Anda di halaman 1dari 11

TINDAKAN POST OPERATIF

(Menyiapkan Tempat Tidur


Aether Bed, Anamnesa dan
Observasi Sirkulasi :
TD/Nadi/Pernafasan & Suhu)

Nama : Anggi Merlya


Rahmadhani
NIM : 18112210
Kelas : 2B DIII KEPERAWATAN
Menyiapkan Tempat Tidur Aether Bed
PENGERTIAN
Tempat tidur untuk pasien pasca
bedah (Aether Bed) adalah tempat
tidur yang disiapkan untuk klien pasca
operasi yang mendapat narkose (obat
bius)
TUJUAN
Menghangatkan pasien.
Mencegah penyulit ( komplikasi )
pasca bedah.
Alat – alat tenun tidak kotor.
Memudahkan perawatan.
PERSIAPAN ALAT
Alat – alat tenun, untuk tempat tidur
terbuka ditambah satu selimut
Dua buli – buli panas
Perlak serta handuk dalam satu
gulungan, handuk dibagian dalam.
PROSEDUR KERJA
 Mencuci tangan.
 Mengangkat dan melipat sprei penutup jika tersedia
tempat tidur tertutup.
 Mengangkat bantal dan membentangkan gulungan perlak
dan handuk pada bagian kepala.
 Melepaskan sprei dan selimut atas pada bagian kaki dari
bawah kasur dan kemudian di lipat ke atas.
 Memasang selimut tambahan hingga menutup seluruh
permukaan tempat tidur.
 Meletakkan buli – buli panas di atas sprei bagian kaki,
diarahkan mulutnya ke pinggir tempat tidur.
 Mengangkat buli – buli panas sebelum pasien dibaringkan
setelah kembali dari kamar bedah.
 Melipat pinggir selimut tambahan bersama – sama selimut
dan sprei atas dari sisi tempat pasien akan masuk sampai
batas pinggir kasur, lalu dilipat sampai sisi yang lain.
 Meletakkan pasien di atas tempat tidur.
 Menarik kembali lipatan tadi untuk menutup pasien.
 Memasukkan kembali selimut dan sprei atas di bagian kaki
Anamnesa dan Observasi
Sirkulasi
Pembedahan pada dasarnya merupakan trauma yang akan
menimbulkan perubahan faal, sebagai respon terhadap trauma.
Gangguan faal tersebut meliputi tanda- tanda vital serta organ-organ
vital seperti sistem respirasi, sistem kardiovaskular, panca indera
(SSP), sistem urogenital, sistem pencernaan dan luka operasi.

Berikut ini hal-hal yang harus dipantau secara singkat, jelas, lengkap,
dan dituliskan setiap harinya dalam periode yang berlangsung, tepat
sesudah pembedahan adalah :
a) Sistem Kardiovaskuler
Pasien mengalami komplikasi kardiovaskular akibat kehilangan
darah secara aktual dan potensial dari tempat pembedahan,
balance cairan, efek samping anastesi, ketidakseimbangan
elektrolit dan depresi mekanis meresulasi sirkulasi normal. Adapun
hal-hal yang harus di monitoring adalah:
Lanjutan..........
 Tekanan darah dan denyut nadi

Harus dicatat setiap 15 menit pada beberapa kasus lebih sering


sehingga penderita stabil. Sesudah itu, tanda-tanda harus dicatat
setiap jam selama beberapa jam. Masalah yang sering terjadi
adalah pendarahan. Kehilangan darah terjadi secara eksternal
melalui drain atau insisi atau secara internal luka bedah.
Pendarahan dapat menyebabkan turunnya tekanan darah:
Meningkatnya kecepatan denyut jantung dan pernafasan (denyut
nadi lemah, kulit dingin, lembab, pucat, serta gelisah). Apabila
pendarahan terjadi secara eksternal, memperhatikan adanya
peningkatan drainase yang mengandungi darah pada balutan atau
melalui drain.
 Sistem Pernafasan
Obat anastesi tertentu dapat menyebabkan depresi pernafasan
sehingga perlu waspada terhadap pernafasan yang dangkal dan
lambat serta batuk yang lemah. Frekuensi, irama, kedalaman
ventilasi pernafasan, kesimetrisan gerakan dinding dada, bunyi
nafas dan membrane mukosa dimonitor. Apabila pernafasan
dangkal letakan tangan diatas muka / mulut pasien sehingga dapat
merasakan udara yang keluar.
Mengukur Suhu Tubuh
Mengukur suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
yang paling umum adalah dengan melakukan pengukuran di
ketiak, mulut, dan dubur. Termometer yang digunakan sebaiknya
termometer digital (elektronik) untuk memberikan hasil yang
tepat dan akurat

1) Mengukur Suhu Tubuh Di Bawah Ketiak

Pengukuran suhu tubuh yang paling umum dan mudah adalah di


ketiak. Langkah pengukuran sebagai berikut:
Ujung termometer dibersihkan.
Letakkan ujung termometer di ketiak, dan jepit dengan erat.
Tahan termometer hingga berbunyi.
Termometer dikeluarkan dan baca hasilnya.
Bersihkan termometer.
2) Mengukur Suhu Tubuh Lewat Mulut

Mengukur suhu tubuh yang paling mudah dan


memberikan hasil yang cukup akurat adalah melalui mulut.
Untuk mengukur suhu tubuh ini dilakukan dengan langkah
sebagai berikut:
Ujung termometer dibersihkan.
Masukkan ujung termometer ke bawah lidah.
Tahan termometer dalam mulut minimal 1 menit, atau
sampai termometer berbunyi.
Keluarkan termometer dan baca hasilnya.
Bersihkan termometer kembali
3) Mengukur Suhu Tubuh Lewat Dubur

Tempat lain untuk mengukur suhu tubuh adalah di dubur. Namun


pengukuran di tempat ini cukup merepotkan, terutama pada bayi atau
anak-anak. Langkah pengukuran pada bayi/anak-anak dilakukan
sebagai berikut:
Oleskan pelumas (Aquagel) pada ujung termometer.
Tengkurapkan atau telentangkan bayi di pangkuan.
Masukkan 1,5-2,5 cm ujung termometer ke dalam dubur dengan
hati-hati.
Tahan posisi tersebut hingga termometer berbunyi. Posisi bayi harus
ditahan idak bergerak, sebab jika bergerak, dapat menyebabkan
termometer masuk lebih dalam dan menyebabkan luka.
Keluarkan termometer dan baca hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai