Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FALSAFAH TEORI KEPERAWATAN


TEORI HILDEGARD PEPLAU

KELAD D

Disusun Oleh:
1. Medina Zahwa Yuniar (2110711106)
2. Meta Tessa Machdalena (2110711121)
3. Arissta Wiratsongko (2110711126)
4. Yanuarti Khoirunnisa (2110711129)

PROGRAM STUDI SARJANA JURUSAN KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NEGERI VETERAN
JAKARTA TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa rahmat-Nya, tentunya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami juga mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik sehat fisik maupun sehat akal dan pikiran sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah Kelompok 7 Kelas D dari mata
kuliah Falsafah Teori Keperawatan dengan judul “ Teori Hildegard Peplau ”.
Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan kami dan juga beberapa sumber
yang terdapat pada e-book dan jurnal-jurnal resmi yang ada di internet. Kami
berharap dengan pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca terkait Teori Hidegard Peplau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari para dosen pengampu mata kuliah
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia, yaitu Bapak Dr. Sudiharto, Skp.,M. Kes
selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini agar makalah ini dapat menjadi
makalah yang lebih baik.

Jakarta, 30 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................Error: Reference source not found

BAB I............................................................................................................................4

PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..........................................................................................................................................5
1.5 Metode Penulisan....................................................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6

PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Biografi...........................................................................................................................................6
2.2 Pengertian Teori......................................................................................................................6
2.3 Konsep Utama dan Model Teori Peplau.................................................................................7
2.4 Tahap Perkembangan Peplau dari Hubungan Perawat-Klien....................................................10
2.5 Teori Keperawatan Peplau dan Komponen Utama Keperawatan...............................................11
2.6 Hubungan antara Tahapan Peplau dan Proses Keperawatan..............................................15

BAB III.......................................................................................................................17

PENUTUP..................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

BAB 1

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan
dasar manusia mulai dari bilogis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan
kebutuhan tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dan praktik
keperawatan professional. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan
professional. Pelayanan kesehatan professional yaitu bentuk pelayanan kesehatan
yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian
integral dari pelayan kesehatan ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang


digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori
keperawatan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri
sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang
terjadi akibat sakit sumber kesulitan dan proses interpersonal. Keperawatan
professional didasarkan pada adanya pendekatan yang disebut “Proses
Keperawatan” dan “Dokumentasi Keperawatan”. Sebagai pedoman dalam setiap
praktik keperawatan, diperlukan berbagai teori yang digunakan untuk
menjalankan tugas keperawatan. Pada makalah ini, akan dibahas model dan
konsep teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.

1.2 Rumusan Masalah


- Apa pengertian teori Peplau
- Bagaimana konsep utama teori Peplau
- Bagaimana model teori Peplau
- Bagaimana tahap perkembangan Peplau dari hubungan perawat-klien
- Bagaimana teori keperawatan Peplau dan keperawatan
- Bagaiman hubungan antara tahapan Peplau dan proses keperawatan

1.3 Tujuan
- Tujuan umum dari makalah ini untuk mengetahui riwayat dan teori yang
dikemukakan oleh peplau
- Tujuan khusus dari makalah ini untuk mengetahui tentang aplikasi teori yang
dikemukakan oleh peplau

4
1.4 Manfaat
- Agar mengetahui riwayat dan teori yang dikemukakan oleh Peplau
- Agar mengetahui tentang aplikasi teori yang dikemukakan oleh Peplau

1.5 Metode Penulisan


Penulis memergunakan metode observasi dalam metode ini penulis membaca
buku dan artikel yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.

BAB 2
PEMBAHASAN

5
2.1 Biografi
Nama lengkap Peplau adalah Hildegard E. Peplau. Beliau lahir di Reading,
Pennsylvania, 1 september 1909 dan wafat pada 17 Maret 1999 (Usia 89 thn).
Beliau merupakan lulusan dari program diploma di Pottstown(PA SCHOOL),
Pennsylvania pada tahun 1931. - Selesai BA dalam psikologi interpersonal dari
Bennington College pada tahun 1943. – MA di keperawatan psikiatri dari
Universitas Colombia New York pada 1947. Dan Ed.D. dalam pengembangan
kurikulum pada tahun 1953.

Pekerjaan yang pernah dilakukan Hildegard E. Peplau antara lain :


- Pernah menjadi pengawas ruang operasi di Rumah Sakit Pottstown kemudian
menjadi kepala staff Bennington lufirmary. Dosen pengajar program pendidikan
sarjana keperawatan jiwa. Anggota dari Army Nurse Corps. Pada tahun 1950
mengajar Pskiatri keperawatan di fakukltas Ilmu pendidikan.
- Konstribusi peplau di bidang keperawatan, khususnya di bidang perawatan
psikiater sangat banyak dimulai tahun 1952 dengan bukunya INTERPERSONAL
RELATIONS IN NURSING.
- Pada tahun 1960 pernah menjadi direktur eksekutif dari American Nurses’s
Association (ANA)
- Pada tahun(1972-1974) pernah menjabat sebagai direktur dari New Jersey State
Nurses’s Association; anggota Expert Advisory Council of WHO; the National
Nurse Consultant to the surgeon General of the Air Force; dan Konsultan perawat
di National Institut of Mental Health.
- Bekerja dengan W.H.O, NIMH dan korps perawat. Bekerja sebagai profesor
kunjungan di Universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan 1976. Pada tahun 1950
mengajar Pskiatri keperawatan di fakukltas Ilmu pendidikan.

2.2 Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau


Teori yang dikembangkan Hildegard E. Peplau adalah keperawatan spikodinamik
(psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan
interpesonal yang bersifat terapeutik (significant interpersonal process).
Hildegard E. Peplau mendefinisikan teori keperawatan psikodinamikanya sebagai
kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk membantu
mengidentifikasi kesulitan kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan
prinisp prinsip kemanusiaan yag berhubungan dengan masalah masalah yang
muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.

6
2.3 Konsep Utama Model Teori Peplau
Konsep utama dan model teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber
kesulitan), dan proses interpersonal.

a. Klien

Klien adalah sistem berkembang yang terdiri dari karakteristik biokimia,


fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.

b. Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan


pasien yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Peran Perawat adalah:

 Mitra kerja (Work Partners): Perawat menghadapi klien seperti


tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja,
hubungan antara perawat dan klien merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga
perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan juga
menghargai antara perawat dan juga klien.
 Narasumber (Informant): Perawat memberikan jawaban yang
spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan
selanjutnya akan mengarah pada area permasalahan yang memerlukan
bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas
dan rasional kepada klien dalam suasana yang bersahabat dan juga
akrab.
 Pendidik (Teacher): Yang merupakan kombinasi dari semua peran
yang lain. Perawat harus berupaya untuk memberikan pendidikan,
pelatihan, dan juga bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam
mengatasi masalah kesehatan.

7
 Kepemimpinan (Leadership): Perawat mengembangkan hubungan
yang demokratis sehingga memicu individu untuk berperan. Perawat
juga harus mampu untuk memimpin klien/keluarga memecahkan
masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
 Pengasuh pengganti (Surrogate): Perawat membantu individu
belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi
konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
oleh klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
 Konselor (Consellor): Perawat meningkatkan pengalaman individu
menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan
produktif. Perawat harus bisa memberikan bimbingan terhadap
masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
c. Sumber Kesulitan
Kecemasan berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Kecemasan terjadi apabila
komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi (sakit jiwa) dan
biologi individu. Dalam model teori Peplau Kecemasan merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam
keadaan sakit biasannya tingkat kecemasan klien akan meningkat, oleh karena
itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat kecemasan klien. Berkurangnya
tingkat kecemasan pada klien menunjukkan bahwa kondisi klien semakin
membaik.
d. Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu
hubungan. Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model
keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
 Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan
oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai

8
persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk
proses interpersonal.
 Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
 Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif,
konstruktif dan produktif.
 Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna.
Proses interpersonal merupakan alat edukatif yang baik bagi perawat
maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal
merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi
masalah. Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien
ini memiliki empat tahap diantaranya:
1. Tahap Orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien
menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap
kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien
melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan
terjadi proses pengumpulan data.
2. Fase Identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi
perilku pasien dan memberikan asuhan keperawatan. Respon
pasien pada fase identifikasi dapat berupa:
 Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
 Individu mandiri terpisah dari perawat.
 Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada
perawat.
Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah
melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi
ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
3. Fase Eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien
dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsi
terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses

9
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang
terlibat didalamnya.
4. Fase Resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan
kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan
kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang
dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.

Pada model Peplau ini dapat terlihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan
kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Yang mana secara perlahan
pasien dapat melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi
kearah realisasi potensi. Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai
bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga
sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya beliau kemudian mempublikasikan
teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam
memberikan asuhan keperawatan yang ditekankan pada perawatan yang bersifat
terapeutik. Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien
mencari bantuan, yang pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan
jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat
dan klien bersama-sama dapat mendefinisikan masalah dan kemungkinan
mennyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya
dan perawat juga dapat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya. Yang artinya seorang perawat
berusaha mendorong kemandirian pasien.

2.4 Tahap Perkembangan Peplau Dari Hubungan Perawat-Klien


Model Konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral
yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber
kesulitan), dan proses interpersonal.
1. Klien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung
dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat

10
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat
berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti,
pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan
yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit.
4. Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat
yang terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan
interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi, (2) identifikasi, (3)
eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling melengkapi dan
berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.

2.5 Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses Keperawatan


Dari empat tahap orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi seperti yang
dibahas di atas. Proses keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas’’, yang
disengaja intelektual dimana praktek keperawatan didekati secara tertib,
sistematis.
Ada kesamaan mendasar antara proses keperawatan dan fase antar pribadi Peplau
itu. Kedua fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi
terapeutik. Menggunakan kedua teknik pemecahan masalah bagi perawat dan
pasien untuk berkolaborasi pada tujuan akhir. Keduanya pergi dari umum ke
khusus, misalnya, perasaan yang samar-samar pasien terhadap fakta-fakta spesifik
tentang perasaan samar-samar. Kedua meliputi observasi, komunikasi, dan
rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh perawat.
Ada perbedaan juga, antara fase Peplau dan proses keperawatan. Ketika
mempertimbangkan perbedaan, harus merujuk pada buku Peplau ‘’Interpersonal
dalam Hubungan Keperawatan’’ diterbitkan pada tahun 1952. Keperawatan
profesional saat ini berfungsi dengan tujuan lebih jelas. Gerakan jauh dari perawat
sebagai pembantu dokter dan perawat sebagai advokat konsumen. Misalnya, hari

11
ini bagian dari proses keperawatan diagnosis. Asosiasi Perawat Amerika dalam
Standar Praktik Keperawatan, menyatakan: "Diagnosis keperawatan berasal dari
data status kesehatan".Peplau menyatakan (dalam 1952) bahwa fungsi utama
dokter adalah "mengakui impor penuh masalah nuklir dan jenis bantuan
profesional yang dibutuhkan" yang hasil untuk dokter dalam" tugas mengevaluasi
dan mendiagnosa masalah muncul". Ini bertentangan dengan pengakuan sekarang
dari fungsi keperawatan mandiri.

1. Komunikasi Teraupetik Perawat


Hubungan perawat-klien yang teraupetik adalah pengalaman belajar bersama dan
pengalaman perbaikan emosi klien. Dalam hal ini perawat memakai dirinya secara
theraupetik dengan mengunakan berbagai teknik komunikasi agar perilaku klien
berubah kearah yang positif seoptimal mungkin.Untuk dapat melaksanakan
komunikasi teraupetik yang efektif, perawat harus mempunyai ketrampilan yang
cukup dan memahami betul tentang dirinya.

2. Komunikasi Teraupetik
Komunikasi teraupetik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat-klien
yang bertujaun untuk menyelesaikan masalah klien. Komunikasi adalah
berhubungan. Hubungan perawat-klien yang teraupetik tidak mungkin dacapai
tanpa komunikasi.
Hubungan teraupetik sebagai pengalaman belajar baik bagi klien maupun perawat
yang didentifikasikan dalam 4 tindakan yang harus diambil antara perawat-klien,
yaitu :
- Tindakan diawali perawat
- Respon reaksi dari klien
- Interaksi dimana perawat dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan
- Transaksi dimana hubungan timbal balik pada akhirnya dibangun untuk
mencapai tujuan hubungan.
Kaltthner (1995), mengatakan bahwa komunikasi teraupetik terjadi dengan tujuan
menolong pasien yang dilakukan oleh orang-orang yang professional denga
menggunkan pendekatan personal berdasarkan perasaan dan emosi.
Didalam komunikasi teraupetik ini harus ada unsur kepercayaan. Komunikasi
teraupetik adalah komunikasi yang di rencanakan secara sadar dan bertujuan dan
kegiatannya di fokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi
professional yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien.

12
3. Tujuan Komunikasi Theraupetik
Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien
percaya pada hal-hal yang di perlukan.

4. Prinsip-Prinsip Komunikasi Teraupetik


Untuk mengetahui apakah komunikasi yang dilakukan tersebut bersifat teraupetik
atau tidak,maka dapat dilihat apakah komunikasi tersebut sesuai dengan perinsip-
prinsip berikut ini :
1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiri
serta nilai yang dianut.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima,saling percaya,dan
saling menghargai.
3. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang di anut oleh klien .
4. Perawat harus menyadari pantingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun
mental.
5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki
motifasi untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga
tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang di hadapi.
6. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk
mengetahui dan mengatasi perasaan gembira,sedih,marah,keberhasilan maupun
frustasi.
7. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan
konsistensinya.
8. Memahami betul arti simpati sebagai tindakan teraupetik dan sebalinya sempati
yang bukan tindakan teraupetik.
9. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan teraupetik.
10. Mampu berperan sebagai Role Model agar dapat menunjukan dan meyakinkan
orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu
keadaan sehat fisik,mental,social,spiritual,dan gaya hidup .

5. Tehnik Komunikasi Theraupetik


Dalam menanggapi pesan yang di sampaikan klien,perawat dapat menggunakan
berbagai teknik komunikasi teruptik sebagai berikut :

13
1. Listening (Mendengar) merupakan daras utama dalam komunikasi.Dengan
mendengar perawat mengetahui perasaan klien,memberi kesempatan lebih banyak
pada klien untuk bicara.Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap
kritis dan korektif bila apa yang di sampaikan klien perlu di luruskan.Tujuan
teknik ini adalah memberi rasa aman klien dalam mengungkapkan perasannya dan
menjaga kestabilan emosi/psokologis klien.
2. Pertanyaan terbuka (Broad Opening) teknik ini memberi kesempatan klien
untuk mengungkapkan perasaannya sesuai kehendak klien tanpa membatasi.
3. Mengulang (Restarting) mengulang pokok pikiran yang diungkapkan
klien.Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat
mengikuti pembicaraan klien.
4. Klarifikasi, di lakukan bila perawat ragu, tidak jelas,tidak mendengar, atau
klien berhenti karena malu mengemukakan informasi, informasi yang di peroleh
tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah.
5.nRefleksi adalah reaksi perawat-klien selama berlangsungnya
komunikasi.Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua,yaitu refleksi isi, bertujuan
memfalidasi apa yang di dengar. Klarifikasi ide yang di ekspresikan klien dengan
pengertian perawat, dan refleksi perasaan,yang bertujuan memberi respon pada
perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima
perasaanya.Teknik refleksi ini berguna untuk :
a. Mengetahui dan menerima ide perasaan.
b. Mengoreksi.
c. Memberi keterangan lebih jelas.

Sedangkan kerugiannya adalah:


a. Mengulang terlalu sering tema yang sama.
b. Dapat menimbulkan marah dan frustasi.
6. Memfokuskan,membantu klien bicara pada topik yang telah di pilih dan yang
penting serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik, lebih
jelas dan berfokus pada realitas.
7. Membagi presepsi,meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan
dan pikirkan.Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan memberi
informasi.
8. Identifikasi tema, mengidentifikasi latar belakang masalah yang di alami klien
yang muncul selama percakapan.Gunanya untuk meningkatkan pengertian dan
mengeksplorasi masalah yang penting.

14
9.Diam (Silence) cara yang sukar, biasanya di lakukan setelah mengajukan
pertanyaan.Tujuannya untuk memberi kesempatan berpikir dan memotifasi klien
untuk bicara.Pada klien yang menarik diri,tehnik diam berarti perawat menerima
klien.
10. Informing, tehnik ini bertujuan memberi informasi dan fakta untuk
pendidikan kesehatan bagi klien.
11. Saran,member alternative ide untuk pemecahan masalah.Tepat dipakai pada
fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.

2.6 Teori Keperawatan Peplau dan Komponen Utama Keperawatan


1.Defenisi Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh peplau sebagai sebuah proses yang signifikan,
bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrumen
edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan mendorong kepribadian seseorang
dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan
komunitas. Profesi keperawatan memiliki tanggung jawab legal didalam
pemanfaatan keperawatan secara efektif berikut segala konsekuensinya bagi klien.
Perawat merespons kebutuhan klien akan bantuan melalui proses interpersonal.
Proses interpersonal merupakan hubungan humanistik antara individu yang sakit,
atau memerlukan layanan kesehatan, dan perawat didalam mengenali dan
merespons kebutuhan klien. Konsep utama dalam proses interpersonal ini adalah
perawat, klien, hubungan terapautik, tujuan, kebutuhan manusia, kecemasan,
ketegangan, dan frustasi
2. Defenisi individu
Individu menurut Peplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk
berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan. Berdesarkan
penjelasan ini, peplau mendefinisikan individu sebagai manusia sebab manusia
adalah sebuah organisme yang hidup dalam ekulibrium yang tidak stabil.
3. Defenisi kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah simbol yang menyatakan secara
tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusian
yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif
didalam kehudupan pribadi ataupun komunitas.
4. Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah
satu konsep utama dalam keperawatan, ia mendorong perawat untuk
memperhatikam budaya dan adat istiadat klien saat klien harus membiasakan diri

15
dengan rutinitas rumah sakit. Menurut peplau, lingkungan merupakan kekuatan
yang ada di luar organisme dan berada dalam konteks cultural peplau.

16
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan
untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien.

3.2 Saran
Diharapkan kepada semua perawat untuk dapat mengembangkan ilmunya dalam
melaksanakan asuhan keparawatan atau pengabdian masyarakat, serta dapat
mengaplikasikan langsung teori – teori yang sudah ada dalam melaksanakan
asuhan keperawatan.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/402597706/Biografi-Peplau
https://www.academia.edu/17272216/Teori_Hildegard_E_Peplau
Nursing Theories. 2020 “Peplau’s Theory of Interpersonal Relations: Hildegard.
E. Peplau.” Retrieved September 26, 2021
(https://www.currentnursing.com/nursing_theory/interpersonal_theory.html).
Febyana Dwi Cahyanti. 2020 “Teori Keperawatan Peplau | PDF.” Retrieved
September 26, 2021 (https://www.scribd.com/doc/315447873/Teori-keperawatan-
Peplau).
Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,Proses dan
praktek volume I edisi 4.Jakarta : Penerbit ECG
https://pdfcoffee.com/makalah-teori-keperawatan-peplau-4-pdf-free.html
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
www.grahailmu.com Komunikasi Kpeperawatan Aplikasi dalam pelayanan,Mundakir

18

Anda mungkin juga menyukai