Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) ISOLASI

SOSIAL

SP KLIEN (SP TINDAKAN GENERALIS)


1. Orientasi
1.1 Salam terapeutik: ”Selamat siang, Mas. Perkenalkan nama saya suster. Saya adalah
perawat yang akan merawat Mas hari ini.
2.1 Kontrak (topik, waktu dan tempat): Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kurang
lebih 30 menit, apakah mas bisa? Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di sini saja...”
3.1 Evaluasi/validasi: ”Bagaimana kabar Mas hari ini? Saya perhatikan Mas sedang
sendiri ya? Bagaimana perasaan Mas saat ini? Apa yang membuat Mas sering
menyendiri?”
4.1 Kontrak : topik, tujuan
”Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang perasaan Mas yang Mas
katakan tadi merasa sedih dan sendirian. Waktunya selama 30 menit. Apakah Mas
bersedia? Tujuan kita selain mengobrol dengan mas sekalian mas berlatih dengan
saya agar mas siap sewaktu-waktu pulang dan bergaul seperti sebelum masuk RS..”

2. Kerja
”Tadi Mas cerita kalau Mas merasa sedih dan sendirian. Apa yang terjadi sehingga Mas
merasa seperti itu?”
”Jadi Mas merasa sedih dan sendirian karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan dan
tidak punya teman. Sudah berapa lama hal ini Mas rasakan?”
”Apakah ada di keluarga Mas yang juga pernah mengalami hal yang sama? Apakah Mas
pernah mengalami kecelakaan, keracunan atau mengalami ketergantungan obat
tertentu?”
”Bagaimana tanggapan keluarga Mas terhadap masalah ini? Apakah mereka mendukung
Mas dalam mengatasi masalah? Siapa saja orang yang selalu mendukung Mas?”
”Jadi keluarga mas tidak ada yang perduli, karena menurut mereka mas memang tidak
mampu untuk bekerja. Apakah ada kejadian di masa lalu mas yang tidak
menyenangkan?”
”Oh..jadi saat masa kecil dahulu mas sering dibanding-bandingkan dengan kakak yang
lebih pintar dan mereka menganggap mas selalu gagal dalam kehidupan”
”Kegagalan apalagi yang pernah Mas alami? Apakah timbul pada saat bersamaan?”
”Apa yang mas lakukan jika perasaan gagal, sedih dan kesepian itu muncul? Apakah
aktivitas mas sehari-hari terganggu karena hal tersebut?”
”Jadi kalau perasaan tersebut timbul mas suka mengurung diri dikamar, tidak mau
makan, minum, mandi apalagi bertemu dengan orang lain. Apalagi yang mas rasakan
jika perasaan itu timbul?”
”Karena hal tersebut mas jadi pesimis, kadang jadi pemarah dan lain sebagainya.
Menurut mas apakah perasaan ini mengganggu atau malah membantu dalam menghadapi
masalah dan dalam berinteraksi dengan orang lain?”
”Apa yang Mas lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?”
”Menurut mas, untuk mengatasi hal tersebut mas akan tidur-tiduran saja di kamar, tidak
berbicara dengan orang lain karena mas takut mereka akan merendahkan mas lagi....coba
sekarang saya tanya, kalau mas hanya duduk saja sendiri di kamar bagaimana
perasaannya?”
”Ya...benar sekali, mas akan merasa sepi, bosan....karena tidak ada teman. Jadi supaya
tidak merasa sedih dan tidak punya teman kita harus berkenalan dan berteman dengan
yang lain. Di sini mas punya teman untuk ngobrol?”
”Menurut mas apa kira-kira penyebab mas tidak punya teman? Ya....penyebab yang
lain?”
”Menurut mas apa manfaat bila kita punya teman? Kalau kita tidak punya teman apakah
merugikan untuk mas?”
”Ya...betul sekali mas, kita harus punya teman. Sekarang menurut mas apa yang harus
kita lakukan agar mempunyai teman? Ya...bagus, kita harus berkenalan terlebih dahulu”.
”Menurut mas apa yang harus kita lakukan saat kita berkenalan ? Ya, benar sekali...yang
pertama kita harus berjabat tangan sambil menyebutkan salam, bisa selamat pagi atau
assalamualaikum. Setelah itu baru kemudian kita sebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi mas. Baru setelah itu mas menanyakan nama lengkap, nama
panggilan, alamat dan hobi orang yang kita ajak berkenalan”
”Ayo coba sekarang mas praktekkan ..anggap mas belum berkenalan dengan saya”.
”Coba mas sekarang berkenalan dengan saya”.
”Ya....bagus sekali mas. Ternyata mas mampu berkenalan dengan baik”.
3. Terminasi
1.1 Evaluasi subjektif
”Baiklah mas, setelah kita berbincang-bincang tadi bagaimana perasan mas
sekarang?”
2.1 Evaluasi objektif
”Dapatkah mas mengulangi kembali menyebutkan manfaat yang mas rasakan
berkenalan dengan orang lain. Bagus sekali mas, mas sudah mengikuti apa yang kita
bicarakan tadi dengan baik”.
3.1 Tindak lanjut
”Setelah kegiatan ini selesai coba mas ingat-ingat lagi kembali apa yang kita
bicarakan dari penyebab mas menyendiri, manfaat punya teman, dan kerugiannya jika
tidak punya teman, dan cara berkenalan tadi?”
4.1 Kontrak yang akan datang : topik, waktu dan tempat
”Baik mas, kita telah berbicara selam 15 menit, bagaimana kalau besok jam 16.00 kita
coba praktekkan cara berkenalan. Sekarang mas bisa beristirahat dan besok ketemu
disini jam 16.00 nanti. Selamat sore mas.”

