DAN KUANTITATIF
Tujuan Penelitian
Prosedur Penelitian
Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua
kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian yaitu jenis pelarut berbeda yakni
Metanol (P1), Etanol (P2), dan air/akuades (P3). Parameter uji yaitu rendemen,
keberadaan saponin (secara fitokimia dan KLT), kadar saponin, dan daya
hambat saponin terhadap DPPH. Data hasil pengamatan dianalisis dengan
Analisis Varians (ANOVA) dan diuji lanjut dengan Duncan. Semua data
ditabulasi dengan bantuan aplikasi SPSS 24.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa buah S. alba
mengandung saponin. Perbedaan jenis pelarut metanol, etanol, dan air
berpengaruh terhadap rendemen, kadar saponin dan daya hambatnya terhadap
redikal bebas DPPH. Metanol dan etanol memiliki kemampuan lebih tinggi
dibandingkan air dalam mengestrak saponin dari buah S. Alba. Daya hambat
DPPH dari saponin dalam ekstrak metanol dan ekstrak etanol terukur paling
tinggi dibandingkan dengan saponin dalam ekstrak air.
2. UJI IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID EKSTRAK METANOL
DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) DARI KAB.ENDE NUSA
TENGGARA TIMUR SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Tujuan Penelitian
Prosedur Peneitian
Pengambilan Sampel
Sampel daun Kelor (Moringa oleifera L.) yang diambil pada pagi. Daun
yang diambil adalah daun segar dengan cara di petik satu-persatu dari batang
daunnya.
Pengelolaan Sampel
Daun kelor (Moringa oleifera L.) yang telah dikumpulkan, dibersihkan
dengan cara dicuci di air yang mengalir lalu dipotongpotong kecil kemudian
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan, setelah kering sebagian diserbukkan
lalu dilakukan proses ekstraksi kemudian dilakukan uji identifikasi kimia.
Pembuatan Pereaksi
a. Pereaksi mayer Sebanyak 5 gram kalium iodida dilarutkan dalam 10 ml
air suling. Kemudian ditambahakan larutan 1,36 gram HgCl dalam 60 ml
air suling. Larutan dikocok dan ditambahkan air suling hingga 100 ml.
b. Pereaksi dragendorf Sebanyak 8 gram bismuth nitrat dilarutkan dalam
asam nitrat 20 ml kemudian dicampur dengan larutan kalium iodida
sebanyak 27,2 gram dalam 50 ml air suling. Campuran didiamkan
sampai memisah sempurna. Larutan jernih diambil dan diencerkan
dengan air secukupnya hingga 100 ml.
c. Pereaksi bouchardat Sebanyak 4 gram kalium iodida ditimbang,
dilarutkan dalam air suling secukupnya, lalu ditambahkan 2 gram iodium
kemudian ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 ml
Identifikasi secara kualitatif
Uji alkaloid
a. Ditimbang serbuk daun kelor (Moringa oleifera L.) sebanyak 10 mg, lalu
ditambahkan sebanyak 1 ml asam klorida 2N dan 9 ml air lalu
dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit didinginkan lalu disaring.
b. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut:
c. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi mayer
menghasilkan endapan putih atau putih kekuningan.
d. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi dragendorff
menghasilkan endapan merah jingga.
e. Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes peraksi bouchardat
menghasilkan endapan coklat sampai kehitaman.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pada daun kelor (Moringa oleifera Lamk) terdapat senyawa alkaloid.
Adapun hasil dari penelitian ini dengan metode kualitatif yaitu uji alkaloid
dengan campuran sampel serbuk daun kelor (Moringa oleifer Lamk), HCL 2N,
air dengan menggunakan tiga pereaksi, pereaksi pertama yaitu mayer tidak
menghasil endapan putih kekuningan, pereaksi kedua yaitu pereaksi dragendroff
tidak menghasilkan endpan merah jingga, pereaksi yang ketiga yaitu pereaksi
bouchardat menghasilkan endapan coklat.
Hasil pengamatan pada lempeng KLT ekstrak metanol dengan
menggunakan eluen n-heksan : etil asetat dengan perbandingan 7 : 3 terdapat
dua noda. Salah satu dari noda tersebut membentuk warna merah jingga,
sehingga menandakan bahwa daun kelor mengandung senyawa alkaloid.
3. PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL
KULIT BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill.) DENGAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total flavonoid
ekstrak etanol kulit buah alpukat dengan menggunakan sinar UV-Vis
spektrofotometri.
Prosedur Penelitian
Analisis Kuantitatif
Kandungan Flavonoid Sebanyak 1 mg ekstrak etanol kulit buah alpukat
(Persea americana Mill.) ditambahkan dengan 2 tetes FeCl3. Terbentuknya
warna hijau atau hijau biru menunjukkan adanya senyawa flavonoid dalam
bahan (Harborne, J.B 1987).
Analisis Kualitatif
Kandungan Flavonoid Penentuan panjang gelombang maksimum (£maks)
kuersetin
Penentuan panjang gelombang maksimum kuersetin dilakukan dengan
running larutan kuersetin pada range panjang gelombang 400 - 450 nm. Hasil
running menunjukkan panjang gelombang maksimum standar baku kuarsetin
berada pada panjang gelombang 435 nm. Panjang gelombang maksimum
tersebut yang digunakan untuk mengukur serapan dari sampel ekstrak etanol
kulit buah alpukat (Persea americana Mill.)
Penetapan kadar flavonoid total ekstrak etanol kulit buah alpukat (Persea
americana Mill.)
Ditimbang 15 mg ekstrak, dilarutkan dalam 10 mL etanol, sehingga
diperoleh konsentrasi 1500 ppm. Dari larutan tersebut dipipet 1 mL kemudian
ditambahkan 1 mL larutan AlCl3 2% dan 1 mL kalium asetat 120 mM. Sampel
diinkubasi selama satu jam pada suhu kamar. Absorbansi ditentukan
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang
maksimum 435 nm. Sampel dibuat dalam tiga replikasi untuk setiap analisis dan
diperoleh nilai rata-rata absorbansi (Stankovic, M.S., 2011, h. 65)
Kesimpulan
Repli Labagu dkk. 2022. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri
Gorontalo, Jl.Jenderal Sudirman No.06, Kota Gorontalo 96128, Gorontalo,
Indonesia.” KADAR SAPONIN EKSTRAK BUAH MANGROVE (Sonneratia
alba) DAN DAYA HAMBATNYA TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH ”.
Jambura Fish Processing Journal Vol. 4 No. 1
Nurul Izzah dkk. Program Studi D-III Farmasi Sandi Karsa “ DAUN KELOR (Moringa
oleifera Lamk) DARI KAB.ENDE NUSA TENGGARA TIMUR SECARA
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS ”. [JFS] Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5,
Nomor 1