Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

MENURUT PEPLAU

Disusun untuk Memenuhi tugas Falsafah Dan Teori Keperawatan

Disusun oleh :

Nama : Ayu Widyaningsih

NIM : 200711062

Nama : Wulan Natus Sholihah

NIM : 200711066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

20

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Teori Dan Model Keperawatan Menurut Peplau”. Atas segala dukungannya saya
mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah mempermudah kami dalam
pembuatan makalah ini, dan kepada dosen pemata kuliah serta pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan, dan arahan kepada penyusun.

Tujuan penyusunan makalah ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi tugas mata
kuliah falsafah dan teori keperawatan, tetapi diharapkan juga bisa menjadi bahan acuan,
petunjuk, ataupun pedoman bagi pembaca dalam menambah wawasan dan memperluas ilmu
pengetahuan sesuai dengan pokok materi yang kami sajikan.

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih memiliki
keterbatasan baik dari segi penyusunan ataupun ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu,
diharapkan adanya kritik, saran, dan usulan yang bersifat membangun untuk perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.

Harapan ke depan semoga dapat dipahami serta bermanfaat bagi penyusun dan bagi
pembacanya sehingga dapat memberikan informasi ilmu pengetahuan. Sebelumnya mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan.

Cirebon, 12 Desember 2020

Penyusun keperawatan 1C

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................4

C. Tujuan .....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................5

1. Riwayat Hindegard E.Peplau.....................................................................................5

2. Teori Peplau..............................................................................................................5

a. Klien..............................................................................................................5

b. Perawat..........................................................................................................5

c. Sumber kesulitan/masalah..............................................................................6

d. Hubungan Interpesonanl................................................................................6

3. Tujuan Teori Peplau.................................................................................................7

4. Kelebihan dan kekurangan teori Peplau.....................................................................7

a. Kelebihan.......................................................................................................7

b. Kekurangan....................................................................................................8

BAB III PENUTUP ......................................................................................................9

A. Kesimpulan ..............................................................................................................9

B. Saran .........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

3
BAB I

KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN PEPLAU

A. LATAR BELAKANG

Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Keperawatan
merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan suatu bentuk
layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan
sebagaibagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan
kesehatan.

Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar
manusia mulai dari biologis, psikologis, social, dan spiritual. Pemenuhan kebutuhan tersebut
diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praltik keperawatan professional.
Untuk tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan, yang disebut
“Proses Keperawatan” dan “Dokumentasi” Keperawatan sebagai data tertulis yang
menjelaskan tentang penyampaian informasi ( komunikasi ), penerapan sesuai standart
praktik, dan pelaksanaan proses leperawatan.

Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan seperti
yang akan dibahas pada makalah ini yaitu teori dari Hildegard E.Peplau dan teori Ida Jean
Orlando.

B. RUMUSAN MASALAH
Didalam makalah ini kami akan membahas tentang teori keperawatan menurut Hildegard
E Peplau .

1. Bagaimana riwayat Hildegard E.Peplau ?


2. Bagaimana konsep teori Hildegard E.Peplau?
3. Apa tujuan teori Hildegard E.Peplau ?
4. Apa  kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E.Peplau ?

C.  TUJUAN PENULISAN

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model Keperawatan menurut


Hildegard E.Peplau serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
1.     Riwayat Hildegard E.Peplau
Hildegard peplau( Hilda) di lahirkan di reading pennisylvia merupakan keluarga
imigran dari jerman. Dia merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang pekerja
keras sedangkan ibunya sangat perfeklsionis. Orangtuanya bernama gustav dan otilie peplau.
Meskipun dalam keluarga tidak pernah mendiskusikan tentang pendidikan tinggi, Hilda
mempunyai motivasi dan visi yang kuat untuk merubah wanita dari berpikiran tradisional
menjadi yang lebih modern. Dia menggiginkan kehidupan yang lebih baik dan mengenalkan
keperawatan sebagai karier wanita di masa datang.
Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah
perawat Pottstown, PA school. Beliau kemudian bekerja sebagai staff nurse di Pennsylvania
dan New York city.Di Bennington college vermant ia mendapat gelar bachelor degree
jurusan psikologi interpersonal pada tahun 1943.
Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari universitas kolumbia jurusan
ilmu pengajaran.Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di wiliam Alanson white
institute new York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas pertamanya pada psikiatri
keperawatan di fakultas ilmu pendidikan.DR Peplau menjadi pengajar di  fakultas
keperawatan university Rutgers dari 1954 – 1974.Peplau juga bekerja sebagai konsultan pada
WHO, US air force, US general surgeon. Setelah pensiun  dari Universitas Rutgers ia bekerja
sebagai professor kunjungan di universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan 1976.
2.    Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal:
a.     Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. 
b. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat partisipatif,sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.
Peran Prawat:

 Mitra kerja adalah perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada
situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehngga perlu dibina
rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara perawat dan klien.
 Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap
pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area
permasalahan yang memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi
yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.

5
  Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan , pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga
terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
 Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin
klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan
partisipasi.
  Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap
manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan
individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat
atau rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
  Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat
yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat
memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan
mudah dilakukan.
c.      Sumber Kesulitan/Masalah
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan
orang lain mengancam keamanan psikologi (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model
peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan
kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu
perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
d.    Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi
secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang
lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut
Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:

 Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan


caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap
individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide
yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
   Masyarakat/lingkungan  budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
   Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan
yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
   Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses
interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat
maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal
yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat
tahap diantaranya:

6
 Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan
bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara
efektif dalam pemberian askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien
melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses
pengumpulan data.
 Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
 Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
 Individu mandiri terpisah dari perwat.
 Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
    Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai
fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan
keperawatan.

 Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti
hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam
memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
 Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk
membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan
kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model
Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada
hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien melepaskan diri dari
perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi.
               Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya
terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui
tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam
keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan
yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia.
Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan
masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya.
Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal
menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.  Artinya seorang
perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

3.  Tujuan Teori Peplau


Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien
untuk mencapai kematangan kepribadian.
4.  Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau
Kelebihan :

7
a.      Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.
Kekurangan :
Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya
 

8
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
      Teori Keperawatan Peplau berfokus pada bagaimana Hubungan Interpersonal antar
perawat dan pasien, mulai dari tahap orientasi, identifikasi, eksplorasi dan terakhir tahap
resolusi.
B.  Saran
Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu tentang sejarah
perkembangan keperawatan, karena dengan mengetahui model konsep teori keperawatan kita
dapat mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa dahulu dan dimana
letak kekurangan dan kelebihan keperawatan pada masa dahulu sehingga kita bisa
memperbaiki kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik.
 

9
DAFTAR PUSTAKA

Novita Yuliana,Makalah Teori Dan Konsep Keperawatan Menurut Peplau,2016.


https://yuliananovita.wordpress.com/2016/11/06/makalah-teori-dan-konsep-keperawatan-
menurut-peplau/

10

Anda mungkin juga menyukai