a. Pengertian
b. Tujuan
c. Indikasi;
1) Pasien yang mengalami sembelit.
2) Tidak bab selama 3 hari.
3) Indikasi lain.
d. Pengkajian
1) Kaji waktu pasien buang air besar tiga hari terakhir ini.
2) Kaji tanda-tanda konstipasi seperti perut keram, sukar atau tidak buang
air besar, air besar keras, kering dan jarang buang air besar.
3) Palpasi bagian bawah abdomen apakah ada massa.
4) Kaji apakah pasien ada impaksi dengan keluhan anoreksia, perut
penuh,perut terasa sakit, dan keram dan tidak buang air besar selama 3
hari.
5) Kaji apakah anus ada iritasi atau injury, seperti hemorrhoid atau fistula.
e. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan eliminasi BAB
2) Konstipasi
3) Resiko defisit volume cairan
4) Harga diri rendah berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap
prosedur
f. Perencanaan
1) Feses dan flatus dapat keluar dari rectum sebagai hasil yang diharapkan
setelah mendapatkan huknah.
2) Pasien mengatakan perut flat, lembut, tidak kram atau distensi.
3) Pasien tidak merasa malu dan merasa nyaman dan prosedur.
Gambar 22. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk huknah volume rendah
h. Prosedur (Huknah Volume Besar dan Rendah)
1) Huknah Volume Besar
a) Cuci tangan
b) Jelaskan pada klien tentang prosedur dan jaga privacy
c) Pakai sarung tangan
d) Siapkan alat
Gambar 28. Tinggikan container 12-18 inch di atas rektum dan berikan 200 cc air
j) Ketika cairan sudah habis mengalir atau ketika klien tidak mampu
manahan aliran cairan (adanya keinginanuntuk defekasi), klem
tube/selang dan cabut rectal tube.
k) Bersihkan lubricant, cairan, dan feses dari anus dengan tissu
toilet.
l) Minta klien tetap tidur menghadap kekiri untuk waktu yang lama.
m) Ketika klien sudah terlihat menahan defekasi, minta klien untuk
segera ke toilet atau bantu klien BAB di tempat tidur.
n) Ketika klien sudah selesai defekasi, bersihkan area perineal klien,
apabila dibutuhkan.
o) Kembalikan klien pada posisi yang nyaman. Tempatkan klien pada
tempat yang bersih, kering. Terlindung dari sisa cairan dan feses.
p) Observasi feses dan dokumetasi data.
q) Lepaskan sarung tangan.
Gambar 29. Enema set yang sering digunakan untuk huknah volume rendah
Gambar 31. Posisi klien yang lain untuk dilakukan huknah volume rendah
g) Pindahkan penutup pipa botol dan lumasi pipa botol dengan lubrican,
Jika lubrikan kurang, tambahkan lagi.
h) Tekan container dengan kuat untuk memindahkan udara dari pipa
container.
i) Minta klien untuk bernapas dalam, secara serempak dan cepat
masukkan pipa enema ke dalam anus, arahkan pipa ke arah
umbilikus klien.
j) Tekan kontainer sampai cairan masuk ke dalam rektum.
Gambar 32. Setelah pipa enema set masuk ke rektum, tunggu sampai
cairannya masuk kedalam
k) Pindahkan pipa dari anus dan buang kontainer yang sudah kosong ke
dalam tong sampah.
Gambar 33. Pindahkan pipa enema set, biarkan klien tetap berposisi menghadap
kekiri dengan kaki kanan flexi untuk beberapa lama.
l) Bersihkan lubrican dari cairan dan feses di anus dengan tissu toilet.
m) Minta klien untuk berbaring menghadap ke sisi kiri dalam waktu yang
lama.
n) Ketika klien sudah terlihat menahan defekasi, minta klien untuk
segera ke toilet atau bantu klien BAB di tempat tidur.
o) Ketika klien sudah selesai defekasi, bersihkan area perineal klien,
apabila dibutuhkan.
p) Kembalikan klien pada posisi yang nyaman. Tempatkan klien pada
tempat yang bersih, kering. Terlindung dari sisa cairan dan feses.
h. Evaluasi
1) Dengan pemberian huknah, pasien melaporkan bahwa dia dapat buang
air besar dan flatus.
2) Secara verbal atau non verbal pasien bebas dari keram purut selama
dilakukan prosedur.
3) Secara verbal dan non verbal pasien tidak merasa malu selama dilakukan
prosedur (Altman, Buchsel, Coxon, 2000).