Anda di halaman 1dari 18

PEMBERIAN OBAT

MELALUI VAGINA
Novani
Erlina
Udiyati Winarti
Ahmadi

D3 KEBIDANAN
PENGERTIAN
Pemberian obat melalui vagina

• Adalah cara pemberian obat yang melalui vagina. Untuk bentuk


tidak jauh beda dengan pemberian secara rektal. Dan biasanya
diberikan pada pasien-pasien yang hamil dan mengalami pecah
ketuban dan diberikan agar merangsang kontraksi.

• Pemberian Obat pada vagina merupakan cara memberikan obat


dengan memasukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau
serviks. Oleh karena itu, khususnya untuk para wanita perlu
mengetahui hal ini dalam menjaga organ reproduksinya.
TUJUAN

Tujuan Pemberian Obat pervagina adalah :


• Mengobati infeksi pada vagina
• Menghilangkan rasa nyeri, terbakar, dan ketidak nyamanan pada vagina.
• Mengurangi Peradangan.
MACAM-MACAM OBAT
PERVAGINA
Tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk
mengobati infeksi lokal. Satu ovula dimasukan sedalam mungkin ke dalam vagina
setiap hari sebelum tidur selama 1-2 minggu boleh dipakai sebagai pengobatan
tersendiri atau sebagai terapi interval pada kontensasi. Pamakaian selama masa haid
(menstruasi) tidak dinjurkan.

Contoh Obat Suppositoria pervagina:


a. Flagil Suppositoria
b. Vagistin Suppositoria
c. Albotil Suppositoria
d. Mistatin Suppositoria
e. Tri Costatis Suppositoria
f. Neoginoksa Suppositoria
INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI
• Indikasi

Vaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim) karena berbagai etiologi,
ektropia dan parsio dan serviks. Servik sebagai hemoestasis setelah biopsy dan
pengangkatan polip di serviks, erosi uretra eksterna dan popiloma uretra kondiloma
akuminata. Luka akibat penggunaan instrument ginekologi untuk mempercepat proses
penyembuhan setelah electron koagulasi.

• Kontraindikasi

Jangan diberikan pada orang yang mempunyai kecenderungan hipersensitif


atau alergi.
PEMBERIAN OBAT MELALUI
VAGINA
Pemberian obat- obatan atau cairan tertentu melalui vagina dapat
dilakukan dengan cara :

• Mengumbah (irigasi).
• Mengoleskan.
• Supposutorium.

Dalam pemeriksaan obat Bidan harus memperhatikan :

1. interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan.


2. Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep
3. gunakan prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam pengobatan.
4. Setelah memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan
akurat dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.
Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Pemberian bentuk, rute dosis waktu yang tepat.


2. Simpankanlah obat supostoria padat pada tempatnya.
3. Minimalkan rasa malu klien.
4. Kurangi dan cegah penularan infeksi.
5. Jaga kenyamanan klien.
6. Pertahankan hygienie perineum.
7. Jaga privasi kerja.
8. Hindarkan tindakan yang menyebabkan pasien merasa sakit.
9. Perhatikan teknik septik dan antiseptik.
10.Pemberian obat harus dalam posisi rekumben.
11.menginformasikan kepada pasien apa yang terjadi.
Persiapan Pasien sebelum pemberian obat pervagina yaitu :

1. Menjaga Privasi, meminta klien untuk berkemih terlebih dahulu


2. Mengatur posisi klien berbaring supinasi dengan kalik fleksi dan pinggul supinasi
eksternal
3. Menutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya ada area perineal saja

Persiapan pasien dan lingkungan dalam pemberian obat pervagina :

♣ Menjelaskan kepada Pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan.


♣ Memberitahukan Prosedur tindakan yang akan dilakukan.
♣ Menutup jendela, gorden, dan memasang sampiran atau sketsel apabila diperlukan.
♣ Menganjurkan Orang yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan.
Pemberian Obat Ini Dilakukan Pada :

a. Pasien dengan vagina yang kotor.


b. Persiapan tindakan pembedahan jalan lahir.
c. Pasien dengan radang vagina.
d. Post partum dengan lochea yang berbau.

Pemberian obat melalui vagina tidak boleh dilakukan pada saat pasien

a. Menstruasi
b. Khusus pada pasien spartus antara lain :
- Perdarahan
- Plasenta previa
- Ketuban pecah dini
- Persalinan paterm
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT
MELALUI VAGINA
Persiapan Alat dan Bahan :

1. Obat dalam tempatnya.


2. Sarung tangan.
3. Kain Kasa.
4. Kertas tisu.
5. Kapas Sublimat dalam tempatnya.
6. Pengalas.
7. Korentang dalam tempatnya.
Prosedur Kerja
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Gunakan sarung tangan.
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding
kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu.
10. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi.
11. Cuci tangan.
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.

