Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MIKROBIOLOGI DAN PARASITIOLOGI


Makalah ini Disususn untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi II

Doden Pengampu Prof. apt. Marlina

Disusun Oleh:

1. Devi Safitri 20110006


2. Jeni Erliyana 20110009
3. Lilik Lusianti 20110011
4. Sella Permata 20110026

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyususnan makalah ini. Saya telah
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun sebagai
manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa
menjadi koreksi dimasa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak lupa ucapan
terimakasih yang saya sampaikan kepada dosen pengampu dan ilmu yang telah diberikan
kepada saya. Sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya dan insya Allah sesuai dengan yang saya harapkan . mudah-mudahan makalah
ini dapat memberikan sumbah pemikiran pada pengetahuan bagi kita semuanya.

Palembang, 14 Oktober 2021

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................

A. RUMUSAN MASALAH..............................................................................
B. TUJUAN.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

A. PENGERTIAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI........................


B. REPRODUKSI DAN SIKLUS HIDUP MIKROBIOLOGI DAN
PARASITOLOGI..........................................................................................
C. CARA STERILISASI ALAT DAN MENGGUNAKANNYA.....................

BAB III PENUTUP...................................................................................................

A. KESIMPULAN............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga tidak dapat di lihat dengan mata telanjang melainkan
harus menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini di
sebut sebagai mikroorganisme atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik.
Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan
bidang antariksa.
Parasitologi merupakan ilmu yang mempelajari parasit – organism yang
hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh
penumpang lebih kecil dari yang di tumpangi. Parasit ini disebut sebagai agent.
Bakteri adalah nama sekelompok mikroorganisme yang termasuk prokariotik
yang bersel satu, berkembang biak dengan membelah diri dan bahan-bahan
genetiknya tidak terbungkus dalam membran inti. Pada umumnya bakteri tidak
mempunyai klorofil, kecuali beberapa spesies tertentu yang mempunyai
pigmen fotosintesis. Oleh karena itu, ada bakteri yang hidupnya heterotrof dan
ada juga bakteri yang hidup autotrof.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mikrobiologi dan parasitologi?
2. Bagaimana reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan
perkembangbiakan dan penularan parasitologi?
3. Bagaimana cara sterilisasi alat dan cara menggunakannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi dan parasitologi.
2. Untuk mengetahui reproduksi dan siklus hidup mikrobiologi dan
parasitologi.
3. Untuk mengetahui cara sterilisasi alat dan cara menggunakannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian mikrobiologi dan parasitologi.


a) Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari


mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup
yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga
mikroskopik, protozoa, dan archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun
sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campuran
tangan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia
diantaranya melalui pertumbuhan menggunakan media.

Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang


yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan
proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies perkembangan
biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan
memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak
dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang
farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga
astrobiology dan arkeologi. Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang
dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang dapat berperan sebagai kawan maupun lawan.
b) Parasitologi
Parasitologi kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan
logos berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang
mempelajari organism yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam
atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian
atau seluruhnya dari organism tersebut. Parasitologi merupakan binatang
(beda dengan mikrobiologi) mengandung protein tinggi, selalu
mengakibatkan alergi, tubuh lebih kompleks, mulai bersel tunggal sampai sel
banyak, masuk tubuh manusia dengan berbagai cara: oral, kutan,, inhalasi,
seksual, darah, dan plasenta. Beberapa istilah penting yang perlu diketahui,
antara lain:
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organism yang
bersifat permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis
simbiose yaitu:
a. Simbiose mutualisme, yaitu simbiose yang saling
menguntungkan bagi kedua jenis organism tersebut.
b. Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak
mendapat keuntungan sedangkan yang lain dirugikan.
c. Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis
mendapatkan makanan dan keuntungan, sedangkan yang lain
dirugikan bahkan dibunuh.
d. Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak
dapat hidup tanpa hospes.
e. Simbiose fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya dapat
hidup walaupun tanpa hospes.
f. Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya
dapat hidup pada suatu spesies hospes.
g. Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari
satu spesies.
h. Simbiose parasit permanen, yaitu bentuk simbiose dimana
parasitnya selama hidupnya tetap pada hospesnya.
i. Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit
pada hospesnya hanya sewaktu-waktu.
2. Hospes, yaitu organism yang merupakan tempat atau organisme yang
dihinggapi parasit. Ada beberapa jenis hospes yaitu:
a. Hospes devenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam
stadium dewasa di dalam tubuh hospes terjadi perkembangbiakan
secara seksual.
b. Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat
dalam stadium larfa dan tidak dapat berkembang menjadi
stadium dewasa dan tidak terjadi perkembangbiakan parasit
secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada hospes
devenitif karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium
infektif.
c. Hospes intermediate (perantara), yaitu hospes dimana parasit
didalamnya menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada
hospes/manusia yang lain.
d. Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang
sama dengan parasit manusia dan dapat menjadi sumber infeksi
bagi manusia.
e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-
satunya spesies yang dapat menjadi tuan rumah dari parasit
dewasa.
f. Hospes alternative, yaitu hospes utama yang mengandung parasit
namun ada spesies lain yang dapat sebagai hospes yang
mengandung parasit dewasa.
g. Hospes incidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapat
mengandung parasit dewasa, padahal hospes yang sesungguhnya
adalah spesies lain.
3. Vector, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi
perkembangbiakan dari parasit, dan parasit itu dapat ditularkan
kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang berperan sebagai
vector adalah serangga.
B. Reproduksi dan Siklus Hidup Mikrobiologi Serta Perkembangbiakan dan
Penularan Parasitologi
a. Pembelahan umumnya bakteri berkembangbiak dengan amitosis dengan
pembelahan menjadi dua bagian (binary division). Waktu diantara
pembelahan disebut generation time dan ini berlainan untuk tiap jenis kuman,
bervariasi antara 20 menit sampai 15 jam. Sebagai contoh mycobacterium
tuberculosis mempunya generation time 15 jam.
b. Pembentukan tunas atau cabang kuman membentuk tunas, tunas akan
melepaskan diri dan membentuk kuman baru. Reproduksi dengan
pembentukan cabang di dahului dengan pembentukan tunas yang tumbuh
menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Dapat dijumpai pada kuman
dari family Sreptomycetaceae.
c. Pembentukan filament pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut
panjang, filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk
ke dalam filament. Filament terputus-putus menjadi beberapa bagian. Tiap
bagian membentuk kuman baru. Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal,
misalnya bila kuman haemobhilus influenza dibiakkan pada pembenihan
yang basah.
d. Reproduksi secara seksual bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara
penggabungan DNA yang datang dari dua individu ke dalam satu sel. Pada
eukariota, proses seksual secara meosis dan fertilisasi mengkombinasi DNA
dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis kelamin yang ada
pada eukariota tidak terdapat pada prokariota. Meosis dan fertilisasi tidak
terjadi, sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri
yang datang dari individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah
pembelahan transformasi, transdukasi dan konjugasi.

