Anda di halaman 1dari 1

KANDUNGAN KUERSETIN DALAM DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA

ata Sari, Jeni Eriliyana, Naufal Arief Army, Rendy Santoso, Ros Mutia Sari Kisa, Sella Permata, Velina Dhita Ningtiyas, Windi Riski Rianda

si dengan cara digesti. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan etanol 75% dan larutan asam berupa HCL untuk menghilangkan kandungan glikosida pada daun jambu biji sehingga dapat menghasilkan ku
daun jambu biji mempunyai aktivitas kuersetin

PENDAHULUAN Penapisan Fitokimia


klasifikasi Ilmiah Tanaman Jambu Biji:
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium Ekstraksi dan Fraksinasi
Spesies : Psidium guajava L. Pembuatan ekstrak daun jambu biji dilakukan dengan metode digesti. Ekstraksi dilakukan sebanyak 3 kali
pengulangan. Ekstraksi pertama dan ke 2 dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi dengan pengadukan secara
Daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi, terutama quercetin. Senyawa tersebut
kontinyu, kemudian ekstraksi 3 dilakukan dengan cara perendaman selama 24 jam menggunakan pelarut yang sama aitu
bermanfaat sebagai antibakteri, kandungan pada daun Jambu biji lainnya seperti saponin, minyak atsiri, tanin,
etanol 75% dan HCl dengan perbandingan (450 : 12) yaitu dengan total pelarut (1.350 : 36). Setelah dilakukan proses
antimutagenic, flavonoid, dan alkaloid. Daun jambu biji memiliki kandungan yang banyak bermanfaat bagi tubuh
digesti didapatkan hasil ekstraksi daun jambu biji.
kita. Diantaranya, anti inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik. Menurut farmakope herbal Indonesia
analisis qurcetin pada pada ekstrak daun jambu biji dapat ditentukan dengan KLT (kromatografi lapis tipis). KLT Fraksinasi merupakan teknik pemisahan ekstrak hasil digesti yang telah diuapkan sehingga diperoleh ekstrak
merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya. kental. Fraksinasi di lakukan menggunakan alat evaporator sampai mendapat ekstrak kental.
K(Suryadarma, 2014). Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari Berikut tabel hasil ekstraksidan fraksinasi daun jambu biji :
bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Senyawa aktif yang dikandung oleh simplisia akan mempermudah
pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah digesti.Digesti
adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada suhu yang lebih tinggi dari suhu ruangan, yaitu secara
umum dilakukan pada suhu 40-50oC (Departemen Kesehatan RI, 2006).

TUJUAN
Pada percobaan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk :
1. Identifikasi kandungan senyawa kuersetin dalam daun jambu biji.
2. Mengetahui dan memahami proses identifikasi kandungan senyawa kuersetin dalam daun jambu biji dengan
cara KLT (Kromatografi Lapis Tipis) menggunakan metode digesti.

ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang digunakan yaitu botol vial, cawan petri, chamber, corong, gelas ukur, gunting, kertas saring,
kolom, maserator, kain penyaring, penangas air, pipa kapiler, pipet tetes, plat klt. Bahan yang digunakan yaitu kolom
Pembuatan kolom dengan perbandingan sampel: silika gel (1:20) dengan pelarut
etanol, asam asetat, HCl, aquadest, amil alkohol, NaoH, N-Heksan, etil asetat, kloroform, larutan gelatin 1%, asam
etil asetat : n-heksan : asam asetat (9:1:1). Sampel yang digunakan sebanyak 5
format, ekstrak jambu biji, pereaksi Dragendorf, pereaksi Mayer, pereaksi Liebermann-Burchard.
gram dengan silica gel 100 gram. Dengan pelarut sebanyak 500 mili dengan
perbandingan etilasetat : n -heksan : asam asetat (450:25:25). Didapat hasil
METODE kolom sebanyak 20 botol vial 10 ml. Dilakukan penotolan sampel dalam vial
nomor 1, 2,4,7,10,13,16,19,20. Dan hasil penotolan didapat spot yang paling
pekat yaitu pada vial 2 dan 7

Uji Kemurnian

Spot atas (9:1:1)


Profit KLT identifikasi kuersetin pada ekstrak daun jambu biji. Fase dalam silica gel F2S4.
Fase gerak kloroform : etil asetat : asam asetat (9:1:1).
Dari gambar terikat bahwa fase gerak memberikan hasil yang lebih baik dengan nilai rf:
Rf: = 0, 875
Spot tengah (6:4:0,5)
Ekstrak cair diuapkan dengan Profit KLT identifikasi kuersetin pada ekstrak daun jambu biji. Fase dalam silica gel F2S4.
evaporator pada suhu 40°C - 50°C
Fase gerak kloroform : etil asetat : asam asetat (6:4:0,5).
Dari gambar terikat bahwa fase gerak memberikan hasil yang lebih baik dengan nilai rf:
spot atas
Rf: = 0, 5625
Spot bawah (8:2:0,5)
spot tengah
Profit KLT identifikasi kuersetin pada ekstrak daun jambu biji. Fase dalam silica gel F2S4.
Fase gerak n-heksan : etanol : asam asetat (8:2:0,5).
Dari gambar terikat bahwa fase gerak memberikan hasil yang lebih baik dengan nilai rf:
spot bawah Rf: = 0, 1875

KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan didapatkan hasil bahwa daun jambu biji positif mengandung senyawa kuersetin, untuk
mengidentifikasi senyawa kuersetin pada sampel daun jambu biji kami harus dilakukan dengan cara pengasaman karena
senyawa kuersetin yang ada pada daun jambu biji kami terikat dengan glikosida.

DAFTAR PUSAKA

HASIL DAN PEMBHASAN


Pada percobaan identifikasi kuersetin pada daun jambu biji menggunakan 2 jenis sampel, sampel pertama
digunakan untuk penapisan fitokimia, kemudian dilakukan identifikasi kuersetin pada sampel pertama dan tidak
ditemukan, karena kuersetin yang ada di sampel tersebut terikat oleh glikosida dan pada sampel kedua kami
melakukan percobaan dengan cara menghilangkan glikosida pada sampel kedua menggunakan tambahan asam HCL.

daun jambu biji


simplisia : 100 grm
Penapisan Fitokimia

Anda mungkin juga menyukai