A. Definisi
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
obat ke dalam pembuluh darah vena atau melalui karet selang infuse dengan
menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang
reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi perenteral lain,
B. Indikasi
yang ada dalam catatan medik atau status pasien . Yaitu nama obat , dosis , waktu ,
3. Pada waktu menyiapkan obat ,bacalah dengan teliti label atau etiket obat dari tiap
tiap obat . Obat obat yang kurang jelas etiketnya tidak boleh diberikan kepada
pasien .
5. Spuit dan jarum suntik tidak boleh dipergunakan untuk menyuntik pasien lain
sebelum disterilkan .
6. Spuit yang retak atau bocor , dan jarum suntik yang sudah tumpul atau berkarat
7. Memotong ampul dengan gergaji ampul harus dilakukan secara hati hati , agar
8. tidak melukai tangan dan pecahnya tidak melukai tangan dan pecahnnya tidak
masuk kedalam otot . Pasien yang telah mendapat suntikan harus diawasi untuk
beberaapa waktu , sebab ada kemungkinan timbul reaksi allergi dan lain lain .
9. Bagi pasien yang berpenyakit menular malalui peredaran darah ( misalnya pasien
RI 2006)
Kontraindikasi :
1. Pasien allergi terhadap obat (misalnya menggigil, urticaria, shock, collaps, dan
lain-lain).
C. Tujuan tindakan
lainnya.
b. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
D. Masalah Keperawatan
Nama : Ny. S
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Perkawinan : Kawin
Kamar : Soka
Alamat : Bogor
No.reg : 166298
Diagnosa : Gastritis
E. Rasionalisasi Tindakan
Dengan pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah
vena atau melalui karet selang infuse dengan menggunakan spuit melalui pembuluh
darah vena yang menghantarkan darah ke jantung maka Injeksi intravena bertujuan
untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi
F. Prosedur Tindakan
Persiapan Alat
c. Bak instrument
d. Kom
f. Bengkok
h. Kapas alkohol
Ondancentron 1 amp
Cefoperazone 1 gr
3. Memasang sampiran
handuk bersih
mengutik-ngutik spuit
12. Menusukkan jarum ke dalam karet selang infus (bolus) dengan tangan
yang dominan
13. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk
selang infus
15. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan kapas
17. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat dengan benar
18. Melepas sarung tangan, merendam dengan larutan chlorine 0,5% selama
10 menit
19. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
Evaluasi
Pemberian Injeksi Intravena Melalui Selang Infus (bolus) pada Ny. S dengan
G. Kesenjangan Teori
cara menghentikan aliran infus atau diklem, namun cara ini mempunyai efek samping
darah.
Pemberian injeksi melalui selang intravena juga dapat dilakukan dengan cara
tanpa diklem atau tanpa menghentikan aliran infus, namun cara ini sangat jarang
sekali dilakukan oleh tenaga medis karena dianggap kurang efektif, walaupun secara
teoritis tindakan ini memiliki beberapa keuntungan yang utama, karena obat
dimasukkan secara bersamaan dengan cairan infus, viskositas obat menjadi turun
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih.
5. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat dengan benar.
H. Kesimpulan
obat ke dalam pembuluh darah vena atau melalui karet selang infuse dengan
dua cara yaitu pemberian obat intravena secara langsung dan pemberian obat
intravena secara tidak langsung. Pemberian obat secara tidak langsung terdiri dari
dua cara, yaitu melalui intra selang (baik mengklem atau tidak mengklem selang
infuse) dan secara drip. Untuk memberi kenyamanan pada pasien, maka dalam
memberikan tindakan harus dapat memilih cara pemberian injeksi intravena dengan