Anda di halaman 1dari 17

ETIKA PERAWAT DALAM IPC

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Interrelationship


Pelayanan Kesehatan Semester tujuh yang Diampu oleh: Dr. Tri Hartiti, SKM, MKep

Disusun Oleh :
MUHAMMAD BAHAR JUNDI Y . (G2A016035)
FATQUROH RIZKIA DEWI (G2A016036)
INDRA WIJAYA (G2A016037)
RICO DIMAS FF (G2A016039)
CHANDRA FITRIANA (G2A016041)
MOCHAMMAD NUR AFRIZAL T. (G2A016042)
WAHYU ANGGARA S. (G2A016043)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Etika
perawatan dalam IPC”

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada :

1. Dr. Tri Hartiti, SKM, MKep selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Interrelationship Pelayanan Kesehatan.

2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Interrelationship Pelayanan


Kesehatan.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “Etika perawat dalam
IPC”. Yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penyusun.

Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semarang, 15 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masaah .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika ................................................................................................ 3

2.2 pengertian Etik .................................................................................................. 3

2.3 Pengertian Etiket ............................................................................................... 4

2.4 Perbedaan Etiket dan Etika ............................................................................... 4

2.5 Unsur-unsur Etik .............................................................................................. 4

2.6 Kode Etik Keperawatan .................................................................................... 6

2.7 Prinsip Etika Keperawatan ................................................................................ 7

2.8 Contoh Prinsip Etika Keperawatan ................................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pengertian etika keperawatan adalah cabang utama filsafat yang
mempeljar nilai atau kualitas yang menjadi study mengenai standar
penilaian moral. Etika mnecangkup analissi dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. (Agus:2015)
Praktik keperawan adalah diberikan berdasarkan ilmu pengetahuan,
dengan menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik
keperawatan. Kode etik keperwatan mengatur hubungan antara perawat
dan pasien, perawat terhadap petugas, perawat tehadap anggota tim
kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat terhadap pemerintah
bangsa dan tanah air. Setiap perawat akan memperoleh arahan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan tanggung jawab
moralnya dan tidak akan membuat keputusan dengan sebarangan.
Prinsip etika profesi merupakan sikap dasar yang harus dimiliki oleh
setiap prifesi. Prinsip etika profesi dapat juga diartikan sebagai tuntunan
yang harus diamalkan oleh profesi dalam menjalankan tugas
keprofesiannya terutama dalam melayanikliennya. Bagi profesi
keperawatan merupakan amalan yang baik yang harus dilakukan.
(Siswanto:2013)
Norma-norma dalam etika kesehatan dibentuk oleh tenaga profesi
kesehatan itu sendiri, yang bila dihimpun sering disebut sebgai kode etik.
Kode etik kepertawartan merupakan suatu pernyataan komperhensif dari
profesi yang memberikan tuntunan bagi anggotanya dalam melaksnakan
praktik keperawatan, baik yang berhubungan dengan pasien, masyarakat,
teman sejawat, dan diri sendiri. Kode etik diorganisasikan dalam nilai
moral yang merupakan pusat bagi keperawatan yang sesuai dengan etika
semuanya bermuara dalam hubungan professional perawat dengan klien
dan menunjukkan apa yang diperduliakan perawat dalam hubungan
tersebut.
Nilai-nilai tersebut adalah prinsip penghargaan (respek) terhadap
orang, dari prinsip penghargan timbul prinsip otonomi yang bekenaan
dengan hak orang lain.
Prinsip veracity merupakan suatu kewajiban untuk mengatan yang
sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain.
Prinsip confidintiality (kerahasiaan) berarti perawat menghargai semua
informasi tnetang klien merupakan hak istimewa pasien dan tidak untuk
disebarkan secara tidak tepat. Fidentilinty atau kesetiaan , berarti perawat
bekewajiban untuk setia dengan kesepakatan dan tanggung jawab yang
telah dibuat, meliputi menempaati janji, menyimpan rahasia. Perinsip
justice (keadilan), merupakan prinsip keadilan untuk berlaku adil untuk
setiap individu.
Semua nilai-nilai molral tersebut selalu dan harus dijalankan pada
setap pelaksanaan praktek keperawatan dan selama berinteraksi dengan
pasien dan tenaga kesehataan lain. Kondisi inilah yang sering kali
menimbulkan konflik dilema etik. Maka penyelesaian dari dilemma etik
tersebut harus dengan yang bijak dan saling memuaskan baik pemberi
asukan keperawatan (perawat), pasien dan profesi lain (teman sejawat).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip prinsip etika keperawatan : otonomi,
beneficence, justice, moral right, nilai dan norma masyarakat.\