SP KLIEN (TINDAKAN KEPERAWATAN SPESIALIS)


1. Orientasi
1.1 Salam terapeutik: ”Selamat siang, Mas...masih ingat dengan suster?
1.2 Evaluasi/validasi: ”Bagaimana kondisi Mas hari ini?
1.3 Validasi tanda gejala: “Baik...kemarin kan Mas menyampaikan ke suter jika Mas:
merasa tidak berguna, merasa kesepian, kehilangan rasa tertarik kegiatan sosial,
merasa tidak aman berada dekat orang lain, merasa sedih, merasa ditolak orang lain,
merasa tidak dipedulikan orang lain, merasa tidak aman dan nyaman dengan orang
lain, merasa malu, takut berada dekat orang lain, sulit tidur”.
“Apakah Mas masih merasakan hal tersebut ataukah sudah tidak dirasakan lagi?”.
“Baik...jadi sudah ada beberapa hal yang sudah tidak lagi Mas rasakan, bagus sekali
Mas ”.
1.4 Validasi kemampuan: “Coba Mas sebutkan kembali, apa saja yang kemarin sudah
diajarkan oleh suster. Bagus sekali Mas masih ingat keuntungan punya teman,
kerugian tidak punya teman dan cara berkenalan”.
1.5 Kontrak (topik, tujuan, waktu, tempat)
”Sesuai janji kita kemarin, hari ini suster akan mengajari untuk latihan keterampilan
sosial. Nanti akan ada 6 kali pertemuan. Hari ini kita masuk di pertemuan pertama.
Nanti suster akan mengajari cara komunikasi dasar. Tujuannya adalah agar Mas dapat
menerapkan kemampuan komunikasi yang Mas miliki. Waktunya nanti 45 menit.
Tempatnya di ruang konsultasi”.

2. Kerja
“Pada saat Mas berkenalan dengan orang lain sikap tubuh yang ditunjukkan adalah
dengan duduk tegak, tersenyum dan menunjukkan ekspresi bersahabat”.
“Baik, coba sekarang suster contohkan terlebih dahulu ya”. (lalu perawat mencontohkan)
“Nah....sekarang coba Mas praktekkan sendiri”.
“Bagus sekali Mas...tapi tadi senyumnya masih harus lebih lepas lagi”
“Coba Mas ulangi sekali lagi”
“Bagus sekali Mas, Mas sudah bisa melakukannya dengan baik”

