STIKES HANG TUAH SURABAYA TA. 2020/2021 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR INJEKSI INTRACUTAN (IC) 1. PENGERTIAN Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit. Intra kutan biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat yang disuntikkan. Tempat penting yang banyak dipakai untuk melakukan suntikan intrakutan adalah bagian atas dari lengan bawah. Pemberian obat melalui intra kutan merupakan cara memberikan obat atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit dibawah epidermis yang bertujuan untuk melakukan tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian obat melalui intra kutan ini dibawah dermis atau epidermis, secara umum pada daerah lengan tangan bawah ventral. 2. TUJUAN Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk melakukan skintest atau tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian obat melalui jaringan intra kutan ini dilakukan di bawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral. 3. INDIKASI ndikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pungguang bagian atas. 4. KONTRA INDIKASI Luka, berbulu, alergi, infeksi kulit 5. PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien benar 2. Kaji kondisi klien 3. Beritahu dan jelaskan pada klien/ keluarganya tindakan yang dilakukan 4. Jaga privasi klien 5. Posisikan klien 6. PERSIAPAN ALAT 1. Daftar buku obat atau catatan, jadwal pemberian obat 2. Obat pada tempatnya 3. Spuit 1 cc atau spuit insulin 4. Kapas alkohol dalam tempatnya 5. Cairan pelarut 6. Bak steril dilapisi kasa steril (tempat spuit) 7. Bengkok 8. Perlak dan alasnya 9. Sarung tangan 7. CARA KERJA 1. Cuci tangan. 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke ataskan. 4. Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang disuntik. 5. Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquadcs (cairan pelarut) kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc, dan siapkan pada bak injeksi atau steril. 6. Gunakan sarung tangan 7. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan suntikan dengan gerakan sirkuler tunggu sampai kering 8. Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik. 9. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 15-20 derajat dengan permukaan kulit. 10. Semprotkan obat hingga terjadi gelembung. 11. Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase. 12. Buka sarung tangan 13. Catat reaksi pemberian. 14. Cuci tangan dan c:atat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan jenis obat. 8. DOKUMENTASI 1. Catat prosedur pemberian obat 2. Respon klien 9. GAMBAR DAERAH PENYUNTIKAN
Alimun.2011. Buku Saku : Prosedur Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK). Surabaya. Health Books
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INJEKSI SUBKUTAN (SC) 1. PENGERTIAN Pemberian obat yang di lakukan dengan suntikan di bawah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilicus (abdomen). Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya di lakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah 2. TUJUAN Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan- lahan 3. INDIKASI Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi 4. KONTRA INDIKASI Luka, berbulu, alergi, infeksi kulit 5. PERSIAPAN PASIEN 6. Pastikan identitas klien benar 7. Kaji kondisi klien 8. Beritahu dan jelaskan pada klien/ keluarganya tindakan yang dilakukan 9. Jaga privasi klien 10. Posisikan klien 6. PERSIAPAN ALAT 1. Catatan pemberian obat 2. Obat dalam tempatnya 3. Spuit 1 cc atau spuit insulin 4. Kapas alcohol dalam tempatnya 5. Cairan pelarut 6. Bak injeksi 7. Bengkok 8. Perlak 9. Alcohol 10. Handscoon
7. CARA KERJA 1. Cuci tangan
2. Memakai handscoon 3. Peralatan di dekatkan ke klien 4. Tentukan area yang akan disuntikan 5. Bebaskan area yang akan disuntik 6. Permukaan kulit didesinfeksi, lalu cubit sedikit menggunakan tangan kiri 7. Jarum tusukan dengan lubang menghadap ke atas dan membentuk sudut 45 derajat dengan permukaan kulit 8. Lakukan aspirasi pada spuit, bila ada darah, obat jangan dimasukkan. Bila tidak ada darah, obat dimasukkan perlahan – lahan 9. Tarik spuit dan tekan area kulit yang telah disuntikan dengan kapas alcohol 10. Spuit bekas dimasukan ke dalam bengkok 11. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 8. DOKUMENTASI 3. Catat prosedur pemberian obat 4. Respon klien 9. GAMBAR DAERAH PENYUNTIKAN 10. REFERENSI 1. A.Azis Alimul Hidayat,S.,& Uliyah,S.Kp,M.(2004).Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta: EGC 2. Maluku,T.P (2011).Penuntun Praktikum Keterampilan Kritis 1.Jakarta : Salemba Medika.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INJEKSI INTRAMUSKULAR (IM) 1. PENGERTIAN Cara suntikan obat yang diberikan ke dalam otot
