Anda di halaman 1dari 13

TEORI KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD E.

PEPLAU

Oleh :

Kelompok 5

1. Khoirum Misbahul Ummah (172310101131)


2. Novi Nurindah Sari (172310101132)
3. Sekar Ayu Widowati (172310101133)
4. Selavita Kris Agustin (172310101134)
5. Isnaini Eva Nursyamsiah (172310101135)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teori Hildegard E.
Peplau.

Makalah ini telah Kami susun dengan sebaik-baiknya. Terlepas dari semua itu kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada pembaca.

Jember, 10 September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Kehidupan Hildegard E. Peplau ....................... 4


2.2 Sumber Teoristik dalam Pengembangan Teori Peplau ............. 4
2.3 Isi Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau .............................. 5
2.4 Tujuan dari Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau ............... 9
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Keperawatan Peplau............ 9
2.6 Aplikasi teori Hildegard E. Peplau dalam keperawatan ............ 9
2.7 Asumsi-asumsi Utama Pengaruh Terhadap Keperawatan ........10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .............................................................................. 11

Daftar Pustaka ................................ ................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting dalam membangun
hubungan intrapersonal. Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara
terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien,
mencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan
keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir
Yani). Tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan
pertolongan terhadap sesama manusia.
Setiap individu memiliki karakter yang berbeda, ada yang memiliki sifat terbuka
dan ada yang memiliki sifat tertutup. Sebagai seorang perawat, seharusnya bisa
mengerti dan memahami tentang kepribadian pasien atau klien. Dengan demikian,
diperlukan suatu kemampuan dalam mengekspresikan atau mengkomunikasikan suatu
tindakan yang akan dilakukan oleh seorang perawat sehingga tidak menimbulkan suatu
kesalahpahaman antara seorang perawat dengan pasien atau klien.
Dalam mencapai tujuan tersebut, banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli
keperawatan. Salah satunya adalah teori Hildegard E. Peplau yang membahas tentang
komunikasi terapeutik yang seringkali meliputi komitmen yang tulus pada pihak
perawat untuk membantu klien mencapai keberhasilan keperawatan bersama.
Komunikasi yang berlangsung di tatanan kelompok ataupun komunitas biasanya lebih
efektif dalam mengkomunikasikan tentang kesehatan oleh petugas kesehatan seperti
perawat salah satunya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang kehidupan Hildegard E. Peplau?
2. Apa saja sumber-sumber teoristik dalam pengembangan teori Hildegard E. Peplau?
3. Bagaimana isi dari teori keperawatan Hildegard E. Peplau?
4. Apa tujuan dari teori keperawatan Hildegard E. Peplau?
5. Apa kekurangan dan kelebihan teori Keperawatan Hildegard E. Peplau?
6. Bagaimana aplikasi teori Hildegard E. Peplau dalam keperawatan?
7. Apa saja asumsi-asumsi utama pengaruh terhadap keperawatan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Hildegard E. Peplau.
2. Untuk mengetahui sumber-sumber teoristik dalam pengembangan teori Hildegard
E. Peplau.
3. Untuk mengetahui isi dari teori keperawatan yang dikemukakan oleh Hildegard E.
Peplau.
4. Untuk mengetahui tujuan dari teori keperawatan Hildegard E. Peplau.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E. Peplau.
6. Untuk mengetahui aplikasi teori Hildegard E. Peplau dalam keperawatan.
7. Untuk mengetahui asumsi-asumsi utama pengaruh terhadap keperawatan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui latar belakang kehidupan Hildegard E. Pepalau.
2. Mengetahui sumber-sumber teoristik dalam pengembangan teori Hidegard E.
Peplau.
3. Mengetahui isi dari teori keperawatan Hildegard E. Peplau.
4. Mengetahui tujuan dari teori Hildegard E. Peplau.
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E. Peplau.
6. Mengetahui aplikasi teori Hildegard E. Peplau dalam keperawatan.
7. Mengetahui asumsi-asumsi utama pengaruh terhadap keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Kehidupan Hildegard E. Peplau


Hildegard E. Peplau (Hilda) dilahirkan di Reading Pennisylvia merupakan
keluarga imigran dari Jerman. Dia merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Orang
tuanya bernama Gustav dan Otilie Peplau. Meskipun dalam keluarga tidak pernah
mendiskusikan tentang pendidikan tinggi, Hilda mempunyai motivasi dan visi yang
kuat untuk merubah wanita dari berpikiran tradisional yang menjadi lebih modern. Dia
menginginkan kehidupan yang lebih baik dan mengenalkan keperawatan sebagai karir
wanita di masa datang.
Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekoah
perawat Pottstown, PA School. Beliau kemudian bekerja sebagai staff nurse di
Pennsylvania di New York City. Di Bennington Collage Vermant ia mendapat gelar
Bachelor degree jurusan psikologi interpersonal pada tahun 1943.
Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari Universitas Kolumbia jurusan
ilmu pengajaran. Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di William Analson
White Institute New York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas pertamanya pada
psikiatri keperawatan di fakultas ilmu pendidikan. DR Peplau menjadi pengajar di
fakultas keperawatan University Rutgers dari 1954-1974. Peplau juga bekerja sebagai
konsultan pada WHO, US air force, dan US general surgeon. Setelah pensiun dari
Universitas Rudgers ia bekerja sebagai profesor kunjungan di Universitas Leuven
Belgium tahun 1975 dan 1976.