Catatan: apabila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator krim atau ikuti petunjuk krim
yang tertera pada kemasan, renggangkan lipatan labia dan masukkan aplikator kurang
lebih 7,5 cm dan dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat dan lanjutkan sesuai
langkah nomor 8,9,10,11.
KEUNTUNGAN
• Keuntungan DAN KERUGIAN
1. Proses penyembuhan lebih cepat, dimana jaringan nekrotik dikoagulasi dan
kemudian dikeluarkan.
2. Mengobati infeksi pada vagina.
3. Mengurangi peradangan.

• Kerugian

1. Dapat menimbulkan pengeluaran jaringan rusak, dan dalam vagina berupa bau dan
rasa tidak nyaman.
2. kerusakan mobilitas fisik
3. Risiko terjadinya komplkasi terhadap terapi obat
4. Nyeri
5. Kurang pengetahuan klien terhadap medikasi
6. Disfungsi seksual
SUPPOSITORIA

GEL/KRIM

LARUTAN
JURNAL EFEKTIFITAS POLICRESULEN VAGINAL SUPPOSITORIA
TERHADAP
KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA LATUKAN RT
3/RW 1
KECAMATAN KARANGGENENG LAMONGAN
Ratna Sari, Amirul Amalia
ABSTRAK

Menurut WHO hampir seluruh wanita dan remaja pernah mengalami keputihan yaitu 60%
pada remaja dan 40% pada wanita usia subur (WUS). Sedangkan menurut penelitian di Indonesia,
wanita yang pernah mengalami keputihan sebanyak 75% dengan rincian 50% pada remaja dan
25 % pada WUS. Keputihan merupakan semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah.
Keputihan bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir semua
penyakit kandungan.Pengobatan keputihan sangat bergantung kepada penyebabnya.Untuk
mengatasi hal ini obat yang sekarang di gunakan di masyarakat dalam pengobatan keputihan adalah
sediaan vaginal suppositoria yang mengandung policresulen.Desain penelitian eksperimen dengan
pendekatan pra eksperimen type static-grup coparison.Teknik sampling yang di gunakan Non
Probability Consecutive.Menggunakan ujichi-squar. Jumlah populasi 21WUS Desa Latukan RT
3/RW 1 Karanggenneng Lamongan.Sampel yang diambil sesuai inklusi 20 WUS.Data Penelitian
diambil dengan lembar kuesioner.Kemudian di tabulasi dan di sajikan dalam bentuk tabel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya WUS yang di berikan policresulen vagina
suppositoria di desa Latukan RT3/RW1 Karanggeneng Lamongan.sembuh dari keputihan 90% selama 1-2 minggu
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut selain di berikan policresulen Vagina suppositoria juga
melalui peran serta tenaga kesehatan dalam memberikan informasi dini tentang pencegahan dan
pengobatan keputihan diharapkan bisa menjadi upaya untuk menghindarkan Wanita Usia Dini
mengalami keputihan.
Kata Kunci : Keputihan, WUS, Policresulen vaginal suppositoria
RESUME
Policresulen Vagina suppositoria mampu menyembuhkan keputihan
90% selama 1-2minggu

Dosis Policresulen

• Ovula (tablet vagina) dan suppositoria


Dosis: Masukkan 1 tablet vagina (ovula) policresulen
ke dalam vagina, sebelum tidur tiap 2 hari sekali.

• Salep atau gel


Dosis: Ambil salep atau gel secukupnya dengan ujung
jari, lalu oleskan 2-3 kali sehari pada bagian organ
intim.
REFERENSI
Musrifatul Uliyah dan A. Azis Alimul Hidayat.2008.Keterampilan dasar praktek klinik
untuk kebidanan.Jakarta : Salemba Medika·

Pamujiandri.2011.Pemberian obat pervagina dan


Suppositoria.https://pamujiandri.wordpress.com/2011/07/25/pemberian-obat-
pervaginam-dan-suppositoria/.01 maret 2015·

Setian Raha.2014.Pemberian Obat melalui


kulit.http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-pemberian-obat-pada-
kulit/.01 maret 2015

http://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://dianhusadanindyputri.blogspot.com/p/pember
ian-obat-pada-vagina.html

Kee, Joyce L, Everlyn R. Hayes, 1996,Farmakologi, Jakarta: EGC


JURNAL EFEKTIFITAS POLICRESULEN VAGINAL SUPPOSITORIA TERHADAP
KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA LATUKAN RT 3/RW 1
Jurnal : KECAMATAN KARANGGENENG LAMONGAN
Ratna Sari, Amirul Amalia
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai