5
STADIUM INFEKSI VIRUS
6
Lanjutan -1
7
Lanjutan -2
8
Lanjutan 3 – Fase Repilkasi Lokal
(3)
9
Lanjutan – 4 Fase Repilkasi Lokal
10
Lanjutan – 6 Fase Repilkasi Lokal
11
Lanjutan - 7 Fase Repilkasi Lokal
12
SIFAT TISSUE & ORGAN SPECIFICITY
13
Lanjutan -
14
INVASI VIRUS BLOOD-BORN
16
INVASI VIRUS KE SSP
17
Lanjutan - INVASI VIRUS KE SSP
Contoh :
Terjadi pemutusan sintese protein pada sel motor
neuron di cornu anterior corda spinalis (ulah
poliovirus, menimbulkan kematian sel neuron
paralysis kelompok otot yang terinervasi saraf
terkait paralysis)
19
INFEKSI VIRUS PERSISTENS
Contoh:
1. Polyoma & adenovirus
Bisa laten tinggal untuk waktu bertahun-
tahun tanpa mengusik inang.
20
Lanjutan – 1 Infeksi Virus Persistens
21
Lanjutan – 2 Infeksi Virus Persistens
23
Lanjutan – 3 Infeksi Virus Persistens
Berkat deteksi dini dan skrining donor
darah penularan hepatitis B sudah dapat
ditekan.
Saat kini penularan utama adalah:
- melalui hubungan seksual
- menggunaan narkoba suntik
seperti yang terjadi pada penularan
HIV-AIDS.
HIV - AIDS
25
INFEKSI BAKTERI
GEJALA
• Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri bervariasi
tergantung bagian tubuh mana yang diinfeksi.
• Namun, gejala paling umum adalah demam.
• Jika seseorang terkena infeksi bakteri di tenggorokan, maka
ia akan merasakan nyeri tenggorokan, batuk, dan sebagainya.
• Jika mengalami infeksi bakteri di pencernaan, maka ia akan
merasakan gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi,
mual, atau muntah.
• Dan jika mengalami infeksi pada saluran kemih, maka ia akan
merasakan keinginan buang air kecil (BAK) yang terus
menerus, BAK tidak puas, atau bahkan nyeri saat BAK.
Microbial Mechanisms of Pathogenicity:
How Microorganisms Cause Disease
STEP-STEP PATOGENESIS BAKTERI
I. Membran mukosa
a. Saluran pernafasan (paling sering)
b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air,
makanan, jari kotor dsb. Bakteri tahan thp asam
lambung, enzim dan empedu
c. Saluran kencing: penularan penyakit seksuaL
d. Konjungtiva: membran yg melapisi bola mata
ORGAN TEMPAT PELEKATAN BAKTERI…..
II. Kulit
Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat
Contoh:
• Staphylococcus aureus memproduksi beberapa enzim
untuk degradasi molekul sel inang seperti
Hyaluronidase –hidrolisis asam hialuronat (bahan dasar
jaringan ikat)
Lipase—degradasi lemak
Nuklease– degradasi RNA dan DNA
Koagulase—pembentukan benang fibrin di sekeliling
bakteri shg mampu hidup dalam jaringan
•Psedomonas aeruginosa
Enzim elastase mendegradasi molekul ekstraseluler yg
berperan dalam pelekatan sel
INVASI
INVASI
44
Sebagian ukuran besar tidak berbahaya dan
bermanfaat positif bagi kesehatan manusia,
termasuk ini:
- Ragi (pembuatan roti, anggur, tempe,
oncom dan tape, di Indonesia)
- Molds (sebagian untuk sumber
penghasil obat antibiotika, dan sebagian
untuk gastronomik dan lezat sebagai
makanan mahal
- Sebagian menimbulkan sakit fatal.
45
Lamjutan - Mycologi