MELALUI VAGINA
Novani
Erlina
Udiyati Winarti
Ahmadi
D3 KEBIDANAN
PENGERTIAN
Pemberian obat melalui vagina
Vaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim) karena berbagai etiologi,
ektropia dan parsio dan serviks. Servik sebagai hemoestasis setelah biopsy dan
pengangkatan polip di serviks, erosi uretra eksterna dan popiloma uretra kondiloma
akuminata. Luka akibat penggunaan instrument ginekologi untuk mempercepat proses
penyembuhan setelah electron koagulasi.
• Kontraindikasi
• Mengumbah (irigasi).
• Mengoleskan.
• Supposutorium.
Pemberian obat melalui vagina tidak boleh dilakukan pada saat pasien
a. Menstruasi
b. Khusus pada pasien spartus antara lain :
- Perdarahan
- Plasenta previa
- Ketuban pecah dini
- Persalinan paterm
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT
MELALUI VAGINA
Persiapan Alat dan Bahan :
Catatan: apabila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator krim atau ikuti petunjuk krim
yang tertera pada kemasan, renggangkan lipatan labia dan masukkan aplikator kurang
lebih 7,5 cm dan dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat dan lanjutkan sesuai
langkah nomor 8,9,10,11.
KEUNTUNGAN
• Keuntungan DAN KERUGIAN
1. Proses penyembuhan lebih cepat, dimana jaringan nekrotik dikoagulasi dan
kemudian dikeluarkan.
2. Mengobati infeksi pada vagina.
3. Mengurangi peradangan.
• Kerugian
1. Dapat menimbulkan pengeluaran jaringan rusak, dan dalam vagina berupa bau dan
rasa tidak nyaman.
2. kerusakan mobilitas fisik
3. Risiko terjadinya komplkasi terhadap terapi obat
4. Nyeri
5. Kurang pengetahuan klien terhadap medikasi
6. Disfungsi seksual
SUPPOSITORIA
GEL/KRIM
LARUTAN
JURNAL EFEKTIFITAS POLICRESULEN VAGINAL SUPPOSITORIA
TERHADAP
KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA LATUKAN RT
3/RW 1
KECAMATAN KARANGGENENG LAMONGAN
Ratna Sari, Amirul Amalia
ABSTRAK
Menurut WHO hampir seluruh wanita dan remaja pernah mengalami keputihan yaitu 60%
pada remaja dan 40% pada wanita usia subur (WUS). Sedangkan menurut penelitian di Indonesia,
wanita yang pernah mengalami keputihan sebanyak 75% dengan rincian 50% pada remaja dan
25 % pada WUS. Keputihan merupakan semua pengeluaran cairan alat genetalia yang bukan darah.
Keputihan bukan penyakit tersendiri, tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir semua
penyakit kandungan.Pengobatan keputihan sangat bergantung kepada penyebabnya.Untuk
mengatasi hal ini obat yang sekarang di gunakan di masyarakat dalam pengobatan keputihan adalah
sediaan vaginal suppositoria yang mengandung policresulen.Desain penelitian eksperimen dengan
pendekatan pra eksperimen type static-grup coparison.Teknik sampling yang di gunakan Non
Probability Consecutive.Menggunakan ujichi-squar. Jumlah populasi 21WUS Desa Latukan RT
3/RW 1 Karanggenneng Lamongan.Sampel yang diambil sesuai inklusi 20 WUS.Data Penelitian
diambil dengan lembar kuesioner.Kemudian di tabulasi dan di sajikan dalam bentuk tabel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya WUS yang di berikan policresulen vagina
suppositoria di desa Latukan RT3/RW1 Karanggeneng Lamongan.sembuh dari keputihan 90% selama 1-2 minggu
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut selain di berikan policresulen Vagina suppositoria juga
melalui peran serta tenaga kesehatan dalam memberikan informasi dini tentang pencegahan dan
pengobatan keputihan diharapkan bisa menjadi upaya untuk menghindarkan Wanita Usia Dini
mengalami keputihan.
Kata Kunci : Keputihan, WUS, Policresulen vaginal suppositoria
RESUME
Policresulen Vagina suppositoria mampu menyembuhkan keputihan
90% selama 1-2minggu
Dosis Policresulen
http://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://dianhusadanindyputri.blogspot.com/p/pember
ian-obat-pada-vagina.html