Cara berkembangbiak dan penularan parasitologi

1. Cara perkembangbiakannya
a. Tanpa perkawinan: membelah
b. Dengan perkawinan: sperma+¿ ovum
2. Cara investasi ke tubuh
a. Langsung: parasit langsung masuk tubuh seperti amuba.
b. Tidak langsung:
1. Dengan vector binatang lain yang menjadi kendaraan masuk,
2. Parasit menginfeksi binatang sakit menular ke manusia (penyakit
bersumber binatang).
C. Sterilisasi
Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi menjadi bagian yang
penting untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan
sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum mikrobiologi membantu hasil atau
identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi. Sterilisasi
didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam
bentuk spora.
1. Macam-macam sterilisasi
a. Metode Kimiawi
Dalam metode kimiawi, sterilisasi yang dilakukan menggunakan
zat-zat kimia. Jadi, alat-alat medis yang memang bisa terkena air akan
direndam ke dalam larutan kimia yang bisa mematikan kuman, bakteri,
dan virus. Bisa dibilang metode kimiawi menjadi metode yang paling
awal dilakukan dalam sterilisasi. Setelah menggunakan metode kimiawi,
terkadang masih banyak yang memutuskan untuk melakukan metode
lainnya sebagai pelengkap agar alat media semakin bersih.
b. Metode Panas Uap
Metode panas uap adalah metode sterilisasi yang menggunakan
uap bertekanan. Uap tersebut dihasilkan dari panas yang diciptakan
sedemikian rupa agar bisa mematikan virus dan bakteri berbahaya. Agar
bisa mendapatkan uap panas bertekanan yang baik, maka perlu
mendidihkan air lalu dipadukan dengan tekanan tinggi.
c. Metode Panas Kering
Untuk metode panas uap, biasanya disebut juga metode panas
basah. Selain itu, ada juga metode panas kering. Untuk bisa
menghantarkan panas tapi tetap kering, proses sterilisasi selalu
menggunakan sterilisator kering atau dry heat sterilizer. Dalam
penggunaannya, biasanya panas akan diradiasikan ke seluruh ruangan
menggunakan media sterilizer yang memiliki bentuk menyerupai
inframerah.
d. Metode Sinar UV
Macam-macam sterilisasi yang terakhir adalah menggunakan
metode sinar UV. Sebagai sebuah sinar, memang pada dasarnya sinar UV
bisa membawa bahaya untuk manusia. Namun sinar UV sebenarnya bisa
digunakan untuk melakukan sterilisasi juga. Bahkan sinar UV tidak
hanya berbicara tentang sterilisasi alat media, tetapi juga bisa sterilisasi
satu ruangan di rumah sakit. Dengan sinar UV yang diatur sedemikian
rupa, maka ruangan rumah sakit tersebut bisa steril dari hal-hal
berbahaya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mikrobiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari


mikroorganisme. Objek kecilnya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungsi, alga mikroskopik, protozoa,
dan archaea. Virus sering juga walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat
dianggap sebagai makhluk hidup.

Parasitologi merupakan ilmu yang mempelajari parasit-hidup yang


hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang
lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai agent.

Anda mungkin juga menyukai