NIM : 1701011011
Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah ketika klien dan
professional kesehatan menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan atau hasil
keefektifan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan intelektual dalam melengkapi proses
keperawatan yang menandakan keberhasilan untuk diagnosa keperawatan, rencana intervensi dan
implementasinya. Tahap evalausi memungkinkan perawat dalam memonitor apa yang terjadi
selama pengkajian, analisis, perencanaan dan implementasi intervensi (Nursalam, 2008).
Tujuan evaluasi terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan (indicator NOC).
Dengan menggunakan hasil yang diharapkan dan dinayatakan dengan jelas, tepat dan dapat
diukur sebagai panduan perawat mengumpulkan data sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah
tujuan bisa tercapai.
b. Membandingkan data dengan hasil
Apabila dua bagian pertama proses evaluasi telah dilaksanakan secara efektif, relative mudah
dalam menentukan apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Perawat atau klien berperan
aktif dalam membandingkan respon aktual klien dengan hasil yang diharapkan. Dalam
menentukan apakah tujuan telah tercapai, perawat dapat menarik salah satu dari tiga
kemungkinan kesimpulan.
1) Tujuan tercapai yaitu respon klien sama seperti apa yang diharapkan
2) Tujuan tercapai sebagian yaitu tujuan jangka pendek tercapai, dalam tujuan jangka
panjang tidak tercapai dan hasil yang diharapkan hanya tercapai sebagian
3) Tujuan tidak tercapai yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang tidak
tercapai
c. Menghubungkan tindakan keperawatan dengan hasil
Aspek ke empat evaluasi adalah menentukan apakah tindakan keperawatan memiliki kaitan
dengan hasil.Jangan mengasumsikan tindakan keperawatan sebagai penyebab atau satu-satunya
faktor dalam mencapai, sebagian mencapai atau tidak mencapai tujuan.
d. Menarik kesimpulan tentang status
Ketika tujuan tercapai perawat dapat menarik salah satu kesimpulan berikut tentang status
masalah klien.
1) Masalah actual yang dinyatakan dalam diagnosa keperawatan sudah diselesaikan:
masalah potensial dicegah dan faktor resiko tidak ada lagi. Perawat mendokumentasikan
bahwa tujuan telah tercapai dan mengehentikan asuhan untuk masalah tersebut.
2) Masalah potensial yang dinyatakan dalam diagnosis keperawatan dapat dicegah
akan tetapi faktor resiko masih ada. Kasus ini perawat mempertahankan masalah
renacana asuhan.
3) Masalah aktual tetap ada walaupun beberapa tujuan tercapai.
C. Metode evaluasi
Observasi langsung
Wawancara
Memeriksa laporan
Latihan stimulasi
1. Observasi langsung : mengamati secara langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga.
2. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah menjalankan anjuran yang
diberikan perawat
3. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang dibuat dan tindakan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana
Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan sumatif (dilakukan selama
proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan evaluasi akhir).
Evaluasi jeni ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan perkembangan
dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh keluarga. format yang
dipakai adalah format SOAP.
Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang
akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara keduanya, mungkin semua tahap
dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah
atau rencana yang perlu dimodifikasi.
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga.
Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional. Tahapan evaluasi dapat
dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama
proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
Proses Evaluasi
1. Kognitif ( pengetahuan )
Untuk mengukur kemampuan klien, setelah kfien diajarkan tehnik — tehnik perawatan tertentu.
Interview
Siapkan kertas dan pensil
Observasi langsung
Feedback dari staf kesehatan yang Iain.
3. Psikomotor
4. Peru bahan fungsi tubuh dan gejala
1. Kecukupan informasi
2. Relevansi faktor-faktor yang berkaitan
3. Prioritas masalah yang disusun
4. Kesesuaian rencana dengan masalah
5. Pertimbangan fator-faktor yang unik
6. Perhatian terhadap rencana medis untuk terapi
7. Logika hasil yang diharapkan
8. Penjelasan dari tindakan keperawatan yang dilakukan
9. Keberhasilan rencana yang telah disusun
10. Kualitas penyusunan rencana
11. Timbulnya masalah baru.
Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, seringkali
membuat frustasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat criteria objektif untuk hasil
yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evaluasi. Evaluasi
merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui
rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan-perencanaan dikembangkan, perawat
bersama keluarga perlu melihat tindakantindakan perawatan tertenu apakah tindakan tersebut
benar-benar membantu.