2.2 Sumber Teoristik dalam Pengembangan Teori Hildegard.E.Peplau


Peplau menggunakan pengetahuan yang dikutip dari ilmu perilaku dan model
psikologikal untuk mengembangkan teori hubungan interpersonal. Kutipan dari model
psikologikal menyatakan bahwa “Memungkinkan bagi perawat untuk saatnya
berpindah dari orientasi terhadap penyakit kesalah satu bagian dari psikologi, perasaan,
serta perilaku yang dapat dikeluarkan dan dimasukkan kedalam intervensi keperawatan.
Hary Stack Sulivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella Mittleman, dan Neal
Elgar Miller adalah merupakan tokoh-tokoh sumber utama Peplau didalam
mengembangkan kerangka konseptualnya. Bahkan beberapa konsep terapeutik ia
dapatkan secara langsung dari tokohnya sendiri yakni Freud dan Fromm (Tomey &
Alligod, 1998)”.

2.3 Isi Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau


Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu: klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses
interpersonal.
a. Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal, dan kebutuhan serta berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman.
b. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.
Peran perawat:
 Mitra kerja
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru.
Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan
kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa
saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara perawat dan klien.
 Narasumber (resources person)
Memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah uang
lebih luas dan selanjutnya mengarah pada arah permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat,
jelas, dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
 Pendidik (teacher)
Merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya
memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga
terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
 Kepemimpinan (leadership)
Mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu
untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
 Pengasuh pengganti (surrogate)
Membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat
mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
klien untuk berperan sebagai orangtua, tokoh masyarakat atau rohaniawan
guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
 Konselor (consellor)
Meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan
yang kreatif, instruktif, dan produktif. Perawat harus dapat memberikan
bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah
dilakukan.

c. Sumber Kesulitan/Masalah
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila
komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan
biologi individu. Dalam model Peplau ansietas merupakan konsep yang berperan
penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit
biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus
mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa
kondisi klien semakin membaik.

d. Hubungan interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh dan
mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina
suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan
menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu :
 Manusia atau individu dipandang sebagai salah satu organisme yang berjuang
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh
kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi
yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk yang penting untuk proses
interpersonal.
 Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kebutuhan.
 Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif,
konstruktif, dan produktif.
 Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi
perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal
merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi
masalah.

Proses Interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini


memiliki empat tahap diantaranya:
 Tahap orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan
rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif
dalam pemberian aspek pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien
melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data.
 Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan
asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa:
1. Partisipasi mandiri dalam hubungan dengan perawat.
2. Individu mandiri terpisah dari perawat.
3. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
4. Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau
bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien
serta melaksanakan asuhan keperawatan.
 Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan
sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupukan inti hubungan
dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat
didalamnya.
 Fase resolusi
Dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk
membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan secara sendiri.
Pada model Peplau itu dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang
diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap
pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi
ke arah realisasi potensi.

2.4 Tujuan dari Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau


Untuk melatih dan mendidik pasien/klien beserta keluarganya dan membantu
pasien untuk mencapai kematangan kepribadian.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau


Kelebihan:
a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d. Dapat mendorong pasien untuk lebih mandiri.

Kekurangan:
Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya

2.6 Aplikasi teori Hildegard E. Peplau dalam keperawatan


Pendekatan dengan model hubungan interpersonal Peplau diterapkan pada klien
dengan masalah isolasi sosial dan harga diri rendah yaitu:
 Pelaksanan terapi latihan ketrampilan sosial dapat meningkatkan kemampuan
sosialisasi pada klien isolasi dan harga diri rendah. Sehingga dapat bekerjasama dan
melakukan latihan berbicara untuk menghadapi situasi yang sulit.
 Latihan ketrampilan sosial dapat menurunkan tanda dan gejala pada klien yang
mengalami isolasi dan harga diri rendah.
 Pendekatan sosial dengan pasien membuat penderitaan mental yang dialami pasien
dapat berkurang.
 Proses pengembangan yaitu membimbing pasien, membuat pasien mandiri dan
tergantung dalam interaksi sosial
 Memberikan sugesti pada pasien agar mengekspresikan penderitaan yang diderita
oleh pasien
2.7 Asumsi-asumsi Utama Pengaruh Terhadap Keperawatan
Peplau menyebutkan dua jenis asumsi yaitu asumsi eksplisit dan asumsi implisit.
Asumsi secara eksplisit yaitu:
1. Sosok seperti apa perawat yang akan berubah membuat perbedaan yang substansial
dimana pasien akan belajar ketika ia menerima penangana n perawatan.
2. Membantu perkembangan ke arah kedewasaan adalah fungsi dari keperawatan dan
pendidikan keperawatan. Keperawatan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-
metode yang membimbing proses ke resolusi dari masalah interpersonal.

Sedangkan asumsi implisit, Peplau menyebutkan satu asumsi yaitu: “Profesi


keperawatan memiliki tanggungjawab legal dalam penggunaan keperawatan secara
efektif dan segala konsekuensinya kepada pasien”.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
yang menghasilkan hubungan antara perawat dan pasien. Berdasarkan teori ini pasien
adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik pasien dan
keluarga dan untuk membantu pasien mencapai kemantapan pengembangan
kepribadian. Teori dan gagasan peplau juga dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktek keperawatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

Makhfudi, 2009.Konsep Teori Model Keperawatan.


http://ners.unair.ac.id/materikuliah/3a.%20KONSEP-TEORI-MODEL.pdf.
[Diakses pada tanggal 09 September 2017].

RSJHK,UMJ.Model Keperawatan Menurut Hildegard Peplau.


http://docshare01.docshare.tips/files/24202/242023981.pdf. [Diakses pada tanggal 09
September 2017].

Unand.Teori Peplau. http://docshare01.docshare.tips/files/19750/197508323.pdf .[Diakses


pada tanggal 09 September 2017].

Anda mungkin juga menyukai