Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


DEMAM BERDARAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu pada Mata Kuliah Komunitas III
Semester enam yang Diampu oleh Ns. Dewi Setyowati., S.Kep., MNS

Disusun Oleh:

CHANDRA FITRIANA
G2A016041

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


TAHUN AJARAN 2018/2019
SATUAN ACARA PENGAJARAN
DEMAM BERDARAH

I. LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti . Penyakit
Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan
sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Penyakit
Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai
dengan panas mendadak selama 2 – 7 hari tanpa sebab yang jelas disertai dengan
manifestasi perdarahan, seperti petekie, epistaxis kadang disertai muntah darah,
berak darah, kesadaran menurun, dan syock (Soegijanto, 2006).
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorragik Fever (DHF) ialah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih
dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Merebaknya kasus DBD ini
menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian menganggap hal ini terjadi
karena kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dan sebagian lagi
menganggap karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan merespon kasus
ini (http;//www.litbang.depkes.go.id, 2005).
Demam berdarah merupakan penyakit yang bisa mewabah. Usaha untuk
mengatasi masalah penyakit tersebut di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan,
berbagai upaya pemberantasan vector, tetapi hasilnya belum optimal. Secara
teoritis ada 4 cara untuk memutuskan rantai penularan demam berdarah dengue,
yaitu: melenyapkan virus, isolasi penderita, mencegah gigitan nyamuk dan
pengendalian vector. Untuk pengendalian vector dilakukan dengan 2 cara yaitu
dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan , salah satunya dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk. Pengendalian vector dengan cara kimia hanya
membebankan perlindungan terhadap pindahnya penyakit yang bersifat sementara
dan dilakukan hanya apabila terjadi letusan wabah. Cara ini memerlukan dana
yang tidak sedikit serta mempunyai dampak negative terhadap lingkungan. Untuk

2
itu diperlukan cara lain yang tidak menggunakan bahan kimia diantaranya melalui
peningkatan partisipasi masyarakat untuk pengendalian vector dengan melakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (Indra, 2003). Keberhasilan pemberantas nyamuk
aedes aegypti tidak lepas dari peran petugas kesehatan atau perawat yaitu
memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang demam berdarah dengue secara
intensif.

3
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

Topik : Demam Berdarah


Tempat: Balai Desa Ds. Kemambang-Banyubiru
Hari/Tanggal : Minggu, 5 Mei 2019
Sasaran : Masyarakat Desa Kemambang Rt.02/Rw. 01 Kec. Banyubiru,
Kab. Semarang
Penyuluh : Tim Kesehatan (Mahasiswa Keperawatan UNIMUS)

II. TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Pencegahan Demam Berdarah
Selama 40 menit diharapkan sasaran dapat mengetahui, memahami,
serta dapat mengimplementasikan cara pencegahan penularan demam
berdarah.

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Menjelaskan pengertian demam berdarah dengan baik dan benar
2. Mengetahui penyebab demam berdarah
3. Mengetahui ciri nyamuk aedes aegypty.
4. Mengetahui cara penularan demam berdarah.
5. Mengetahui siklus penyakit demam berdarah.
6. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit demam berdarah
7. Menjelaskan cara pencegahan penularan penyakit demam berdarah
8. Mengetahui pertolongan pertama gejala demam berdarah.

III. MATERI PENYULUHAN


Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
A. Pengertian penyakit demam berdarah.
B. Penyebab demam berdarah.

4
C. Ciri Nyamuk Aedes Aegypty.
D. Cara penularan demam berdarah.
E. Siklus penyakit demam berdarah.
F. Tanda dan gejala penyakit demam berdarah.
G. Cara Pencegahan penularan penyakit demam berdarah.
H. Pertolongan pertama gejala demam berdarah.

IV. KEGIATAN

No Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan


Langkah Sasaran
1 Pendahuluan 5 menit - Salam Pembukaan -Sasaran
- Perkenalan Diri antusias atas
- Penyampaian Tujuan kedatangan

- Kontrak Waktu kami

- Apersepsi -Sasaran
menjawab salam

2 Penyajian 20 menit 1. Pemberian Materi : -Sasaran mau


 Menjelaskan mendengarkan
pengertian dan mencatat
penyakit dengan seksama
demam dan aktif
berdarah memberikan
 Penyebab pertanyaan
Demam
Berdarah
 Ciri nyamuk
Aedes Aegypti
 Cara Penularan
Demam
Berdarah
 Siklus penyakit

5
demam
berdarah
 Tanda dan
Gejala Penyakit
Demam
Berdarah
 Cara
Pencegahan
Penularan
Penyakit
demam
berdarah
 Pertolongan
pertama gejala
demam
berdarah
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta

3 Evaluasi 10 menit - Memberikan Sasaran mampu


pertanyaan seputar menjawab
materi yang telah semua
disampaikan pertanyaan
dengan baik
4 Penutup 5 menit - Penyampaian Terima Sasaran
Kasih berterima kasih
- Salam Penutup atas kedatangan
kami

Evaluasi :
1. Apa pengertian Demam Berdarah ?

6
2. Sebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah ?
3. Bagaimana cara pencegahan Demam Berdarah ?

