DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
1. MARLIANA AULIA SARI (142012018020)
2. MAYA SAFIRA (142012018021)
3. JAROT NIKO SAPUTRO (142012018022)
4. MIFTAHUL KHOMSAH (142012018023)
5. MUTAHIT (142012018024)
6. NANDIKA PANGESTU (142012018025)
DOSEN PENGAMPU:
Ns. MARLINDA, M.Kep., S.Kep.Mat
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Holistic Care” sebagai tugas mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan.
Dalam makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada :
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan serta bantuan yang
telah diberikan hingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kai mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhirnya kami
berharap makalah ini dapar bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “holistik‟ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai
pengertian “ciri pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu
kesatuan lebih penting dari pada satu-satu bagian dari suatu organisme”.
Berdasarkan pengertian kata holistik diatas maka istilah “pelayanan yang
holistik‟ adalah pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-bagi.
Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati dan memperlakukan
manusia sebagai satu keseluruhan yang utuh. Ini merupakan sebuah pengakuan bahwa
hakikat manusia adalah memang terdiri atas unsur-unsur dan aspek-aspek
yang berbeda-beda (multi dimensional), namun demikian bagaian itu tidak
dipahami sebagai yang bersiafat dikhotomis (dapat dipisah-pisahkan atau
saling dipertentangankan) ataupun hirarkis (seolah-olah ada unsur yang
lebih penting atau lebih mulia dari unsur lainnya). Perawat meyakini
manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh
berespon terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena
gangguan kesehatan dan penyimpangan pemenuhan kebutuhan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan secarra holistik danunik diperlukan
pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap sistem klien.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari
tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis,
sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan
yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi
lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai
kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu:
fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Untuk mencapai
kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yangharus dimiliki individu adalah
kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Keperawatan adalah pelayanan profesional oleh seseorang/lebih
kepada seseorang/sekelompok orang yang menghadapi masalah kesehatan
aktual dan potensial disuatu tatanan pelayanan kesehatan. Keperawatan
adalah ilmu terapan dari berbagai kelompok ilmu. Keberhasilan perawat
profesional adalah tergantung kemampuan mensintesai lmu dan
mengaplikasikannya, sehingga perawat mengetahui alasan mengapa perlu
mengerjakan sesuatu dan apa yang di lakukan. Keperawatan adalah
pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia sepanjang daur
kehidupan manusia. Berlandaskan falsafah keperawatan yang meyakini
manusia sebagai individu yang unik dan holistik.
Pelayanan pada klinik holistic care didasarkan pada konsep
keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang
bukan saja merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan
pemberian obat semata. Pelayanankeperawatan holistik memberikan
pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek
kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental,
social dan spiritual yang saling mempengaruhi. Klinik ini tidak saja
menawarkan pelayanankeperawatan dengan memanfaatkan teknologi
perawatan moderen maupun beragam terapialternatif ataupun
komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan promosi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang:
1. Apakah holistic care itu?
2. Demonstrasikan apa itu Holisme?
3. Jelaskan definisi dari Humanisme?
C. Tujuan Penulisan
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Holistic Care, Holisme dan
Humanisme, dan juga untuk memenuhi tugas Holistic Nursing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Holistic Care
1. Pengertian Holistic Care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh
dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya,
estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya
phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually. Pengobatan
Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan methode
Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan
keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi/ elemen / unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana
dikenal bahwa: Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan
juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat, dan
pembentukan jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh
dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala
sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic
terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep
Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan
kepada tindakan seperti pemberian obat-obatkimiawi, dan tindakan rekayasa
fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic
lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan
memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar
permasalahan penyakit), sehingga definisikesembuhan cenderung
Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada
umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai
ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
B. Holisme
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep
Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan
William James (filosof dan psikolog dariAmerika) yang berkaitan dengan
pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang
diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik
melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang
lain (manusia, hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu
mengemukakanbahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh,
bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan
merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakansatu bagian yang utuh, dan
apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada
keseluruhan. Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku
sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen
berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu
kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain.
Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap
komponen Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah:
Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan
koherensi (unityintegration, consistency, dan coherence). Organisasi
adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti patologik.
C. Humanisme
1. Pengertian Humanisme
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan
psikologi holistik danhumanistik. “Humanisme” dipandang sebagai
sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang. Humanisme
mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri
kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofi
dari humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir
bahwa mengemukakan konsep peri kemanusiaan sebagai fokus dan
satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai
"sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai karakteristik,
dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya
pada otorita ssupernatural mana pun". Dalam teori humanisme lebih
melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini
melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang positif.
Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para
pendidik beraliran humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada
pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan positif tersebut erat
kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam
domain afektif. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar
merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini
berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasidiri, pemahaman
diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah, pengobatan dengan menggunakan
konsep menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan
method alamiah yang ilmiah, yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan
system yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan
sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Holistik melihat dirinya terus-
menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia, hewan,
tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakan
bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi
dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan
bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan apabila
terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan
perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi
holistik dan humanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan
positif oleh kebanyakan orang. Humanisme mengingatkan kita akan
gagasan-gagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan, perdamaian,
dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauhlebih
signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
peri kemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum
mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan
pada berbagai nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi
manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".
B. Kritik dan Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan agar mahasiswa
mengerti dan menerapakannya dalam kehidupan sehari-hari lebih-lebih kita sebagai
Perawat.
Daftar Pustaka
Membangun Manusia Indonesia Seutuhnya Di Pedesaan.
BambangBudijanto, ed.,Pesat, Salatiga, 1994, hlm 41Vinay K. Samuel,
MARC, USA, p. 145Pengantar konsep dasar keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika Nursalam.
(2001)http://www.pedomannews.com/opini/berita-opini/ekonomi/1920-
konsep-caring menurut- jean-
watsonhttp://staff.undip.ac.id/psikfk/meidiana/2010/06/04/konsep-caring/
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/ http://ceritaa
nni.wordpress.com/2011/10/08/teori-humanistik-maslow-roger/ http://tep
malang.blogspot.com/2011/09/teori-humanistik-carl-
rogers.htmlhttp://novinasuprobo.wordpress.com/2008/06/15/teori-belajar-
humanistik/ http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-
humanisme/