1
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari etika keperawatan?
2. Apa pengertian dari etik?
3. Apa pengertian dari etiket?
4. Perbedaan antara etiket dan etika?
5. Apa Unsur-unsur Etik Keperawatan?
6. Apa pengertian dari kode etik keperawatan?
7. Apa Pengertian prinsip etika keperawatan?
8. Apa prinsip prinsip etika keperawatan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Etika


Etika adalah kata yang berasal dai yunani yaitu etos yang berarti
kebiasaan atau model perilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan, etika juga dapat di artikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau
tidaknya suatu perbuatan. Maka dapat di artikan bahwa etika adalah
peraturan atau norma yang dapat di artikan sebagai acuan.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi
kepada kemanusiaan mendahulujkan kepentingan diatas kepentingan
pribadi, bentuk pelayanan berbentuk humanistik, menggunakan endekan
secara holistik, dilaksanakan pada ilmu dan kiat keperawatan serta
menggunakan kode etik sebagai tuntunan utanma dalam melaksanakan
asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep etik , setiap perawat akan
memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan. yang
merupakan tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan
secara sembarangan.
Norma-norma dalam etika kesehatan dibentuk oleh kelompok profesi
tenaga kesehatan itu sendiri, yang bila dihimpun (dimodifikasikan) sering
disebut dengan kode etik. Kode etik keperawatan merupakan suatu
pernyataan komperhensif dari profesi yang memberikan tuntunan bagi
anggotanya dalam melaksanakan praktik keperawatan, baik yang
berhubungan dengan pasien, masyarakat,teman sejawat dan diri sendiri.
1.2 Pengertian Etik
Etik adalah ilmu yang mempelajari baik buruknya perbuatan secara
moral. Moral adalah perilaku yang di harapkan oleh

3
masyarakat atau merupakan standar yang harus di peratikan seorang
bergabung dengan kelompok atau anggota masyarakat tersebut. Etik juga
diatur oleh kode etik. Kode etik adalah pedoman tertulis yang mengatur
tentang norma norma berperilaku.

1.3 Pengertian Etiket


Etiket adalah kebiasaan yang telah disepakati bersama dan digunakan
sehari hari. Maka dapat di artikan bahwa etiket adalah perilaku seorang
sehari hari.

1.4 Perbedaan Etiket dan Etika


a. Etiket cara yang tepat atau ditentukan dalam kalangan masyarakat
tertetu. Sedangkan etika memberi norma tentang suatu perbuatan apakah
suatu perbuatan boleh dilakukan boleh atau tidak.
b. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan yang membutuhkan kehadiran
orang lain. Sedangkan etika selalu berlaku, meskipun tidak ada orang
yang menyaksikan
c. Etiket bersifat relative kaena ukuran sopan santun anatara masyarakat
satu dengan lainnya. Sedangkan etika lebih bersifat mutlak atau tidak
dapat diganggu gugat.
d. Etiket menyangkut aspek lahiriah atau dapat dilihat oleh masyarakat.
Sedangkan etika menyangkut aspek batiniah.

1.5 Unsur-Unsur Etik


1. Kebebasan
Kebebasan adalah unsur pokok utama dalam wacana etika.
Etika menjadi bersifat rasional karena etika selalu mengandalkan

4
kebebasan. Dapat dikatakan bahwa kebebasan adalah unsur hakiki
etika.
Dalam filsafat, pengertian kekebasan adalah kemampuan
manusia untuk menentukan dirinya sendiri. Kebebasan lebih bermakna
positif, dan ia ada sebagai konsekuensi dari adanya potensi manusia
untuk dapat berfikir dan berkehendak.
Aristoteles sendiri mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
berakal budi, yang memiliki 3 jiwa yaitu:
a. Jiwa Avegatitiva
b. Jiwa Sensitiva
c. Jiwa Intelektual
Dengan adanya jiwa intelektual didalam diri manusia,maka
memungkinkan manusia untuk berfikir, berkehendak, dan punya
kesadaran.

2. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kemampuan manusia atau individu
yang menyadari bahwa seluruh tindakannya selalu mempunyai
konsekuensi. Artinya, seorang manusia itu harus memiliki kemampuan
dalam menjawab segala pertanyaan yang akan timbul dari tindakan-
tindakan yang akan diperbuatnya.
Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak,
bila dimimta penjelasan atas tindakannya. Orang harus bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang disebabkan olehnya. Tanggung jawab
merupakan pembatasan dari kebebasan yang dimiliki oleh setiap
manusia. Dengan adanya rasa tanggung jawab, maka kebebasan yang
diberikan kepada setiap individu tidak akan terjadi kekacauan atau hal-
hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

5
3. Hati Nurani
Hati nurani adalah penghayatan tentang nilai baik atau buruk
suatu perbuatan yang dihasilkan oleh manusia. Hati nuranilah yang
mmerintahkan atau melarang suatu tindakan itu baik atau buruk
menurut situasi, waktu, dan kondisi tertentu. Dengan demikian hati
nurani sangat berhubungan dengan kesadaran . kesadaran adalah
kesanggupan manusia dalam mengenal dirinyan sendiri. Pada
dasarnya, hati nurani merupakan ungkapan dan norma yang bersifat
subjektif.
4. Prinsip-prinsip Moral Dasar
Prinsip kesadaran moral adalah beberapa tataran yang perlu
diketahui yang bertujuan memotifasikan tindakan individu dalam
kerangka nilai moral tertentu. Etika selalu memuat unsur hakiki bagi
seluruh program tindakan moral. Prinsip tidakan moral mengandaikan
pemahaman penyeluruh setiap individu atas seluruh tindakannya yang
dilakukan sebagai manusia. Setidaknya ada tiga prinsib dasar dalam
kesadaran moral. Prinsip-prinsip itu, yaitu:
a. Prinsip bersikap baik.
b. Prinsip memiliki rasa keadilan.
c. Prinsip memiliki rasa hormat.

1.6 Kode Etik Keperawatan


Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komperhensif dari
bentuk tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi
anggota dalam melaksanakan praktek dibidang profesinya. yang
berhubungan dengan teman sejawat,.profesi dan diri sendiri .sedangkan
kode etik keperawatan merupakan daftar perilaku atau bentuk
pedoman/panduan etik prilaku profesi keperawatan secara professional

6
(Aiken,2003). Dengan tujuan utama adanya kode etik keperawatan
adalah memberikan perlindugan bagi pelaku dan penerima praktik
keperawatan.
Kode etik profesi disusun dan disahkan oleh organisasi profesinya
sendiri yang akan membina anggota profesinya baik secara nasional
maupun internasional (rejeki,2005).konsep etik yang merupakan panduan
profesi merupakan tanggung jawab dari anggota untuk
melaksanakannya.profesi keperawatan sebagai profesi yang professional
dan mempunyai nilai-nilai moral dalam melakukan praktiknya maka kode
etik sangatlah diperlukan. perawat sebagai anggota profesi keperawtan
hendaknya menjalankan kode etik keperawatan yang telah dibuat dengan
sebaik-baiknya dengan tetap memegang teguh dan selalu dilandasi oleh
nilai-nilai moral profesionalnya.(Misparsi,2005).
Etika keperawatan memberikan keputusan tentang tindakan yang
diharapkan benar-benar tepat atau bermoral. Etika keperawatan sebagai
pedoman menunmbuhkan tanggung jawab atau kewajiban bagi anggotanya
tentang hak-hak yang diharapkan oleh orang lain. Anggota profesi
mempunyai pengetahuan atau keterampilan khusus yang dipergunakan
untuk membuat keputusan yang mempengaruhi orang lain.
(samporno,2005).
Etika profesi keperawatan merupakan practice discipline dan sebagai
implimentasi diwujudkan dalam asuhan praktik keperawatan. Perawat
harus membiasakan diri untuk sepenuhnya menerapkan kode etik yang ada
sebagai gambaran tanggung jawab dalam praktik keperawatan.
(priharjo,1995).

1.7 Prinsip-prinsip etika keperawatan


Prinsip etika keperawatan adalah menghargai hak dan martabat

7
manusia, tidak akan pernah berubah. Prinsip ini juga diteapkan baik dalam
bidang pendidikan maupun pekerjaan. Juga dalam hak-haknya
memperoleh pelayana kesehatan. Ketika menambil keputusan klinis,
perawat seringkali mengandalkan pertimbangan mereka dengan
menggunakan kedua konsekwensi dan prinsip serta kewajiban moral yang
universal. Hal yang fundamental dari prinsip ini adalah pengharggan atas
sesama.
Macam-macam prinsip etika keperawatan :
1. Autonomy (Otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan keyakinan bahwa individu mampu
berfikir logis dam memutuskan. Prinsip otonomi ini adalah bentuk
respek terhadap seseorang, di pandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Perawatan professional mereflesikan otonomi saat perawat
menghargai hak hak tim kesehatan lain dalam membuat keputusan.
2. Beneficience (berbuat baik)
Benefisiensi berarti mengajarkan sesuatu yang baik dengan
lainya. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikan dari dan orang lain. Dapat di artikan juga melakukan yang
baik dan tidak merugikan atau tidak menimbulkan bahaya bagi antar
tim kesehatan.
3. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan
kemanusiaan. Nilai ini di reflesikan dalam praktek professional ketika
perawat bekerja Bersama tim kesehatan lain untuk hal yang benar

