Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN DASAR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

DI SUSUN OLEH:
1. DWI YULIASMI (2011012)
2. ENJANG WAHYU BUDIARTI` (2011013)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PARAREL


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2020/2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INJEKSI INTRACUTAN (IC)
1. PENGERTIAN Merupakan cara memberikan atau
memasukkan obat ke dalam jaringan kulit.
Intra kutan biasanya di gunakan untuk
mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat
yang disuntikkan. Tempat penting yang
banyak dipakai untuk melakukan suntikan
intrakutan adalah bagian atas dari lengan
bawah. Pemberian obat melalui intra kutan
merupakan cara memberikan obat atau
memasukkan obat ke dalam jaringan kulit
dibawah epidermis yang bertujuan untuk
melakukan tes terhadap reaksi alergi jenis
obat yang akan digunakan. Pemberian obat
melalui intra kutan ini dibawah dermis atau
epidermis, secara umum pada daerah
lengan tangan bawah ventral.
2. TUJUAN Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk
melakukan skintest atau tes terhadap reaksi
alergi jenis obat yang akan digunakan.
Pemberian obat melalui jaringan intra
kutan ini dilakukan di bawah dermis atau
epidermis, secara umum dilakukan pada
daerah lengan tangan bagian ventral.
3. INDIKASI ndikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang
tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena
tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang
ideal adalah lengan bawah dalam dan
pungguang bagian atas.
4. KONTRA INDIKASI Luka, berbulu, alergi, infeksi kulit
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien benar
2. Kaji kondisi klien
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/
keluarganya tindakan yang
dilakukan
4. Jaga privasi klien
5. Posisikan klien
6. PERSIAPAN ALAT 1. Daftar buku obat atau catatan, jadwal
pemberian obat
2. Obat pada tempatnya
3. Spuit 1 cc atau spuit insulin
4. Kapas alkohol dalam tempatnya
5. Cairan pelarut
6. Bak steril dilapisi kasa steril (tempat
spuit)
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
9. Sarung tangan
7. CARA KERJA 1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan
disuntik, bila menggunakan baju lengan
panjang buka dan ke ataskan.
4. Pasang perlak/ pengalas di bawah
bagian yang disuntik.
5. Ambil obat untuk tes alergi
kemudian larutkan/encerkan dengan
aquadcs (cairan pelarut) kemudian ambil
0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang
lebih 1 cc, dan siapkan pada bak injeksi
atau steril.
6. Gunakan sarung tangan
7. Desinfeksi dengan kapas alkohol
pada daerah yang akan dilakukan
suntikan dengan gerakan sirkuler tunggu
sampai kering
8. Tegangkan dengan tangan kiri atau
daerah yang akan disuntik.
9. Lakukan penusukan dengan lubang
menghadap ke atas dengan sudut 15-20
derajat dengan permukaan kulit.
10. Semprotkan obat hingga terjadi
gelembung.
11. Tarik spuit dan tidak boleh
dilakukan masase.
12. Buka sarung tangan
13. Catat reaksi pemberian.
14. Cuci tangan dan c:atat hasil
pemberian obat/ test obat, tanggal waktu
dan jenis obat.
8. DOKUMENTASI 1. Catat prosedur pemberian obat
2. Respon klien
9. GAMBAR DAERAH PENYUNTIKAN

10. REFERENSI Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A.Aziz


Alimun.2011. Buku Saku : Prosedur
Keterampilan Dasar Praktik Klinik
(KDPK). Surabaya. Health Books

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


INJEKSI SUBKUTAN (SC)
1. PENGERTIAN Pemberian obat yang di lakukan dengan suntikan
di bawah kulit dapat dilakukan pada daerah
lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu,
paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar
umbilicus (abdomen). Pemberian obat melalui
subkutan ini umumnya di lakukan dalam program
pemberian insulin yang digunakan untuk
mengontrol kadar gula darah
2. TUJUAN Agar obat dapat menyebar dan diserap secara
perlahan- lahan
3. INDIKASI Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar,
tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara oral,
tidak alergi
4. KONTRA INDIKASI Luka, berbulu, alergi, infeksi kulit
5. PERSIAPAN PASIEN 6. Pastikan identitas klien benar
7. Kaji kondisi klien
8. Beritahu dan jelaskan pada klien/
keluarganya tindakan yang dilakukan
9. Jaga privasi klien
10. Posisikan klien
6. PERSIAPAN ALAT 1. Catatan pemberian obat
2. Obat dalam tempatnya
3. Spuit 1 cc atau spuit insulin
4. Kapas alcohol dalam tempatnya
5. Cairan pelarut
6. Bak injeksi
7. Bengkok
8. Perlak
9. Alcohol
10. Handscoon

7. CARA KERJA 1. Cuci tangan


2. Memakai handscoon
3. Peralatan di dekatkan ke klien
4. Tentukan area yang akan disuntikan
5. Bebaskan area yang akan disuntik
6. Permukaan kulit didesinfeksi, lalu cubit
sedikit menggunakan tangan kiri
7. Jarum tusukan dengan lubang menghadap
ke atas dan membentuk sudut 45 derajat
dengan permukaan kulit
8. Lakukan aspirasi pada spuit, bila ada
darah, obat jangan dimasukkan. Bila tidak
ada darah, obat dimasukkan perlahan –
lahan
9. Tarik spuit dan tekan area kulit yang telah
disuntikan dengan kapas alcohol
10. Spuit bekas dimasukan ke dalam bengkok
11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
8. DOKUMENTASI 3. Catat prosedur pemberian obat
4. Respon klien
9. GAMBAR DAERAH
PENYUNTIKAN
10. REFERENSI 1. A.Azis Alimul Hidayat,S.,&
Uliyah,S.Kp,M.(2004).Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta: EGC
2. Maluku,T.P (2011).Penuntun Praktikum
Keterampilan Kritis 1.Jakarta : Salemba
Medika.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


