Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat hidayah dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Hematologi ‘Leukemia’ ”
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tentunya kami membutuhkan banyak
bimbingan, pengetahuan dan dukungan dari semua pihak yang selama ini dengan tulus dan ikhlas
membantu kami dalam menyelesaikan makalah. Dengan hati yang tulus kami mengucapkan
banyak terima kasih Semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak bias peneliti sebut satu persatu.
Walaupun upaya perbaikan telah dilakukan, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu, kami mengharapkan
kritik dan saran membangun dalam upaya perbaikan kami di masa pendatang. Demikian makalah
ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAS ISI
A. Latar Belakang
Leukemia merupakan nama kelompok penyakit maligna yang dikarakteristikan
oleh perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam leukosit sirkulasi. Leukemia dihubungkan
dengan pertumbuhan abnormal leukosit yang menyebar mendahului sumsum tulang. Kata
kata leukemia diturunkan dari bahasa Yunani leukosdanaima yang berarti “putih” dan
“darah” yang mengacup ada peningkatan abnormal dari leukosit. Peningkatan tidak
terkontrol ini akhirnya menimbulkan anemia, infeksi, trobositopenia, dan pada beberapa
kasus menyebabkan kematian (Jan Tambayong, 2000).
Data American Cancer Society (2004), angka kejadian leukemia di Amerika
Serikat 33.440 kasus, 19.020 kasus diantaranya pada laki-laki (56,88%) dan 14.420 kasus
baru lainnya pada perempuan (43,12%). Insiden rate (IR) leukemia pada laki-laki di
Canada 14 per 100.000 penduduk dan pada wanita 8 per 100.000 penduduk pada tahun
yang sama. Data The Leukemia and Lymphoma Society (2009) menyebutkan bahwa
setiap 4 menit terdapat 1 orang meninggal karena kanker. Diperkirakan 139.860 orang di
Amerika terkena leukemia, lymphoma dan myeloma dan 53.240 orang meninggal karena
kasus ini (CFR 38,1%). IR leukemia yaitu 12,2 per 100.000 penduduk.
Penyakit tersebut mempunyai banyak factor penyebab namun belum ada yang
mendominasi hingga terjadinya penyakit tersebut. Oleh karena itu, untuk mencegah
leukemia atau kanker darah kita harus mengenal lebih jauh tentang leukemia, bagaimana
gejala-gejalanya, dampak dari penyakit leukemia, cara diagnose dan penyembuhannya.
Penyakit leukemia ini harus ditangani dengan tepat agar penderita tidak terjangkit
penyakit lainnya karena tranfusi yang tidak steril. Berdasarkan paparan dari fakta inilah
maka kami selaku penulis tertarik untuk membahas kasus mengenai penyakit leukemia
ini dan sebagai pemenuhan tugas pada blok system imun dan hematologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi penyakit leukimia ?
2. Bagaimana etiologi penyakit leukimia ?
3. Bagaimana patofisiologi penyakit leukimia ?
4. Apa saja manifestasi klinis penyakit leukimia ?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit leukimia ?
C. Tujuan
1. Memahami definisi dari penyakit leukimia.
2. Mengetahui etiologi dari leukimia.
3. Memahami patofisiologi dari penyakit leukimia.
4. Mengetahui manifestasi klinis dari penyakit leukimia.
5. Mengetahui asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnose, intervensi,
implementasi dan evalusi dari penyakit leukimia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang,
yang menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan menyingkirkan
jenis sel lain (Reeves, Charlene J et al, 2001).
Leukemia tampak merupakan penyakit klonal, yang berarti satu sekelompok sel
anak yang abnormal. Sel-sel ini menghambat semua sel darah lain di sumsum tulang
untuk berkembang secara normal, sehingga mereka tertimbun di sumsum tulang. Karena
factor-faktor ini, leukemia disebut gangguan akumulasi sekaligus gangguan klonal. Pada
khirnya, sel-sel non leukemik di dalam darah yang merupakan penyebab berbagai gejala
umum leukemia.
B. Etiologi
Leukimia adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang bersifat
irreversible dari sel induk dari darah.Pertumbuhan dimulai dari mana sel itu berada. Sel-
sel tersebut, pada berbagai stadia akan membanjiri aliran darah yang berakibat sel yang
spesifik akan dijumpai dalam jumlah yang banyak. Sebagai akibat dari proliferasi sel
abnormal tersebut maka akan terjadi kompetisi metabolik yang akan menyebabkan
anemia dan trombositopenia. Apabila proliferasi sel terjadi di limpa maka limpa akan
membesar, sehingga dapat terjadi hipersplenisme yang selanjutnya menyebabkan makin
memburuknya anemia serta trombositopenia (Supandiman, 1997).
C. Patofisiologi
Sebuah sel induk majemuk berpotensi untuk mengalami diferensiasi, poliferasi
dan maturasi untuk membentuk sel-sel darah matang yang dapat dilihat pada sirkulasi
perifer.
D. Manifestasi Klinis
Selain presentasi klinis, laboratorium dan evaluasi patologi diperlukan untuk
definitif diagnosis leukimia. Tes yang paling penting adalah sumsum tulang biopsi dan
aspirasinya yang disampaikan kepada hematopathology untuk berbagai evaluasi. Noda
cytochemical sangat membantu untuk menentukan apakah leukemia akut adalah
keturunan myeloid atau limfoid.
Umum : Biasanya terjadi 1-3 bulan dengan gejala yang tidak jelas seperti
kelelahan, kurangnya toleransi latihan, nyeri dada dan perasaan yang tidak enak.
Gejala : Pasien melaporkan penurunan berat badan, malaise, kelelahan, dan
palpitasi dan dyspnea saat beraktivitas. Gajala lain yang dapat muncul yaitu demam,
menggigil, dan kerasnya sugestif infeksi, memar (perdarahan vagina yang berlebihan,
epistaksis, ekimosisdanpetechiae), nyeri tulang, kejang, sakit kepala, dan diplopia.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus :
Nn. Caca usia 7 tahun, agama Islam, alamat tinggal jln. Kusuma no. 7 Kebumen, kelas 2
SD, masuk rumah sakit tanggal 8/11/2019. Klien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas,
demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi. Saat pemeriksaan fisik didapatkan:
menggunakan otot bantu nafas, CRT > 3 detik, konjungtiva anemis, akral dingin, BB klien turun
dari 25 kg menjadi 22 kg, mual (+) dan muntah (+). Selain itu terdapat pembesaran limfa
(splenomegali) dan hati (hepatomegali). Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh :
TD : 80/50 mmHg, N : 80x/menit, RR : 34 x/menit , S : 38,60C. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil lab : Hb: 6,7 gr/dl, leukosit: 70.500 ml3, trombosit: 44.000 ml.
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Pasien
Nama : Nn. Caca
Usia : 7 tahun
JK : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Jln. Kusuma no. 7 Kebumen
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. B
Usia : 48 tahun
JK : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Jln. Kusuma no. 7 Kebumen
Hubungan : Ibu
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Nn. Caca mengatakan sesak napas, demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan
sendi.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pemeriksaan pada fisik An. Bd, CRT > 3 detik, konjungtiva
anemis, akral dingin, BB turun, mual dan muntah. Selain itu, terdapat pembesaran
limfa dan pembesaran hati.
3. Riwayat Penyakit dahulu: -
4. Riwayat Penyaki Keluarga: -
3. ANALISIS DATA
DO : Suhu 38,60˚C,
demam, turgor kulit
menurun, membrane
mukosa kering, kulit
merah, kulit teraba
hangat, leukosit
70.500 ml3.
3. DS : mual, muntah. Gangguan nutrisi kurang Anoreksia, mual, dan
DO : BB turun yang dari kebutuhan tubuh. muntah.
semua 25 kg menjadi
22 kg, pembesaran
limfa, pembesaran
hati, penurunan turgor
kulit, membrane
mukosa kering,
kelemahan, Hb: 6,7
gr/dl, leukosit:70.500
ml3, trombosit: 44.000
ml.