8
sesuai hukum, standar praktek keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

Justice dapat di artikan juga prinsip untuk bertindak keadilan


bagi setiap individu, setiap individu mendapat perlakuan dan tindak
yang sama.
4. Nonmelesicience (tidak merugikan)
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan perawat dan
antar tim kesehatan lain tidak menimbulkan bahaya atau cidera secara
fisik dan psikologis. Biasanya sama artinya dengan beneficience.
5. Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity yaitu penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberian layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada informasi antar tim kesehatan. Prinsip ini
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Dengan kata lain prinsip ini merupakan prinsip moral
dimana kita mempunyai kewajiban untuk mengatakan yang
sebenarnya atau tidak membohongi orang lain atau tim kesehatan lain.
6. Fidelity (loyality/ketaatan)
Prinsip fidelity di butuhkan untuk menghargai janji dan
komitmenya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmenya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia antar tim kesehatan lain.
7. Akuntabilitas
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti
bahwa tanggung jawab pada setiap tindakan dan dapat digunakan
untuk menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar pasti yang
mana tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang
tidak jelas atau tanpa terkecuali.

9
1.8 Contoh Prinsip-prinsip Etika Keperawatan.
1. Prinsip Keadilan
Setiap tenaga kesehatan berhak mendapatkan peelakuan yang sama
tidak membeda-bedakan dalam apapun.
2. Prinsip Otonomi
Bawahan mengatur sendiri apa yang seharusnya di jalankan tetapi
tetap di awasi oleh atasan.
3. Prinsip kejujuran
Perawat tidak boleh membocorkan informasi yang di peroleh dari
pasien, kecuali kepada tim kesehatan lainnya untuk tindakan pelayanan
kesehatan.
4. Prinsip Benefisience
Setiap perawat harus dapat dan memperlakukan antar tim kesehatan
lain dengan baik.
5. Prinsip Nonmaleficience
Antar tim kesehatan tidak dibenarkan untuk melakukan hal yang
saling merugikan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat


atas pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan
etika keperawatan .Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk
melaksanakan praktek keperawatan,sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh
organisasi profsi,hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan
dilapangan karena bentuk kode etik yg ada masih belum dijabarkan secara terinci dan
lengkap dalam bentuk petunjuk tekhnis.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang


dipertanggung jawabkan ,etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan
didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku
manusia(niat). Prinsip –prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk
didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profsi keperawatan. Penerapan
nilai moral interprofessional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh di tawar lagi
dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.

Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang demikian
juga bagi tim kesehatan lain sebagai partner dalam memberikan asuhan keperawatan
mempunyai hak yang sama. Demikian juga perawat sebagian pemberi asuhan
keperawatan mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Kedua-duanya
mepunyai hak dan kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering terjadi dilemma
etik,dilema etik merupakan bentuk konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa
factor,baik factor internal maupun ekstrnal,disamping itu karena adanya interaksi atau
hubungan yang saling membutuhkan. Oleh sebab itu dilemma etik harus diselesaikan

11
baik pada tingkat individu dan institusi serta organisasi profsi dengan penuh tanggung
jawab

3.2 Saran
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan
dapat diprtanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan
sebagai bentuk pelindung hukum baik pemberi dan penerima praktek
keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adnya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara
baik dilapangan.
4. Sebgai seorang mahasiswa,khususnya mahasiswa fakultas
keperawatan kita harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etim
maupun isu eti keperawatan,dan makalah ini merupakan salah satu
bagian pembelajran yg sesuai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K.2013. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ismani, Nila.2014. Etika Kperawatan. Jakarta : Widya Merdeka

Notoatmodjo, Soekijo.2014. Etika dan Hukkum Kesehatan.Jakarta : PT

Rineka Cipta

Weitzel, marlene.2016. Dasar-dasar ilmu Keperawatan. Jakarta : Gunung

Agunng

Roper,nancy.2015. Prinsip-prinsip Keperawatan.Yogyakarta :Abdi

Yogyakarta

Kozier,(2014).Fundomentals of Nursing :concept theory

andpractices.Philadelphia. Addison Wesley.

iv

Anda mungkin juga menyukai