Disusun Oleh :
MUHAMMAD BAHAR JUNDI Y . (G2A016035)
FATQUROH RIZKIA DEWI (G2A016036)
INDRA WIJAYA (G2A016037)
RICO DIMAS FF (G2A016039)
CHANDRA FITRIANA (G2A016041)
MOCHAMMAD NUR AFRIZAL T. (G2A016042)
WAHYU ANGGARA S. (G2A016043)
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Etika
perawatan dalam IPC”
1. Dr. Tri Hartiti, SKM, MKep selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Interrelationship Pelayanan Kesehatan.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip prinsip etika keperawatan : otonomi,
beneficence, justice, moral right, nilai dan norma masyarakat.\
1
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari etika keperawatan?
2. Apa pengertian dari etik?
3. Apa pengertian dari etiket?
4. Perbedaan antara etiket dan etika?
5. Apa Unsur-unsur Etik Keperawatan?
6. Apa pengertian dari kode etik keperawatan?
7. Apa Pengertian prinsip etika keperawatan?
8. Apa prinsip prinsip etika keperawatan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
masyarakat atau merupakan standar yang harus di peratikan seorang
bergabung dengan kelompok atau anggota masyarakat tersebut. Etik juga
diatur oleh kode etik. Kode etik adalah pedoman tertulis yang mengatur
tentang norma norma berperilaku.
4
kebebasan. Dapat dikatakan bahwa kebebasan adalah unsur hakiki
etika.
Dalam filsafat, pengertian kekebasan adalah kemampuan
manusia untuk menentukan dirinya sendiri. Kebebasan lebih bermakna
positif, dan ia ada sebagai konsekuensi dari adanya potensi manusia
untuk dapat berfikir dan berkehendak.
Aristoteles sendiri mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
berakal budi, yang memiliki 3 jiwa yaitu:
a. Jiwa Avegatitiva
b. Jiwa Sensitiva
c. Jiwa Intelektual
Dengan adanya jiwa intelektual didalam diri manusia,maka
memungkinkan manusia untuk berfikir, berkehendak, dan punya
kesadaran.
2. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kemampuan manusia atau individu
yang menyadari bahwa seluruh tindakannya selalu mempunyai
konsekuensi. Artinya, seorang manusia itu harus memiliki kemampuan
dalam menjawab segala pertanyaan yang akan timbul dari tindakan-
tindakan yang akan diperbuatnya.
Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak,
bila dimimta penjelasan atas tindakannya. Orang harus bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang disebabkan olehnya. Tanggung jawab
merupakan pembatasan dari kebebasan yang dimiliki oleh setiap
manusia. Dengan adanya rasa tanggung jawab, maka kebebasan yang
diberikan kepada setiap individu tidak akan terjadi kekacauan atau hal-
hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
5
3. Hati Nurani
Hati nurani adalah penghayatan tentang nilai baik atau buruk
suatu perbuatan yang dihasilkan oleh manusia. Hati nuranilah yang
mmerintahkan atau melarang suatu tindakan itu baik atau buruk
menurut situasi, waktu, dan kondisi tertentu. Dengan demikian hati
nurani sangat berhubungan dengan kesadaran . kesadaran adalah
kesanggupan manusia dalam mengenal dirinyan sendiri. Pada
dasarnya, hati nurani merupakan ungkapan dan norma yang bersifat
subjektif.
4. Prinsip-prinsip Moral Dasar
Prinsip kesadaran moral adalah beberapa tataran yang perlu
diketahui yang bertujuan memotifasikan tindakan individu dalam
kerangka nilai moral tertentu. Etika selalu memuat unsur hakiki bagi
seluruh program tindakan moral. Prinsip tidakan moral mengandaikan
pemahaman penyeluruh setiap individu atas seluruh tindakannya yang
dilakukan sebagai manusia. Setidaknya ada tiga prinsib dasar dalam
kesadaran moral. Prinsip-prinsip itu, yaitu:
a. Prinsip bersikap baik.
b. Prinsip memiliki rasa keadilan.
c. Prinsip memiliki rasa hormat.
6
(Aiken,2003). Dengan tujuan utama adanya kode etik keperawatan
adalah memberikan perlindugan bagi pelaku dan penerima praktik
keperawatan.
