3
JURNAL 1
KARAKTERISTIK KEONG KOWOE
DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA
TAKSONOMI
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Operculata
Famili : Ampullaridae
Genus : Pomacea
Spesies : Pomacea canaliculata Lamarck
5
EKSTRAKSI dan ISOLASI
1. Ekstraksi menggunakan tiga pelarut :
✘ yaitu kloroform p.a. (non polar),
✘ etil asetat p.a. (semi polar) dan
✘ metanol p.a. (polar).
8
JURNAL 2
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KITOSAN YANG
DIPRODUKSI DARI CANGKANG KERANG
SIMPING (AMUSIUM SP) DAN KERANG
DARAH (ANADARA SP)
✘ Kerang simping ditemukan di sepanjang pesisir
utara Jawa Tengah (Brebes, Tegal, Pemalang,
Weleri-Kendal, dan Semarang) dan Jawa Timur
(Tuban, Pasuruan)
✘ Kerang darah di Pulau Jawa terpusat di perairan
pesisir Jawa Timur, Jawa Tengah, Cirebon, dan
Banten
✘ Jumlah kerang tersebut setiap tahun mengalami
peningkatan
10
PROSES PEMBUATAN KITIN
✘ Preparasi Sampel
Cangkang dipisah sesuai dengan warnanya yaitu merah dan putih
Digiling
11
Demineralisasi : Tepung cangkang dan HCl 1 M (1:10) gram/ml (25 - 30ᵒC) diaduk
120 menit Residu dicuci dan dikeringkan
Deproteinasi : Tepung dan NaOH 1 M (1:10 gram/ml (60 - 70ᵒC) diaduk 60 menit
Residu disaring diperoleh padatan bebas dari kandungan protein dicuci
dengan aquadest hingga diperoleh pH netral
13
UJI ANTIOKSIDAN
Keterangan:
14
HASIL DAN KESIMPULAN
15
JURNAL 3
Antidiabetic potential and secondary
metabolites screening of mangrove
gastropod Cerithidea obtusa
TAKSONOMI
Kingdom: Animalia
Phylum: Mollusca
Class: Gastropoda
(unranked): clade Caenogastropoda
clade Sorbeoconcha
Superfamily: Cerithioidea
Family: Potamididae
Genus: Cerithidea
Species: C. obtusa
17
PROSES PEMBUATAN KITIN
✘ Preparasi Sampel
Siapkan bahan baku C. obtusa
18
PROSES PEMBUATAN KITIN
✘ Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut tunggal,
yaitu metanol (polar), etil asetat (semi-polar) dan heksana (non-polar).
20
✘ Sebelum digunakan, 1 mL larutan enzim diencerkan 25 kali dengan
dapar fosfat (pH 7,0) yang mengandung 200 mg bovine serum
albumin. Larutan stok ekstrak dibuat dengan melarutkan ekstrak
50 mg dalam 1 mL dimetil sulfoksida dengan ultrasonik bath
sonicator. Sebanyak 10 μL ekstrak kemudian ditambahkan ke
tabung reaksi yang mengandung 25 μL p-nitrophenyl α-D-
glucopyranoside (P-NPG) (20 mmol / L) dan 50 µL buffer fosfat
(pH 7,0). Reaksi dimulai dengan penambahan 25 μL larutan enzim
dan 25 μL buffer fosfat diikuti dengan inkubasi selama 30 menit
pada suhu 37 ° C. Reaksi dihentikan dengan penambahan 100 μL
Na2CO3 (200 mmol / L). Absorbansi larutan diukur menggunakan
ELISA reader pada 410 nm.
21
✘ Persentase penghambatan α-glukosidase ditentukan dengan
menggunakan persamaan ini: Penghambatan alfa-glukosidase
(%) = [(B1 - B0) / (S1 - S0)] × 100 Dimana B1 adalah absorbansi
blanko, B0 adalah absorbansi kontrol kosong, S1 adalah
absorbansi sampel dan S0 adalah absorbansi kontrol sampel.
Sistem reaksi penghambatan α-glukosidase dalam penelitian
ini disajikan pada Tabel 1.
22
HASIL
✘ Menurut uji ANOVA F pada ekstrak ✘ Menurut hasil dari uji F ANOVA di
metanol C. obtusa, nilai signifikan 0,000 acarbose, nilai signifikan 0,000 (P <0,05)
(P <0,05) diperoleh, yang menunjukkan diperoleh, yang menunjukkan bahwa
bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak perbedaan konsentrasi acarbosa (0,1, 0,5,
(10, 20, 30, 40 dan 50 mg / mL) 1, 5 dan 10 mg / mL) mempengaruhi α-
mempengaruhi penghambatan α- inhibisi glukosidase dengan persentase
glukosidase dengan persentase masing- masing-masing 23,83%, 63,20%,
masing 12,19%, 33,97%, 43,25%, 54,48% 75,98%, 92,36% dan 96,05%. Nilai IC50
dan 57,91%. Nilai IC50 adalah 36,40 mg adalah 0,32 mg / mL. Hasil uji Duncan
/ mL. Hasil uji Duncan selanjutnya lebih lanjut menunjukkan bahwa ada
menunjukkan bahwa ada perbedaan perbedaan yang signifikan dalam
yang signifikan dalam penghambatan α- penghambatan α-glukosidase pada
glukosidase pada berbagai konsentrasi berbagai konsentrasi acarbose.
ekstrak.
23
Kesimpulan
25