3. Terminasi
3.1 Evaluasi subjektif
”Baiklah, bagaimana perasaannya setelah tadi kita belajar caranya untuk bersikap saat
berkenalan dengan orang lain?”
3.2 Evaluasi objektif
”Coba Mas ulang kembali sikap yang harus ditunjukkan saat berkomunikasi dengan
orang lain. Wahhh bagus sekali...Mas masih ingat sikap-sikap yang harus ditunjukkan
saat berkomunikasi dengan orang lain”.
3.3 Tindak lanjut
”Setelah kegiatan ini selesai, nanti Mas bisa latihan untuk menunjukkan sikap-sikap tadi
saat berkomunikasi dengan orang lain dan masukkan juga di jadwal kegiatan harian, mau
di jam berapa?”
3.4 Kontrak yang akan datang : topik, waktu dan tempat
”Baiklah, sekarang sudah 45 menit. Suster akhiri kegiatan latihan keterampilan sosial ini.
Kita akan bertemu lagi besok untuk melanjutkan latihan keterampilan sosial ke sesi 2,
jam 10 pagi di ruang konsultasi ya. Sekarang Mas bisa melanjutkan aktifitas selanjutnya.
Selamat pagi.
Dalam SPTK yang saya lakukan saat ini pada klien dengan isolasi sosial, pada SPTK diatas
sudah melakukan SPTK 1 berulang kali, sehingga pasien sudah mulai kooperatif, sehingga
pasien sudah mulai bisa untuk terbuka dengan perawat dan menceritakan apa yang klien
rasakan sehingga menyebabkan klien menjadi isolasi diri dan sudah memulai untuk
melakukan beberapa SPTK selanjutnya. Dalam video yang saya buat SPTKnya masih
menggunakan SPTK 1 yaitu masih tahap pengenalan karena klien masih belum bisa
kooperatif.

1. Orientasi
1.1 Salam terapeutik: ”Selamat sore, bapak. Perkenalkan nama saya suster enjang.
Saya adalah perawat yang akan merawat Mas hari ini.
1.2 Kontrak (topik, waktu dan tempat): Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
kurang lebih 15 menit, apakah mas bisa? Dimana kita akan berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di sini saja...”
1.3 Evaluasi/validasi: ”Bagaimana kabar bapak hari ini? Saya perhatikan bapak
sedang murung ya? Bagaimana perasaan bapak saat ini? Apa yang membuat
bapak tampak sering murung?”
1.4 Kontrak : topik, tujuan
”Bagaimana kalau kita berbincang-bincang masalah yang sedang bapak rasakan,
sehingga bapak mungkin akan merasa ringan atau lega setelah bercerita.kita akan
berbincang-bincang selama kurang lebih 15 menit ya pak, bagaimana bapak
bersedia? Tujuan kita berbincang-bincang agar bapak bisa merasa lega dengan
beban perasaan bapak yang selama ini bapak pendam sendiri”
2. Kerja
“Apa yang menyebabkan bapak sering murung sendiri disini?”
“Jadi bapak merasa bahwa teman-teman bapak sudah jahat sama bapak dan plih kasih
terhadap bapak seperti itu?”
“kenapa teman-teman bapak jahat kepada bapak? Apa yang menyebabkan bapak
merasa seperti itu?”
“Jadi bapak merasa bahwa teman-teman bapak sudah tidak adil dengan bapak selama
ini?”
“baiklah kalau bapak menginkan untuk mensudahi berbincangan ini, karena habis ini
sholat begitu ya pak”
Kalau boleh selesai sholat nanti saya menemui bapak lagi dan berbincang-bincang
lagi bisa?”
“baiklah pak, kita akhiri dulu ya pak”
3. Terminasi
3.2 Evaluasi subjektif
”Baiklah bapak,cukup disini berbincangan kita, besok saya boleh kembali lagi
untuk berbincang-bincang lagi?”
3.3 Evaluasi objektif
”apa yang bapak rasakan dari perbincangan sedikit kita tadi?”.
3.4 Tindak lanjut
”baiklah pak, kalau begitu besok kita akan membicarakan lagi masalah yang
bapak rasakan ya pak”
3.5 Kontrak yang akan datang : topik, waktu dan tempat
”baiklah kalau begitu pak, saya besok sore, jam 15.00 akan kembali kesini lagi,
kita akan berbincang-bincang lagi ya pak, agar bapak bisa menceritakan semua
yang dirasakan bapak selama ini”

Anda mungkin juga menyukai