Disusun Oleh :
BUDIYANTO ALULU
RANI MOKODOMPIT
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PETERNAKAN
Daftar Isi
Daftar Isi.....................................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................11
PEMBAHASAN......................................................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................17
4.1 KESIMPULAN..............................................................................................................17
4.2 SARAN...........................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
Dalam konsepsi Bung karno sila ini diformulasikan dengan rumusan ‘ Kesejahteraan
Sosial’. Sila kelima dari falsafah pancasila ini dilihat dari segi fungsinya dapat dikatakan
sebagai sila yang berkedudukan sebagai tujuan. ‘…sila kelima ini bukanlah dasar negra,
tetapi adalah tujuan paling utama, tujuan pokoknya, yaitu mewujudkan suatu keadilan soaial
bagi seluruh rakyat Indonesia (Hazairin). Dengan menunjuk sila kelima sebagai sila yang
berkedudukan sebagai tujuan berarti telah sempurnalah unsur-unsur yang diperlukan untuk
membentuk satu kesatuan pandangan hidup (way of life atau weltanschuung). Apabila
silapertama, kedua dan ketiga merupakan sila-sila yang menggambarkan pandangan hidup
yang diyakini bangsa Indonesia, sila keempat menggambarkan cara-cara yang harus
dilakukan sesuai dengan tujuan hidup yang dicita-citakan, maka sila kelima menggambarkan
tujuan hidup berbangsa dan bernegara yang dicita-citakan bangsa Indonesia.
Sila kelima intinya terletak pada rumusan “ Keadilan Sosial” (social Justice). Plato
dalam bukunya ‘Republic’ ‘The four cardival virtues’. Empat kebajikan tersebut adalah
pengendalian diri (discipline), keberanian(courage),kearifan (wisdom), dan keadilan (justice).
Sedan Liang Gie berpendapat bahwa kebajikan adalah yang mencakup seluruhnya di atas
( all-embracing virtue).
Istilah keadilan berasal dari bahsa arab :al-ada:lah, yang padanan bahasa I adalah :
justice. Namun sesungguhnya justice sendiri semula berasal dari bahasa latin: justitia (dari
akar kata: jus).Al-‘adlu yang kemudian berubah kata menjadi al-ada:lah diartikan sebagai
menempatkan atau lmeletakan sesuatu pada tempat yang semestinya (proposional). Sedang
istilah justice mempunyai arti ganda. Ia dapat berarti hukum, bisa berarti sikap tidak
memihak (impartiality), dan dapat bearti persamaan dalam perlakuan (equality of treatment).
Dalam khasanah kefilsafatan akan ditemukan beberapa difinisi atau batasan mngenai keadilan
antara lain sbb:
Sayid Qutub membatasi pengertian keadilan sebagai ‘satu sikap yang mutlak, yang
tidak memunjukkan kecenderungan cinta atau marah, tidak merubah ketentuan-ketentuan
karena kasih sayang atau benci.
Dari beberapa batasan seperti di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
‘KEADILAN’ adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban,
atau sikap yang mutlak untuk meletakkan hak dan kewajiban secara prorposional, dan tidak
merubah ketentuan-2 karena kasih saying atau benci.
Ernest barker seorang tokoh pengarang merumuskan makna keadilan sosial sebagai
suatu pengaturan yang tepat dari suatu masyarakat nasioanl, yang bertujuan memupuk dan
medorong perkembangan seganap kapasitas yang setinggi mungkin dari kepribadian seluruh
anggota masyarakat. Umar kayam mendefiniskan keadilan social sebagai suatu kondisi
dimana setiap warga Negara memperoleh kepuasan dalam menggunakan kesempatan yang
diberikan oleh system soaial, dan sistem-sistem yang lain.
Di samping pembagian macam keadilan seperti di atas, ada pula yang membedakan
keadilan menjadi enam macam, yaitu:
Setiap orang hendaknya memiliki hak yang sama terhadap sistem yang menyeluruh dan
yang terluas mengenai kebebasan-kebebasan dasar. Adapun yang dimaksud dengan
kebebasan dasar adalah meliputi:
Dan yang terpenting untuk semua ini adalah adanya idealisme spiritual, suatu idealisme
yang akan mengangkat harkat dan martabat masyarakat Indonesia ketingkat yg lebih luhur
dan terpuji.
Sila Kelima dalam Dasar Negara RI mengandung makna setiap manusia Indonesia
menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan perbuatannya luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu diperlukan
sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia didasari
dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ,
Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan atau Perwakilan. Dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai- nilai yang
merupakan tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka dalam sila ke – 5
tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama
( kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia
yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia
lain , manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan
Tuhannya.
Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan
dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan Negara yaitu mewujudkan
kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh warganya dan wilayahnya,
mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar
dalam pergaulan antara Negara sesama bangsa didunia dan prinsip ingin menciptakan
ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa didunia dengan berdasarkan
suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup
bersama (keadilan sosial).
Realisasi dan perlindungan keadilan dalam hidup bersama dalam suatu Negara
berkebangsaan, mengharuskan Negara untuk menciptakan suatu peraturan perundang-
undangan. Dalam pengertian inilah maka Negara kebangsaan yang berkeadilan sosial harus
merupakan suatu negara yang berdasarkan atas Hukum. Sehingga sebagai suatu negara
hukum haruslah terpenuhi adanya tiga syarat pokok yaitu:
1. Pasal 27
1) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan perintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
2. Pasal 28
“ Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya. “
Pasal 28 A,B,C,D,E,F,G,H,I,J
3. Pasal 29
4. Pasal 31
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami sepakati bersama adalah pada masa ini, nilai – nilai yang
terkandung dalam sila kelima pancasila sudah terlupakan dan terabaikan oleh seluruh elemen
baik itu masyarakat maupun pemerintah. Tidak hanya sila kelima pancasila tetapi
pelanggaran juga terjadi terhadap keempat sila lainnya. Sangat disayangkan nilai – nilai
pancasila yang diambil dari kepribadian bangsa yang seharusnya mudah diterapkan tetapi
pada kenyataannya hanya sebatas teori saja tanpa pangamalan.
4.2 SARAN
Dari penjelasan yang kami tuliskan diatas mengenai sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia kami telah menarik kesimpulan mengenai isi dari makalah ini. Isi dan
kesimpulan yang kami tulis bisa saja berubah apabila ditemukan data yang lebih akurat dan
valid dari yang telah ada dalam makalah kami ini. Karena itu janganlah terlalu berpegang
pada makalah ini yang tentunya memiliki banyak kekurangan, baik yang diketahui ataupun
tidak diketahui, maka bacalah juga makalah, buku, artikel ataupun bacaan lain yang
berhubungan dengan materi yang kami bahas ini yang tentunya akan menambah pengetahuan
kita bersama dalam pengamalan dan penerapan butir – butir pancasila.
Dafta Pustaka
http://www.pusakaindonesia.org/nilai-dasar-sila-kelima-dalam-pancasila/
https://hengkikomarudin.wordpress.com/2010/07/14/hakekat-sila-sila-dalam-pancasila/
http://implementasi-nilai-pancasila12345.blogspot.co.id/
https://politikbersihcerdassantun.wordpress.com/2013/04/07/keadilan-sosial-bagi-seluruh-
rakyat-indonesia
http://melatiputri.web.ugm.ac.id/2014/12/01/bukti-pelanggaran-terhadap-5-sila-pancasila-2