Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI JHON WATSON

Oleh :

Dwi Kartika Trisnasari (2011010)


Tartinia Ishlah Pahlevy (2011028)
Apriyadi andi Saputro (2011007)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

TAHUN AJARAN

2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3

2.1 Model Konsep Teori Jhon Watson.................................................3

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Teori Jhon Watson..........................5

2.3 Dalam Asuhan Keperawatan..........................................................6

Daftar pusataka.....................................................................................8
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpa rahmat dan
hidayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah diberikan.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas
keperawatan dasar dalam kelompok.

Kelompok menyadari bahwa keberhasilan dan kelancaran makalah ini bukan


hanya karena kemampan kelompok, tetapi juga bantuan dari sumber-sumber
terpercaya dan penelitian yang ada.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi di berbagai bidang telah memberikan banyak dampak bagi


kehidupan manusia salah satunya peningkatan masalah kesehatan yang berdampak
pada status Kesehatan masyarakat. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan, yang salah satunya adalah pelayanan keperawatan.
Keperawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan manusia, dan memberikan pelayanan komprehensif terhadap seluruh aspek
kehidupan yaitu biopsiko-sosial dan spiritual (Nursalam, 2014)

(Watson, 2009) menempatkan caring sebagai dasar dan sentral dalam praktek
keperawatan caring memberikan kemampuan pada perawat untuk memahami dan
menolong klien. Seorang perawat harus memiliki kesadaran tentang asuhan
keperawatan, dalam memberikan bantuan bagi klien dalam mencapai atau
mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian dengan damai Linberg, dalam
(Nursalam, 2014).

Di Indonesia sendiri caring menjadi salah satu penilaian bagi para pengguna
pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil survei kepuasan klien pada beberapa Rumah
Sakit di Jakarta menunjukan bahwa 14% klien tidak puas terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan, disebabkan oleh perilaku caring kurang baik (Kemenkes
RI, dalam Abdul, 2015).

Perilaku yang ditampilkan oleh perawat adalah dengan memberikan rasa nyaman,
perhatian, kasih sayang, peduli, pemeliharaan kesehatan, memberi dorongan, empati,
minat, cinta, percaya, melindungi, kehadiran, mendukung, memberi sentuhan dan siap
membantu serta mengunjungi klien (Watson, 2012). Perilaku seperti itu akan
mendorong klien dalam perubahan aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial kearah
yang lebih baik.

1
Watson (2012) dalam Theory of Human Care mengungkapkan bahwa ada sepuluh
carative factor yang dapat mencerminkan perilaku caring dari seorang perawat.
Sepuluh faktor tersebut adalah membentuk sistem nilai humanistik-altruistik,
menanamkan keyakinan dan harapan, mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri
dan orang lain, membina hubungan saling percaya dan saling membantu,
meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif, menggunakan
metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan,
meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal, menyediakan lingkungan yang
mendukung, melindungi, dan atau memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual,
membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia, mengembangkan faktor
kekuatan eksistensial fenomenologis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana model konseptual dan model konsep teori Jhon Watson ?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori John Watson ?
3. Bagaimana penerapan mondel konsep teori Jhon Watson dalam pelaksaan
asuhan keperawatan ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui model konsep teori Jhon Watson
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori John Watson
3. Untuk mengetahui penerapan mondel konsep teori Jhon Watson dalam
pelaksaan asuhan keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Model Konsep Teori Jhon Watson

Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan, Pemberian


bantuan kepada Klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan dan atau
mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses
perawatan manusia. Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu
memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual atau
potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia merespon terhadap orang lain,
dan kekurangan serta kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada
dirinya sendiri. Selain itu, perawat juga memberikan kenyamanan dan perhatian, serta
empati pada klien dan keluarganya. Asuhan perawatan tergambar pada seluruh faktor-
faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada
klien dan keluarganya.
J.W dalam memahami konsep keperawatan, terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan JW ini didasari pada unsur
teori kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki Empat cabang
kebutuhan yang saling berhubungan, diantaranya:
 Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
   Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Funsional) yang meliputi Kebutuhan
Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
   Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi
Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
 Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan) yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri.
 Nilai-nilai yang mendasari konsep caring menurut Jean Watson meliputi:
1. Konsep tentang manusia

