DISUSUN OLEH
KELAS : NR 7 C
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam organisasi. Berhasil tidaknya suatu
organisasi salah satunya ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam organisasi tersebut. Di
samping itu faktor yang sangat berperan penting adalah faktor kepemimpinan. Peran utama
kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapka.
Pengembangan organisasi merupakan suatu kegiatan mengadakan perubahan secara berencana
yang mencakup suatu diagnosa secara sistematis terhadap organisasi. Seorang pemim pin harus
ikut aktif dalam mengatur pelaksanaan kegiatan usaha pengembangan organisasi. Keberhasilan
kegiatan usaha pengembangan organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas
kepemimpinannya atau pengelola dan komitmen pimpinan pucuk organisasi. Kepemimpinan
merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin organisasi. Efektivitas seorang
pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya.
tentunya pihak pimpinan harus mempunyai kemampuan dalam mengelola, mengarahkan,
mempengaruhi, memerintah dan memotivasi bawahannya untuk memperoleh tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan.Di dalam mengelola karyawan yang ada dalam perusahaan harus
diciptakan suatu komunikasi kerja yang baik antara atasan dan bawahan agar tercipta hubungan
kerja yang serasi dan selaras. Dengan meningkatnya semangat dan kegairahan kerja para
karyawan tersebut diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi di bidang pekerjaan mereka
masing-masing sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.
b. Tujuan
a. Apa saja teori kepemimpinan itu ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang
tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya1.
Banyak ahli mengemukakan pendapat dan teorinya tentang kepemimpinan. Teori
yang mereka kemukakan berneka ragam. Keragaman itu disebabkan antara lain oleh tiga hal.
Pertama, teori dirumuskan berdasarkan bukti empiris atau hasil penelitian. Kedua,
perbedaan sudut pandang para ahli mengenai manusia organisasi. Ketiga, hakikat dan
substansi tugas yang dilaukan dan kerangka praktek kepemimpinan itu. Berikut ini disajikan
beberapa pendapat tentang teori kepemimpinan2.
3
d. Kemampuan analitik
e. Daya ingat yang kuat
f. Kapasitas integratif
g. Keterampilan berkomunikasi secara efektif
h. Keterampilan mendidik
i. Rasionalitas
j. Objektivitas
k. Pragmatisme
l. Kemampuan menentukan skala prioritas
m. Kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting
n. Rasa tepat waktu
o. Rasa kohesi yang tinggi
p. Naluri relevansi
q. Keteladanan
r. Kesediaan menjadi pendengar yang baik
s. Adaptabilitas
t. Fleksibilitas
u. Ketegasan
v. Keberanian
w. Orientasi masa depan
x. Sikap yang antisipatif4.
4
situasi organisasional ke situasi organisasional yang lain dengan tingkat keberhasilan
yang sama. Dengan kata lain, terdapat pandangan bahwa keberhasilan seseorang
memimpin satu organisasi sudah merupakan jaminan mutlak untuk keberhasilannya
memimpin organisasi yang lain, meski pun tujuan, misi, fungsi, sasaran, dan
kegiatannya berbeda5.
Perbedaan yang paling mendasar antara teori karakter dan teori perilaku adalah
terletak pada asumsi yang mendasarinya. Jika teori karakter yang benar, maka pada
dasarnya kepemimpinan dibawa dari lahir. Sedangkan jika teori perilaku yang benar,
maka kepemimpinan bisa diajarkan atau ditanamkan7.
Salah satu model kepemimpinan yang paling banyak digunakan dewasa ini
adalah yang berdasarkan teori situasional yang dikembangkan oleh paul harsey dan ken
blanchard. Teori ini terkadang disebut "teori kontijensi" kepemimpinan. Teori ini
sangat menarik untuk didalami karena paling sedikit tiga alasan, yaitu: penggunaannya
yang meluas, daya tariknya secara intuitif dan karena tampaknya didukung oleh
pengalaman didunia nyata.
