Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR HUKNAH (KLISMA)

a. Pengertian

Suatu tindakan memasukkan cairan secara berlahan-lahan kedalam rectum


dan kolon melalui anus dengan menggunakan kanul rectal.

b. Tujuan

Tujuan pemberian huknah adalah : untuk memasukkan obat atau


diberikan untuk menstimulus peristaltic usus dan mengeluarkan feses. Cairan
yang digunakan hipertonik untuk tujuan meningkatkan masa feses dan
menstimulasi peristaltik untuk memfasilitasi pengeluarkan feses. Cairan
hipertonik masuk kedalam sel dan tinggal lebih lama dalam rongga tubuh,
tapi umumnya untuk huknah digunakan cairan hipotonik.

1) Merangsang peristaltic usus dan defakasi untuk mengatasi konstipasi dan


impaksi.
2) Membersihkan kolon untuk persiapan operasi atau pemeriksaan
diagnostic.
3) Memberikan terapi seperti : 1) Mengurangi kadar kalium yang tinggi
dengan pemberian huknah natrium polystyrene sulfonate ( Kayexalate).
4) Mengurangi bakteri dalam kolon dengan pemberian huknah Neomycin

c. Indikasi;
1) Pasien yang mengalami sembelit.
2) Tidak bab selama 3 hari.
3) Indikasi lain.

d. Pengkajian
1) Kaji waktu pasien buang air besar tiga hari terakhir ini.
2) Kaji tanda-tanda konstipasi seperti perut keram, sukar atau tidak buang
air besar, air besar keras, kering dan jarang buang air besar.
3) Palpasi bagian bawah abdomen apakah ada massa.
4) Kaji apakah pasien ada impaksi dengan keluhan anoreksia, perut
penuh,perut terasa sakit, dan keram dan tidak buang air besar selama 3
hari.
5) Kaji apakah anus ada iritasi atau injury, seperti hemorrhoid atau fistula.
e. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan eliminasi BAB
2) Konstipasi
3) Resiko defisit volume cairan
4) Harga diri rendah berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap
prosedur

f. Perencanaan
1) Feses dan flatus dapat keluar dari rectum sebagai hasil yang diharapkan
setelah mendapatkan huknah.
2) Pasien mengatakan perut flat, lembut, tidak kram atau distensi.
3) Pasien tidak merasa malu dan merasa nyaman dan prosedur.

g. Alat dan Bahan


1) Huknah volume besar
a) Sarung tangan bersih 1 Pasang
b) Jelly / lubrican 1 tube
c) Pengalas ( perlak ) 1 buah
d) Selimut mandi 1 lembar
e) Toilet tissue sekucupnya
f) Pispot 1 buah
g) Waskom, handuk, dan sabun, waslap 1 buah
h) Standard IV (Standar irrigator) 1 buah
i) Huknah bag administration:

(1) Huknah container


(2) Tubing dan klem
(3) Rektal tube yang sesuai ukuran. Dewasa: 22-30 Fr, anak :12-
18Fr.
(4) Cairan irrigasi yang hangat yang sesui dengan tingkatan umur
(Infant : 50 ml – 140 ml, Anak-anak : 150 ml - 250 ml, Todler: 250
ml - 300 ml, School age 300 ml - 500 ml, Adolesent: 500ml - 700
ml, Dewasa: 750 ml – 1000 ml).
(5) Cairan huknah yang siap pakai
Gambar 21. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk huknah volume besar

2) Huknah volume rendah


a) Enema set yang dianjurkan
b) Lubrican
c) Tissue toilet
d) Pispot atau toilet
e) Perlak
f) Sarung tangan

Gambar 22. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk huknah volume rendah
h. Prosedur (Huknah Volume Besar dan Rendah)
1) Huknah Volume Besar
a) Cuci tangan
b) Jelaskan pada klien tentang prosedur dan jaga privacy
c) Pakai sarung tangan
d) Siapkan alat

Gambar 23. Meletakkan alat dan bahan di samping klien

e) Letakkan pengalas di bawah badan klien


f) Minta klien menghadap ke sisi kiri dengan kaki kanan flexi, tempatkan
bedpan (pispot) dekat dengan pasien.
g) Ukur suhu cairan yang akan digunakan untuk huknah dengan
termometer. Cairan yang biasa diberikan kepada klien dewasa
memiliki suhu 40.5 0C – 430C, untuk anak 37.7 0C. Cairan setidaknya
diberikan tidak kurang dari temperatur tubuh untuk mencegah
perasaan kram dan tidak nyaman.

Gambar 24. Posisi klien untuk dilakukan huknah volume besar


e) Tuangkan cairan ke dalam huknah kontainer, tambahkan air bila
diperlukan, buka klem tubing dan alirkan cairan, tutup kembali ketika
akan digunakan.
Gambar 25. Menyiapkan air yang dibutuhkan

f) Lumasi lubricant pada ujung kanul rectal (rectal tube) 5 cm (2


inch).