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan oksigen tidak dapat terdistribusi
dengan baik.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
3. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia,
mual, dan muntah.
5. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DX NOC NIC
1. Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan 1. Atur posisi klien
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 jam semifowler.
oksigen tidak terdistribusi diharapkan masalah Gangguan 2. Berikan oksigen dan
dengan baik pertukaran gas berhubungan pantau efektifitasnya.
dengan oksigen tidak terdistribusi 3. Tingkatkan pola
dengan baik dapat teratasi dengan pernapasan yang optimal dalam
hasil kriteria: memaksimalkan pertukaran
a. RR 22x/menit oksigen dan karbon dioksida
b. Pasien tidak mengeluhkan sakit dalam paru.
kepala 4. Tingkatkan bedrest, batasi
c. Hb normal aktivitas dan bantu kebutuhan
d. SaO2 > 95%, Hasil AGD perawatan diri sehari-hari sesuai
menunjukkan nilai normal PO2 80- keadaan pasien.
100, PCO2 35-45, pH 7-7,5.
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, tanggal, No. Implementasi Respon
waktu Dx.
Senin, 1. Mengatur posisi klien semifowler. 1. DS : pasien mengatakan sesak
11/08/2 mulai hilang dan terkadang
020 timbul kembali
10.30 DO : pasien tampak lebih
nyaman dan rileks.
2. DS : pasien mengatakan
2. Mengompres menggunakan waslab
bersedia dan tidak keberatan
dingin (atau kantong es yang DO : pasien tampak nyaman
dibalut dengan kain) di aksila, dan tenang, pasien
kooperatif.
kening, tengkuk, dan lipatan paha.
3. Menganjurkan menggunakan 3. DS : pasien menolak dan
merasa gerah saat
pakaian yang berlebihan dan tutupi menggunakan selimut.
pasien dengan selimut saja. DO : pasien tampak
membuka selimutnya.
4. Memantau suhu dan warna kulit 4. DS : pasien mengatakan
suhu badannya belum turun
minimal setiap 2 jam, sesuai
dan terasa panas.
dengan kebutuhan. DO : suhu = 380C, warna
kulit masih kemerahan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari, tanggal Dx. Kep Evaluasi
P : Hentikan intervensi
3 Selasa Resiko Gangguan nutrisi S : Pasien mengatakan tidak merasa mual, tidak ada
11/08/2020 kurang dari kebutuhan
keinginan untuk muntah
tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual O : Nafsu makan pasien meningkat, BB meningkat
dan muntah, dengan IMT normal
A : Masalah pasien teratasi
P : Hentikan intervensi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang,
yang menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan menyingkirkan
jenis sel lain. Leukemia juga digambarkan berdasarkan jenis sel yang berproliferasi.
Sebagai contoh, leukemia limfoblastik akut, merupakan leukemia yang paling sering di
jumpai pada anak, menggambarkan kanker dari turunan sel limfosit primitive. Leukemia
granulostik adalah leukemia eosinofil, neutrofil, ataubasofil. Leukemia pada orang
dewasa biasanya limfositik kronis atau mielobastik akut. Angka kelangsungan hidup
jangka panjang untuk leukemia bergantung pada jenis sel yang terlibat, tetapi berkisar
sampai lebih dari 75% untuk leukemia limfositik akut pada masa kanak-kanak,
merupakan angka statistic yang luar biasa karena penyakit ini hamper brsifat fatal. Obat
yang dapat memicu terjadinya leukemia akut yaitu agen pengalkilasi, epindophyilotoxin.
Kondisi genetik yang memicu leukemia akut yaitu Down sindrom, bloom sydrom,
fanconi anemia, ataxia telangiectasia. Bahan kimia pemicu leukemia yaitu benzen.
Kebiasaan hidup yang memicu leukemia yaitu merokok, minum alcohol.
B. Saran