KELAD D
Disusun Oleh:
1. Medina Zahwa Yuniar (2110711106)
2. Meta Tessa Machdalena (2110711121)
3. Arissta Wiratsongko (2110711126)
4. Yanuarti Khoirunnisa (2110711129)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa rahmat-Nya, tentunya kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami juga mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik sehat fisik maupun sehat akal dan pikiran sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah Kelompok 7 Kelas D dari mata
kuliah Falsafah Teori Keperawatan dengan judul “ Teori Hildegard Peplau ”.
Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan kami dan juga beberapa sumber
yang terdapat pada e-book dan jurnal-jurnal resmi yang ada di internet. Kami
berharap dengan pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca terkait Teori Hidegard Peplau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari para dosen pengampu mata kuliah
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia, yaitu Bapak Dr. Sudiharto, Skp.,M. Kes
selaku dosen pengampu pada mata kuliah ini agar makalah ini dapat menjadi
makalah yang lebih baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..........................................................................................................................................5
1.5 Metode Penulisan....................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Biografi...........................................................................................................................................6
2.2 Pengertian Teori......................................................................................................................6
2.3 Konsep Utama dan Model Teori Peplau.................................................................................7
2.4 Tahap Perkembangan Peplau dari Hubungan Perawat-Klien....................................................10
2.5 Teori Keperawatan Peplau dan Komponen Utama Keperawatan...............................................11
2.6 Hubungan antara Tahapan Peplau dan Proses Keperawatan..............................................15
BAB III.......................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
BAB 1
3
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
- Tujuan umum dari makalah ini untuk mengetahui riwayat dan teori yang
dikemukakan oleh peplau
- Tujuan khusus dari makalah ini untuk mengetahui tentang aplikasi teori yang
dikemukakan oleh peplau
4
1.4 Manfaat
- Agar mengetahui riwayat dan teori yang dikemukakan oleh Peplau
- Agar mengetahui tentang aplikasi teori yang dikemukakan oleh Peplau
BAB 2
PEMBAHASAN
5
2.1 Biografi
Nama lengkap Peplau adalah Hildegard E. Peplau. Beliau lahir di Reading,
Pennsylvania, 1 september 1909 dan wafat pada 17 Maret 1999 (Usia 89 thn).
Beliau merupakan lulusan dari program diploma di Pottstown(PA SCHOOL),
Pennsylvania pada tahun 1931. - Selesai BA dalam psikologi interpersonal dari
Bennington College pada tahun 1943. – MA di keperawatan psikiatri dari
Universitas Colombia New York pada 1947. Dan Ed.D. dalam pengembangan
kurikulum pada tahun 1953.
6
2.3 Konsep Utama Model Teori Peplau
Konsep utama dan model teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain
yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber
kesulitan), dan proses interpersonal.
a. Klien
b. Perawat
7
Kepemimpinan (Leadership): Perawat mengembangkan hubungan
yang demokratis sehingga memicu individu untuk berperan. Perawat
juga harus mampu untuk memimpin klien/keluarga memecahkan
masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
Pengasuh pengganti (Surrogate): Perawat membantu individu
belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi
konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
oleh klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
Konselor (Consellor): Perawat meningkatkan pengalaman individu
menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan
produktif. Perawat harus bisa memberikan bimbingan terhadap
masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
c. Sumber Kesulitan
Kecemasan berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Kecemasan terjadi apabila
komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi (sakit jiwa) dan
biologi individu. Dalam model teori Peplau Kecemasan merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam
keadaan sakit biasannya tingkat kecemasan klien akan meningkat, oleh karena
itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat kecemasan klien. Berkurangnya
tingkat kecemasan pada klien menunjukkan bahwa kondisi klien semakin
membaik.
d. Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu
hubungan. Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model
keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang
dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan
oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai
8
persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk
proses interpersonal.
Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif,
konstruktif dan produktif.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna.
Proses interpersonal merupakan alat edukatif yang baik bagi perawat
maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal
merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi
masalah. Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien
ini memiliki empat tahap diantaranya:
1. Tahap Orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien
menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap
kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien
melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan
terjadi proses pengumpulan data.
2. Fase Identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi
perilku pasien dan memberikan asuhan keperawatan. Respon
pasien pada fase identifikasi dapat berupa:
Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
Individu mandiri terpisah dari perawat.
Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada
perawat.
Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah
melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi
ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
3. Fase Eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien
dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsi
terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
9
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang
terlibat didalamnya.
4. Fase Resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan
kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan
kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang
dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.
Pada model Peplau ini dapat terlihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan
kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Yang mana secara perlahan
pasien dapat melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi
kearah realisasi potensi. Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai
bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga
sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya beliau kemudian mempublikasikan
teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam
memberikan asuhan keperawatan yang ditekankan pada perawatan yang bersifat
terapeutik. Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien
mencari bantuan, yang pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan
jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat
dan klien bersama-sama dapat mendefinisikan masalah dan kemungkinan
mennyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya
dan perawat juga dapat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya. Yang artinya seorang perawat
berusaha mendorong kemandirian pasien.
10
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat
berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti,
pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan
yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit.
4. Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat
yang terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan
interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi, (2) identifikasi, (3)
eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling melengkapi dan
berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.
