KEPERAWATAN DASAR 2
Di susun
Oleh
Rani Baso
Sri Devi
2019
i
Kata Pengantar
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
halaman
SAMPUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Prinsip pemberian medikasi................................................................... 3
2.2 Konep farmakologi................................................................................. 12
...............................................................................................................
2.3 Farmako kinetik sebagai dasar kerja...................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 16
3.2 Saran...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep prinsip pemberian medikasi ?
2. Bagaimana konsep dasar farmakologi ?
3. Bagaimana konsep farmakokinetik sebagai dasar kerja ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep prinsip pemberian medikasi
2. Untuk mengetahui konsep dasar farmakologi
3. Untuk mengetahui konsep farmakokinetik sebagai dasar kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengidentifikasi identitas kebenaran obat,yaitu mencocokan
nama,nomor register,alamat,dan program pengobatan pada
pasien.
4. Tepat Jalur Pemberian
Kesalahan rute pemberian dapat menimbulkan efek
sistematik yang fatal pada pasien. Untuk itu,cara pemberiannya
adalah dengan cara melihat cara pemberian atau jalur obat
pada label yang ada sebelum memberikannya ke pasien.
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan
waktu yang diprogamkan,karena berhubungan dengan kerja
obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
6. Tepat pendokumentasi
Dokumentasi sangat penting,jadi setelah memberikan
obat kita harus segera memberikan obat ke format dokumentasi
dengan benar. Fungsi dokumentasi adalah sebagai catatan
perkembangan pasien dan sebagai alat untuk bukti melakukan
tindakan.
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada
manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan
bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di
dalam tubuh.
1. Pulvis (Serbuk)
4
2. Pulveres
3. Tablet (Compressi)
5
Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah.
Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah
ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.
4. Pilulae (PIL)
5. Kapsulae(Kapsul)
6
7. Suspensi
8. Emulsi
9. Galenik
10. Extractum
11. Infusa
7
12. Immunosera (Imunoserum)
14. Suppositoria
8
Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae
(obat dalam), Guttae Oris (tets mulut), Guttae Auriculares (tetes
telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae Ophtalmicae
(tetes mata).
1. Enteral
2. Parenteral
9
sadar dan dalam keadaan yang memerlukan kerja obat yang
cepat.
a. Intravena (IV)
b. Intramuskular (IM)
c. Subkutan (SC)
10
pada jaringan konektif atau lemak di bawah
dermis,Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya
dilakukan dalam program pemberian insulin yang
digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.
d. Intracutan (IC)
e. Inhalasi
f. Topikal
11
pada kulit dalam pengobatan dermatofitosis dan atropin
atropin diteteskan langsung ke dalam mata untuk
mendilatasi pupil dan memudahkan pengukuran kelainan
refraksi.
12
toksikologi (ilmu yang mempelajari efek-efek yang tidak diinginkan
dari suatu obat dan zat kimia lain).
13
2.3 Farmakokinetik sebagai dasar kerja
Farmakokinetik merupakan ilmu yang mempelajari kinetika
absorbs, distribusi dan eliminasi/penghilangan obat dari dalam
tubuh( ekskresi dan metabolism) obat pada manusia atau hewan dan
menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan
perubahan dalam takaran, rejjimen takaran, rute pemberian, dan
keadaan fisiologi pada penimbunan dan disposisi obat atau secara
singkat nya pengaruh tubuh terhadap obat.
Absorbsi, distribusi, biotransformasi, dan eliminasi suatu obat
pada suatu tubuh merupakan proses dinamis yang kontinu dari saat
suatu obat dimakan sampai semua obat tersebut hilang dari tubuh.
Laju terjadinya proses-proses ini memengaharuhi onset, intensitas,
dan lamanya kerja obat di dalam tubuh.
Farmakokinetik mencakup 4 proses, yaitu proses absorpsi
distribusi metabolisme dan ekskresi. Metabolisme atau
biotransformasi dan ekskresi bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan
proses eliminasi obat.
1. Absorpsi
Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat
pemberian ke dalam darah bergantung pada cara pemberiannya,
tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut sampai
rektum), kulit, paru, otot, dan lain-lain. Yang terpenting adalah
cara pemberian obat per oral, dengan cara ini tempat absorpsi
utama adalah usus halus karena memiliki permukaan absorpsi
yang sangat luas, yakni 200 meter persegi (panjang 280 cm,
diameter 4 cm, disertai dengan vili dan mikrovili ). Obat yang
diserap oleh usus halus ditransport ke hepar sebelum beredar ke
seluruh tubuh. Hepar memetabolisme banyak obat sebelum
masuk ke sirkulasi. Hal ini yang disebut dengan efek first-pass.
Metabolisme hepar dapat menyebabkan obat menjadi inaktif
14
sehingga menurunkan jumlah obat yang sampai ke sirkulasi
sistemik, jadi dosis obat yang diberikan harus banyak.
2. Distribusi
Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi
sistemik ke jaringan dan cairan tubuh, meliputi: aliran darah,
permiabilitas kapiler.
3. Metabolisme
Metabolisme atau biotransformasi obat adalah proses tubuh
merubah komposisi obat sehingga menjadi lebih larut air untuk
dapat dibuang keluar tubuh. Obat dapat dimetabolisme melalui
beberapa cara yaitu: metabolisme inaktif kemudian diekskresikan
dan metabolisme aktif yang memiliki kerja farmakologi tersendiri
dan dimetabolisme lanjutan.
4. Ekskresi
Ekskresi obat artinya eliminasi obat dari tubuh. Sebagian
besar obat dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui urin. Obat
jugadapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat, ludah,
payudara), kulit dan taraktusintestinal.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Farmakologi bersaral dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu
pengetahuan). Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
obat dan cara kerjanya pada system biologis. Didefinisikan sebagai studi
terintegrasi tentang sifat-sifat kimia dan organisme hidup serta segala aspek
interaksi mereka. Atau Ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan
organisme hidup.
Cabang ilmu farnakologi diantaranya yang saling berkaitan adalah
farmakokinetik dan farmakodinamik. Jika farmakokinetik lebih fokus kepada
perjalanan obat-obatan di dalam tubuh maka farmakodinamik lebih fokus
membahas dan mempelajari seputar efek obat-obatan itu sendiri di dalam
tubuh baik dari segi fisiologi maupun biokimia berbagai organ tubuh serta
mekanisme kerja obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh manusia.
pemberian obat pada klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang
membutuhkan keterampilan teknik dan pertimbangan terhadap
perkembangan klien. Perawat yang memberikan obat-obatan pada klien
diharapkan mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat dan prinsip-
prinsip dalam pemberian obat.
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan
kondisi pasien, diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra
vena. Dalam pemberian obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu
indikasi dan kontra indikasi pemberian obat.
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA