Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Hildegard E Peplau

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. JUWITA WIDYANINGRUM
2. MUHAMMAD FAJAR P
3. SALMA MUFASSIROH
4. SOPIAH

KELAS B SEMSTER 1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS


KESEHATAN
INTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala atas segala
limpahanrahmat,taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunanmakalahinidalambentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapatdipergunakansebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam memahami ”Konsep Teori Hildegard E. Peplau”.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Jombang, 4 Oktober 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6


2.1 Sumber teori Lydia E.Hall...................................................................................6
2.2 Makna Teori Lydia E.Hall...................................................................................10
2.3 Kecukupan Logika Dari Lydia E.Hall.................................................................11
2.4 Manfaat Teori Lydia E.Hall.................................................................................12
2.5 Derajat kemampuan Menggeneralisasi dan Parsimony Teori Lydia E.Hall........12
2.6 Kemampuan untuk Diujikan dari Lydia E.Hall...................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................


3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang terus berkembang sesuai
dengan evolusi respon manusia terhadap lingkungan. Pengembangan ilmu keperawatan
didasarkan pada filosofi, filosofi, dan model keperawatan sebagai kerangka keilmuan
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan secara komprehensif. Sains Keperawatan
mempunyai filosofi berupa keyakinan dan kerangka pemikiran sistematis dan ilmiah yang
mendasari gambaran berdasarkan fakta dan logika, sehingga menjadi pedoman bagi
perawat memberikan asuhan keperawatan yang profesional. Ilmu keperawatan juga
memiliki model keperawatan sebagai kerangka ilmiah untuk fokus pada implementasi
praktis pelayanan keperawatan yang meliputi manusia, lingkungan, kesehatan, dan
keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk model atau pernyataan faktual
yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian berdasarkan fakta yang diamati
tetapi tidak memiliki bukti yang mutlak atau langsung. Teori keperawatan merupakan
upaya untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena keperawatan. Teori
keperawatan memberikan dasar bagi pengembangan model konseptual keperawatan yang
digunakan untuk mendefinisikan model praktik keperawatan. Teori selain digunakan
untuk membangun model juga mempunyai ciri, dimana teori mempunyai kemampuan
mengenal dan menguraikan konsep khusus yang berkaitan dengan hal nyata yang ada di
alam.teori didasarkan pada alasan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, teori
harus konsisten sebagai landasan pengembangan model konseptual, teori harus
mendukung penerapan, teori harus sederhana dan bersifat umum agar dapat digunakan
dalam semua kondisi praktis dan teoritis dapat digunakan dalam petunjuk praktik.
Untuk melaksanakan fungsi keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan,
termasuk Hildegard E. Peplau. Model konseptual dan teori keperawatan yang
dikemukakan Peplau menjelaskan kemampuan (kesulitan) dan proses interpersonal.
Keperawatan profesional merupakan bidang yang dapat menghasilkan banyak
perkembangan berbeda dalam teori dan ilmu keperawatan. Hasil dari pemberian
pelayanan keperawatan yang profesional dengan pendekatan keperawatan saintifik dapat
memberikan solusi terhadap fenomena keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perkembangan ilmu
keperawatan mempunyai hubungan yang interaktif antara pendidikan, pengabdian/praktik
dan penelitian. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang mempunyai otonomi
profesional. Melalui artikel ini rombongan ingin mendiskusikan perkembangan ilmu
keperawatan dari segi filsafat, filosofi dan paradigma serta keterkaitan ilmu keperawatan
dalam perkembangan ilmu keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan teori Hildegard E. Peplau.
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E. Peplau.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami teori Hildegard E.Peplau.
2. Untuk mengatahui kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E.Peplau

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Biografi
Peplau adalah seorang perawat Amerika dan ahli teori keperawatan pertama yang diterbitkan
sejak Florence Nightingale. Dia menciptakan teori keperawatan kelas menengah tentang
hubungan interpersonal yang membantu merevolusi karya ilmiah perawat.
Kelahiran: 1 September 1909, Reading, Pennsylvania, Amerika
Meninggal: 17 Maret 1999, Sherman Oaks, Los Angeles, California, Amerika
Buku: Interpersonal Relations in Nursing, lainnya
Pendidikan: William Alanson White Institute (1954), lainnya
Anak: Letitia Peplau
Orang tua: Gustav Peplau, Otyllie Peplau
Pasangan: Dr. Steven Gordon (m. ?–1999)

