Anda di halaman 1dari 25

SELAMAT SIANG

PERKENALKAN KAMI KELOMPOK 1


1. Ade Okfiyanus P. 142.0002
2. Agifyanti Nur A.142.0004
3. Alfian Franstama P. 142.0006
4. Annisa Kusumaning R. 142.0010
5. Aris Fitri Hidayati 142.0012
6. Ayrdhena Reza S.C.142.0014
7. Carma Diaz R. 142.0016
8. Dalan Maruli T. 142.0018
9. Dearby Britania 142.0020
10.Dewi Mariana 142.0022
11.Dina Ari Sandi 142.0024
12.Dini Dwi H. 142.0026
13.Dyah Ulfa A. 142.0028
14.Eka Meilinda Sumiarsih 142.0030
15.Elly Suryaningsih 142.0034
16.Enjang Wahyu B. 142.0036
17.Fahmi Fazriyan 142.0038
PERUBAHAN KOGNITIF
PADA LANJUT USIA
(DEMENSIA)

Oleh: Kelompok 1
Perubahan kognitif
pada lansia???
Proses penuaan menyebabkan kemunduran
kemampuan otak. Diantara kemampuan
yangmenurun secara linier atau seiring dengan proses
penuaan adalah:
Daya Ingat (memori), berupa penurunan kemampuan
penamaan (naming) dan kecepatan mencari kembali
informasi yang telah tersimpan dalam pusat memori
(speed of informationretrieval from memory).
Lanjutan…
Intelegensia Dasar (fluid intelligence) yang
berarti penurunan fungsi otak
bagian kanan yang antara lain berupa
kesulitan dalam komunikasi non verbal,
pemecahan masalah, mengenal wajah
orang, kesulitan dalam pemusatan
perhatian dan konsentrasi.
.
 

Demensia
penurunan kemampuan mental yang biasanya
berkembang secara perlahan,dimana terjadi
gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan
kemampuan untuk memusatkanperhatian, dan bisa
terjadi kemunduran kepribadian. Pada usia muda,
demensia bisa terjadisecara mendadak jika cedera
hebat, penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon
monoksida)menyebabkan hancurnya sel-sel otak.
KONDISI
DEMENSIA???
Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia
dengan berbagai jenis gangguan seperti mudah
lupayang konsisten, disorientasi terutama
dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan
pendapat danpemecahan masalah, gangguan
dalam hubungan dengan masyarakat, gangguan
dalam aktivitas dirumah dan minat intelektual
serta gangguan dalam pemeliharaan diri.
TANDA &
GEJALA???
1.Kesukaran dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari

2.Pelupa

3.Sering mengulang
kata-kata
4. Tidak mengenal
dimensi waktu

5. Cepat marah
dan sulit di atur

6. Kehilangan daya ingat


7. Kesulitan belajar dan
mengingat informasi baru

8. Kurang konsentrasi

9. Kurang kebersihan diri


10. Rentan terhadap
kecelakaan

11. Mudah terangsang

12. Tremor

13. Kurang koordinasi gerakan.


Pengenalan Dini
Demensia
Pengenalan dini demensia berarti mengenali :

 
1. Kondisi normal (mengidentifikasi BSF dan AAMI): 
kondisi kognitif pada lanjut usia yang terjadi dengan
adanya penambahan usia dan bersifat wajar.
Contoh: keluhan mudah-lupa secara subyektif, tidak
ada gangguan kognitif ataupun demensia.
 
2. Kondisi pre-demensia (mengidentifikasi CIND dan
MCI):
kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia dengan ciri
mudah lupa yang makin nyata dan dikenali (diketahui
dandiakui) oleh orang dekatnya. Mudah lupa subyektif
dan obyektif serta ditemukanperforma kognitif yang
rendah tetapi belum ada tanda-tanda demensia.
3. Kondisi demensia :
kondisi gangguan kognitif pada lanjut
usia dengan berbagai jenisgangguan
seperti mudah lupa yang konsisten,
disorientasi terutama dalam hal
waktu,gangguan
pada kemampuan pendapat dan
pemecahan masalah, gangguan dalam
hubungan dengan masyarakat,
gangguan dalam aktivitas di rumah dan
minat intelektual serta gangguan dalam
pemeliharaan diri.
STRATEGI
LATIHAN
KOGNITIF
1. Menurunkan cemas
2. Tehnik relaksasi
3. Biofeedback, menggunakan alat untuk
menurunkan cemas dan memodifikasirespon
perilaku.
4. Systematic desenzatization.
Dirancang untuk menurunkan perilaku
yangberhubungan dengan stimulus spesifik
misalnya karena ketinggian atau perjalananmelalui
pesawat. Tehnik ini meliputi relaksasi otot dengan
membayangkan situasiyang menyebabkan cemas.
Lanjutan….
5. Flooding. Klien segera diekspose pada stimuli
yang paling memicu cemas (tidak dilakukan
secara berangsur angsur) dengan
menggunakan bayangan/imajinasi
6. Pencegahan respon klien.
Klien didukung untuk menghadapi situasi
tanpamelakukan respon yang biasanya
dilakukan.
 

TERAPI KOGNITIF
1. Latihan kemampuan social meliputi :
menanyakan pertanyaan, memberikansalam,
berbicara dengan suara jelas, menghindari kiritik
diri atau orang lain
2. Aversion therapy :
therapy ini menolong menurunkan perilaku yang
tidak diinginkan tapi terus dilakukan
3. Contingency therapy:
Meliputi kontrak formal antara klien dan terapis
tentang apadefinisi perilaku yang akan dirubah
atau konsekuensi terhadap perilaku itu
jikadilakukan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai