Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN NY.

T DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA ISOLASI SOSIAL DI WISMA
ARIMBI
RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

Disusun Oleh :

1. Diah Rizki N.J (A02019021)


2. Dian Fitriani S (A02019022)
3. Dyah Ayu R (A02019024)
4. Fitri Nurul H (A02019030)
5. Fitria Nurmawati (A02019031)
6. Hani Nurhasana (A02019032)
7. Junita Prias Savira(A002019037)

PROGRAM STUDI DIPPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Isolasi sosial merupakan pertahanan diri seseorang terhadap orang
lain maupun lingkungan yang menyebabkan kecemasan pada diri sendiri
dengan cara menarik diri secara fisik maupun psikis. Isolasi sosial adalah
gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme individu
terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghindari
interaksi dengan orang lain dan lingkungan. Isolasi sosial merupakan
upaya mengindari komunikasi dengan orang lain karena merasa
kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk
berbagi rasa, pikiran dan kegagalan (Rusdi,2013) dalam Poltekkes
(Padang, 2017).

B. Rentang Respon

Respon adaptif Respon maladaptive

Manipulasi
Kesepian
Solitud Autonom
Menarik diri Impulsif
Kebersamaan Saling
Ketergantungan Narkisime
ketergantungan

1. Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma sosial dan
kuturaldimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas
normal. Adapun respon adaptif tersebut :
a. Solitude (menyendiri) Respon yang dibutuhkan untuk
menentukan apa yang telah dilakukan dilingkungan
sosialnya dan merupakan suatu cara mengawasi diri dan
menentukan langkah berikutnya.
b. Otonomi Suatu kemampuan individu untuk menentukan
dan menyampaikan ide-ide pikiran.
c. Kebersamaan Suatu keadaan dalam hubungan interpersonal
dimana individu tersebut mampu untuk memberi dan
menerima.
d. Saling ketergantungan Saling ketergantungan antara
individu dengan orang lain dalam hubungan interpersonal.
2. Respon maladiptif adalah respon yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma
sosial dan kebudayaan suatu tempat. Karakteristik dari perilaku
maladiptif tersebut adalah :
a. Menarik diri
Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan
untuk tidak berhubungan dengan orang lain untuk mencari
ketenangan sementara
b. Manipulasi
Adalah hubungan sosial yang terdapat pada individu yang
menganggap orang lain sebagai objek dan berorientasi pada
diri sendiri atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang
lain. Individu tidak dapat membina hubungan sosial secara
mendalam.
c. Ketergantunga
Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan
kemampuan yang dimiliki.
d. Impulsif
Ketidakmampuan merencanakan sesuatu, tidak mampu
belajar dari pengalaman, tidak dapat diandalkan,
mempunyai penilaian yang buruk dan cenderung
memaksakan kehendak.
e. Narkisisme
Harga diri yang rapuh,secara terus menerus berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, memiliki sikap
egosentris, pencemburu dan marah jika orang lain tidak
mendukung

C. Tanda Gejala
Menurut Pusdiklatnakes (2012) tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai
dari ungkapan klien yang menunjukkan penilaian negatif tentang
hubungan sosial dan didukung dengan data observasi :

1. Data subjektif Pasien mengungkapkan tentang


a. Perasaan sepi
b. Perasaan tidak aman
c. Perasaan bosan dan waktu terasa lambat
d. Ketidakmampuan berkonsentrasi
e. Perasan ditolak

2. Data objektif
a. Banyak diam
b. Tidak mau bicara
c. Menyendiri
d. Tidak mau berinteraksi
e. Tampak sedih
f. Kontak mata kurang
g. Muka datar

D. Penyebab
Menurut Pusdiklatnakes (2012) kegagalan-kegagalan yang terjadi
sepanjang daur kehidupan dapat mengakibatkan perilaku menarik diri :
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis. Adanya faktor herediter yang mengalami
gangguan jiwa,adanya resiko, riwayat penyakit trauma
kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA.
b. Faktor Psikologis. Ditemukan pengalaman negatif klien
terhadap gambaran diri, tidak jelasnya atau berlebihnya
peran yang dimiliki, kegagalan dalam mencapai harapan
atau cita-cita, krisis identitas dan kurangnya penghargaan
baik dari diri sendiri maupun lingkungan,yang dapat
menyebabkan gangguan dalam berinteraksi dengan orang
lain,dan akhirnya menjadi masalah isolasi sosial.
c. Faktor Sosial Budaya Pada klien isolasi sosial biasanya
ditemukan dari kalangan ekonomi rendah,riwayat
penolakan lingkungan pada usia perkembangan
anak,tingkat penididikan rendah dan kegegalan dalam
berhubungan sosial. (Padang, 2017)

2. Faktor Presipitasi
Biasanya ditemukan riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis,atau
kelaianan struktur otak,kekerasan dalam keluarga,kegagalan dalam
hidup, kemiskinan, atau adanya tuntutan di keluarga atau
masyarakat yang sering tidak sesuai dengan klien,konflik antar
masyarakat. Faktor pencetus pada umumnya mencakup kejadian
kehidupan yang penuh stress seperti kehilangan, yang
mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan
orang lain dan menyebabkan ansietas.
E. Pohon Masalah
Resiko Perilaku Kekerasan

Effect
Resiko gangguan persepsi
sensori : halusinasi

ISOLASI SOSIAL Core Problem

Harga Diri Rendah

Causa
Gangguan Konsep Diri

F. Fokus Pengkajian
Pasien isolasi sosial dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi
kepada pasien dan keluarga.
Tanda dan gejala isolasi sosial dapat ditemukan dengan wawancara
melalui bentuk pernyataan sebagai berikut :
1. Bagaimana perasaan anda saat berinteraksi dengan orang lain?
2. Bagaimana perasaan anda ketika berhubungan dengan orang lain?
Apa yang anda rasakan?apakah anda merasa nyaman?
3. Bagaimana penilaian anda terhadap orang-orang di sekeliling anda
(keluarga atau tetangga)?
4. Apakah anda mempunyai anggota keluarga atau teman terdekat?
Bila punya siapa anggota keluarga dan teman dekatnya itu?
5. Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengan
anda? Bila punya siapa anggota keluarga dan teman yang tidak
dekat itu?
6. Apa yang membuat anda tidak dekat dengan orang tersebut
Tanda dan gejala isolasi sosial dapat ditemukan melalui observasi sebagai
berikut :
1. Pasien banyak diam dan tidak mau bicara
2. Pasien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang
terdekat
3. Pasien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
4. Kontak mata kurang

G. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial

H. Intervensi
Diagnosa : Isolasi Sosial
1. Tujuan umum
Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
2. Tujuan khusus
TUK 1
Dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria hasil: Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menerima
kehadiran perawat. Pasien dapat mengungkapkan perasaan dan
keberadaannya saat ini secara verbal:
a. Mau menjawab salam
b. Ada kontak mata
c. Mau berjabat tangan
d. Mau berkenalan
e. Mau menjawab pertanyaan
f. Mau duduk berdampingan dengan perawat
g. Mau mengungkapkan perasaannya
Intervensi :
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi
terapetik
b. Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
c. Perkenalkan diri dengan sopan
d. Tanyakan nama lengkap pasien dan nama kesukaan pasien
e. Jelaskan tujuan pertemuan
f. Buat kontrak interaksi yang jelas
g. Jujur dan menepati janji
h. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya
i. Ciptakan lingkungan yang tenang dan bersahabat
j. Beri perhatian dan penghargaan : temani pasien walau tidak
menjawab
k. Dengarkan dengan empati beri kesempatan bicara, jangan
buruburu, tunjukkan bahwa perawat mengikuti
pembicaraan pasien
l. Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar pasien
TUK 2
Pasien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Kriteria hasil :
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menyebutkan minimal satu
penyebab menarik diri yang berasal dari:
a. Diri sendiri
b. Orang lain
c. Lingkungan
Intervensi
Tanyakan pada pasien tentang
a. Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
b. Orang terdekat pasien dirumah/ diruang perawatan
c. Apa yang membuat pasien dekat dengan orang tersebut
d. Hal-hal yang membuat pasien menjauhi orang tersebut
e. Upaya yang telah dilakukan untuk mendekatkan diri
dengan orang lain
f. Kaji pengetahuan pasien tentang perilaku menarik diri dan
tanda-tandanya
g. Beri kesemapatan pada pasien untuk mengungkapkan
perasaan penyebab menarik diri tidak mau bergaul
h. Diskusikan pada pasien tentang perilaku menarik diri, tanda
serta penyebab yang muncul
i. Berikan reinforcement (penguatan) positif terhadap
kemampuan pasien dalam mengungkapkan perasaannya.
TUK 3
Pasien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang
lain dan kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
Kriteria hasil :
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menyebutkan keuntungan
berhubungan dengan orang lain, misal:
a. Banyak teman
b. Tidak kesepian
c. Bisa diskusi
d. Saling menolong
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat menyebutkan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain, misal:
a. Sendiri
b. Tidak punya teman, kesepian
c. Tidak ada teman ngobrol
Intervensi
a. Kaji pengetahuan pasien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan dengan orang lain serta kerugiannya
bila tidak berhubungan dengan orang lain
b. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang berhubungan dengan orang lain
c. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
d. Diskusikan bersama tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
e. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan
dengan orang lain dan kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
TUK 4
Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
Kriteria hasil
Setelah ...x interaksi, pasien dapat mendemonstrasikan hubungan
sosial secara bertahap
Intervensi
a. Observasi perilaku pasien saat berhubungan dengan orang
lain
b. Beri motivasi dan bantu pasien untuk berkenalan/
berkomunikasi dengan orang lain melalui: pasien-perawat,
pasien-perawat-perawat lain, pasien-perawat-perawat lain
pasien lain, pasien-perawat-perawat lain-pasien
lainmasyarakat
c. Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang telah
dicapai
d. Bantu pasien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
dengan orang lain
e. Beri motivasi dan libatkan pasien dalam terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
f. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama
pasien dalam mengisi waktu luang
g. Memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat
h. Beri reinforcement atas kegiatan pasien dalam memperluas
pergaulan melalui aktivitas yang dilaksanakan
TUK 5
Pasien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan
dengan orang lain
Kriteria hasil
Setelah ...x interaksi, pasien dapat mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain untuk diri sendiri dan orang
lain untuk untuk:
a. Diri sendiri
b. Orang lain
c. Kelompok
Intervensi
a. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya bila
berhubungan dengan orang lain/kelompok
b. Diskusikan dengan pasien tentang perasaan manfaat
berhubungan dengan orang lain
c. Beri reinforcement atas kemampuan pasien
mengungkapkan perasaannya berhubungan dengan orang
lain
TUK 6
Pasien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga
mampu mengembangkan kemampuan pasien untuk berhubungan
dengan orang lain
Kriteria hasil :
Setelah ...x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang
a. Pengertian menarik diri dan tanda gejalanya
b. Penyebab dan akibat menarik diri
c. Cara merawat pasien dengan menarik diri
Intervensi :
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga: salam,
perkenalkan diri, sampaikan tujuan, buat kontrak eksplorasi
perasaan keluarga
b. Diskusikan pentingnya peranan keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri
c. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang: perilaku
menarik diri , penyebab perilaku menarik diri, akibat yang
akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi, cara
keluarga menghadapi pasien menarik diri
d. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu mengatasi
pasien menarik diri
e. Latih keluarga merawat pasien menarik diri
f. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatih
g. Anjurkan anggota keluarga untuk memberi dukungan
kepada pasien untuk berkomunikasi dengan orang lain
h. Dorong anggota keluarga secara rutin dan bergantian
menjenguk pasien minimal satu kali seminggu
i. Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai keluarga
TUK 7
Pasien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat
Kriteria hasil
Setelah ...x interaksi, pasien menyebutkan:
a. Manfaat minum obat
b. Kerugian tidak minum obat
c. Nama, warna, dosis, efek samping obat
Setelah ...x interaksi, pasien mampu mendemonstrasikan
penggunaan obat dan menyebutkan akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter
Intervensi
a. Diskusikan dengan pasien tentang kerugian dan keuntungan
tidak minum, serta karakteristik obat yang diminum (nama,
dosis, frekuensi, efek samping minum obat)
b. Bantu dalam menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
(benar pasien, obat, dosis, cara, waktu)
c. Anjurkan pasien minta sendiri obatnya kepada perawat agar
pasien dapat merasakan manfaatnya
d. Beri reinforcement positif bila pasien menggunakan obat
dengan benar
e. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter
f. Anjurkan pasien untuk konsultasi dengan dokter/perawat
apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
LAPORAN KASUS KELOLAAN

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Identitas Pasien
Nama : Ny.T
Alamat : Bandungan semarang
Umur : 36 th
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : swasta
Tanggal masuk : 22 Juli 2021
Tanggal Pengkajian : 27 Juli 2021
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. R
Alamat : Bandungan ,semarang
Hub dengan klien : Adik kandung
3. Alasan masuk
Klien bicara dan tertawa sendiri, klien tidak bisa tidur, lebih suka
menyendiri dan tidak suka bersosialisasi dengan orang lain.
4. Faktor Presipitasi dan Predisposisi
a. Faktor presipitasi
Pasien mengalami putus obat selama 4 bulan
b. Faktor predisposisi
1) Riwayat gangguan jiwa
Klien pernah dirawat di RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang tahun 2020
2) Riwayat Pengobatan Sebelumnya
Klien sebelumnya pernah dirawat di RSJ selama 2x
ini di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang namun
kurang berhasil karena klien putus obat
3) Riwayat keluarga dengan gangguan jiwa
Keluarga klien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa
4) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pernah dibully waktu sekolah
5. Pengkajian fisik
c. Keadaan umum : Baik
d. Kesadaran : Compos Mentis
e. Vital Sign
TD : 90/60 mmHg S : 36,2 C
N : 80x/menit BB : 65 Kg TB : 160 cm
RR : 20x/menit SPO : 97 %
6. Pengkajian Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Garis Hubungan
: Laki – laki
: Meninggal
: Timggal serumah
: Perempuan
: Keluarga menderita gangguan jiwa
: Klien
7. Konsep Diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan menyukai semua anggota
tubuhnya
b. Identitas : klien seorang perempuan berusia 36 tahun
sudah menikah , TB: 160cm ,BB : 65 kg
c. Peran : klien seorang istri dan ibu dari 2 orang
anakselama sakit klien tidak bisa menjalankan perannya
sebagai seorang istri dan ibu
d. Ideal diri :klien ingin cepat pulang dan
membahagiakan kedua orang tua
e. Harga diri : tidak ada masalah dalam harga dirinya
8. Hubungan soaial
a. Orang yang berarti
Orang yang berarti bagi klien yaitu suami
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien jarang mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat
dan kegiatan positif di lingkungan wisma
c. Hambatan
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan di lingkungan
masyarakat maupun wisma dikarenakan malas bertemu dan
berinteraksi dengan orang lain.
d. Nilai, Keyakinan dan Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien beragama islam ,klien meyakini bahwa
penyakit yang di alaminya adalah cobaan dari allah
2) Kegiatan ibadah
Klien mengatakan jarang sholat

9. Status Mental
a. Penampilan umum
Penampilan klien terlihat rapih, menggunakan pakaian
dengan sesuai
b. Pembicaraan
Pembicaraan lambat tidak mampu memulai pembicaraan
c. Aktivitas motorik
Klien tampak lesu,melamun, gerakan lambat
d. Alam perasaan
Alam perasaan pasien senang
e. Afek
Afek klien terlihat labil
f. Interaksi selama wawancara
Kontak mata klien mudah beralih
g. Persepsi
Halusinasi pendengaran
h. Proses Piker
Proses pikir klien blocking
i. Isi pikir
Tidak ada obsesi dan waham
j. Tingkat kesadaran dan orientasi
Klien kadang tampak bingung
k. Memori
klien masih menngigat kejaidian masa lalu maupun masa
sekarang
Tingkat konsentrasi dan berhitung : Pasien mudah
beralih dan kurang berkonsentrasi
Kemampuan penilaian : Klien mampu
mengambil keputusan sendiri tanpa bantuan orang lain
l. Daya tarik diri : tidak Menyangkal
penyakit yang diderita
10. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan : Mandiri
b. BAB/BAK : Mandiri
c. Mandi : Mandiri
d. Berpakaian : Mandiri
e. Istirahat dan tidur : Istirahat tidur cukup
f. Penggunaan obat : Klien memerlukan bantuan
minimal
g. Pemeliharaan kesehatan : Klien merawatan dirinya
secara sendiri
h. Aktivitas di dalam dan di luar rumah
1) Di dalam rumah : Mempersiapkan makanan,
menjaga kerapihan rumah
2) Di luar rumah : klien suka berbelanja namun selama
sakit klien malas keluar rumah
i. Mekanisme koping
1) Adatif :-
2) Maladatif : Menyendiri
11. Aspek Medis
a. Diagnosa Medis : F.20.2 (catatonic skizophrenia)
b. Terapi Obat

Nama Obat Dosis Indikasi


Clorilex 100 mg/24 jam Mengobati skizophrenia
(oral)
Trihexpenidil 2 mg /12 jam (oral) Mengobati tremor, Parkinson
dan gerakan tubuh tidak normal
dan tidak terkendali.

B. Analisa Data
Tgl/ Jam Data Fokus Masalah Paraf
Keperawatan
Selasa, DS : Isolasi Sosial
27 Juli - Klien mengatakan jarang mengikuti
2021 kegiatan baik di lingkungan
masayarakat maupun di wisma karena
Jam malas bertemu dan berinteraksi
09.00 dengan orang lain
DO :
- Klien tampak menyendiri
- Bicara lambat
- Klien tampak tidak bisa memulai
pembicaraan
- Afek labil
- Konsentasi kurang
- Kontak mata mudah beralih
Selasa, DS: Gangguan
27 Juli - Klien mengatakan kadang mendengar persepsi
2021 suara-suara bisikan tetangganya yang sensori :
membully Halusinasi
Jam DO:
09.00 - Klien tampak sering bicara dan
tertawa sendiri
- Kontak mata mudah beralih
- Klien tidak bisa focus dan konsentrasi
- Klien sering duduk melamun dan asik
sendiri
- Klien tampak malas melakukan
kegiatan harian

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Isolasi Sosial : Menarik diri
2. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

D. Rencana Keperawatan
Tgl/ Diagnosis Rencana Keperawatan
Jam Tujuan Tindakan Rasional
27 Juli Isolasi Setelah dilakukan SP 1 - Hubungan
2021 / Sosial: tindakan 1. Bina hubungan interaksi
10.00 Menarik keperawatan 1x8 saling percaya selanjutnya.
Diri jam diharapkan 2. Identifikasi - Klien harus
masalah penyebab dicoba
keperawatan isolasi social berinteraksi
Isolasi Sosial : 3. Berdiskusi secara bertahap
Menarik Diri dengan pasien agar terbiasa
teratasi dengan tentang membina
kriteria hasil : keuntungan hubungan
TUM: berinteraksi dan saliang percaya
- Kien dapat kerugian tidak yang sehat
berinteraksi berinteraksi dengan orang
dengan orang dengan orang lain.
lain lain. - Mengevaluasi
TUK 1: 4. Ajarkan pasien manfaat yang
- Klien dapat cara berkenalan dirasakan klien
membina dengan satu sehingga timbul
hubungan orang motivasi untuk
saling percaya 5. Anjurkan berinteraksi
pasien
TUK 2: memasukkan
- Kien dapat kegiatan latihan
mengenal berbincang-
isolasi social bincang dengan
orang lain
dalam kegiatan
TUK 3: harian
- Klien mampu 6. Ajak klien
melaksanakan untuk
hubungan melakukan
sosial secara kegiatan
bertahap kelompok:
senam pagi,
jalan-jalan pagi,
TAK, Diskusi.
7. Kolaborasi
pemberian obat

SP 2 : - Mengingat
1. Evaluasi jadwal kembali
kegiatan harian kegiatan
klien. sebelumnya
2. Berikan - Meningkatkan
kesempatan kepercayaan
kepada klien diri klien
berkenalan - membantu klien
dengan satu melakukan
orang. kegiatan secara
3. Bantu klien bertahap
memasukkan
kegiatan
berbincang-
bincang dengan
orang lain

SP 3 : - Mengingat
1. Evaluasi kembali
jadwal kegiatan
kegiatan harian sebelumnya
klien - Meningkatkan
2. Berikan kepercayaan
kesempatan diri klien
kepada klien - membantu klien
berkenalan melakukan
dengan dua kegiatan secara
orang atau bertahap
lebih
3. Anjurkan klien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian

E. Catatan Keperawatan
Tgl/ Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
27 Isolasi 1. Membina S:
Juli Sosial: hubungan saling - Klien mengatakan masih
2021 menarik percaya malas berinteraksi
/ diri 2. Mengidentifikasi dengan orang lain
13.00 SP 1 penyebab isolasi O :
social - Kien kurang kooperatif
3. Berdiskusi dengan - Konsentrasi mudah
pasien tentang beralih
keuntungan - Klien tampak masih
berinteraksi dan tidak mau kumpul
kerugian tidak dengan teman-temannya
berinteraksi di wisma
dengan orang lain. - Klien belum mampu
4. Mengajarkan berkenalan dengan satu
pasien cara orang secara mandiri
berkenalan dengan - Klien mampu mengikuti
satu orang kegiatan TAK/Penkes
5. Menganjurkan A:
pasien Masalah keperawatan
memasukkan Isolasi sosial : menarik
kegiatan latihan diri belum teratasi
berbincang- - Klien belum mampu
bincang dengan berkenalan dengan satu
orang lain dalam orang secara mandiri
kegiatan harian - Klien belum mampu
6. Mengajak klien memasukkan kegiatan
untuk melakukan latihan kedalam jadwal
kegiatan harian
kelompok: senam P : Lanjutkan intervensi
pagi, jalan-jalan Klien :
pagi, TAK, - Mencoba latihan
Diskusi. berkenalan dengan orang
7. Memberikan terapi lain secara mandiri
obat - Memasukkan kegiatan
kedalam jadwal harian
Perawat :
- Evaluasi kemampuan
klien dalam berkenalan
dengan orang lain
- Motivasi klien untuk
latihan berkenalan
dengan orang lain
- Libatkan klien dalam
kegiatan TAK/Penkes
- Lanjutkan SP 2 :
Menjelaskan dan melatih
klien berkenalan dengan
2 orang dan bercakap-
cakap dalam melakukan
kegiatan harian.
30 Isolasi 1. Mengevaluasi S : Klien mengatakan sudah
Juli sosial jadwal kegiatan berkenalan dengan satu
2021 menarik harian klien. orang temannya di wisma,
/13.0 diri 2. Memberikan klien mengatakan bersedia
0 SP 2 kesempatan kepada melakukan kegiatan
klien berkenalan selanjutnya
dengan satu orang. O:
3. Membantu klien - klien tampak kooperatif
memasukkan - klien masih mengingat
kegiatan cara berkenalan
berbincang- - klien tampak berkenalan
bincang dengan dengan satu orang
orang lain - klien kadang masih
tampak bingung
A : masalah keperawatan
isolasi sosial : Menarik Diri
belum teratasi
- klien memasukkan
jadwal kegiatan harian
dengan bantuan
P : Lanjutkan intervensi
Klien :
- latihan cara berkenalan
dengan orang lain
- memasukkan kegiatan
kejadwal harian secara
mandiri
Perawat :
- Evaluasi klien dalam
mempraktekkan cara
berkenalan
- Motivasi klien dalam
latihan berkenalan
- Motivasi klien dalam
memasukkan jadwal
kegiatan harian
30 Isolasi 1. Mengevaluasi S : Klien mengatakan sudah
Juli sosial jadwal kegiatan mau berinteraksi dengan
2021 menarik harian klien orang lain (teman di wisma)
17.00 diri 2. Memberikan O:
SP 3 kesempatan kepada - Klien tampak kooperatif
klien berkenalan - klien sudah mau
dengan dua orang bercerita dan bercakap-
atau lebih cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan klien - bicara masih pelan
memasukkan dalam A : masalah keperawatan
jadwal kegiatan Isolasi Sosial : Menarik Diri
harian belum teratasi
- klien belum mampu
memasukkan kegiatan ke
jadwal harian
P : Pertahankan intervensi
SP 3
Klien :
- latihan cara berkenalan
dengan 2 orang
- memasukkan kegiatan
kejadwal harian secara
mandiri
Perawat :
- Evaluasi klien dalam
mempraktekkan cara
berkenalan
- Motivasi klien dalam
latihan berkenalan
- Motivasi klien dalam
memasukkan kegiatan ke
jadwal harian
- Libatkan klien dalam
kegiatan TAK/Penkes

Anda mungkin juga menyukai