11
ini bagian dari proses keperawatan diagnosis. Asosiasi Perawat Amerika dalam
Standar Praktik Keperawatan, menyatakan: "Diagnosis keperawatan berasal dari
data status kesehatan".Peplau menyatakan (dalam 1952) bahwa fungsi utama
dokter adalah "mengakui impor penuh masalah nuklir dan jenis bantuan
profesional yang dibutuhkan" yang hasil untuk dokter dalam" tugas mengevaluasi
dan mendiagnosa masalah muncul". Ini bertentangan dengan pengakuan sekarang
dari fungsi keperawatan mandiri.
2. Komunikasi Teraupetik
Komunikasi teraupetik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat-klien
yang bertujaun untuk menyelesaikan masalah klien. Komunikasi adalah
berhubungan. Hubungan perawat-klien yang teraupetik tidak mungkin dacapai
tanpa komunikasi.
Hubungan teraupetik sebagai pengalaman belajar baik bagi klien maupun perawat
yang didentifikasikan dalam 4 tindakan yang harus diambil antara perawat-klien,
yaitu :
- Tindakan diawali perawat
- Respon reaksi dari klien
- Interaksi dimana perawat dan klien mengkaji kebutuhan klien dan tujuan
- Transaksi dimana hubungan timbal balik pada akhirnya dibangun untuk
mencapai tujuan hubungan.
Kaltthner (1995), mengatakan bahwa komunikasi teraupetik terjadi dengan tujuan
menolong pasien yang dilakukan oleh orang-orang yang professional denga
menggunkan pendekatan personal berdasarkan perasaan dan emosi.
Didalam komunikasi teraupetik ini harus ada unsur kepercayaan. Komunikasi
teraupetik adalah komunikasi yang di rencanakan secara sadar dan bertujuan dan
kegiatannya di fokuskan untuk kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi
professional yang mengarah pada tujuan untuk penyembuhan pasien.
12
3. Tujuan Komunikasi Theraupetik
Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien
percaya pada hal-hal yang di perlukan.
13
1. Listening (Mendengar) merupakan daras utama dalam komunikasi.Dengan
mendengar perawat mengetahui perasaan klien,memberi kesempatan lebih banyak
pada klien untuk bicara.Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap
kritis dan korektif bila apa yang di sampaikan klien perlu di luruskan.Tujuan
teknik ini adalah memberi rasa aman klien dalam mengungkapkan perasannya dan
menjaga kestabilan emosi/psokologis klien.
2. Pertanyaan terbuka (Broad Opening) teknik ini memberi kesempatan klien
untuk mengungkapkan perasaannya sesuai kehendak klien tanpa membatasi.
3. Mengulang (Restarting) mengulang pokok pikiran yang diungkapkan
klien.Gunanya untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat
mengikuti pembicaraan klien.
4. Klarifikasi, di lakukan bila perawat ragu, tidak jelas,tidak mendengar, atau
klien berhenti karena malu mengemukakan informasi, informasi yang di peroleh
tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah.
5.nRefleksi adalah reaksi perawat-klien selama berlangsungnya
komunikasi.Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua,yaitu refleksi isi, bertujuan
memfalidasi apa yang di dengar. Klarifikasi ide yang di ekspresikan klien dengan
pengertian perawat, dan refleksi perasaan,yang bertujuan memberi respon pada
perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima
perasaanya.Teknik refleksi ini berguna untuk :
a. Mengetahui dan menerima ide perasaan.
b. Mengoreksi.
c. Memberi keterangan lebih jelas.
14
9.Diam (Silence) cara yang sukar, biasanya di lakukan setelah mengajukan
pertanyaan.Tujuannya untuk memberi kesempatan berpikir dan memotifasi klien
untuk bicara.Pada klien yang menarik diri,tehnik diam berarti perawat menerima
klien.
10. Informing, tehnik ini bertujuan memberi informasi dan fakta untuk
pendidikan kesehatan bagi klien.
11. Saran,member alternative ide untuk pemecahan masalah.Tepat dipakai pada
fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.
15
dengan rutinitas rumah sakit. Menurut peplau, lingkungan merupakan kekuatan
yang ada di luar organisme dan berada dalam konteks cultural peplau.
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan
untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien.
3.2 Saran
Diharapkan kepada semua perawat untuk dapat mengembangkan ilmunya dalam
melaksanakan asuhan keparawatan atau pengabdian masyarakat, serta dapat
mengaplikasikan langsung teori – teori yang sudah ada dalam melaksanakan
asuhan keperawatan.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/402597706/Biografi-Peplau
https://www.academia.edu/17272216/Teori_Hildegard_E_Peplau
Nursing Theories. 2020 “Peplau’s Theory of Interpersonal Relations: Hildegard.
E. Peplau.” Retrieved September 26, 2021
(https://www.currentnursing.com/nursing_theory/interpersonal_theory.html).
Febyana Dwi Cahyanti. 2020 “Teori Keperawatan Peplau | PDF.” Retrieved
September 26, 2021 (https://www.scribd.com/doc/315447873/Teori-keperawatan-
Peplau).
Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,Proses dan
praktek volume I edisi 4.Jakarta : Penerbit ECG
https://pdfcoffee.com/makalah-teori-keperawatan-peplau-4-pdf-free.html
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
www.grahailmu.com Komunikasi Kpeperawatan Aplikasi dalam pelayanan,Mundakir
18