2.1.2 Sejarah teori Hildegard


Sejarah Teori Peplau Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September
1909.Lulus Diploma Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. LulusBA dari
Bennington College bidang interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA bidang
Keperawatan jiwa (Psychiatrict) 1947 dan Doktor Pendidikan bidang pengembangan
kurikulum 1953. Dr. Peplau memiliki pengalaman kerja dibidang keperawatan baik di
rumah sakit swastamaupun pemerintah, 2 tahun di Kemiliteran US, Penelitan keperawatan,
dan praktek paruh waktu di keperawatan jiwa swata. Dia telah mengajar bidang keperawatan
jiwa selama beberapa tahun dan professor emeritusdari Universitas Rutgers. Lulusan
sarjana bidang keperawatan yangpertama eropa pusat di fasilitasi oleh Dr. Peplau di
Belgia.Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan interpersonal dalam
keperawatan” 1952. Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah-majalah
professional dengan topic mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam
bidang keperawatan. Pampletnya “prinsip dasar bagi konseling keperawatan” yang
berasal dari hasil penelitianya dan lokakaria (pengalaman kerja).Dr. Peplau telah bekerja
pada berbagai organisasi, termasuk WHO, lembaga nasional kesehatan jiwa, dan
kesatuan keperawatan. Ia juga mantan direktur eksekutif dan presiden persatuan Perawat
Amerika dan anggota akademi keperawatan amerika. Dia telah bekerja
/melanyanisebagai konsultan keperawatan bagi berbagai negara-negara asing dan
bagian bedah umum angkatan udara US. Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam
keperawatan. Bukunya 1952 telah diterbitkan kembali1988 (komunikasi pribadi,
November 4, 1987).
2.1.3 Teori Konsep Menurut Hildergard
Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu seni menyembuhkan, menolong individu
yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan. Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses
interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama.
Dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik di mana perawat
dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai individu, kedua- duanya mereka belajar
dan berkembang sebagai hasil dari
interaksi. Belajar menempatkan diri saat individu mendapat stimulus dalam
lingkungan dan berkembang penuh sebagai reaksi kepada stimulus tersebut.
Ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya dan mulai fokus pada
tindakan yang tepat, pendekatan yang dilakukan melalui
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu menyusui,” meninggal diusia
89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu- satunya perawat untuk melayani ANA sebagai direktur
eksekutif dan kemudian sebagai presiden, dia menjabat dua istilah di Dewan International Council of
Nurses (ICN). Pada tahun 1997, dia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang Christiane
Reimann Prize, pada Kongres ICN yang berlangsung empat tahun. Pada tahun 1996, American
Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai “Legenda Hidup” dan pada tahun 1998, ANA
dilantiknya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari “warisan daun Peplau prestasi” artikel di bawah ini
– Keperawatan Dunia Mei 1999 ).
Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tidak terhapuskan pada profesi
keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. Dia mengenakan banyak topi–
pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental,
pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American
Nurses Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia
dihadapkan dengan keberanian dan tekad.