Gambar 26. Mengoleskan lubrican pada ujung kanul rectal

g) Hubungkan enema kontainer dengan rektum. Minta klien untuk


bernapas dalam. Masukkan rectal tube ke dalam rektum sedalam 10 –
20 cm untuk dewasa, rectal tube harus dimasukkan harus melewati
spincter internal. Rectal tube diarahkan ke umbilikus klien.
Gambar 27. Cara memasukkan kanul rectal ke rektum

h) Angkat enema kontainer (selama sebagian besar enema rendah,


pegang atau gantung wadah larutan tidak lebih tinggi dari 30 cm di
atas rektum, Selama enema tinggi, gantung wadah larutan sekitar 45
cm), dan buka klem (Jika menggunakan enema set, tekan/remas
container yang berisi cairan). Cairan akan masuk ke rektum sekitar 30
– 45 cm untuk dewasa, dan 7.5 cm untuk anak. Cairan sebaiknya
diletakkan ditiang IV yang tinggi.
i) Masukkan cairan secara perlahan.

Gambar 28. Tinggikan container 12-18 inch di atas rektum dan berikan 200 cc air

j) Ketika cairan sudah habis mengalir atau ketika klien tidak mampu
manahan aliran cairan (adanya keinginanuntuk defekasi), klem
tube/selang dan cabut rectal tube.
k) Bersihkan lubricant, cairan, dan feses dari anus dengan tissu
toilet.
l) Minta klien tetap tidur menghadap kekiri untuk waktu yang lama.
m) Ketika klien sudah terlihat menahan defekasi, minta klien untuk
segera ke toilet atau bantu klien BAB di tempat tidur.
n) Ketika klien sudah selesai defekasi, bersihkan area perineal klien,
apabila dibutuhkan.
o) Kembalikan klien pada posisi yang nyaman. Tempatkan klien pada
tempat yang bersih, kering. Terlindung dari sisa cairan dan feses.
p) Observasi feses dan dokumetasi data.
q) Lepaskan sarung tangan.

2) Huknah Volume Rendah


a) Cuci tangan
b) Jelaskan pada klien tentang prosedur dan jaga privacy
c) Siapkan alat
d) Pindahkan enema set dari bungkusannya, baca instruksi yang ada
pada bungkusan enema set, Letakkan enema set di dalam air hangat
sebelum digunakan.

Gambar 29. Enema set yang sering digunakan untuk huknah volume rendah

e) Pakai sarung tangan


f) Letakkan perlak ditempat tidur, tempatkan dibawah klien, posisikan
klien tidur menghadap ke samping kiri dengan kaki kanan fleksi atau
dapat juga menggunakan posisi Knee-Chest. Jika pasien tidak
sanggup menahan defekasi, tempatkan pispot dekat dengan pasien.
Gambar 30. Posisi klien ketika dilakukan hunkah volume rendah

Gambar 31. Posisi klien yang lain untuk dilakukan huknah volume rendah

g) Pindahkan penutup pipa botol dan lumasi pipa botol dengan lubrican,
Jika lubrikan kurang, tambahkan lagi.
h) Tekan container dengan kuat untuk memindahkan udara dari pipa
container.
i) Minta klien untuk bernapas dalam, secara serempak dan cepat
masukkan pipa enema ke dalam anus, arahkan pipa ke arah
umbilikus klien.
j) Tekan kontainer sampai cairan masuk ke dalam rektum.
Gambar 32. Setelah pipa enema set masuk ke rektum, tunggu sampai
cairannya masuk kedalam

k) Pindahkan pipa dari anus dan buang kontainer yang sudah kosong ke
dalam tong sampah.

Gambar 33. Pindahkan pipa enema set, biarkan klien tetap berposisi menghadap
kekiri dengan kaki kanan flexi untuk beberapa lama.

l) Bersihkan lubrican dari cairan dan feses di anus dengan tissu toilet.
m) Minta klien untuk berbaring menghadap ke sisi kiri dalam waktu yang
lama.
n) Ketika klien sudah terlihat menahan defekasi, minta klien untuk
segera ke toilet atau bantu klien BAB di tempat tidur.
o) Ketika klien sudah selesai defekasi, bersihkan area perineal klien,
apabila dibutuhkan.
p) Kembalikan klien pada posisi yang nyaman. Tempatkan klien pada
tempat yang bersih, kering. Terlindung dari sisa cairan dan feses.

Gambar 34. Bersihkan peralatan setelah tindakan

q) Observasi feses dan dokumetasi data.


r) Lepaskan sarung tangan.

h. Evaluasi
1) Dengan pemberian huknah, pasien melaporkan bahwa dia dapat buang
air besar dan flatus.
2) Secara verbal atau non verbal pasien bebas dari keram purut selama
dilakukan prosedur.
3) Secara verbal dan non verbal pasien tidak merasa malu selama dilakukan
prosedur (Altman, Buchsel, Coxon, 2000).

Anda mungkin juga menyukai