BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat didefinisikan sebagai suatu substansi atau bahan yang di gunakan untuk
mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi, membebaskan atau mencegah penyakit. Obat
telah di gunakan manusia sejak peradapan kuno. Misalnya orang orang Mesir pada
zaman dahulu telah menggunakan magnesium, soda, garam besi dan sulfur sebagai bahan
obat.
( Priharjo Robert : 1-2 )
Jalur vena di pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan dapat bereaksi
dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat dimasukkan ke vena sehinnga
obat langsung masuk sistem sirkulasi menyebabkan obat dapat beraksi lebih cepat di
banding dengan cara enternal atau parental yang lain yang memerlukan waktu absorbsi.
Pemberian obat intervena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien yang tidak
dipasang infus, obat di injeksikan langsung pada vena. Biasanya di cari vena besar yaitu
vena basilika atau vena sefalika pada lengan. Pada pasien yang di pasang infus, obat
dapat di berikan melalui botol infus atau melalui karet pada selang infus yang dibuat
untuk memasukkan obat.
Untuk memasukkan obat melalui vena, perawat harus mempunyai pengetahuan dan
keterampilan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan. Jangan lakukan
penusukan sebelum yakin mendapatkan vena yang mudah di tusuk. Pengulangan tusukan
dapat menyebabkan rasa sakit pada pasien.
( Priharjo Robert : 67- 69 )
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.
4.
Kerugian :
Efek toksik mudah terjadi karena keadaan obat yang tinggi segera mencapai darah dan
jaringan. Disamping itu, obat yang di suntikkan tidak dapat di tarik kembali. Obat dalam
larutan minyak yang mengendapkan konstituen darah dan yang menyebakan hemolisis.
BAB III
METODELOGI
25.Cuci tangan
26.Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
( Ambarwati Retna Eny, S. SiT & Tri sunarti, SST.2009.Ketrampilan Dasar Praktik Klinik
Kebidanan Teori dana Aplikasi.Jogjakarta: 182 - 184 )
3.2 Pemberian Obat Melalui Infus ( Secara Tidak Langsung )
Dengan pelantaraan Infus Intravena, maka cairan atau darah dapat dimasukaan ke
dalam pembulu vena. Cairan yang di masukkan dengan cara demikian ini harus di alirkan
perlahan lahan masuk ke dalam pembuluh vena bersangkutan. ( Bouwhuizen M. : 9 )
Pasien yang terpasang infus mendapat order obat yang dimasukkan secara
intravena. Maka perawat tidak perlu membuat tusukan baru tetapi memasukan obat
melaui karet pada pipa infus yang di ranacang untuk memasukan obat atau melalui botol
infus. Dalam tindakaan ini, perawat harus memperhatikan teknik aseptik yaitu dengan
mengusap tempat yang akan di tusuk dengan kapas antiseptik. Klem infus di matikan
selama obat di masukn dan apabila sudah selesai, kecepatan tetesan di atur krmbali.
( Priharjo Robert : 69 )
Pemberian Obat Melalui infus ( secara tidak langsung ) ada dua cara, yaitu :
A. Pemberian obat melalui wadah intravena.
Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena. Tujuannya :
untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
Persiapan Alat dan Bahan :
1. Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
2. Obat dalam tempatnya
3. Wadah cairan ( kantong atau botol )
4. Kapas alcohol.
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran.
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan
masukkan obat berlahan lahan ke dalam kantong atau wadah cairan.
7. Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong cairan secara
perlahan lahan dari satu ujung ke ujung lain.
8. Perikasa kecepatan infus
9. Cuci tangan
10. catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat.
B. Pemberian obat melalui selang intravena.
Persiapan Alat dan Bahan :
1. Spuit dan jarum yang sesui dengan ukuran
2. Obat dalam tempatnya
3. Selang intra vena
4. Kapas alkohol
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan.
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran.
6. Lakukan penyuntikan denagn memasukan jarum spuit hinnga menembus bagian tengah dan
masukan obat secara perlahan lahan ke dalam selang intravena.
7. Setelah selesai, tarik spuit.
8. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya.
( Hidayat, A. Aziz Alimul. Uliyah Musrifatun.: 209 - 211 )
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Pemberin obat melaui injeksi intravena dapat dilakukan dengan cara langsung dan
tidak langsung. Cara langsung yaitu spuit langsung di tusukan pada vena. Sedangkan cara
tidak langsung yaitu dimana spuit di tusukkan pada infus melalui wadah intravena
( wadah / kantong infus ) dan melalui selang intravena (pada selang infus yang terbuat
dari karet).
Pada pemberian obat secara langsung, obat dalam darah di peroleh secara cepat, tepat
dan dapat disesuaikam langsung dengan respon penderita. Namun obat yang di suntikkan
tidak dapat di tarik kembali.
DAFTAR PUSTAKA
1.
EGC
Priharjo, Robert. 1995 . Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat . Jakarta :
2.
3.
Hidayat, A.Aziz Alimul. Uliyah, Musrifatul. 2008 . Keterampilan Dasar Praktik
Klinik . Jakarta : Salemba Medika