perbedaan latar- belakang dan keunikan individu. Setiap individu dapat pandang sebagai satu struktur
yang unik bio- psiko- sosial- spiritual yang satu dengan yang lain tidak bertentangan.
Setiap individu telah belajar dari lingkungan, adat- istiadat, kebiasaan, dan kepercayaan yang berbeda
yang membentuk budaya individu tersebut. Setiap orang datang dari (pemikiran) sudut pandang yang
berbeda sehingga mempengaruhi persepsi dan perbedaan persepsi ini sangat penting dalam proses
interpersonal. Sebagai tambahan bagi perawat dari latar belakang pendidikan, yang mengerti tentang
teori perkembangan, konsep adaptasi kehidupan, respon konflik, juga wawasan yang luas tentang
peran keperawatan profesional dalam proses hubungan interpersonal. Sebagai perawat dan pasien
yang berhubungan terus harus mengerti peran masing- masing dan faktor sekitar yang meningkatkan
masalah hingga keduanya saling berbagi atau berkolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
Sebagai perawat ialah mengarahkan pasien untuk penyelesaian masalah yang dihadapi setiap hari,
sehingga metode dan prinsip- prinsip yang digunakan dalam berpraktik secara profesional akan
meningkat secara efektif. Setiap permasalahan akan mempengaruhi kepribadian perawat dan
meningkatkan profesionalisme. Inilah ciri diri perawat yang memiliki perubahan langsung dalam
terapeutik, hubungan interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan
kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.
Model konsep dan teori keperawatan Peplau berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif
(Peplau .1952).
2.3 Komponen Sentral Pada Teori Peplau
Manusia terdiri dari 3 aspek, yaitu body, pathologi, dan person. Manusia bertingkah laku
berdasarkan perasaan mereka, bukan berdasarkan pengetahuannnya. Aksi-aksi yang
dilakukan terkait dengan perasaan, dan perasan ini tidak dipengaruhi oleh rasionalisasi.
Terdapat 2 jenis perasaan yaitu known feelings (perasaan yang diketahui) dan feelings-out-of
awareness (perasaan diluar kesadaran). Ketika seseorang bertindak yang dilandasi oleh
known feeling, mereka merasa bebas dan perilakunya terkendali. Ketika mereka bertindak
yang dilandasi oleh perasaan diluar kesadaran, mereka tidak punya pilihan dalam perilakunya
dan perasaan ini yang membuaatnya bertindak
Klien memperoleh potensi maksimal melalui proses pembelajaran, sehingga terapi utama
yang mereka butuhkan adalah pengajaran. Manusia berjuang untuk tujuan mereka sendiri,
bukan untuk tujuan orang lain yang mengatur mereka, sehingga terkadang pengajaran dan
pembelajaran yang efektif tidak terjadi jika tidak di rundingkan terlebih dahulu dengan klien.
Rehabilitasi adalah proses belajar untuk hidup dengan batasan-batasan didalamnya. Perawat harus
memepelajari ketrampilan fisik dan mental yang didahului mempelajari diri sendiri sebagai person
yang menyadari perasaan dan perilakunya dan memperjelas hakikat dari motivasi-motivasinya. Hall
percaya proses ini dapat dikembangkan dengan baik oleh perawat profesional yng dibekali dengan
keahlian berkomunikasi.
2. Lingkungan
Lingkungan Tidak secara rinci digambarkan secara jelas dalam teori Hall, tetapi hanya
sebagai akibat sekunder dari seseorang yang bertindak mengambil keputusan dalam
hubungannya dengan lingkungan yang seharusnya lingkungan itu membantu pasien di dalam
pencapaian suatu tujuan. Hall memandang lingkungan ini adalah pelayanan perawatan rumah
sakit yang diorganisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas secara efisien. Sehingga Hall tidak
yakin mereka mampu menangani klien dan mengajarinya seperti tujuan klien sendiri, tetapi
lebih kearah tujuan rumah sakit yang dibantu oleh para dokter dan tenaga administrative
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Hall tidak senang dengan konsep team nursing. Hall mengatakan "karir apapun yang ditetapkan
