2. Dewi Mariana (142.0022) 3. Dina Ari Sandi (142.0024) 4. Enjang Wahyu Budiarti (142.0036) 5. Fahmi Fazriyan (142.0038) 6. Fatmawati Puspita Sari (142.0040) 7. Febbylia Linggawati (142.0042) 8. Mambaul Karomah (142.0060) 9. Mustika Devi Kinanzi W.A (142.0068) 10. Nopiyan Abrianto (142.0072) 11. Sonny Dwi Yulianto (142.0098) 12. Ulfi May Hadi (142.0104) 13. Yuliana Rahmawati (142.0108) PARADIGMA KEPERAWATAN • Paradigma merupakan pola atau skema yang mencoba mengorganisasikan atau menerangkan suatu proses. • paradigma keperawatan merupakan serangkaian konsep yang bisa sama dan terdapat dalam berbagai disiplin keilmuan lain, tetapi tidak memiliki definisi umum yang dapat berlaku secara universal. Paradigma ini terdiri dari empat komponen yaitu : 1. Manusia 2. lingkungan 3. kesehatan 4. Masyarakat Manusia
Merupakan makhluk Bio-Psiko-Sosio-spiritual yang unik dan
utuh dalam arti satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya.
Manusia mempunyai kapasitas untuk berpikir, belajar, bernalar,
berkomunikasi dan mengembangkan budaya serta nilai. Manusia berperan positif terhadap perubahan lingkungan melalui adaptasi dan memperbesar potensi. Manusia sebagai sasaran pelayanan keperawatan, berpotensi secara aktif terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Manusia adalah klien sebagai individu, keluarga dan masyarakat Klien sebagai individu
• Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai
satu kesatuan yang utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Kebutuhan individu berdasarkan hierarki Maslow Kebutuhan fisiologis Pada dasarnya, manusia harus memenuhi kebutuhan fisiologisnya untuk dapat bertahan hidup. Pada hirarki yang paling bawah ini, manusia harus memenuhi kebutuhan makanan, tidur, minum, seks, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan fisik badan. Bila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal.
Misalnya, seseorang mengalami kesulitan untuk mendapatkan
makanan, sehingga ia menderita kelaparan, maka ia tidak akan mungkin mampu untuk memikirkan kebutuhan akan keamanannya ataupun kebutuhan aktualisasi diri. Logika sederhananya: bagaimana seseorang dapat memikirkan prestasi atau aktualisasi diri, bila dirinya terus menerus dihantui rasa ketakutan akan kelaparan? Kebutuhan Rasa Aman dan Perlindungan
Pada hirarki tingkat kedua, manusia membutuhkan
rasa keamanan dalam dirinya. Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari perampok, orang jahat, dan lain-lain), maupun keamanan secara finansial ataupun hal lainnya. Dengan memenuhi kebutuhan keamanan tersebut, dapat dipastikan bahwa kebutuhan manusia dapat berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu kebutuhan kasih sayang dan sosial. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki
Setelah memenuhi 2 kebutuhan yang bersifat
individu, kini manusia menapaki kebutuhan untuk diterima secara sosial. Emosi menjadi “pemain” utama dalam hirarki ketiga ini. Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita memiliki sahabat, seseorang untuk berbagi cerita, hubungan dekat dengan keluarga adalah tujuan utama dari memenuhi kebutuhan sosial ini. Kebutuhan Harga Diri
Semua orang pasti ingin dihormati dan ingin merasa
berguna bagi orang lain. Kebutuhan semacam ini tertuang pada hirarki pada tahap keempat dalam piramid Abraham Maslow. Kebutuhan untuk percaya diri ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization)
kebutuhan ini akan muncul bila seseorang merasa
seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi. Pada hirarki ini, biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang memiliki kemampuan lebih. Seperti mengaktualisasikan diri untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu, atau hasrat untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal. Klien sebagai keluarga.
• Keluarga merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun bersama-sama, di dalam lingkungan sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. TERIMA KASIH