7
Pendekatan situasional menekankan pentingnya faktor kontekstual yang
mempengaruhi proses kepemimpinan8. Berbagai faktor situasional yang ditemukan
berpengaruh pada gaya kepemimpinan tertentu, antara lain ialah:
a. Memberitahukan
9
bawahan yang tidak dapat digolongkan sebagai akrab, meskipun tidak pula
digolongkan sebagai hubungan yang tidak bersahabat. Dengan kata lain, perilaku
pemimpin terwujud dalam gaya yang bersifat direktif.
b. "Menjual,"
Perilaku pimpinan dalam hal demikian ialah orientasi tugas yang rendah
digabung dengan hubungan atasan-bawahan yang intensif. Artinya, pimpinan hanya
memainkan peranan selaku fasilitator untuk memperlancar tugas para bawahan yang
antara lain dilakukannya dengan menggunakan saluran komunikasi yang ada secara
efektif.
d. Melakukan pendelegasian.
5. Teori Psikologis
10
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan
mengembangkan sistem motivasi terbaik untuk merangsang kesediaan bekerja para
anak buahnya guna mencapai sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk memenuhi
tujuan-tujuan pribadi. Pemimpin pada teori ini mementingkan aspek-aspek psikis
manusia seperti pengakuan, martabat, status sosial, kepastian emosional, dan lain-lain11.
Penganut teori ini merumuskan tesis leader are made, pemimpin itu dapat
diciptakan atau dipersiapkan secara khusus, musalnya melalui pendidikan dan
pelatihan12.
6. Teori Sosiologis
Kepemimpinan dianggap sebagai usaha untuk melancarkan antar relasi dalam
organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara
para pengikutnya agar tercapai kerja sama yang baik. Pemimpin menetapkan tujuan-
tujuan dengan menyertakan para pengikutnya dalam pengembilan keputusan terakhir.
Selanjutnya, pemimpinjuga mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan
petunjuk yang diperlukan bagi para pengikut untuk melakukan setiap tindakan yang
berkaitan dengan kepentingan kelompoknya.
7. Teori Suportif
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja
dengan penuh gairah, sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya
melalui kebijakan tertentu. Teori suportif ini biasa dikenal dengan teori partisipatif atau
teori kepemimpinan demokratis.
11
12
9. Teori Kelakuan Pribadi
Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas-kualitas pribadi atau
pola kelakuan para pemimpinnya. Pemimpin dalam kategori ini harus mampu
mengambil langkah-langkah yang paling tepat untuk suatu masalah. Masalah sosial itu
tidak akan pernah identik sama didalamruntunan waktu yang berbeda.
13
kesalahan yang melibatkan interaksi antara pemimpin dan kakitanganya bersifat pro
aktif.
Prinsip utama dari kepemimpinan transaksional adalah mengkaitkan kebutuhan
individu dengan yang diinginkan kemimpin untuk semua penghargaan yang diinginkan
dari bawahannya sehingga memungkinkan adanya peningkatan motivasi staf. Karena
itu, dapat disimpulkan bahwa pemimpin transaksi hakikatnya adalah menekankan
bahwa perlunya seseorang pemimpin menentukan apa yang harus dilakukan karyawan
untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin transaksional juga cenderung
memfokuskan diri pada solusi tugas-tugas organisasi. Untuk memotivasi agar staf
melakukan tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat tergantung
pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman pada bawahannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun teori kepimpinan itu diantaranya meliputi Teori Sifat (Traits Theory), Teori Perilaku
(Behaviors Theory), Teori Situasional (Situasional/Contingency Theory), Teori Otokratis
14
Dan Pemimpin Otokratis, Teori Psikologis, teori sosiologis, Teori Suportif, Teori Laissez
Faire, teori kelakuan pribadi, Teori Sifat Orang-Orang Besar, Teori Humanistik / Populistik,
kepemimpinan transaksional, Kepemimpinan Transformasional
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenai teori
kepemimpinan. Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
oleh karena itu diharapkan pembaca dapat memberikan masukan, kritik dan saran yang
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC.
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan Dan
Smeltzer Suzannec, Brenda Bare G. 2002. Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah. Penerbit Buku
Kedokteran: Jakarta.