sekitar tugas yang harus dikerjakan dan bagaimanapun caranya jika dibagi-bagi adalah suatu
pertaruhan. Dia sangat menentang ide siapapun diluar perawat terdidik dan profesional yang
memberikan perawatan langsung kepada para klien dan menentang fakta dimana ilmu perawatan telah
melalih orang non profesioanal untuk bertugas.
3. Sehat sakit
Menjadi sakit adalah perilaku. Sakit dikendalikan oleh perasaan diluar kesadaran seseorang
yang akur dari adanya kesulitan-kesulitan untuk penyesuaian. Penyembuhan dipercaya untuk
membwa seseorang kearah penyesuaian dengan menolong orang beralih kedalam kesadaran
diri (self awarrennex). Jika seseorang dibawah kearah perasaan- perasaan dan tujuan-tujuan
sejatinya, mereka akan mampu menyembuhkan diri mereka sendiri.
4. Keperawatan
Nursing adalah perkara rumit (compleks), klien juga rumit karena ia seorang manusia yang
dipengaruhi oleh budaya dan lingkunganya. Dia mungkin menderita suatu penyakit dimana
pengobatan masih berusaha untuk memahami dan mengobatinya. Perawat yang memberikan
perawatan juga manusia yang unik, beriteraksi dengan klien didalam proses pembelajaran dan
pengajaran, sehingga perawat harus profesional. Para klien seharusnya dirawat hanya oleh
profesional RN yang dapat mengambil tanggung jawab penuh atas perawatan dan pengajaran
klien mereka.
Fungsi perawat profesional hampir seluruhnya bersifat terapi. Ketika klien telah memasuki tahap
kedua dirumah sakit maka pemulihan dilakukan karena klien lebih mudah menerima dan belajar dari
proses pengajaran yang dilakukan oleh perawat. Tahap pertama suatu penyakit adalah ketika terjadi
krisis biologis dimana perawatan berposisi sebagai dukungan bagi pengobatan Keahlian perawatan
berpusat pada tubuh, sehingga Hall memandang seorang manusia tersusun atas body, pathology dan
personality. Keunikan perawatan terletak pada tidak hanya memahami perawatan atas tubuh, tetapi
juga mengetahui bagaimana memodifikasi proses-proses ini secara bersamaan dengan patologi dan
treatmen, serta merubahnya bersamaan dengan kebribadian klien.
2.3 Kecukupan Logika Dari Teori Lydia E.Hall
Teori ini menggunakan banyak teori induksi yaitu cara berfikir dimana ditarik
kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat indifidual atau khusus dari
observasi spesifik ke konsep umum. Contohnya:
Hal khusus (spesifik)
Dengan care, perawatan tubuh yang dilakukan kearah pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang
secara teliti yang diberikan dengan cara menenangkan (comforting) dan mengayomi (nurtuting
reletionsip), maka klien akan merasakan ketenangan sehingga kondisi menjadi rileks akhirnya klien
bisa menyadari perasaan dirinya sendiri
Dengan core, melibatkan penggunaan terapi diri sendiri dalam berkomunikasi dengan klien
saat rehabilitasi, maka kllien akan memperoleh pengetahuan secara baik sehingga klien dapat
memutuskan yang terbaik untuk dirinya dan akan mampu mengontrol perilakunya
Cure, aspek perawatan yang melibatkan pengobatan atau treatmen sehingga fungsi perawat
sebagai investigator dan potensial patner, maka klien akan merasa terlindungi
Hal umum (general).
Care, core dan cure merupakan penanganan perawatan profesional yang menyeluruh yang
akan mempercepat penyembuhan, sehingga diperlukan perawat yang capable atau mampu
menggunakan proses yang kompleks berupa pengajaran dan pemeblajaran dalam merawat
klien dengan penyakit yang kompleks. Perawat yang dimaksud adalah perawat profesional
yang memenuhi syarat untuk teaching, konseling dan nurturing.
darilogika ini antara lain penanganan perawatan dapat mempersingkat waktu dan memudahkan
penyembuhan, bentuk perawatannya profesional yang bertujuan untuk memperbaiki perawatan klien.
Oleh karena itu bentuk perawatan profesinal akan mempercepat penyembuhan klien.