INJEKSI INTRAMUSKULAR (IM)
1. PENGERTIAN Cara suntikan obat yang diberikan ke dalam otot

2. TUJUAN Agar absorpsi obat lebih cepat.


3. INDIKASI Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau
bekerjasama karena tidak memungkinkan untuk diberikan
obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut,
tonjolan tulang, otot atau saras besar di bawahnya.
4. KONTRA INDIKASI Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau
saraf bear dibawahnya.
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien
2. Kaji kondisi klien
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya
tindakan yang dilakukan
4. Jaga privacy klien
5. Posisikan klien
1. APD (Masker dan Handscone)
6. PERSIAPAN ALAT 2. Bak spuit
3. Bak instrument
4. Bengkok
5. Perlak atau pengalas
6. Kapas alkohol
7. Spuit dengan ukuran disesuaikan (dewasa: panjang 2,5-
3,75cm dan anak-anak: panjang 1,25-2,5cm)
8. Buku injeksi/daftar obat

7. CARA KERJA Tahap Orientasi


1. Berikan salam pastikan identitas klien
2. Perkenalkan nama
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarganya
Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien
2. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari
pakaian
3. Mendesinfeksi permukaan kulit
4. Menancapkan jarum dengan posisi tegak lurus (90º)
dengan permukaan kulit
5. Melakukan aspirasi
6. Memasukan obat secara perlahan-lahan
7. Menarik jarum dengan cepat sambil menekan bekas
suntikan dengan kapas alcohol
8. Bantu pasien keposisi nyaman
9. Mengobservasi pasien

Tahap Terminasi

1. Evaluasi respon klien


2. Mengakhiri kegiatan dengan baik
8. DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah diakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (Respon klien) di dalam catatan
3. Dokumentasikan pada buku keperawatan

9 GAMBAR DAERAH
PENYUNTIKAN
Otot Ventro Gluteal

Otot Vastus Lateralis – Paha Samping

Otot Gluteus - Bokong

Otot Deltoid – Lengan samping atas


1. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia
10 REFERENSI (A. aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul
. Uliyah, S.Kp - EGC)
2. http:// jevuska.com/2013/04/08
3. http:// ikmnursing.blogspot.com/2014

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


INJEKSI INTRAVENA (IV)
1. PENGERTIAN Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit.
2. TUJUAN 1. untuk memperoleh reaksi obat yang cepat
diarbsobsi daripada dengan injeksi parenteral lain
2. untuk menghindar terjadinya kerusakan jaringan
3. untuk memasukkan obat dalam jumlah besar
3. INDIKASI 1. Pada seseorang dengan penyakit berat
2. obat tersebut memiliki biovailibiltas oral yang
terbatas
3. asien tidak dapat minum karena muntah
4. kesadaran menurun dan takutnya terjadi aspirasi
5. kadar puncak obat dalam darah perlu segera di capai
4. KONTRA INDIKASI 1. Inflamasi (bengkak)
2. 0bat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh
darah vena yang kecil, yang aliran darahnya lambat
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien benar
2. Kaji kondisi klien
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/ keluarganya
tindakan yang dilakukan
4. Jaga privasi klien
5. Posisikan klien
6. PERSIAPAN ALAT 1. Bak steril dilapisi kasa steril (tempat spuit)
2. Bengkok
3. Perlak dan alasnya
4. Sarung tangan
5. obat yang sesuai
6. plester
7. prmbendung vena (tourniquet)
7. CARA KERJA 1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila
menggunakan baju lengan panjang buka dan ke
ataskan.
4. Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang
disuntik.
5. bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
6. letakkan pembendung
7. pilih area penusukan yang bebas dari
kekakuan,peradangan, atau rasa gatal. Menghindari
gangguan arbsorbsi obat atau cidera dan nyeri yang
berlebihan
8. bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar
dengan diameter 5 cm. Tunggu sampai kering.
metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari
kulit yang mengandung mikroorganisme.
9. buka tutup jarum. tarik kulit ke bawah kurang lebih
2,5 cm di bawah area penusukkan denga tangan non
dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan
vena tidak bergeser
10. rendahkan jarum sejajar dengan jarum sejajar kulit
dan teruskan jarum ke dalam vena
11. lakukan aspirasi dengan tangan non dominan
menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plugger
12. observasi adanya darah di spuit
13. jika ada darah lepaskan tourniquet dan masukkan obat
secara perlahan
14. keluarkan jarum dengan sudut sama seperti saat
dimasukkan,sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alcohol pada area penusukan
15. tutup area penusukan dengan kassa ateril yang di beri
betadin
16. kembalikan posisi klien
17. buang peralatan yang tidak di gunakan kedalam
bengkok
18. Buka sarung tangan
19. cuci tangan
20. Catat reaksi pemberian.
21. Cuci tangan dan c:atat hasil pemberian obat/ test obat,
tanggal waktu dan jenis obat.
8. DOKUMENTASI 1. Catat prosedur pemberian obat
2. Respon klien
9. GAMBAR DAERAH
PENYUNTIKAN

10. REFERENSI Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A.Aziz Alimun.2011.


Buku Saku : Prosedur Keterampilan Dasar Praktik
Klinik (KDPK). Surabaya. Health Books
https://thefutureisticlover.wordpress.com/2012/04/06/sop-
prosedur-pemberian-obat-melalui-intravena-iv/amp/

Anda mungkin juga menyukai