Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERBARIK OKSIGEN PADA


TN.M DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST STROKE INFARK
EMBOLI
DI LAKESLA Drs. Med. R. Rijadi S., Phys
SURABAYA
 
Nama kelompok 3 :
1. ELLY SURYA NINGSIH 1420034
2. MUH.FATHAN 132.0061
3. RORO IKE PUTRI 1420091
4. TRI AVIPTANINGSIH A 1420102
5. SUKMA PUTRA A 1420029B
6. WALIJOKO 1420032B
Pengertian Stroke

Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul


mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan
peredaran darah otak yang menyebabakan cacat berupa
kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir,
daya ingat dan bentuk-bentuk kecacatan lain hingga
menyebabkan kematian.  
Etiologi
Ada beberapa penyebab Stroke infark (Muttaqin, 2008: 235)
1. Trombosis serebri
Terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan edema
dan kongesti disekitarnya.

2. Emboli
Terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluhan darah otak
oleh bekuan darah, lemak, dan udara. Biasanya emboli berasal dari
thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri
serebri.
Klasifikasi

1. Stroke iskemik (infark atau kematian jaringan)

Serangan sering terjadi pada usia 50 tahun atau lebih pada


malam hingga pagi hari.
2. Stroke hemoragik (perdarahan).

Serangan sering terjadi pada usia 20-60 tahun dan biasanya


timbul setelah beraktifitas fisik atau karena psikologis
(mental).
Konsep Terapi HBO
Hiperbarik oksigen adalah suatu cara
terapi dimana penderita harus berada di
dalam suatu ruangan bertekanan, dan
bernafas dengan oksigen 100% pada
tekanan ruangan yang lebih besar dari 1
ATA
Indikasi Terapi Oksigen Hiperbarik Kontraindikasi Terapi Oksigen
Hiperbarik

1. Kontraindikasi absolut
1. Aktinomikosis
• Selama beberapa tahun orang
2. Emboli udara
beranggapan bahwa keganasan
3. Anemia karena kehilangan banyak
• Kehamilan juga dianggap
darah
kontraindikasi karena tekanan
4. Insufisiensi arteri perifer akut
parsial oksigen yang tinggi
5. Infeksi bakteri
2. Kontra indikasi relative
6. Keracunan CO
• Infeksi saluran napas bagian atas
7. Keracunan sianida
• Sinusitis kronis
8. Penyakit dekompresi
• Penyakit kejang
9. DLL
1. Pengkajian
Identitas
• Nama : Tn.M
• No.Rm : 00XXX
• Usia : 50 Th
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Swasta
• Pendidikan : Sma
• Alamat : Nganjuk
• Diagnosa medis : Stroke infark emboli
• Tanggal pengkajian : 10 januari 2017
• Jam : 07.00
2. Keluhan Utama

Istri px mengatakan Tn.M masih sulit menggerakkan tangan kanan dan kaki

kanan

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Istri px mengatakan pada tanggal 5 november 2016 px terpleset saat mau

membuang sampah dan tidak sadarkan diri, Kemudian dibawa kerumah

sakit terdekat dan pada saat itu tangan dan kaki px tidak bisa digerakan.

Px tidak dapat berbicara kemudian pada, tanggal 10 november 2016, px

untuk melakukan terapi HBO yang pertama, dan pada saat pengkajian

tanggal 10 Januari 2017 istri px mengatakan bahwa pada saat hari ini adalah

terapi HBO yang ke 6.


4. Riwayat Penyakit Yang Pernah Di Derita :

Istri Pasien mengatakan pasien menderita hipertensi

5. Riwayat Kesehatan Keluarga :

keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit stroke dan

belum pernah ada anggota keluarga yang melakukan terapi

HBO.

6. Riwayat Pembedahan Dan Riwayat Alergi :

Pasien tidak memiliki riwayar pembedahan maupun alergi


Tanda-Tanda Vital
TD : 130/80 mmHg Nadi : 87 x/menit
Suhu : 36,40C RR : 21 x/menit

TB : 167 cm BB : 65 kg

B1 (Breath) - B5 (Bladder)

Tidak ada masalah


B6 (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi terbatas pada
ekstremitas kanan. Skala kekuatan otot :
L (kiri) 5 4 R (kanan)
5 4

 
Diagnosa Keperawatan

1. Resiko Cidera berhubungan dengan Transfer in/out dari ruang chamber

2. Resiko tinggi Barotrauma telinga berhubungan dengan Perubahan

tekanan udara di dalam ruang HBO.

3. Resiko keracunan oksigen berhubungan dengan pemberian Oksigen

100%

4. Hambatan Komunikasi Verbal berhubungan dengan Gangguan Sistem

Saraf Pusat

5. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Ketidak seimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen


Implementasi
Selasa 10 Januari 2017, pukul : 07.00
Diagnosa : 1,2,3
Pre HBO:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengobservasi TTV
TD : 130/80mmHG
Suhu: 36,4OC
Nadi : 87x/mnt
RR : 21x/Mnt
RR : 20 x/menit
4. Mengkaji Skala nyeri pasien
5. Diskusi pemahaman pasien tentang tujuan dan prosedur terapi HBO
serta resiko bahaya
6. Mengobservasi faktor-faktor risiko cedera
7. Mengajarkan pasien melakukan manajement nyeri non farmakologi
Selasa 10 januari 2017, pukul : 08.00

Diagnosa : 1,2,3

Intra HBO:

1. Memonitor kondisi pasien dan mendokumentasikan tanda dan


gejala dari keracunan oksigen : Vertigo, penglihatan kabur, dsb

2. Mengingatkan valsava

3. Memberikan posisi yg nyaman pada pasien

4. Membantu pasien untuk menggunakan masker terapi HBO

5. Mengingatkan kembali pasien untuk tetap bernafas biasa saat


menggunakan masker oksigen
Selasa 10 januari 2017, pukul : 11.30

Diagnosa : 1,2,3

Post HBO:

1. Membantu pasien keluar dari chamber

2. Mengevaluasi tanda-tanda barutrauma

3. Mengevaluasi kondisi klien setelah melakukan terapi HBO

4. Mengevaluasi tanda-tanda keracunan oksigen

5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah


dilakukan selama proses terapi HBO.

Anda mungkin juga menyukai