2.4 Manfaat Teori Lydia E.Hall


Teori Hall sangat mirip dengan model perawatan modern dalam perawatan utama (primary
care) yang penekanannya pada perawat profesional sebagai pemberi perawatan yang utama. Konsep
perawatan Hall ini yang bersifat accountable dan responsible adalah ide-ide yang sangat berhubungan
dan aplikabel untuk saat ini. Teori Hall menggambarkan ide-ide tertentu mengenai penanganan
perawatan yang sedang diberikan oleh staff keperawatan profesional. Penerimaan filosofi ini dapat
dilihat pada perubahan yang adasekarang, yaitu menuju profesional staffing dibanyak fasilitas-
fasilitas penanganan kesehatan dan dalam trens yang sedang tumbuh menuju BSN sebagai persyaratan
minimum entry lefel untuk praktik profesional. Hall juga menekankan konsep para perawat silakan
berpraktek keperawatan sambil menyelesaikan program pendidikan, daripada
berpraktik sebagai dokter.

2.5 Derajad Kemampuan Menggeneralisasi Dan Parsimony Teori Lydia E.Hall


Teori Hall sederhana dan mudah dipahami. Konsep utama dan hubungan-
hubungannya terbatas dan jelas. Tiga aspek keperawatan profesional teridentifikasi secara
baik secara individual maupun saling keterkaitannya dalam seluruh proses perawatan klien.
Hall merancang model dasar untuk menunjukkan konsep-konsep utama dan hubungan-
hubungan teorinya dengan menggunakan lingkaran-lingkaran dan potongan lingkaran untuk
menentukan 3 aspek yang dimiliki klien dan hubungannya dengan 3 aspek perawatan.
Kekurangan paling serius dalam teori Hall adalah tentang nursing yang terbatas keumumanya.
Sasaran utama Teori Hall adalah klien dewasa yang telah melalui fase akut dari penyakitnya dan
mempunyai kesempatan yang relatif bagus untuk rehabilitatif. Konsep ini membatasi sama sekali
penerapan teori tersebut pada sejumlah kecil klien yang memiliki usia dan fase penyakit tertentu,
meskipun ide care, cure dan core bisa diterapkan untuk klien dalam kondisi akut. Teori ini akan paling
sulit jika diterapkan pada klien balita, anak kecil dan tidak sadarkan din. Sebagai tambahan Hall
mencurahkan teorinnya bagi orang-orang dewasa yang sedang sakit.Fungsi perawat dalam perawatan
kesehatan bersifat pencegahan dan pemeliharaan kesehatan tidak dibicarakan dengan jelas. Hall
melihat peranan perawat paling banyak terlibat dalam aspek care dan core dalam perawatan klien.
Sayangnya konsep ini memberikan interaksi yang sedikit antara keluarga dengan perawat, karena
teorinya menggambarkan aspek keluarga terhadap klien hanya dilingkaran cure.
Penggunaan komunikasi terapis untuk membantu klien melihat dan meneliti perasaanya
menyangkut penyakitnya dan perubahan potensial yang bisa ditimbulkan penyakit tersebut
dibahas dari aspek core dari penanganan perawatan. Komunikasi terapis juga dianggap untuk
memotivasi klien dengan membuatnya menyadari perasaanya yang sejati. Teknik komunikasi
satu-satunya yang dijelaskan Hall adalah sebagai sarana untuk membantu klien menghadapi
self awarrenes adalah reflektion. Hal ini merupakan pendekatan komunikasi terapis yang
sangat terbatas, karena tidak semua perawat dapat menggunakan teknik refletion tersebut
dengan efektif, dan ia tidak selalu menjadi alat komunikasi yang selalu efektifndan berhasil
dalam berurusan dengan klien.
Konsekwensi yang bisa diambil
Teori Hall memberikan kerangka kerja umum dalam ilmu perawatan, dan konsep- konsep yang
termasuk dalam wilayah perawatan meski aspek cure dan core digunakan bersama dengan para
profesional bidang kesehatan lain serta anggota keluarga. Meskipun teori ini tidak memberikan
resolusi untuk masalah atau hal-hal yang spesifik, sesunguhnya ia menempatkan issu komtemporer
dan berkaitan dengan akuntabilitas, resposibilitas, serta profesionalisme. Penerapan teori tersebut pada
praktek telah telah mencuatkan hasil-hasil penting dalam ketiga aspek tersebut. Sebagai tambahan,
teori tersebut menunjukkanpengaruh yang besar pada penyiapan pendidikan siswa-siswa perawat.
Hall menyatakan dengan pengalaman awal di loeb center dimana perawatan lebih diperhatian
daripada pengobatan murid mungkin menjadi seorang perawat lebih dahulu. Hall percaya bahwa
didalam nursing center murid akan beruntung dari pengalaman merawat seperti yang diajarkan
mereka dikelas.
Meskipun teori Hall tentang perawatan terdapat kekurangan sumbang sihnya terhadap pekerjaan
keperawatan sangat besar. Wawasanya dalam masalah dalam keperawatan di tahun 1960-an telah
memberikan pijakan bagi praktek profesional bidang perawatan modern multidimensi ditahun 1980-
an.
2.6 Kemampuan Untuk Diujikan Dari Lydia E. Hall
Konsep Hall mengenai perawatan profesional untuk mempercepat proses penyembuhan klien
dengan penanganan yang bertambah setelah kondisi klien membaik. menjadi sasaran sejumlah besar
pengujian pada loeb center for nursing. Kenyataanya teori yang dibuktikan dengan fakta-fakta empiris
tidak dapat diperdebatkan.
Bukti yang diperoleh dari riset loeb center menunjukkan bahwa teori Hall pada faktanya
meraih tujuanya untuk mempersingkat waktu penyembuhan klien dengan cara upaya-upaya
terkonsentrasi (penuh perhatian), dan perawatan yang profesional. Sekarang literatur-literatur yang
tersedia mendukung hasil-hasil yang diperoleh pada pengujian teori di Loeb Center.
Diperlukan lebih banyak riset dan pengujian atas teori Hall sebelum dapat diterapkan dan
bermanfaat untuk area perawatan diluar long-term illnes, dan perawatan rehabilitasi khususnya. Teori
ini perlu disesuaikan dengan dengan fasilitas kesehatan yang berbeda dengan di Loeb center for
nursing, sebelum dampak dan kontribusi nyatanya sejati bisa diputuskan.
Langkah ini perlu fleksibilitas dan perubahan dalam beberapa konsep-konsep utama Hall dan
hubunganya-hubunganya, terutama yang berhubungan dengan usia klien dan orientasi penyakitnya.
Sepertinya menarik, pengembangan lebih lanjut dengan beragam setting konsep menaikkan
penanganan perawatan untuk mempercepat penyembuhan klien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep utama yang dikembangkan oleh Hall ada 3 bentuk yaitu behavior,reflection
self awareness. Behavior sebagai segala sesuatu yang diucapkan atau dikerjakan dan
yang dapat dikendalikan oleh perasaan, baik yang sadar diulang kembali kepadanya
dengan menggunakan susunan kata yang berbeda, untuk memintanya menggali perasaan-
perasaanya lebih lanjut.self awarreeness mengacu pada suatu kondisi yang dicapai oleh
klien dimana perawat berusaha keras membantunya dengan asumsi seseorang yang
makin menyadari perasaanya sendiri, maka ia makin terkontrol perilakunya.
Teori-teori Hall dirumuskan dengan menggunakan logika induktif, dari observasi
spesifikasi kearah konsep umum yaitu penanganan perawatan akan mempersingkat
waktu penyembuhan klien, penanganan perawatan memudahkan penyembuhsn klien
sehingga disimpulkan secara konsep umum selusuh perawatan professional akan
mempercepat penyembuhan klien.
3.2 Saran
Mempelajari tentang Konsep Teori Lydia E.hall sangat penting untuk diterapkan
dalam praktik keperawatan Sebagai perawat, kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari
pasien, karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus dipenuhi,Kita juga seharusnya
bisa memprioritas kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan
kebutuhan dasar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

A. Davis Company. Patricia A, Potter, Anne G. Perry. (2009). Fundamental of


Nursing, Seventh
edition, St. Louis. Missouri : Mosby Elsevier.
Aini, N. (2018). Teori Model Keperawatan: Keperawatan (Vol. 1). UMMPPress
Alligood, Martha Raile. 2010. Nursing Theory : Utilization and Application. The
United States
of America: Mosby Elsevier.
Alligood, MR. 2014. Nursing Theorists and Their Work, Eight Edition. St Louis,
Missouri:
Elsevier Mosby.
Azwar & Saifudin. (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta.
Pustaka
Pelajar.
Peplau, H.E. Interpersonal Relation in Nursing. (1952). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, POTTER and PERRY

Anda mungkin juga menyukai