Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan adanya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat

yang semakin baik, maka menimbulkam pertambahan jumlah penduduk

khusunya pada lanjut usia mengalami peningkatan pada tiap tahun.

Menurut biro pusat statistic penduduk lanjut usia 60 tahun pada 2010

penduduk lanjut usia akan mencapi9,77%, dan pada tahun 2020 akan di

prediksikan penambahan jumlah penduduk usia menjadi 11,3%. Dengan

demikin jumlah lanjut usia dari tahun ke tahun mengalami peningatan

amat besar (Kartikasari A,2012:23).

Perubahan yang wajar dalam usia lanjut dalam proses

berfikir,mengingat serta dalam proses menangkap maupun merespon

sesuatu sudah suda mengalamai penurunan secara berkala. Proses menua

secara individu mengakibatkan masalah baik masalah secara fisik,

biologis, sosial ekonomonya. Hak ini dapat dilihat terkait dengan masalah

kesehatan yang paling banyak dialami adalah penyakit tidak menular

salah satu di antaranya penyakit kronis, salah salah satu penyakit kronis

yang paling banyak menyerang pada lanjut usia adalah asam urat

( Karitikasari A, 2012:25).

Asam urat merupakan hasil dari sisa penghancuran purin ,di mana

di mana sumber utama purin dalam tubuh berasal dari makanan dan hasil

1
metabolism DNA tubuh. Purin berasal dari makan merupakan hasil dari

pemecahan nucleoprotein makanan yang dilakukan oleh dinding saluran

cerna. Sehingga meningkatkan kadar asam urat darah diakibatkan oleh

seseorang mengkonsumsi makanan Yang mengandung tinggi purin

(Sadhewa Bernandha, 2016:14).

Berdasarkan world Health Oganization (WHO) prevelensi asam

urar (gout) di Amerika Serikat sekitar 13,6 Kasis per 1000 laki-laki dan

6,4 kasus per 1000 perempuan. Prevelensi ini beberapa ditiap negara.

Berkisar antara 0,27% di Amerika Serikat hingga 10,3% di Selandia

Baru.Berdasarkan surveyWHO, Indonesia merupakan negara terbesar ke 4

didunia yang penduduknya menderita asam urat dan bedasarkan sumber

dari Buletin Natural, di Indonesia penyakit Atritis gout 35% terjadi pada

pria dibawah usia 34 tahun. Kadar asam urat normal pada pria berkisar

3,3-7mg/dl dan pada perempuan 2,6-6mg/dl. Kadar asam urat di atas

normal disebut hiperurisemia. Prevlensi penderita gout berdasarkan

wawancara teriagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,6 persen. Prevlensia

tertinggi di Yogyakarta ( 1,2%), diikuti Aceh (0,9%), Jawah Tengah, dan

Sulewesi Tenggah masing-masing sebesar 0,8 persen. Sumatra utara

sendiri memilki prevlensi penyakit gout sebesar 0,3 persen. Penyakitvgout

di indonesia berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013

sebesar 11,9% berdasarkan tenaga kesehatan dan 24,7% berdasarkan

doagnosis atau gejala (Infodatin, 2013:43).Di Sulawesi Tengah, pada

tahun 2011 pasien yang berobat di puskesmas atau rumah sakit menurut

2
data 30% adalah penyakit Atritisgout,sehingga banyak generasi sekarang

yang mengeluh sakit persendian. Sedangkan data dari dinas kesehatan

Provinsi Sulewesi Tengah mencatat jumalah kasus pada system otot dan

jaringan pengikat ( penyakit tulang belulang, radang sendi termasuk

reumatik dan asam urat) yang terbanyak di Sulawesi Tengah sebanyak

11.594 dengan presentase 8,04% (Riskesdas 2012-2011:30).

Berdasarkan surfei awal diPalu RT 002 RW 001 Kabupaten Tatura

Selatan Kec.Palu Selatan pada tanggal 18 Desember 2019, jumlah lansia

sebanyak 94 orang. Dari beberapa lansia di temui mengeluh nyeri.Pada

persendian dan mengatakan tidak mengatahui pola makannya.

Hasil pemeriksaan sederhana tentang asam urat ada beberapa lansia

menunjukan asam urat tinggi (Data Primer, Akper Bk 2019). Oleh sebab

itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengetahuan

tentang artritis gout pada lansia di Towua 1 Palu Kabupaten Tatura Selatan

Kecematan Palu Selatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana Pengetahuan Lansia tentang artritis gout di Towua 1 Palu

Kabupaten Tatura Selatan Kecematan Palu Selatan.

3
C. Tujuan Penelitian

Diketahuinya Pengetahuan Lansia tentang artritis gout di Towua 1

Palu Kabupaten Tatura Selatan Kecematan Palu Selatan.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi pemerintah/petugas kesehatan.

Sebagai bahan masukan berupa data mengenai pengetahuan lansia

tentang penyakit Atritis gout sehingga dapat digunakan sebagi

pertimbangan dan pedoman dalam merencanakan prongram

penyeluhan penyakit Atritis Gout di Palu RT 002 RW 011

Kabupaten Tatura Selatan Kecamatan Palu Selatan

b. Manfaat bagi penelitian lainnya.

Diharap dapat menambah khasnah ilmu pengetahuan dan

merupanan salah satu bahan bagi peneliti lainnya.

c. Bagi peneli sendiri.

Merupakan pengelaman yang sangat berharga untuk menambah

wawasan dan pengetahuan dalam menerapkan teori riset

keperawatan yang telah didapat dibangku kuliah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Palu RT 002 RW 001 Kabupaten Tatura

Selatan Kecamatan Palu Selatan.

Anda mungkin juga menyukai