Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKURANGAN


VITAMIN, ANEMIA DAN CACINGAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : EVI NOVIANA NINGSI
NIM : BT 2001009
KELAS :1A

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA


WATAMPONE
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat
Nya,kami dapat menyelasaikan makalah ”Pencegahan Dan Penanganan Kekurangan
Vitamin,Anemia Dan Cacingan” . Makalah ini sebagai tugas mata kuliah Gizi dan Diet.
Makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa memahami tentang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dalam Perspektif Budaya. Dalam proses pembuatan makalah ini kami menyadari
adanya kekurangan dan keterbatasan namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak
sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis memohon maaf
apabila dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Watampone ,08 juli 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin
B. Masalah Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Vitamin
C. Penanganan Avitaminosis Dan Hypervitaminosis
D. Pengertian Anemia
E. Pencegahan Primer Pada Anemia
F. Pencegahan Sekunder Pada Anemia
G. Pengertian Cacingan
H. Pengobatan dan Pencegahan Cacingan

BAB III PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masalah gizi dapat menimbulkan suatu tidak seimbangnya tubuh manusia dan dapat
menimbulkan penyakit lainnya. Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat. Namun
penanggulannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multi faktor, karena itu pendekatan penanggulangan
harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.Kekurangan vitamin, anemia, cacingan, dan
kekurangan kalori protein adalah suatu kondisi yang dialami oleh seseorang yang mengalami
malnutrisi, tentunya dari masalah-masalah tersebut diperlukan penanganan dan pengobatan
untuk menanggulangi masalah menyebabkan resiko yang lebih besar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Vitamin ?
2. Apa saja masalah yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin?
3. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat kekurangan
vitamin ?
4. Apakah pengertian dari Anemia ?
5. Apa saja masalah yang diakibatkan dari anemia ?
6. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat anemia ?
7. Apakah pengertian dari cacingan ?
8. Apa saja masalah yang diakibatkan dari cacingan ?
9. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan masalah cacingan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Vitamin.
2. Untuk mengetahui masalah yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin.
3. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat kekurangan
vitamin.
4. Untuk mengetahui pengertian dari Anemia
5. Untuk mengetahui masalah yang diakibatkan dari Anemia.
6. Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan masalah akibat anemia.
7. Untuk mengetahui pengertian dari cacingan.
8. Untuk mengetahui masalah yang diakibatkan dari cacingan
9. Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan masalah cacingan.

.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang
artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Diketahui bahwa banyak vitamin
yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit dan harus
disuplai dari makanan karena tubuh tidak dapat menyintesisnya. Vitamin mrupakan zat makanan
yang berguna untuk memperlancar semua proses yang terjadi di dalam tubuh. Suatu vitamin
menunjukkan satu fungsi metabolik khusus.

➢ Fungsi Vitamin Secara Umum

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.Fungsi Vitamin secara umum berhubunga erat
dengan fungsi enzim, terutama vitamin-vitamin kelompok. Vitamin dapat berperan secara
bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh, yaitu memacu dan memelihara Pertumbuhan,,
Reproduksi,, Kesehatan dan kekuatan tubuh,, Stabilitas sistem syaraf, Selera makan,
Pencernaan, Penggunaan zat-zat makanan lainnya.

➢ Macam-Macam Vitamin

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu vitamin
yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut
dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut
dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak)
dan di dalam hati. Vitamin 7ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Berbeda
dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan
pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar
ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh
bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terusmenerus.
1) Vitamin Yang Larut Dalam Air

a) Vitamin B Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di


dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait
dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat
meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.
Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari
susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
b) Vitamin C Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Vitamin C
(asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam
tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan 8 sifatnya yang
mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi
dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker,
dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari
berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam
penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga
kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.

2) Vitamin yang larut dalam Lemak

a) Vitamin A , yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai
salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga
berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini
bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan
yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama
yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah
dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
b) Vitamin D Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju.
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D
ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera
memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet)
c) Vitamin E Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin
ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa
antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan.
d) Vitamin K Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah
yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di
dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain
itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat.
B. Masalah Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Vitamin

❖ Vitamin yang larut dalam air


a) Vitamin B
• Avitaminosis pada Vitamin B Penyakit yang menyerang seseorang karena
kekurangan vitamin B adalah penyakit beri-beri, kulit akan mengalami
berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik, menurunnya daya tahan
tubuh, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, tubuh mengalami
kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, mual,
anemia (kekurangan darah),
• mudah lelah lesu, dan iritasi kulit. Hypervitaminosis pada Vitamin B Penyakit
yang disebabkn karena kelebihan vitamin B adalah susah bernapas, nyeri
dengan sensai terbakar, mati rasa di kaki dan tangan, kehilangan koordinasi
otot, sakit kepala, depresi, dan sampe menyebabkan kelumpuhan.
b) Vitamin C
• Avitaminosis pada Vitamin C Kekurangan vitamin C pada seseorang akan dapat
menyebabkan gusi
• berdarah dan nyeri pada persendian. Hypervitaminosis pada Vitamin C Kelebihan
vitamin C pada seseorang akan menyebabkan sariawan, batu ginjal, diare, sakit perut,
badan panas, sakit perut, dan insomnia. 10
❖ Vitamin yang larut dalam lemak
a) Vitamin A
• Avitaminosis pada Vitamin A Seseorang yang kekurangan vitamin A akan mengalami
rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita avitaminosis vitamin A ini juga dapat
mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan
• kondisi kulit yang kurang sehat. Hypervitaminosis pada Vitamin A Seseorang yang
menderita kelebihan vitamin A akan mengalami penglihatan kabur, pusing, keadaan
pingsan, mual, insomnia, diare, ruam kulit, nyeri sendi, dan sakit kepala.
b) Vitamin D
• Avitaminosis pada Vitamin D Bila kadar vitamin D pada seseorang rendah maka
tubuhnya akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan
membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan
otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia,
• yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang.
Hypervitaminosis pada Vitamin D Kelebihan vitamin D pada seseorang dapat
menyebabkan kelemahan otot, sakit kepala, tuli, kehilangan nafsu makan, mual,
kelelahan, muntah-mintah, dan nyeri tulang.
c) Vitamin E
• Avitaminosis pada Vitamin E Seseorang yang menderita kekurangan vitamin E dapat
berakibat otot-otot melayuh dikarenakan terjadinya kerusakan syaraf penggerak, serta
• berlangsungnya kemunduran pada:hipofisa dan kelenjar gondok. Hipervitaminosis pada
Vitamin E Yang akan terjadi pada seseorang bila mengalami kelebihan vitamin E
kelemahan otot, kelelahan, payudara lunak, dan lambat penyembuhan luka.
d) Vitamin K
• Avitaminosis pada vitamin K
Akibat dari kekurangan vitamin K pada seseorang adalah dapat menimbulkan penyakit
kuning/ penyakit saluran empedu. Kadar protombin yang rendah dalam tubuh sebagai
• akibat kurangnya vitamin K yang diserap
tubuh kadang-kadang terjadi pada bayi. Hypervitaminosis pada vitamin K Apabila
seseorang kekurangan kadar vitamin K, maka akan terjadi hal-hal
seperti mual, muntah-muntah, anemia, diare, dan ruam kulit.

C. Penanganan Avitaminosis Dan Hypervitaminosis

Penanganan Avitaminosis Secara umum hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani
seseorang yang menderita kekurangan vitamin (avitaminosis) adalah :

a. Tindakan utama adalah konsultasi ke dokter mengenai asupan vitamin pada


seseorang
b. Memberikan suplemen vitamin kepada seseorang secara teratur
c. Memperhatikan asupan gizi makanan pada seseorang
d. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur sbagai sumber vitamin untuk
seseorang, tekhususnya meningkatkan konsumsi sayuran hijau
e. Menghindarkan seseorang dari makanan berlemak/ kolestrol tinggi
f. Dan setidaknya menerapkan PHBS dan 4 Sehat 5 Sempurnah

Penanganan Hypervitaminosis Pada Seseorang Jika seseorang (hypervitaminosis) telah


seperti menunjukan gejala-gejala maka vitamin sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
Karena sebagian besar gejalanya seperti gejala medisyang lain, maka penting untuk didiagnosa
dengan baik. Dan yang harus dilakukan adalah:

a. Segera hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam mengobati
hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada seseorang.
b. Dokter mungkin menyarankan untuk menghindarkan seseorang dari makanmakanan
yang tinggi kadar vitamin masing-masing.
c. Dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati gejala
overdosis vitamin.
d. Gejala hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada seseorang dapat diobati jika tepat
waktu dan perawatan yang tepat dilakukan.
e. Sebagai tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin dan
suplemen untuk agar lebih aman.
D. DFINISI ANEMIA

Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).

Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 :
256). Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan
patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan
fisik dan informasi laboratorium.

Penyebab Anemia, Anemia umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Gizi yang buruk
atau gangguan penyerapan nutrisi oleh usus. Juga adapat menyebabkan seseorang mengal;ami
kekurangan darah. Demikian juga pada wanita hamil atau menyusui, jika asupan zat besi
berkurang, besar kemungkinan akan terjadi anemia. Pendarahan saluran pencernaan, kebocoran
pada saringan darah di ginjal, menstruasi yang berlerbihan, serta para pendonor darah yang tidak
diimbangi dengan gizi yang baik dapat mjemiliki resiko anemia. Perdarahan akut juga dapat
menyebabkan kekurangan darah. Pada saat terjadi pendarahan yang hebat, mungkin gejala
anemia belum tampak transfusi darah merupakan tindakan penanganan terutama jika terjadi
pendarahan akut. Pendarahan teresebut biasanya tidak kita sadari. Pengeluaran darah biasanya
berlangsung sedikit demi sedikit dan dalam waktu yang lama.

Berikut ini tiga kemungkinan dasar penyebab anemia :

1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan.


Bisa disebut anemia hemolitik ,muncul saat sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari normal
(umur sel darah merah normalnya 120 hari).Sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak
dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.

2. Kehilangan darah. Kehilangan darah dapat menyebabkan anemia karena perdarahan


berlebihan,pembedahan atau permasalahan dengan pembekuan darah.Kehilangan darah yang
banyak karena menstruasi pada remaja atau perempuan juga dapat menyebabkan anemia.Semua
faktor ini akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan zat besi ,karena zat besi dibutuhkan untuk
membuat sel darah merah baru.

3. Produksi sel darah merah yang tidak optimal. Ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat
membentuk sel darh merah dalam jumpah cukup.ini diakibatkan infeksi virus,paparan terhadap
kimia beracun atau obat-obatan(antibiotic, antikejang atau obat kanker).

Gejala Anemia Gejala yang sering kali muncul pada penderita anemia di antaranya:
• Lemah ,letih,lesu ,mudah lelah dan lunglai.
• Wajah tampak pucat.
• Mata berkunang-kunang.
• Sulit berkosentrasi dan mudah lupa.
• Sering sakit.
• Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat atau
berkurangnya warna merah muda pada bibir dan bawah kuku.Perubahan ini dapat
terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari.
• Jika anemia disebabkan penghancuran berlebihan dari sel darah merah
,makaterdapat gejala lain seperyi jaundice,warna kuning pada bagian putih mata
,pembesaran limpa dan warna urin seperti teh.

❖ Jenis-jenis Anemia

a. Anemia Defisiensi

zat besi Anemia yang paling banyak terjadi adalah anemia akibat kurangnya zat besi . Zat
besi merupakan bagian dari molekul hemoglobin.Oleh sebab itu , ketika tubuh kekurangan
zat besi , produksi hemoglobin akan menurun. Meskipun demikian , penurunan hemoglobin
sebetulnya baru akan terjadi jika cadangan zat besi (Fe) dsala tubuh sudah benar-benar habis
.Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa disebabkan banyak

hal .Kekurangan zat besi pada bayi mungkin disebabkan prematuritas, atau bayi tersebut
lahir dari seorang ibu yang menderita kekurangan zat besi.Pada anak-anak mungkin
disebabkan oleh asupan makanan yang kurang mengandung zat besi . Sedabgkan pada orang
dewasa , kurangnya zat besi pada prinsipnya hampir selalu disebabkan oleh pendaraah
menahun atau berulang-ulang yang bisa berasal dari semua bagian tubuh. Faktor resiko
terjadinya anemia memang lebih besar pada perempuan di bandingkan kaum pria .cadangan
besi dalam tubuh perempuan lebih sedikit daripada pria ,sedangkan kebutuhan perharinya
justru lebih tinggin .setiap harinya seorang wanita akan kehilangan sekitar 1-2 mg zat besi
melalui ekskresi secara normal .pada saat mentruasi ,kehilangan zat besi bisa bartambah
hingga 1 mg lagi. Kebutuhan zat besi pada wanita juga meningkat pada saat hamil dan
melahirkan .ketika hamil seorang ibu di tuntut untuk memenuhi kebutuhan zat besi untuk
dirinya,tetapi juga harus memenuhi kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janinya.selain itu
,pendarahan saat melahirkan juga dapat menyebabkan seorang ibu kehilangan banyak zat
besi

b. Anemia Defisiensi Vitamin C


Anemia karena kekurangan vitamin c adalah sejenis anemia yang jarang terjadi,yang
disebabkan oleh kekurangan vitamin c yang berat dalam jangka waktu lama. Penyebab
kekurangan vitamin c biasanya adalah kurangnya asupan vitamin c dalam makanan
sehari hari. Salah satu fungsi vitamin c adalah membantu menyeret zat besi,sehingga
jika terjadi kekurangan vitamin c ,maka jumlah zat besi yang diserap akan berkurang
dan bisa terjadi anemia. Untuk mendiagnosa penyakit ini dilakukan pengukuran kadar
vitamin c dalam darah. Pada anemia jenis ini sum-sum tulang menghasilkan sel darah
merah berukuran kecil.
c. Anemia Makrositik
Jenis anemia ini disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B12 atau asam folat.
Anemia ini memiliki ciri sel-sel darah abnormal dan berukuran besar (Makrositer)
dengan kadar hemoglobin per eritrosit yang normal atau lebih tinggi (hiperkrom) dan
MCV tinggi. MCV atau Mean Corpuscular 15 Volume merupakan salah satu
karakteristik sel darah merah. Sekitar 90% anemia makrositik yang terjadi adalah
anemia pernisiosa. Selain menggangu proses pembentukan sel darah merah kekurangan
vitamin b12 juga mempengaruhi sistem saraf,sehingga penderita anemia ini akan
merasakan kesemutan ditangan dan kaki ,tungkai dan kaki,dan tangan seolah mati
rasa,serta kaki dalam bergerak.gejala lain yang dapat terlihat diantaranya adalah buta
warna tertentu,termasuk warna kuning dan biru,luka terbuka dilidah atau lidah seperti
terbakar,penurunan berat badan,warna kulit menjadi lebih
gelap,linglung,depresi,penurunan fungsi intelektual. Biasanya kekurangan vitamiin b12
terdiagnosis pada pemeriksaan darah rutin untuk anemia.pada contoh darah yang
diperiksadibawah mikroskop, tampak selah merah berukuran besar .juga dapat dilihat
perubahan sel darah putih dan trombosit,terutama jika penderita anemia dalam jangka.

d. waktu yang lama.jiika diduga terjadi kekurangan ,maka dilakukan pengukuran kadar
vitamin b12 dalam darah.

e. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi bila sel darah merah dihancurkan jauh lebih cepatdari
normal.umur sel darah merah normalnya 120 hari .pada anemia hemolitik,umur sel
darah merah lebih pendek sehingga sumsum tulang penghasil sel darah merah tidak
dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan sel darah merah.

f. Anemia Sel Sabit


Anemia sel sabit (sickle cell anemia) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai
dengan sel darah merah yang berbentuk sabit ,kaku ,dan anemia hemolitik kronik.pada
penyakit sel sabit,sel darah merah memiliki hemoglobin(prootein pengangkut oksigen)
yang bentuknya abnormal,sehingga mengurangi jumlah oksigen dalam sel dan
menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit.sel yang berbentuk sabit akan menyumbat
dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa ,ginjal,otak,tulang,dan organ lainnya
,dan menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke organ tersebut.sel sabit ini rapuh dan
akan pecah pada saat melewati pembuluh darah.

g. AnemiaAplastik
Merupakan jenis anemia yang berbahaya, karena dapat mengancam jiwa.Anemia
aplastik terjadi bila” pabrik”(sumsum tulang )pembuatan darah merah terganggu. Pada
anemia aplastik ,terjadi penurunan produksi sel darah (eritrosit, leukosit dan
trombosit).Anemia aplastik disebabkan oleh bahan kimia ,obat-obatan ,virus dan terkait
dengan penyakit-penyakit yang lain.
E. Pencegahan Primer Pada Anemia

❖ Pendidikan

Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi melalui
makanan Konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu
sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Agar mengerti, harus diberikan
pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia, dan harus
pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.

Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui tiga cara :

a. Pemastian konsumsi makanan yang cukup mengandung kalori sebesar yang semestinya
dikonsumsi.
b. Meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang dimakan, yaitu dengan jalan
mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan pangan yang bisa
mereduksi penyerapan zat besi.
c. Peningkatan gizi berupa makan makanan yang mengandung vitamin zat bezi, seperti
sayur-sayuran (bayam, kangkung, jagung), telur, kismisis.

❖ Pola istirahat

Mengacu pada kegiatan/aktifitas yang mengakibatkan tubuh mengalami/beresiko terkena


anemia.menghindari kondisi dimana tubuh mengalami gangguan pembentukan sel darah
merah.dan istirahat yang dianjurkan adalah minimal 8 jam per hari.

❖ Pola Hidup

Menjaga agar sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit. Kekurangan hemoglobin ini
menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen berkurang.

❖ Pola Aktifitas

Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit,
antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi
seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.
Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen. Melakukan
tes darah secara rutin untuk melihat profil darah dan mencegah terjadinya anemia.
F. Pencegahan Sekunder Pada Anemia

Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi yang tidak diingini.
Meskipun, jumlah episode penyakit tidak berhasil dikurangi, pelayanan pengobatan yang tepat
telah terbukti dapat menyusutkan lama serta beratnya infeksi. Tindakan yang penting sekali
dilakukan selama penyakit berlangsung adalah mendidik keluarga penderita tentang cara makan
yang sehat selama dan sesudah sakit. Pengawasan penyakit infeksi memerlukan upaya kesehatan
seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan. Jika
terjadi infeksi parasit, tidak bisa disangkal lagi, bahwa cacing tambang (Ancylostoma dan
Necator) serta Schistosoma yang menjadi penyebabnya. Sementara peran parasit usus yang lain
terbukti sangat kecil. Ada banyak bukti tertulis, bahwa parasit parasit dalam jumlah besar dapat
menggaggu penyerapan berbagai zat gizi. Karena itu, parasit harus dimusnahkan secara rutin.
Bagaimanapun juga, jika pemusnahan parasit usus tidak dibarengi dengan langkah pelenyapan
sumber infeksi, reinfeksi dapat terjadi sehingga memerlukan obat lebih banyak. Pemusnahan
cacing itu sendiri dapat efektif dalam hal menurunkan parasit, tetapi manfaatnya di tingkat
hemoglobin sangat sedikit. Jika asupan zat besi bertambah, baik melalui pemberian suplementasi
maupun fortifikasi makanan, kadar hemoglobin akan bertambah meskipun parasitnya sendiri
belum tereliminasi.Fortifikasi makanan pokok dengan zat besi Fortifikasi makanan yang banyak
dikonsumsi dan yang diproses secara terpusat merupakan inti pengawasan anemia di berbagai
negara.

Fortifikasi makanan merupakan salah satu cara terampuh dalam pencegahan defisiensi zat
besi. Di negara industri, produk makana fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum serta roti
makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung. Di negara sedang berkembang lain telah
dipertimbangkan untuk memfortifikasi garam, gula, beras dan saus ikan.

Pengobatan Anemia Perlu diketahui, anemia hanyalah sebuah gejala dan menemukan
penyebabnya adalah langkah penting dalam penanganan anemia. Pada dasarnya pengobatan
akan disesuaikan dengan penyebab terjadinya anemia .

G. Pengertiam Cacingan

Cacingan Banyak orangtua yang sering mendengar penyakit cacingan, namun orang tua
tidak tahu apa itu penyakit cacingan yang sebenarnya. Penyakit cacingan merupakan parasit
yang tumbuh di dalam tubuh manusia dan mengganggu tubuh manusia tersebut, akibatnya
adalah semua nutrisi yang masuk ke dalam tubuh manusia itu terserap oleh parasit cacing
tersebut. Oleh sebab itu, para orang tua perlu mengetahui apa saja penyebab cacingan yang
dapat membahayakan anak.

Jenis Cacingan Selama ini orang mengira penyakit cacingan hanya satu jenis saja, namun
ternyata cacingan terdiri dari dua jenis. Berikut penyakit cacingan yang harus ketahui:

• Cacing Kremi

Jenis penyakit cacing kremi sering dialami oleh anak-anak. Cacing ini memiliki ukuran yang
kecil, yaitu sekitar seperempat inci. Cacing ini bisa menginfeksi usus anak, namun tidak akan
menimbulkan gejala sehingga anakanak tidak menyadarinya. Cacing kremi ini biasanya akan
bergerak saat malam hari, cacing itu akan bergerak menuju ke anus dan kemudian bertelur.
Anak biasanya tidak bisa tidur karena merasakan gatal pada ususnya.
• Cacing Pita

Cacing pita bisa menyerang kaum dewasa, cacing pita biasanya dijumpai pada sejumlah daging
babi.

• Cacing Gelang

Penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing gelang bisa menembus pori-pori kulit dan bisa
hidup di paru-paru. Jangan anggap remeh cacing gelang, hal itu dikarenakan penyakit cacing
gelang bisa menimbulkan penyakit yang lainnya dalam tubuh.

Penyebab Cacingan Yang harus diperhatikan adalah cacingan yang biasanya menyerang
pada kaum anak-anak. Anak-anak tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan sehingga
orangtualah yang harus memberikan perhatian dan perlindungan ekstra terhadap anaknya.

Berikut ini hal-hal yang bisa menyebabkan cacingan:

1. Kurang Memelihara Kebersihan Anak-anak tidak bisa jika diharuskan menjaga


kebersihan, banyak anakanak yang merasa cuek dengan kebersihannya. Seperti
setelah bermain tanah anak tidak cuci tangan dan dia memasukkan makanan
menggunakan tangannya ke dalam mulut. Hal inilah yang menjadi penyebab
utama mengapa anak-anak terkena cacingan.
2. Lingkungan Yang Kotor Lingkungan yang kotor juga menjadi penyebab anak-
anak terkena cacingan. Anak-anak bisa saja bermain di lingkungan yang kotor
dan mengandung cacing di dalamnya sehingga anak bisa rentan untuk terkena
cacingan.
3. BAB Di Sembarang Tempat Anak jangan dibiasakan untuk membuang air besar
di sembarang tempat, hal itu dikarenakan jika BAB di sembarang tempat anak
rentan untuk terkena cacingan. Alasannya adalah penderita cacingan saat
mengeluarkan tinja cacing itu akan ikut keluar, saat tinja mengering maka cacing
itu akan hidup dan berkeliaran kembali. Alasan itulah yang tidak boleh
membiarkan anak untuk BAB secara sembarangan.
4. Tidak Memakai Alas Kaki
Kebiasaan anak tidak memakai alas kaki juga dapat menyebabkan anak terkena
cacingan. Cacing jenis gelang bisa menembus permukaan kulit dan poripori
manusia. Cacing itu bisa bertelur dan kemudian menimbulkan cacingan. Oleh
sebab itu biasakan kepada anak-anak anda untuk selalu memakai alas kaki saat
memijak tanah. Tanah adalah sumber kuman dan tempat tinggal cacing penyebab
cacingan.
5. Makanan Cacingan juga bisa disebabkan oleh makanan yang tercemar oleh larva
cacing. Larva itu saat berada di dalam usus kemudian bertelur dan kemudian
berkembang biak. Hal itulah yang menyebabkan anak menjadi penyebab
cacingan.
6. Minuman Siapa sangka jika meminum air mentah secara terus menerus dapat
menyebabkan telur cacing tumbuh dalam perut. Minum air mentah adalah salah
satu kebiasaan buruk yang harus dihindari, teruatama untuk anak-anak yang
belum mengerti bahaya minum air mentah. Sebab air yang masih mentah
terdapat bakteri jahat yang dapat menumbuhkan telur cacing bersarang dan
menyebabkan cacingan pada anak.
H. Pengobatan Dan Pencegahan Cacingan

Pengobatan Obat yang mempunyai efek sebagai anti parasit dapat digunakan untuk
pengobatan cacingan ini, ada 2 jenis obat yang biasa digunakan yaitu :

1. Pyrantel pamoat Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya
adalah : Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal
2. Mebendazole Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya, sama
dengan dosis diatas, yaitu: Dewasa/anak-anak : 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis
tunggal

Apabila ada anggota keluarga yang terkena cacingan, sebaiknya pengobatan juga diberikan
untuk seluruh anggota keluarga untuk mencegah/mewaspadai terjadinya penularan cacingan
tersebut .

Pencegahan Cara terbaik dalam mencegah agar anda tidak sampai mengalami cacingan :

• Biasakan untuk selalu mandi di pagi hari (terlebih apabila mengalami infeksi cacing
kremi).
• Biasakan untuk membuka jendela kamar sepanjang hari, karena telur cacing sensitive
terhadap sinar matahari (terutama untuk cacing kremi).
• Jagalah selalu kebersihan makanan yang dikonsumsi
• Biasakan untuk selalu mengkonsumsi daging yang telah dimasak dengan sempurna
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Masalah- masalah yang dapat
ditimbulkan oleh kekukrangan vitamin adalah misalnya kekurangan vitamin a akan
mengakibatkan gangguan penglihatan sedangkan kekurangan vitamin c akan
mengakibatkan sariawan. Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan
sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal
(Smeltzer, 2002 : 935). Gejala yang sering kali muncul pada penderita anemia Di
antaranya lemah, letih, lesu, mudah lelah, lunglai, wajah tampak pucat, mata berkunang-
kunang, sulit berkosentrasi dan mudah lupa dan sering sakit. Ada 3 penatalaksanaan
yang dapat diberikan terhadap orang yang mengalami anemia yaitu secara primer,
sekunder, tersier. Cacingan merupakan parasit yang tumbuh di dalam tubuh manusia dan
mengganggu tubuh manusia tersebut, akibatnya adalah semua nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh manusia itu terserap oleh parasit cacing tersebut..
B. SARAN
Bagi pembaca dan masyarakat sebaiknya harus menjaga kesehatan lingkungan dan
makanan serta pola makan agar memenuhi kecukupan gizi, sehingga masyarakat atau
pembaca bisa mengenali dan mencegah lebih dini masalah-masalah seperti
avitaminosis,anemia,cacingan dan kekurangan kalori protein.
DAFTAR PUSTAKA

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ghalia Indonesia printing.
Makfoed, Djarir, dkk. 2002. Kamus Istilah Pangan dan Nutrisi. Yogyakarta:Kanisus Almatsier,
Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia : Pustaka Utama. Bherman, Richard E.
1988. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:EGC Santoso, Soegeng & Ranti, Anne L. 1999.Kesehatan
dan Gizi.Jakarta:PT Rineka cipta Moehji, Sjahmien. 1986. Ilmu Gizi. Jakarta:Bhratara Karya
Aksara Depkes RI. 1989. Perawatan Bayi dan Anak Edisi I. Jakarta : Pusdiktenkes. Hassan,
Rusepno. 1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : IKA FKUI. 29

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC. Mansjoer, Arif.2000. Kapita Selekta
Kedokteran Edisi II. Jakarta : Media Aesculapius. Harianto, Agu dkk.1994. Pedoman Diagnosis
dan Terapi LAB/UPF Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: Universitas Airlangga. Carpenito, Lynda
Juall.2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC http:// academia.edu /gejala-anemia-
penyebab-faktor-risiko.html, diakses pada tanggal 11 Maret 2016.
http://halosehat.com/penyakit/cacingan/penyebab-cacingan, diakses pada tanggal 11 maret 2016
http://halosehat.com/penyakit/avitaminosisi , diakses pada tanggal 11 maret 2016
1. Ciri dari anggota cacing berikut
Berbentuk pipih ,berambut getar,bersifat hermafrodit adalah anggota dari....
✓ A.Tubelaria
B. Cestoda
C. Gastropoda
D. Trematoda
E. Nematoda

2. Vitamin yang berperan dalam proses pembentuan kolagen,memelihara integritas


pembuluh darah ,serta membantu absorpsi kalsium adalah...
✓ Vitamin C
B. Vitamin B
C. Vitamin D
D. Vitamin E
E. Biotin

3. Vitamin B 12 berperan penting dalam ....


A. Pembentukan sel darah putih
✓ Pembentukan sel darah merah
C. Metabolisme karbohidrat
D. Absorpsi zat besi
E. Pemeliharan pencernaan

4. Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya anemia pada anak , yaitu...


A. Pemberian ASI yang tepat
B. Mengkonsumsi susu sapi kurang dari 750ml/hari
C. Mengkonsumsi susu sapi setelah umur satu tahun
✓ Mengkonsumsi formula yang kandungan zat besinya rendah dan tidak mendapat
suplementasi zat besi yang cukup setelah 6 bulan
E. Adanya pola makan yang teratur

5. Suatu penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 akibat kuranganya faktor
intrinsik karena atrovi lambung disebut....
A. Anemia megabistik
✓ Anemia pemisiosa
C. Anemia mikrostik
D. Anemia sel sabit
E. Anemia kronis

Anda mungkin juga menyukai