2. TUJUAN Agar absorpsi obat lebih cepat.
3. INDIKASI Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerjasama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di bawahnya. 4. KONTRA INDIKASI Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saraf bear dibawahnya. 5. PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien 2. Kaji kondisi klien 3. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya tindakan yang dilakukan 4. Jaga privacy klien 5. Posisikan klien 1. APD (Masker dan Handscone) 6. PERSIAPAN ALAT 2. Bak spuit 3. Bak instrument 4. Bengkok 5. Perlak atau pengalas 6. Kapas alkohol 7. Spuit dengan ukuran disesuaikan (dewasa: panjang 2,5- 3,75cm dan anak-anak: panjang 1,25-2,5cm) 8. Buku injeksi/daftar obat
7. CARA KERJA Tahap Orientasi
1. Berikan salam pastikan identitas klien 2. Perkenalkan nama 3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarganya Tahap Kerja 1. Mengatur posisi pasien 2. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian 3. Mendesinfeksi permukaan kulit 4. Menancapkan jarum dengan posisi tegak lurus (90º) dengan permukaan kulit 5. Melakukan aspirasi 6. Memasukan obat secara perlahan-lahan 7. Menarik jarum dengan cepat sambil menekan bekas suntikan dengan kapas alcohol 8. Bantu pasien keposisi nyaman 9. Mengobservasi pasien
Tahap Terminasi
1. Evaluasi respon klien
2. Mengakhiri kegiatan dengan baik 8. DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah diakukan, tanggal dan jam pelaksanaan 2. Catat hasil tindakan (Respon klien) di dalam catatan 3. Dokumentasikan pada buku keperawatan
9 GAMBAR DAERAH PENYUNTIKAN Otot Ventro Gluteal
Otot Vastus Lateralis – Paha Samping
Otot Gluteus - Bokong
Otot Deltoid – Lengan samping atas
1. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 10 REFERENSI (A. aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul . Uliyah, S.Kp - EGC) 2. http:// jevuska.com/2013/04/08 3. http:// ikmnursing.blogspot.com/2014
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
INJEKSI INTRAVENA (IV) 1. PENGERTIAN Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. 2. TUJUAN 1. untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diarbsobsi daripada dengan injeksi parenteral lain 2. untuk menghindar terjadinya kerusakan jaringan 3. untuk memasukkan obat dalam jumlah besar 3. INDIKASI 1. Pada seseorang dengan penyakit berat 2. obat tersebut memiliki biovailibiltas oral yang terbatas 3. asien tidak dapat minum karena muntah 4. kesadaran menurun dan takutnya terjadi aspirasi 5. kadar puncak obat dalam darah perlu segera di capai 4. KONTRA INDIKASI 1. Inflamasi (bengkak) 2. 0bat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh darah vena yang kecil, yang aliran darahnya lambat 5. PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas klien benar 2. Kaji kondisi klien 3. Beritahu dan jelaskan pada klien/ keluarganya tindakan yang dilakukan 4. Jaga privasi klien 5. Posisikan klien 6. PERSIAPAN ALAT 1. Bak steril dilapisi kasa steril (tempat spuit) 2. Bengkok 3. Perlak dan alasnya 4. Sarung tangan 5. obat yang sesuai 6. plester 7. prmbendung vena (tourniquet) 7. CARA KERJA 1. Cuci tangan. 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke ataskan. 4. Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang disuntik. 5. bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja 6. letakkan pembendung 7. pilih area penusukan yang bebas dari kekakuan,peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan arbsorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan 8. bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter 5 cm. Tunggu sampai kering. metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. 9. buka tutup jarum. tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm di bawah area penusukkan denga tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser 10. rendahkan jarum sejajar dengan jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena 11. lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan menarik plugger 12. observasi adanya darah di spuit 13. jika ada darah lepaskan tourniquet dan masukkan obat secara perlahan 14. keluarkan jarum dengan sudut sama seperti saat dimasukkan,sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alcohol pada area penusukan 15. tutup area penusukan dengan kassa ateril yang di beri betadin 16. kembalikan posisi klien 17. buang peralatan yang tidak di gunakan kedalam bengkok 18. Buka sarung tangan 19. cuci tangan 20. Catat reaksi pemberian. 21. Cuci tangan dan c:atat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu dan jenis obat. 8. DOKUMENTASI 1. Catat prosedur pemberian obat 2. Respon klien 9. GAMBAR DAERAH PENYUNTIKAN
Buku Saku : Prosedur Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK). Surabaya. Health Books https://thefutureisticlover.wordpress.com/2012/04/06/sop- prosedur-pemberian-obat-melalui-intravena-iv/amp/