V. METODA
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Powerpoimt/presentasi
VII. SASARAN
Desa Kemambang Rt. 02/Rw.01 Kec. Banyubiru Kab. Semarang
VIII. WAKTU
Hari : Minggu
Tanggal : 5 Mei 2019
Jam : 09.00 WIB

IX. TEMPAT :
Setting Tempat :

1 2

6 6 6 6 6 6

3 5 4

Keterangan Gambar:
1. Penyaji
2. Moderator
3. Fasilitator

7
4. Observer/ Notulen
5. Dokumentasi
6. Peserta

X. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Chandra Fitriana
2. Penyaji : Yunita Winda Safitri
3. Fasilitator : Fidella Trialisha
4. Observer / Notulen : Viona Jihan P.
5. Dokumentasi : Arga Ardika
6. Peserta

XI. RENCANA EVALUASI


A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah powerpoint.
Kurun waktu dalam persiapan media 2 hari.
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan
akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan
tulisan. Kurun waktu dalam persiapan materi 3 hari.

B. Proses penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan
lancar dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
Sasaran diharapkan bertanya sebanyak 50% dari jumlah audience
dan 65% bisa menjawab.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
4. Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dari jumlah

8
C. Hasil penyuluhan :
1. Sasaran paham seluruh materi yang diberikan.
2. Sasaran paham dan bisa mempraktekkannya di rumah cara
pencegahan penularan penyakit demam berdarah.

Lampiran I
A. Pengertian Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada
anak dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi
yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan
perdarahan. (Suwarsono H. 1997)

Derajat Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi


I perdarahan ialah uji bendung.

Derajat Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau


II perdarahan lain.

Derajat Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat,


III tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi,
sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak
tampak gelisah.

Derajat Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan
IV darah tidak terukur.

B. Penyebab Demam Berdarah


Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus
dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. DBD ini
banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab

9
nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air.
Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang
saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini. (Brunner & Suddarth 2002)

C. Ciri Nyamuk Aedes Aegypty


a. Badan dan kakinya berwarna belang hitam-putih
b. Mulai aktifitas/menggigit pada waktu pagi dan senja.
c. Tempat berkembang biaknya pada tampungan/genangan air bersih yang
ada di dalam atau luar rumah.
1. Dalam Rumah
- Akuarium
- Vas Bunga
- Bak Mandi, dll
2. Luar Rumah
- Saluran/Genangan Air hujan.
- Pohon Pisang
- Tempurung Kelapa
- Botol/gelas pecah yang terisi air

D. Cara Penularan Demam Berdarah


Nyamuk mendapat virus dengue saat menghisap darah orang sakit DBD

Virus Dangue berkembangbiak dalam tubuh nyamuk

Nyamuk menggigit/menghisap darah orang lain

Virus Dangue pindah bersama air liur nyamuk ke orang tersebut

Bila orang tersebut tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik maka orang
tersebut
segera menderita Demam Berdarah

10
E. Siklus penyakit DBD

F. Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah


1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri
pada persendiaan,serta sakit kepala.

2. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan


mimisan (epistaksis).

3. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah.

4. Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 kali secara berulang-ulang.
Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.

Jika mengalami tanda dan gejala tersebut segara periksakan diri ke RS atau
sarana pelayanan kesehatan terdekat.

G. Cara Pencegahan Penularan Penyakit Demam Berdarah


Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus
diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam
pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vector , yaitu
nyamuk Aedes aegypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah
memberantas jentik-jentiknya di tempat berkembang biaknya.
Cara ini dikenal dengan pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD).
Oleh karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan
tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara
teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.

11
Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD)
Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
2. Fisik

Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M


plus :
a. Menguras bak mandi
b. Menutup tempat penampungan air
c. Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air
seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.

d.Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian


e. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang
sejenis seminggu sekali.
f. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
g. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
h. Menaburkan bubuk Larvasida.
i. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
j. Memasang kawat kasa.
k. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
l. Menggunakan kelambu.
m. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
3. Biologi

Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik


(ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif
mengendalikan nyamuk .

H. Pertolongan Pertama Gejala Demam Berdarah

1. Memberikan minum air sebanyak mungkin.


2. Kompres agar panasnya turun.

12
3. Memberikan obat penurun panas.
4. Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau malah naik segera
bawa ke rumah sakit atau puskesmas.
5. Jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, kondiai bertambah
parah, kesadaran menurun atau hilang maka harus dirawat di rumah
sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Suwarsono H. 1997. Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypti. Jakarta :


Cermin Dunia Kedokteran

13
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah,volume 2, Jakarta;
EGC2.Buku Ajar Penyakit Dalam. (1995). Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK
UIEffendi, 1995, Perawatan Pasien DHF. Jakarta : EGC

Anonym. Makalah DBD. Online. Available: http://dithayantikomuna-


makalahdbd.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 28 April 2019 pukul 15.50
WIB)
Anonym. 2005. Demam Berdarah. Online. Available:
http;//www.litbang.depkes.go.id/ (diakses pada tanggal 28 April 2019 pukul
15.33 WIB)
Wadung. 2010. Makalah Demam Berdarah Dengue.
https://wadung.wordpress.com/2010/03/22/makalah-demam-berdarah-
dengue/ (diakses pada tanggal 28 April 2019 pukul 15.13 WIB)

14
0

Anda mungkin juga menyukai