Kode etik profesi disusun dan disahkan oleh organisasi profesinya
sendiri yang akan membina anggota profesinya baik secara nasional
maupun internasional (rejeki,2005).konsep etik yang merupakan panduan
profesi merupakan tanggung jawab dari anggota untuk
melaksanakannya.profesi keperawatan sebagai profesi yang professional
dan mempunyai nilai-nilai moral dalam melakukan praktiknya maka kode
etik sangatlah diperlukan. perawat sebagai anggota profesi keperawtan
hendaknya menjalankan kode etik keperawatan yang telah dibuat dengan
sebaik-baiknya dengan tetap memegang teguh dan selalu dilandasi oleh
nilai-nilai moral profesionalnya.(Misparsi,2005).
Etika keperawatan memberikan keputusan tentang tindakan yang
diharapkan benar-benar tepat atau bermoral. Etika keperawatan sebagai
pedoman menunmbuhkan tanggung jawab atau kewajiban bagi anggotanya
tentang hak-hak yang diharapkan oleh orang lain. Anggota profesi
mempunyai pengetahuan atau keterampilan khusus yang dipergunakan
untuk membuat keputusan yang mempengaruhi orang lain.
(samporno,2005).
Etika profesi keperawatan merupakan practice discipline dan sebagai
implimentasi diwujudkan dalam asuhan praktik keperawatan. Perawat
harus membiasakan diri untuk sepenuhnya menerapkan kode etik yang ada
sebagai gambaran tanggung jawab dalam praktik keperawatan.
(priharjo,1995).
7
manusia, tidak akan pernah berubah. Prinsip ini juga diteapkan baik dalam
bidang pendidikan maupun pekerjaan. Juga dalam hak-haknya
memperoleh pelayana kesehatan. Ketika menambil keputusan klinis,
perawat seringkali mengandalkan pertimbangan mereka dengan
menggunakan kedua konsekwensi dan prinsip serta kewajiban moral yang
universal. Hal yang fundamental dari prinsip ini adalah pengharggan atas
sesama.
Macam-macam prinsip etika keperawatan :
1. Autonomy (Otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan keyakinan bahwa individu mampu
berfikir logis dam memutuskan. Prinsip otonomi ini adalah bentuk
respek terhadap seseorang, di pandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Perawatan professional mereflesikan otonomi saat perawat
menghargai hak hak tim kesehatan lain dalam membuat keputusan.
2. Beneficience (berbuat baik)
Benefisiensi berarti mengajarkan sesuatu yang baik dengan
lainya. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikan dari dan orang lain. Dapat di artikan juga melakukan yang
baik dan tidak merugikan atau tidak menimbulkan bahaya bagi antar
tim kesehatan.
3. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan
kemanusiaan. Nilai ini di reflesikan dalam praktek professional ketika
perawat bekerja Bersama tim kesehatan lain untuk hal yang benar
8
sesuai hukum, standar praktek keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
9
1.8 Contoh Prinsip-prinsip Etika Keperawatan.
1. Prinsip Keadilan
Setiap tenaga kesehatan berhak mendapatkan peelakuan yang sama
tidak membeda-bedakan dalam apapun.
2. Prinsip Otonomi
Bawahan mengatur sendiri apa yang seharusnya di jalankan tetapi
tetap di awasi oleh atasan.
3. Prinsip kejujuran
Perawat tidak boleh membocorkan informasi yang di peroleh dari
pasien, kecuali kepada tim kesehatan lainnya untuk tindakan pelayanan
kesehatan.
4. Prinsip Benefisience
Setiap perawat harus dapat dan memperlakukan antar tim kesehatan
lain dengan baik.
5. Prinsip Nonmaleficience
Antar tim kesehatan tidak dibenarkan untuk melakukan hal yang
saling merugikan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang demikian
juga bagi tim kesehatan lain sebagai partner dalam memberikan asuhan keperawatan
mempunyai hak yang sama. Demikian juga perawat sebagian pemberi asuhan
keperawatan mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Kedua-duanya
mepunyai hak dan kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering terjadi dilemma
etik,dilema etik merupakan bentuk konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa
factor,baik factor internal maupun ekstrnal,disamping itu karena adanya interaksi atau
hubungan yang saling membutuhkan. Oleh sebab itu dilemma etik harus diselesaikan
11
baik pada tingkat individu dan institusi serta organisasi profsi dengan penuh tanggung
jawab
3.2 Saran
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan
dapat diprtanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan
sebagai bentuk pelindung hukum baik pemberi dan penerima praktek
keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adnya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara
baik dilapangan.
4. Sebgai seorang mahasiswa,khususnya mahasiswa fakultas
keperawatan kita harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etim
maupun isu eti keperawatan,dan makalah ini merupakan salah satu
bagian pembelajran yg sesuai.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
Agunng
Yogyakarta
iv