSIONAL 7

Anda mungkin juga menyukai