3
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin
dirawat, dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu). Manusia
pada dasarnya ingin merasa dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa
dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok atau masyarakat, dan
merasa dicintai dan merasa mencintai.
2. Konsep tentang kesehatan
Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan
fungsi sosial. Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk
meningkatkan fungsi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan
merupakan keadaan terbebas dari keadaan penyakit, dan Jean Watson
menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
3. Konsep tentang lingkungan
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta
dalam setiap keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya, akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan
pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan mekanisme koping
terhadap lingkungan tertentu.
4. Konsep tentang keperawatan
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan
caring ditujukan untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

4
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Teori Jhon Watson

Kelebihan

1. memberikan panduan pada perawat dalam melakukan pengkajian kebutuhan


pada pasien yang meliputi kebutuhan biofisikal, psikofisikal, psikososial dan
kebutuha interpersonal
2. perawat dalam membentuk aktivitas perawatan berdasarkan pada 10 faktor
carative :
a. sistem nilai humanistik dan altruistik (mengutamakan kepentingan orang
lain)
b. kejujuran dan harapan
c. sensitifitas pada pribadi seseorang dan orang lain
d. rasa tolong menolong, saling percaya
e. mengekspresikan perasaan positif dan negatif
f. proses pemecahan masalah keperawatan yang kreatif

5
g. proses belajar mengajar transpesonal
h. lingkungan fisik, sosial, spiritual dan mental yang supportif, protektif dan
korektif
i. pertolongan dalam memenuhi kebutuhan manusia
j. kekuatan spiritual fenomenologikal eksistensial

Kekurangan

1. Teorinya watson lebih menitikberatkan pada kebutuhan psikososial klien,


kebutuhan fisik kurang diperhatikan
2. Teori caring yang menggambarkan kebutuhan psikososal klien berdasarkan
pada disiplin ilmu lain, sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut untuk
menunjukkan aplikasi teori tersebut dalam praktik keperawatan
3. Dari paradigma tersebut, watson lebih menekankan pada manusia dan
keperawatan. Lingkungan tidak menjadi fokus, padahal manusia adalah
hospes yang selalu berada di dalam suatu lingkungan dan kedekatannya
dengan suatu agen penyebab, sehingga pengaruh lingkungan tidak bisa
diabaikan
4. Teori jean watson “caring” ini merupakan salah satu methatheory yang
memiliki kaakteristik sulit untuk diaplikasikan sehingga harus diintegrasikan
bisa diintegrasikan dengan teori lain agar asuhan keperawatan tersebut bisa
diberikan

2.3 Dalam Asuhan Keperawatan

Pendekatan pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam, agarmenghasilkan


suatu hubungan keperawatan yang baik dengan kebutuhan manusia. Agarhasilnya
sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda masalah mengurus
secarailmiah. Watson juga merupakan proses keperawatanterdiri atas langkah-
langkah yang samadengan proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya
dalam dokumentasi (tulisanyang dicetak miring mengidikasikan adanya keterkaitan
dengan adanya penelitian dalam proses keperawatan).

6
1. Pengkajian
Pengkajian termasuk: pengamatan, melakukan pemeriksaan, dan
menelaahMasalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studierature.
Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik sesuai
kerangkaKerja yang telah dibuat, maka perlu meningkatkan pengetahuan yang
terkait secara konseptual. Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis
mengenai hubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi maslah. Selain itu juga
dalam evaluasi situasi perlu intervensi dan variable-variabel yang akan dikelola
dalam masalah ini. 
2. Perencanaan
Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan
bagaimanavariabel-variabel dapat diuji atau diukur. Dalam suatu sistem yang
mengacu pada rencana asuhankeperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
Selain itu juga dalam perencanaan data-data yang telah dikumpulkan &sesuai.
3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil
pelaksanaaninter-vensi dari setiap masalah yang ada. Disamping itu menurut
Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasiterhadap hipotesa-
hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untukmendorong
teori keperawatan secara umum berdasarkan studi masalah

7
Daftar Pustaka

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Nelson, John., Watson, Jean. 2012. Ukur peduli . LLC: Penerbitan


SpringerPerusahaan.

Anda mungkin juga menyukai